Lea menganga panik saat melihat tanda star pada voice mail yang dikirimnya untuk Alex yang menandakan bahwa lelaki itu telah mendengar voice mail darinya. Lea dengan cepat menjambak rambutnya sendiri dengan ekspresi frustasi "Sebaiknya kau mati saja, Lea." gumamnya."Sekarang apa yang harus ku lakukan jika lelaki itu mengolokku?" pikir Lea.Sedang asyik berpikir tiba-tiba Lea dikagetkan oleh pintu kamarnya yang terbuka sedetik kemudian sosok Irma muncul dari balik pintu."Lea, apa yang kau lakukan?!" pekik Irma pasalnya dia dan Lea berjanji akan pergi ke taman tepat jam empa sore, tapi sudah hampir jam empat Lea bahkan belum bersiap-siap dan hanya uring-uringan di atas tempat tidurnya dengan ekspresi frustarisnya."Kenapa kau belum siap-siap, Le?" tanya Irma.Lea menatap Irma nanar "Bagaimana ini Irma? Lelaki itu telah membaca voice mailku." rengek Lea meminta solusi pada Irma.Irma dengan spontan ikut mendudukan dirinya di atas tempat tidur melupakan sejenak niat awalnya masuk ke kam
Irma mencondongkan sedikit bagian tubuh atasnya kearah Iyan seraya berkata pelan "Aku ingin memintamu mengatur para lansia untuk mengangkat jari tengah mereka kemudian berfoto.""Apa?!" teriak Iyan memekik "Aku sudah katakan jangan minta bantuan yang aneh-aneh." ucap Iyan tak ingin menyanggupi keinginan dari Irma"Ayolah Iyan, bantu aku!" rengek Irma meraih tangan Iyan lalu menggoyang-goyangkannya seperti sebuah ayunan."Bagaimana cara aku meminta mereka semua untuk mengangkat jari tengahnya?""Kau hanya meminta mereka mengangkat jari tengahnya saja bukan meminta mereka mengangkat beban besi seberat lima puluh kilo." ketus Irma "Kaukan akrab dengan mereka, mereka pasti akan menurutimu. Katakan saja itu sebagai foto kenang-kenangan." usul Irma "Kau mau membantuku atau tidak?""Gak!" sambar Iyan cepat tanpa berpikir terlebih dahulu membuat Irma mulai jengkel."Oke! Baiklah kalau begitu, tapi jangan salahkan aku jika aku akan menceritakan pada Mbak Desi bahwa kau dulu perna mengompol di
Ting!.. Lea yang tengah terbaring menikmati waktu santainya itu langsung menjulurkan tanganya merabah tempat tidur tepat di samping kirinya mencari benda persegi panjang yang baru saja berbunyi itu.'Lex_Draro baru saja membalas pesan anda' bunyi notif yang ada di ponsel milik Lea.Lea dengan cepat mengklik bintang yang berada dilayar ponselnya 'Bagaimana hubunganmu dengan pacarmu? Apa kalian benar-benar putus?' Lea menyerengit membaca pesan dari Alex."Apa? Kau mau apa memangnya? Dia pasti sengaja bertanya ingin memastikan hubunganku dan lalu mengolokku." ucap Lea seraya memandangi layar ponselnya lalu ia kembali mengingat usulan dari Irma yang memintanya untuk berpura-pura bahwa ucapanya pada voice mail itu hanyalah prank.Dengan cepat Lea mulai mengetik jawabanya untuk membalas pesan yang diterimanya dari Alex."Hubunganku baik-baik saja dengan pacarku, kau pikir hanya karena kutukanmu yang tidak bermutu itu aku akan putus dengan pacarku. Maaf tapi imajinasimu terlalu jauh." ketik
Lea merasa kepikiran dengan chatt yang dikirim Alex padanya, belum menghilang rasa gundanya ponsel pintarnya kembali berdering, iya! Itu adalah chatt dari Alex kembali."Jangan lupa Nona bahwa aku mengenali wajahmu, tapi kau tidak mengenali wajahku. Bahkan meski kita bertabrakan sekalipun di jalan kau tidak akan tahu siapa aku dan aku tahu seperti apa bentuk parasmu." Lea spontan tersentak berdiri dengan panik setelah membaca chatt dari Alex, ia kembali mengingat bahwa ia perna mengirimi Alex video dengan dia di dalamnya untuk mengejek Alex "Sial!.. Aku memang benar-benar bodoh!." Lea mengumpati dirinya sendiri merasa ceroboh karena begitu mudah mengumbar wajahnya pada orang asing meski niatnya membuat video itu hanya untuk mengejek orang tersebut.Lea memeriksa profil milik Alex dan memang betul tak ada satupun foto lelaki itu disana, kebanyakan foto diakun star friend lelaki itu hanyalah sebuah jendela kamar, kursi, meja makan dengan menu yang menggugah selera dan berbagai macam de
Lea menunggu balasan chatt dari Alex dengan harap-harap cemas, bahkan gadis itu berdo'a dalam hati agar jawaban yang dikirimkan Alex sesuai dengan harapannya."Ku harap kau orang yang sangat miskin," gumam Lea seraya menatap layar ponselnya.Ting!.. Bunyi ponsel milik Lea dengan cepat gadis itu langsung meraih ponselnya, mengklik tanda bintang dilayar ponselnya tanpa sabaran.'Aku tidak kaya raya, kehidupan ekonomiku sangat jauh dari kata berkecukupan.' Lea tersenyum riang setelah membaca balasan chatt dari pemilik akun Lex_Draro itu, ia bahkan tanpa sadar menciumi layar ponselnya merasa lega karena Alex orang yang miskin."Astaga!" Lea tersentak "Apa yang telah ku lakukan, kenapa aku begitu bahagia diatas kemiskinan orang lain, bisa saja dia orang yang sangat miskin sampai tidak bisa membeli makanan, seharusnya aku tidak boleh sebahagia ini." ucapnya merasa bersalah namun tak dapat dipungkiri bahwa ia merasa senang akan balasan chatt yang dikirim Alex padanya.Lea dengan cepat menget
Alex merasa tak ingin diganggu oleh Mike dan Lucha saat dia sedang chattingan dengan Lea, ia merasa kedua mahluk ciptaan tuhan itu terlalu kepo pada isi chattingannya dan Lea."Apa yang membuat kalian berdua masih berada dalam kamarku sampai sekarang?" pertanyaan Alex spontan membuat Mike dan Lucha saling menatap bingung."Izinkan aku tetap disini, Alex. Aku masih penasaran dengan gadis itu." ucap Mike membuat Alex langsung menatapnya sinis "Ya Tuhan!.. Apa lagi kesalahanku sekarang sampai dia menatapku seperti itu." Mike membatin begitu menyadari tatapan mata Alex yang sinis kearahnya."Perbaiki ucapan terakhirmu, Mike. Gadis yang kau maksud dengan gadis itu adalah gadisku, jadi kau tak perlu tahu isi chattnya padaku dan sebaiknya kalian keluar dari kamarku." pinta Alex membuat Lucha langsung menyeret Mike keluar dari kamar Alex karena Mike nampaknya masih enggan keluar dari kamar milik Alex.Alex dengan cepat menutup pintu kamarnya lalu menguncinya setelah Mike dan Lucha sudah berad
Lea melepas ponselnya diatas sofa lalu tersenyum sembari berkata "Akhirnya aku terbebas dari lelaki gila itu." Lea merasa senang setelah memblokir akun star friend milik Alex.Sementara itu di kediaman Monorre, Alex terlihat geram dan jengkel saat mengetahui akun star friendnya telah di blokir, baru saja dia menemukan kesenangan di dunia maya tapi Lea langsung menutup kesenangan itu dengan cara memblokirnya.Alex terlihat menoleh kearah pintu saat mendengar suara pintu terbuka dan sejurus kemudian menampilkan Mike yang mucul dari balik pintu."Apakah tidak ada cara agar membuka blokiran dari gadis itu?" Tanya Alex menyerobot."Ada dua cara untuk membuka akun yang telah diblokir," jawaban Mike membuat Alex bernafas lega dan senang"Pertama, pemilik akun itu sendiri yang harus membuka blokirannya," ucapan Mike spontan merubah ekspresi senang Alex dalam seketika"Mana mungkin gadis itu membuka blokirannya." Gumam Alex "Lalu apa cara yang kedua?" Tanya Alex"Cara kedua adalah dengan meret
Di salah satu ruangan tempat berkumpulnya para petinggi perusahaan Alex membuka pintu ruangan itu lalu melangkah masuk, semua orang petinggi perusahaan yang terdiri dari tiga belas orang termaksud Tuan Michel Wattz dan putrinya Liliana langsung berdiri menyambut kedatangan Alex disusul oleh Lucha dan Mike dibelakangnya.Liliana tersenyum melihat kehadiran Alex diruangan itu sementara Alex hanya membalas senyuman gadis itu dengan tatapan jijik lalu menarik kursi tempat duduknya selaku pemilik perusahaan kemudian mendudukan dirinya disana."Tuan Alex senang__" ucapan lelaki paruh baya dengan perut buncit itu terhenti ketika Alex mengangkat tanganya "Tak perlu berbasa basi kita mulai saja apa yang menjadi agenda pertemuan kita sekarang." ucap Alex membuat semua orang yang ada disana langsung bergedik ngeri kini mereka semua mulai merasakan aura tidak nyama dari sosok Alex.Liliana dengan senyuman diwajahnya langsung berdiri melangkah kebagian tengah ruangan untuk mempersentasikan proposa