Melvin berjalan ke hadapan Sonia sembari menatapnya. “Tadi dia bilang surat nikah. Apa maksudnya?”Sonia menarik napas dalam-dalam, lalu membalikkan tubuhnya duduk di atas sofa. Dia mengangkat kepalanya, lalu berkata dengan datar, “Aku dan Reza … pernah menikah.”Kedua mata Melvin terbelalak. “Masalah kapan?”Sonia menceritakan dengan ringkas pernikahan bisnis yang diatur oleh Keluarga Dikara.Melvin hanya tahu Sonia adalah anak hilang yang kemudian ditemukan oleh Keluarga Dikara. Namun, dia tidak tahu ada hubungan seperti itu di antara Sonia dengan Reza.Tiba-tiba Melvin memutar bola matanya, lalu berkata dengan tersenyum sinis, “Apa maksudnya Reza? Sekarang dia sudah jadian sama Thalia, dia malah tidak izinin kamu untuk jadian sama cowok lain?”Sonia memeluk boneka. Dia juga merasa sangat kesal. “Dua tahun lalu aku sudah balikin surat nikah sama dia. Aku suruh dia untuk urus surat cerai. Aku kira dia sudah urus prosedur cerainya.”Setelah itu, Sonia membalikkan kepalanya ke sisi Melv
“Melvin ….” Sonia duduk, lalu menunjukkan ekspresi tidak berdaya. “Meski bukan karena Reza, kita juga mesti jaga jarak. Aku ….”“Berhenti!” Melvin mengangkat tangannya mengisyaratkan Sonia untuk tidak melanjutkan omongannya lagi. “Aku ngerti apa yang sedang kamu pikirkan. Kamu tidak usah terasa terbebani dan tidak usah peduli dengan apa yang aku pikirkan. Kalau kamu ingin menganggapku sebagai teman, kamu anggap saja aku itu temanmu!”Melvin tertegun sejenak. Kedua matanya terlihat sangat muram. Dia bergumam, “Aku mengerti, sebenarnya kamu kesal karena aku menciummu tadi, makanya kamu mengatakan semua ini.”Sonia tertegun sejenak, lalu menundukkan kepalanya.Tatapan Melvin sangatlah lembut. Dia pun menenangkan Sonia dengan nada membujuk, “Semua ini salahku. Aku tidak bisa menahan diriku dan bersikap di luar batasan. Aku jamin aku tidak akan melakukannya lagi.”Sonia menggeleng. “Untuk apa kamu berbuat seperti ini?”Sekarang Sonia sendiri juga tidak tahu kenapa Melvin bisa menyukainya?S
Jason menjawab dengan tersenyum, “Sebenarnya ada acara di pagi hari. Tapi tiba-tiba Reza ada urusan, dia tidak jadi pergi. Kebetulan aku lewat sini, jadi aku datang untuk mengunjungi Yana.”Sonia terbengong sejenak. Reza ada urusan di pagi hari? Jelas-jelas dia di rumah terus?Sonia mengangguk, lalu mengamati isi rumah. “Di mana Bibi Linda?”“Dia ke supermarket.”Sonia berkata, “Aku dan Melvin mau bawa Yana makan di luar. Kak Jason mau sekalian?”Jason melihat jam tangannya, lalu menjawab dengan datar, “Tidak usah, aku mesti balik ke kantor.”“Emm.” Sonia mengangguk dengan tersenyum tipis. Dia mengganti pakaian Yana, lalu berkata dengan tersenyum, “Aku dan Ayah Melvin bawa kamu main di luar, ya?”Yana merasa sangat gembira. Tatapannya malah tertuju pada diri Jason. “Paman nggak ikut?”Hati Jason terasa luluh. Dia malah tidak tega untuk berpisah dengan Yana.Sonia berucap sembari tersenyum, “Paman Jason lagi sibuk, nggak bisa pergi bareng kita.”“Baiklah!” Yana mencemberutkan bibir kec
Melvin tidak begitu memahami Yandi. Hanya saja, Sonia dan Ranty sering mengungkitnya. Jadi, dia mulai tertarik dengan sosok Yandi.“Emm.” Sonia mengangguk.“Dia penerus Keluarga Tanadi? Kenapa dia buka restoran steamboat di tempat seperti ini?” Melvin semakin bingung.“Ceritanya panjang!” Sonia menyuapi minuman kepada Yana.Dua tahun silam, demi balas dendam kepada Gina, Yandi mengekspos identitasnya dan kembali ke Keluarga Tanadi.Setengah tahun kemudian, kondisi tubuh Harvey mulai membaik. Yandi pun kembali fokus dalam restoran steamboat-nya.Beberapa kali Harvey ingin Yandi kembali untuk mengambil alih perusahaan. Namun, Yandi malah tidak sanggup melepaskan kawan-kawannya. Leon dan yang lain tidak berpendidikan dan juga memiliki riwayat di penjara. Meskipun Yandi mengatur mereka untuk bekerja di perusahaan Keluarga Tanadi, mereka juga hanya bisa bekerja menjadi petugas keamanan saja. Kehidupan mereka juga tidak akan sebebas di restoran steamboat lagi.Pada akhirnya, Yandi dan ayahny
Yandi memerintah Leon, “Ada anak umur dua tahun di luar sana. Kamu masakin buat dia.”“Oke, tidak masalah!”Leon semakin gendut saja. Raut wajahnya sudah tidak sebengis dulu lagi. Leon yang sekarang telah menjadi seorang lelaki gendut yang ramah.Yandi berkata pada Sonia, “Kita bicara di sini.”Sonia tahu ada sebuah halaman kecil di belakang dapur. Dia pun mengikuti Yandi berjalan ke halaman belakang.Halaman ini sudah tidak seperti dulu lagi. Halaman ini sudah dirawat dengan sangat teratur. Tampak ada bunga mawar ditanam di sekitaran pagar. Sekarang sedang musim mekar. Dinding pun dipenuhi dengan bunga mawar. Aroma wangi semerbak pun tercium.Sebelah kiri dinding ditanam sebatang pohon bunga kamboja. Batangnya baru sebesar lengan Sonia saja.Sonia mengamati sekeliling, lalu bertanya dengan tersenyum, “Semua ini ditanam Tasya?”Yandi duduk di atas bangku. Suara seraknya terdengar magnetis. “Siapa lagi selain dia? Semua ini kesukaan anak perempuan.”Sonia berkata dengan memalingkan kepa
Sewaktu perjalanan pulang, Sonia yang mengendarai mobil. Melvin sedang bermain bersama Yana di baris belakang.“Aku tampan tidak?”Yana melihat Melvin dengan terbengong, lalu mengangguk. “Tampan!”“Sonia cantik tidak?”Kedua mata Yana spontan berkilauan. “Cantik!”“Jadi, Yana lebih pilih aku atau Sonia?”Sonia terdiam membisu.Yana membalas dengan serius, “Aku pilih diriku sendiri!”Melvin langsung tertawa terbahak-bahak.Tetiba Melvin mencondongkan tubuhnya mendekati Sonia. Dia pun tersenyum. “Sonia, kalian berdua cantik sekali. Nanti anak kita pasti cantik-cantik.”Sonia memutar bola matanya, lalu mendorong Melvin. “Jaga Yana di belakang sana.”Melvin menyandarkan tubuhnya di bangku, lalu melihat ke luar jendela. Wajahnya kelihatan semakin tampan lagi. Dia memicingkan matanya, lalu berkata dengan tersenyum, “Setelah kita punya anak nanti, aku pasti akan menjadi ayah yang baik. Kerjaanku hanya menjaga anak saja!”Sonia berbicara dengan tersenyum sinis. “Kalau kamu banyak bicara lagi,
Langit mulai menggelap. Sonia mengeluarkan ponsel untuk menghubungi Ranty.“Ranty!”Sepertinya Ranty sedang ada acara. Dia berjalan ke tempat yang agak sepi, baru berbicara. Dia berkata dengan tersenyum, “Ada apa, Sayangku?”Sonia tersenyum tipis. “Kamu juga mabuk?”Terdengar sedikit suara serius dari ucapan genit Ranty. “Nggak, kok. Aku kangen sama kamu!”Sonia menunduk, lalu berkata dengan menggigit bibirnya. “Ranty, apa kamu akan mencintai lelaki lain selain Matias?”Ranty tertegun sejenak, lalu berkata dengan perlahan, “Jujur saja, seandainya aku dan Matias berpisah, mungkin aku akan bersama banyak lelaki nantinya. Hanya saja, mungkin seumur hidupku, aku hanya akan mencintai Matias saja!”Sonia tidak berbicara.Ranty pun bertanya, “Bagaimana denganmu? Apa kamu masih akan mencintai Reza?”Sonia menggigit bibirnya. Nada bicaranya terdengar sangat tegas. “Aku nggak mencintainya lagi.”“Kalau begitu, cobalah untuk menerima Melvin.” Ranty menghela napas. “Aku bisa merasakan betapa seriu
Sonia merasa syok. Kedua telinganya seketika memerah. Dia berkata dengan kesal, “Reza!”“Ternyata kamu bisa marah juga. Jangan selalu menunjukkan wajah datarmu! Aku bosan melihatnya!” dengus Reza. “Cepat ke mobil!”Sonia pun berjalan pergi menjauhi mobil Reza.Reza menghela napas, lalu menuruni mobil. Dia pergi meraih lengan Sonia. “Ke mana?”Sonia mendorong tangannya.Reza tidak melepaskannya. “Apa kamu ingin bertengkar di tempat seperti ini?”Sonia melihat pejalan kaki yang sedang lalu lalang di dalam kompleks. Tampak juga ada tetangga satu gedung di sekitar. Alhasil, Sonia juga tidak bergerak lagi. Dia membiarkan Reza untuk mencengkeram pergelangan tangannya, membawanya masuk ke mobil.Si lelaki membuka pintu mobil samping pengemudi, lalu mendorong Sonia ke dalam tempat duduk. Dia bahkan membantu Sonia untuk memasangkan sabuk pengaman.Raut wajah Sonia terlihat dingin. Dia tidak meladeni Reza sama sekali.Setelah Reza masuk ke mobil, dia mulai menjalankan mobilnya. Sesekali dia mel
Theresia mengangkat pandangannya dan tersenyum lembut. Seketika seperti angin musim semi yang membuat bunga-bunga bermekaran.Setelah menghabiskan sebatang rokok, Morgan melangkah ke sisi restoran. Saat melewati jendela sebelah, dia menoleh sekilas, ternyata adalah seorang pria. Dia juga mengenakan sweater biru dan kelihatan sangat muda.Setelah sekilas pandang, Morgan mengalihkan pandangannya kembali, lalu melanjutkan langkahnya.Sesampainya di dalam restoran dan melewati koridor, tiba-tiba pintu kayu di sebelah kanan terbuka. Morgan mengangkat kepalanya dan matanya berpapasan dengan mata gadis yang keluar dari pintu. Satunya kelihatan syok, sedangkan yang satu lagi menatap dengan tatapan penuh makna.Setelah mereka kencan buta, mereka tidak pernah saling berhubungan lagi. Hari ini adalah pertama kalinya mereka bertemu lagi.Ternyata selama berada di satu kota, pasti akan ketemu.Theresia duluan bersuara, “Kamu masih belum pergi?”Seingat Theresia, Morgan mengatakan dia hanya akan tin
Sonia tersenyum. “Mana lagi yang kamu suka? Pilih beberapa lagi.”Hallie segera menggeleng. “Yang satu ini sudah cukup mahal!”Pramuniaga memberi tahu Hallie mengenai cara perawatan perhiasan. Hallie mendengar dengan sangat serius, lalu bertanya dengan suara kecil, “Berapa harga perhiasan ini?”Pramuniaga berkata, “Anggota VIP biasanya dapat diskon 2%. Setelah diskon, harganya 31.320.000.000!”Hallie menarik napas dalam-dalam.Perhiasan terasa berat di tangannya.Dania mengantar kepergian mereka. Saat melihat Morgan yang menuruni mobil, dia pun berkata dengan kaget, “Kalian jadikan Tuan Morgan sebagai sopir kalian? Perhiasanku ini memang pantas dijual ke kalian!”Morgan tersenyum datar. “Nona Dania memang pintar bicara. Pantas saja Sonia bisa tenang menyerahkan semuanya untuk dikelolamu.”“Aku merasa sangat terhormat bisa mendapatkan kepercayaan Bos!” Dania tersenyum lembut. “Asalkan dia nggak mengusirku, seumur hidupku, aku akan mengikutinya!”Setelah mereka berbasa-basi sejenak, Soni
Setelah mencoba beberapa set, Hallie merasa semuanya sangat cantik dan tidak bisa mengambil keputusan. Akhirnya, dia jatuh hati pada satu set kalung yang didominasi oleh mutiara dan berlian merah muda.Kalungnya berupa rantai mutiara dengan liontin yang dihiasi tujuh berlian merah muda besar, tampak mewah dan elegan!Anting-antingnya juga satu set dengan desain mutiara dan berlian merah muda yang sama.“Ini cantik sekali. Aku suka yang ini!” Dalam sekilas mata, Hallie langsung jatuh cinta dengan set kalung ini.Pramuniaga berkata dengan sungka, “Maaf, Nona. Ini adalah barang andalan toko kami, hanya bisa dipesan khusus oleh pelanggan VIP tingkat atas. Sementara ini, kamu tidak bisa mencobanya.”Hallie melihat ke sisi Sonia. “Sayang sekali, padahal benar-benar cantik!”Sonia berkata kepada pramuniaga, “Keluarkan, biarkan dia mencobanya.”Pramuniaga tidak kenal dengan Sonia. “Maaf sekali, peraturannya memang seperti ini. Gimana kalau aku rekomendasi yang mirip.”Hallie terus menatap kalu
Setelah Aska melihat kepergian mereka, dia duduk di posisi Sonia tadi, lalu berkata dengan tersenyum, “Lebih baik kamu saja yang menemaniku. Anak muda tidak punya kesabaran. Jadi, kamu mesti melihat dengan jelas, kelak aku bisa menemanimu lebih lama. Kamu mesti segera menyadari hal ini, jangan sering memancing emosiku!”Jemmy membereskan catur sembari berkata dengan suara datar, “Kita masih belum memastikan kalau Hallie adalah putrinya Julia, bukannya kamu terlalu terburu-buru?”Raut wajah Aska menjadi serius. “Jemmy, sudah 20 tahun. Kalau Hallie bukan cucuku, apa kamu merasa Jeje masih bisa ditemukan lagi?”Jemmy mendengus. “Jadi, kamu tidak peduli dengan kesalahan itu?”Kening Aska berkerut. “Kesalahan apa? Setidaknya sekarang kemungkinan Hallie itu cucuku. Salah, kemungkinan besar dia itu cucuku.”Jemmy menghela napas. “Aku takut kamu akan kecewa!”Aska melambaikan tangannya. “Sudah bertahun-tahun, aku juga sudah sering kecewa. Hallie itu seorang anak malang. Seperti yang kamu katak
Jemmy berkata, “Besok aku akan pulang ke Kota Atria!”Sonia mengangkat kepalanya dengan syok. “Kamu tidak tunggu Bibi Julia?”Jemmy menggeleng. “Setelah kulihat-lihat, seharusnya Julia tidak akan pulang dalam waktu dekat.”Sonia tidak paham. “Bukannya Bibi Julia sangat peduli dengan putrinya? Kalau dia tahu sudah ditemukan, kenapa dia nggak langsung pulang?”Meskipun pameran lukisan itu sangat penting, seharusnya tidak sepenting putrinya, ‘kan?“Aku tidak tahu!” Jemmy meletakkan sebuah pion, lalu berkata dengan serius, “Beberapa tahun lalu, Aska juga menemukan petunjuk Jeje. Setiap kalinya dia selalu dengan tidak sabaran untuk memberi tahu Julia, tapi hasil tes DNA selalu bukan. Jadi, Julia sudah tidak percaya lagi dengan Aska. Dia pasti mengira kali ini Aska lagi membohonginya lagi.”Sonia merasa syok. “Ternyata begitu!”Morgan yang berada di samping berkata, “Kali ini berbeda. Kakek Aska benar-benar menganggap Hallie sebagai cucunya!!”Sonia memegang pion sembari berpikir, kemudian d
Reza kembali melilit leher Sonia dengan syal. “Hari ini cuaca dingin. Jangan sembarangan pergi di sore hari. Nanti setelah pulang kerja, aku akan jemput kamu di rumah Tuan Aska.”“Emm!” Sonia mengangguk.Reza juga mengecup kening Sonia.Mereka berdua mengendarai mobil masing-masing, berpisah di area parkiran bawah tanah. Sonia mengendarai mobil menuju ke rumah Aska.Saat di perjalanan, Sonia menerima pesan dari Ranty. Isinya berupa sebuah berita.Sonia membuka untuk membacanya. Isinya adalah berita penangkapan Welly atas perbuatan pemindahan dana perusahaan, menerima suap, dan juga berjudi.Ada juga reporter yang melaporkan kondisi terkini Keluarga Dikara. Keluarga Dikara telah bangkrut. Perusahaan dan semua aset telah disegel. Keluarga konglomerat selama ratusan tahun itu telah menjadi sejarah di Kota Jembara.Di bawah berita, ada banyak suara orang yang bersenang-senang atas penderitaan mereka dan juga suara makian. Sonia tidak melihat lagi. Dia menurunkan ponselnya, lalu fokus dalam
Reza melihat kondisi mobil di depan sana, lalu berkata dengan tersenyum datar, “Kamu merasa dia terlalu buru-buru, kamu pun merasa tidak nyaman?”Sonia menggeleng. “Kalau jadi orang lain, mereka juga ingin tahu identitas dirinya sendiri, nggak sabar untuk bisa bertemu dengan anggota keluarganya sendiri. Masalah ini adalah masalah yang wajar. Kita nggak boleh menyalahkannya. Aku hanya lihat Pak Guru dan Hallie begitu gembira, aku jadi merasa sangat khawatir kalau Hallie bukan anak dari Bibi Julia.”“Kalau begitu, segera lakukan tes DNA, tidak usah menunggu sampai putri Tuan Aska pulang,” ucap Reza, “Kalau ditunda semakin lama, semuanya akan semakin merepotkan.”Aska sudah menganggap Hallie sebagai cucu luarnya. Dia telah memberikan banyak perasaan kepada Hallie. Semakin lama, perasaan akan semakin mendalam, rasa kecewa juga akan semakin bertambah besar.Sonia memberi tahu maksud Jemmy kepada Reza. “Kakek sudah mengatakannya dengan sangat jelas. Pak Guru ingin menggunakan Hallie untuk me
Selesai makan, pelayan membereskan kamar tamu untuk Hallie.Rose mengambil pakaian tidur dari kamarnya untuk diberikan kepada Hallie. “Pakaian tidur ini baru kubeli. Aku masih nggak pernah mengenakannya. Kamu coba dulu, cocok nggak? Tinggi badan kita hampir imbang, seharusnya nggak masalah.”“Nggak usah. Aku lihat ada jubah tidur di dalam lemari!” balas Hallie dengan tersenyum.“Nggak nyaman kalau tidur pakai jubah tidur. Kamu pakai ini saja. Nggak usah sungkan sama aku!” ucap Rose.“Bukan sungkan! Kelak ini adalah rumahku. Mana mungkin aku akan bersikap sungkan?” Hallie tersenyum. “Aku cuma nggak suka pakai pakaian orang lain.”Senyuman di wajah Rose langsung terkaku. “Oh, begitu, ya. Baiklah, kamu pakai jubah tidur dulu. Besok aku bawa kamu jalan-jalan untuk beli yang baru.”“Oke, maaf sudah merepotkanmu!” Kedua mata Hallie berkilauan. Dia bertanya dengan tersenyum, “Rose, apa kamu tinggal di sini?”Rose membalas, “Bukan, terkadang aku akan tinggal beberapa hari di sini untuk menemani
Morgan menyipitkan matanya, lalu memutar bola matanya untuk melihat Sonia. Keningnya kelihatan sedikit berkerut.Sonia segera berkata dengan tersenyum, “Oke, oke, aku nggak tanya lagi. Aku nggak tanya lagi, deh!”Usai berbicara, Sonia bergumam sendiri, “Bisa jadi Theresia juga nggak suka sama kamu. Dia itu berkompeten dan juga cantik, entah ada berapa cowok yang lagi mengejarnya!”Raut wajah Morgan langsung berubah muram. “Apa hubungannya dia dikejar berapa banyak cowok sama aku?”Sonia berkata, “Nggak ada hubungannya. Kalian memang sudah nggak ada hubungan lagi!”Morgan terdiam membisu.Mereka berdua mengobrol beberapa saat mengenai masalah Hallie. Ada sebuah mobil masuk ke dalam gerbang. Ujung bibir Sonia spontan melengkung ke atas. “Reza sudah datang. Aku ke sana sebentar.”Morgan berkata, “Aku akui pilihanmu waktu itu memang benar. Kamu pacaran dengan baik. Jangan kecewain dia!”Sonia tersenyum, lalu mengangguk dengan serius. “Pasti!”“Pergi sana!”“Emm.”Sonia berjalan ke sisi mobi