Share

Janji yang Dikhianati, Cinta yang Terluka
Janji yang Dikhianati, Cinta yang Terluka
Author: Aleyani

Bab 1

Author: Aleyani
Kakak perempuanku mengirimkan foto pasangan kencan butaku. Aku hanya meliriknya sekilas, lalu menutupnya dan membalas pesan kakakku.

[ Aku setuju. Kamu bantu saja aku mengaturnya. Tapi, aku butuh tiga hari untuk selesaikan segala sesuatu di sini. ]

Tiga hari sudah cukup bagiku untuk mengucapkan selamat tinggal pada segala sesuatu di sini.

Pesta pertunanganku telah diubah menjadi pesta penyambutan untuk Sonia. Lanjut tinggal di sini hanya akan membuatku menjadi bahan tertawaan. Aku membuang gaunku yang sobek dan bersiap-siap untuk pulang.

Namun, seseorang malah sengaja tidak ingin melepaskanku.

"Kak Anna, maaf pertunanganmu jadi tertunda. Sam bersikeras adakan pesta penyambutan untukku hari ini. Berhubung dia terlalu antusias, aku nggak bisa menolak. Jangan marah, ya."

Sonia menghampiriku dengan dagu terangkat dan tersenyum, seolah-olah takut aku tidak melihat bekas ciuman yang jelas di lehernya. Dia dengan berani memamerkannya dengan harapan ingin melihat bagaimana aku akan menggila saking cemburunya. Sayangnya, keinginannya kali ini tidak terpenuhi. Sebab, aku sudah tidak peduli lagi.

"Emm, aku nggak keberatan," jawabku dengan acuh tak acuh.

Semua kata-kata yang sudah disiapkannya pun tercekat di tenggorokannya.

Aku meraih tasku dan langsung pulang. Begitu sampai di rumah, wajahku memucat karena kesakitan. Ternyata, aku memang belum pulih total.

Seminggu yang lalu, tanpa peduli pada penolakanku, Samuel Darmanto bersikeras membawa Sonia pulang untuk tinggal bersama kami. Aku mengancam akan pindah keluar, tetapi Sonia akhirnya tetap tinggal di rumah kami.

Pada saat itu juga, aku tahu bahwa tidak ada seorang pun yang bisa menandingi posisi Sonia di hatinya. Keesokan harinya, aku langsung pergi ke rumah sakit untuk aborsi.

Aku menahan rasa sakit dan mencari obat pereda nyeri. Tepat setelah aku selesai minum obat, Samuel tiba-tiba kembali.

Melihatku terkulai di sofa, dia dengan santainya melempar jasnya kepadaku dan berkata, "Aku sudah pulang."

Setiap kali dia pulang dulu, aku akan dengan senang hati mengambil jasnya dan menggantungnya. Sekarang, melihat aku bahkan tidak repot-repot bergerak, dia pun kehilangan kesabarannya.

"Aku tahu kamu nggak senang karena perubahan pesta dadakan malam ini, tapi kamu juga nggak perlu bersikap begitu kentara, 'kan? Kamu pergi sebelum pestanya selesai, gimana dengan harga diri Nia?"

Namun, dia yang jelas-jelas telah menunda pesta pertunangan kami. Kenapa dia tidak peduli pada harga diriku?

Melihatku tidak berkata apa-apa, Samuel menghampiriku dan mencoba menarik lenganku. Alhasil, begitu berjalan mendekat, dia melihatku yang pucat pasi dan memegangi perutku. Dia pun terkejut. "Kamu kenapa?"

"Sakit maag," jawabku dengan asal.

Dia mengerutkan kening, lalu meletakkan kantong yang dipegangnya di atas meja. "Berhubung kamu lagi nggak enak badan, lupakan saja. Ini makanan yang kubawa khusus untukmu. Anggap saja ini kompensasiku atas pergantian acara pesta yang mendadak. Panaskan dan makanlah."

Melihat kantong di atas meja, aku tahu itu caranya membujukku. Setiap kali kami bertengkar, dia akan membelikanku sesuatu yang lezat untuk menghiburku. Seiring berjalannya waktu, itu sudah menjadi kebiasaan.

Aku membawa kantong itu ke dapur karena memang lapar setelah sibuk seharian. Namun, setelah membukanya, aku baru menyadari kantong itu penuh dengan sisa makanan dari pesta tadi. Bahkan ada beberapa pita dari pesta penyambutan yang tercampur dengan makanan. Aku langsung membuang seluruh kantong itu ke tempat sampah.

Ketika aku keluar, Samuel sedang menonton video di ponselnya sambil tertawa terbahak-bahak. Itu adalah video dari pesta hari ini, di mana dia dan Sonia berpelukan mesra dengan disoraki semua orang.

Berhubung sofa sudah terisi, aku langsung mengambil ponselku dan masuk ke kamar. Kebetulan, kakakku menelepon.

"Anna, aku sudah bantu kamu atur semuanya. Akhirnya kamu sadar juga. Sudah kubilang Samuel itu nggak bisa diandalkan. Dulu, dia depresi dan hampir mati gara-gara cewek itu. Mana mungkin dia bisa memperlakukanmu dengan sepenuh hati?"

Benar. Sonia adalah cinta pertama Samuel. Mereka telah berpacaran selama tiga tahun dan hampir menikah. Sementara itu, aku hanyalah orang malang yang harus tinggal bersama Keluarga Darmanto setelah orang tuaku meninggal dalam kecelakaan mobil.

Jika bukan karena Sonia pergi ke luar negeri tanpa meninggalkan jejak, mana mungkin aku bisa jadi pasangan Samuel?

"Iya, makanya aku akan segera meninggalkannya," jawabku dengan acuh tak acuh.

Kakakku merasa kasihan padaku. "Anna, kamu bodoh sekali. Kesehatanmu pada dasarnya kurang baik, tapi kamu malah harus kehilangan anakmu gara-gara bajingan itu."

"Nggak apa-apa, Kak. Semuanya sudah berakhir." Aku mengganti topik pembicaraan. "Tapi, aku pernah aborsi. Apa pria itu nggak keberatan?"

Kakakku langsung bersemangat. "Jangan khawatir, dia sama sekali nggak keberatan. Tahu nggak ...."

Dia mulai bercerita panjang lebar tentang betapa baiknya pasangan kencan butaku itu.

"Orangnya kedengaran lumayan baik. Aku sudah mulai menantikan pernikahan ini."

Saat aku selesai bicara, suara Samuel tiba-tiba terdengar dari belakangku. "Pernikahan? Pernikahan apa?"
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Janji yang Dikhianati, Cinta yang Terluka   Bab 8

    Pikiranku melayang pada semua kenanganku bersama Samuel selama bertahun-tahun. Ada yang indah, ada yang menyakitkan. Saat memikirkannya, air mataku tanpa sadar menetes. Bagaimanapun juga, semua kenangan selama 15 tahun ini berkaitan dengannya.Namun, tekadku untuk melepaskannya juga sudah bulat. Aku ingin meninggalkan diriku yang dulu. Setelah hari ini, aku akan memulai hidup baru. Anggap saja Annalise yang dulunya begitu terobsesi dengan Samuel sudah mati.Melihatku menangis, penata rias itu tidak berhenti menghiburku.Setelah tersadar, aku menyeka air mataku dengan lembut, lalu berkata sambil tersenyum, "Nggak apa-apa. Aku baik-baik saja. Aku cuma merasa hari ini terlalu nggak nyata."Kakakku berjalan masuk dan kebetulan menyaksikan hal ini. Akan tetapi, dia tidak berusaha membujukku karena dia juga telah melihat wajah asli Samuel. Jika aku tetap bersama Samuel, kelak aku pasti akan sangat menderita.Dia hanya tersenyum dan memuji, "Anna-ku sangat cantik." Setelah riasanku selesai,

  • Janji yang Dikhianati, Cinta yang Terluka   Bab 7

    Kakakku mengubah amarahnya menjadi motivasi. Dia memilihkan belasan gaun pengantin untuk kucoba.Pada saat ini, Bibi meneleponku dengan panggilan video. "Anna, kamu nggak pamitan sama Sam sebelum pergi? Dia baru saja datang mencariku seperti orang gila dan tanyakan keberadaanmu. Begitu melihat keadaannya, aku langsung tahu kamu belum kasih tahu dia. Jadi, aku juga nggak berani ungkit soal pernikahanmu.""Anna, baru kali ini aku melihat Sam sepanik itu ...."Aku tidak menyangka Samuel akan mencari Bibi untuk mencari tahu tentangku. Namun, aku menyahut dengan tenang, "Bibi, apa yang terjadi padanya bukan lagi urusanku."Melihat aku yang terlihat tenang, Bibi dapat menebak bahwa aku mungkin memang tidak peduli lagi. Kemudian, dia hanya menghela napas dan tersenyum. "Benar, kalian sudah nggak punya hubungan lagi. Yang penting Anna-ku bahagia."Bibi sepertinya menyadari aku sedang mengenakan gaun pengantin. Matanya pun seketika berbinar. "Coba kulihat seperti apa tampang Anna-ku waktu paka

  • Janji yang Dikhianati, Cinta yang Terluka   Bab 6

    Aku masuk ke toilet bandara, lalu mengeluarkan peralatan kosmetik untuk menambal riasanku supaya bisa menyembunyikan rasa lelahku. Setelah merapikan diri, aku pun berjalan keluar dari bandara.Begitu melihatku, kakakku langsung berlari ke arahku dengan gembira dan memelukku erat-erat. Aku mencium aroma yang familier dan tiba-tiba merasa agak sedih.Ketika orang tuaku kecelakaan, kakakku masih kuliah dan tidak bisa membesarkanku. Jadi, aku mau tak mau harus tinggal di rumah Keluarga Darmanto. Kemudian, setelah lulus dan mendapatkan pekerjaan tetap, kakakku ingin mengajakku tinggal bersamanya.Namun, pada saat itu, aku sudah jatuh cinta pada Samuel. Aku tahu jika aku pergi, aku mungkin tidak akan pernah bertemu dengannya lagi. Demi Samuel, aku menolak tawaran kakakku.Setelah dipikir-pikir sekarang, aku menyadari betapa bodohnya aku saat itu. Kenapa aku harus meninggalkan keluarga yang begitu mencintaiku demi seseorang yang menyakitiku begitu dalam?Aku memegang wajah kakakku dan mencium

  • Janji yang Dikhianati, Cinta yang Terluka   Bab 5

    Aku mengeluarkannya dan melihat itu adalah panggilan dari Samuel. Berhubung deringnya sangat mengganggu, aku langsung menonaktifkan ponselku, lalu memakai penutup mata dan berbaring di tempat duduk.Aku tidur dengan nyenyak dan bermimpi indah.Di dalam mimpiku, Sonia tidak pernah muncul dari awal hingga akhir. Samuel dan aku berakhir bersama persis seperti yang dibayangkan semua orang dan kami juga menikah. Setelah menikah, kami dikaruniai anak kembar laki-laki dan perempuan. Dia sangat memanjakanku, memperlakukanku seperti tuan putri, dan sering menemaniku ke pantai. Kami sekeluarga benar-benar bahagia.Ketika terbangun, aku menyadari diriku menangis karena mimpi itu begitu indah. Efek sampingnya lumayan kuat. Aku pun menatap kosong ke langit biru dan awan putih di luar.Tenggorokanku sangat sakit karena menahan tangis. Emosi yang telah lama kutahan pun meluap saat ini juga. Aku sepertinya tidak terlalu buruk. Kenapa dia memperlakukanku seperti ini?Aku membenamkan kepala di lengan

  • Janji yang Dikhianati, Cinta yang Terluka   Bab 4

    Aku menggeleng dan menjawab pelan, "Nggak apa-apa."Aku akan segera pergi, Jadi, Samuel tidak perlu tahu.Samuel merasa lega dan berkata dengan rasa bersalah, "Anna, maaf. A ... aku benar-benar nggak tahu kamu alergi mangga."'Kamu tahu. Dulu, kamu ingat jelas semua selera dan kesukaanku. Hanya saja, kamu sudah melupakannya sekarang.'Aku memejamkan mata dan tidak ingin bicara.Dia tinggal di rumah sakit untuk beberapa saat sebelum pergi karena panggilan dari Sonia.Aku menyelesaikan infusku dan diperbolehkan untuk pulang. Berhubung ini sudah hari terakhir, aku pun mulai mengemasi semua barangku.Saat membuka lemari, aku melihat isinya yang dipenuhi pakaian bayi yang kusiapkan dengan gembira. Sayangnya, pakaian-pakaian itu tidak lagi dibutuhkan.Jadi, aku mengemas semuanya, termasuk beberapa pakaianku sendiri dan hadiah-hadiah ulang tahun dari Samuel setiap tahun. Dulu, aku sangat menghargai semuanya. Sekarang, aku membuang semuanya ke tempat sampah di lantai bawah tanpa ragu.Samuel k

  • Janji yang Dikhianati, Cinta yang Terluka   Bab 3

    Dia berujar dengan nada menyelidik, "Anna, jangan salah paham. Aku cuma nggak sempat belikan hadiah ulang tahun untuk Nia. Aku akan belikan sesuatu yang lebih bagus untukmu nanti.""Emm, aku mengerti. Mendaur ulang barang juga hal yang baik."Lagi pula, aku akan segera menikah. Tidak ada gunanya juga aku menyimpan cincin itu.Samuel menghela napas lega, lalu bertanya, "Aku sudah lihat surat pengunduran dirimu. Kenapa kamu tiba-tiba memutuskan untuk berhenti?"Ternyata, dia sudah mengetahuinya dari awal, tetapi tidak sempat berbicara denganku. Aku menjawab, "Aku capek dan ingin istirahat."Dia setuju tanpa ragu. "Bagus juga. Berhubung sudah berhenti kerja, kamu bisa tinggal di rumah untuk rawat kandunganmu. Aku akan hidupi kamu. Nanti, pulanglah untuk makan."Aku tanpa sadar menyentuh perutku yang sudah kosong dan menjawab, "Oke."Aku mengemasi barangku, lalu naik taksi untuk pulang ke rumah.Samuel yang tidak pernah memasak sudah menyiapkan meja penuh makanan. Aku meliriknya dan menemu

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status