Wajah orang tersebut memerah. Dia juga tidak membantah sama sekali.…Selesai bermain, Sonia dan yang lain tidak terluka sama sekali. Mereka malah berhasil mendapat dua bendera. Menang!Pihak lawan telah kehilangan bendera mereka. Tim mereka telah musnah. Mereka bahkan tidak memiliki kesempatan untuk meronta sama sekali.Polan berdiri. Dia memang merasa malu, tetapi dia juga merasa kagum. Dia melihat Sonia dan Reza dengan kaget, lalu bertanya dengan tersenyum, “Apa kalian adalah karakter NPC dalam permainan ini?”“Bukan!” Reza menggeleng dengan pelan. “Kami hanyalah pemain!”“Kalau begitu, kalian hebat sekali!” Polan mengundang mereka dengan tulus, “Dengan teknik menembak kalian, kalian bisa mengikuti pertandingan resmi!”Reza melirik Sonia sekilas, lalu berkata dengan tersenyum datar, “Kami tidak punya pemikiran itu!”Bahkan Timothy juga merasa sangat kagum. “Kelak kita bisa main bersama. Selama ada kalian, kita pasti akan menang!”Orang-orang lainnya juga datang untuk berkerumun. Mer
Pada hari Senin.Pagi harinya, Kelly mengambil formulir pendaftaran pekerjaan ke gedung Gunawan Group.Dua tahun silam, Kelly pernah bekerja di sini. Namun ketika kembali sekarang, perasaannya malah terasa berbeda.Kelly menarik napas dalam-dalam, lalu berjalan ke dalam.Setibanya di depan resepsionis, dia mengatakan bahwa dirinya datang untuk melamar pekerjaan.Resepsionis melihat datanya, lalu berkata dengan tersenyum sungkan, “Pak Jason sudah berpesan sebelumnya. Dia bilang setelah kamu datang nanti, kamu bisa langsung ke departemen personalia untuk mengurus pendaftaranmu.”Kelly mengangguk, lalu pergi ke departemen personalia di lantai 25.Manajer departemen personalia memeriksa data Kelly, lalu bertanya, “Kamu pernah bekerja di sini?”Kelly menjawab dengan tersenyum tipis, “Iya, aku pernah magang di sini sebelumnya.”“Kamu kenal dengan Pak Jason?” tanya manajer departemen personalia dengan penasaran.Manajer dipesan langsung oleh Jason untuk langsung mengurus pendaftaran Kelly tan
Si lelaki mengenakan jas berwarna biru keabuan. Tubuhnya tinggi tegap. Ekspresinya terlihat datar. Saat mengamati sekeliling sekilas, dia tidak terlihat santai seperti biasanya, dia malah kelihatan lebih berkarisma.Beberapa petinggi mengikuti langkah Jason dari belakang. Mereka sedang mendiskusikan masalah akuisisi.Kelly memiringkan tubuhnya, lalu memanggil dengan suara kecil, “Pak Jason!”Jason melirik Kelly sekilas, lalu mengiakan dengan acuh tak acuh.Anastasia berjalan menghampiri, kemudian berkata pada Jason, “Pak Jason, ini asisten barumu, Kelly.”“Aku tahu!” balas Jason, lalu langsung memasuki ruangan kerjanya.Anastasia mengangkat-angkat alisnya dengan agak syok.Dia mengira wanita cantik yang bisa langsung naik ke lantai 39 seharusnya memiliki hubungan akrab dengan bos mereka. Namun, ketika melihat sikap dingin Jason tadi, sepertinya dia tidak begitu menyukai Kelly.Jangan-jangan Anastasia salah persepsi? Jangan-jangan ada yang merekomendasikan Kelly kepada Jason, tetapi seb
Beberapa saat kemudian, Kelly mengikuti Anastasia ke dalam ruang rapat. Rapat pun baru resmi dimulai.Selama rapat, beberapa petinggi sedang berdiskusi mengenai keuntungan dan kerugian dari proposal akuisisi ini. Mereka semua memberi usulan untuk menanganinya.Kelly duduk di samping Anastasia sembari menunduk untuk mencatat hasil rapat. Pena tak berhenti bergerak. Dia mencatat dengan sangat cepat.Sudah lebih dari lima detik Jason menatap wajah samping si wanita. Hari ini Kelly mengenakan kemeja putih dengan celana panjang hitam. Dia kelihatan mirip dengan wanita karier saja. Hanya saja, wajahnya yang agak bulat itu membuatnya kelihatan agak imut. “Pak Jason, bagaimana pendapatmu mengenai persyaratan yang dibuka Monaco Studio?” tanya seorang petinggi.Ketika mendengar ada yang bertanya pada Jason, Kelly spontan mengangkat kepalanya. Kebetulan kedua pasang mata saling bertemu.Jason spontan mengalihkan pandangannya, lalu berkata dengan datar, “Ada konflik dalam internal Keluarga Monaco
Anastasia menyerahkan selembar formulir kepada Kelly. Di atasnya tertera jadwal kerja dan istirahat Jason. Jadi, sebagai seorang asisten pribadi, Kelly mesti mengantar minuman kepada Jason setiap dua jam sekali. Siang harinya, dia mesti bertanya makan siang apa yang ingin disantap Jason. Seandainya ada perjamuan di malam hari, Kelly juga mesti mengikutinya.Selain itu, seandainya Jason sedang berpacaran, Kelly juga mesti mengingat setiap hari peringatan, lalu memesan hadiah untuk kekasihnya.Semua isi pekerjaan tertulis lengkap di atas tiga lembar kertas.Kelly menghela napas ringan. Ternyata tidaklah gampang untuk menjadi asisten seorang presdir. Dia lebih ingin membuat desain yang membosankan itu.Saat Kelly membaca mesti membelikan hadiah untuk kekasih Jason, dia pun bertanya pada Anastasia, “Apa … Pak Jason punya pacar sekarang?”Anastasia menyusun dokumen sembari berkata, “Sementara ini masih belum. Tapi kamu mesti lebih memperhatikan. Bisa jadi akan segera ada.”Kelly sangatlah j
Beberapa menit kemudian, Kelly melihat peralatan dapur yang sangat rapi di depannya. Dia terbengong hingga tidak bisa berkata-kata.Jason benar-benar menyulap dapur untuk Kelly. Letaknya di belakang pantri. Entah tombol apa yang ditekan Jason, alhasil rak buku itu terbuka, lalu tampak ada dapur di dalamnya. Dapur ini sangatlah luas dan peralatannya juga sangat lengkap.Kelly terbengong beberapa saat, lalu memalingkan kepalanya dan berkata, “Tapi … tapi nggak ada bahan makanan!”“Kalau tidak ada, ya beli saja. Apa perlu aku mengajarimu?” tanya Jason dengan wajah serius.“Oh, aku pergi beli sekarang.” Kelly menarik napas dalam-dalam, lalu berjalan keluar.Saat sedang menunggu lift, tampak Jason juga sedang mengambil jas, lalu berjalan menghampirinya. Ketika melihat tatapan bingung Kelly, Jason pun berkata dengan tidak sabar, “Aku bawa kamu pergi. Kalau kamu tidak menemukan supermarket terdekat, kamu pasti akan memakan banyak waktu. Aku sudah lapar sekarang!”Kelly diam-diam membatin, ‘Bu
Kalau begitu, kelak Kelly akan membiarkan Jason untuk menenteng semua barang belanjaan saja. Dengan begitu, seharusnya Jason tidak akan marah lagi!Kelly membayangkan gambaran Jason sedang menenteng barang belanjaan menerobos ke dalam perusahaan. Dia pun tak kuasa menahan tawanya.Jason melirik Kelly dengan dingin. “Apa yang lagi kamu tertawakan?”Bahkan Kelly sendiri juga terkejut ketika menyadari dirinya sedang tertawa. Dia spontan menutup mulutnya. Pada saat ini, dia berpapasan dengan tatapan sinis Jason, lalu menggeleng dengan lugunya.Jason menatapnya sekilas, lalu memalingkan kepalanya!Kali ini, Kelly tidak berani tersenyum lagi. Dia menurunkan tangannya, lalu memandang ke luar jendela.Setelah kembali ke lantai 39, Kelly menyadari Anastasia masih belum kembali. Dia melihat jam sekilas, lalu kembali ke dapur untuk mempersiapkan makan siang.Tadi Kelly membeli dua ekor ikan. Satunya untuk dimasak sup, kemudian satu lagi akan digoreng.Jason duduk di samping meja makan. Sepertinya
Jason makan sayur yang ditumis Kelly. Dia mengunyah dengan perlahan, merasakan aroma yang familier baginya. Entah kenapa hatinya seketika terasa lara.Kelly membelah ikan, lalu mengeluarkan duri dengan perlahan.Tatapan Jason tertuju pada wajah indah Kelly. Dia pun bertanya dengan datar, “Apa kamu masih terbiasa? Apa pekerjaanmu terlalu berat?”Kelly mengangkat kepalanya. Kedua bola matanya kelihatan sangat bersih. Dia menjawab dengan serius, “Sudah terbiasa. Semuanya baik-baik saja.”Jason tertawa. “Sekarang termasuk jam istirahat. Kamu tidak perlu segugup ini.”Kelly lanjut mengeluarkan duri ikan, lalu bergumam, “Aku hanya lagi berkata jujur.”“Kalau ada yang tidak terbiasa, kamu bisa beri tahu aku … atau beri tahu Anastasia. Jangan pendam semuanya di hati. Aku tidak berharap pegawai perusahaanku bekerja dengan tertekan.”“Aku akan mengatakannya kalau ada.” Kelly mengangguk dengan tersenyum tipis.Jason melihat senyumannya, lalu menunduk. “Apa Yana baik-baik saja.”Gerakan tangan Kel
Setelah mencoba beberapa set, Hallie merasa semuanya sangat cantik dan tidak bisa mengambil keputusan. Akhirnya, dia jatuh hati pada satu set kalung yang didominasi oleh mutiara dan berlian merah muda.Kalungnya berupa rantai mutiara dengan liontin yang dihiasi tujuh berlian merah muda besar, tampak mewah dan elegan!Anting-antingnya juga satu set dengan desain mutiara dan berlian merah muda yang sama.“Ini cantik sekali. Aku suka yang ini!” Dalam sekilas mata, Hallie langsung jatuh cinta dengan set kalung ini.Pramuniaga berkata dengan sungka, “Maaf, Nona. Ini adalah barang andalan toko kami, hanya bisa dipesan khusus oleh pelanggan VIP tingkat atas. Sementara ini, kamu tidak bisa mencobanya.”Hallie melihat ke sisi Sonia. “Sayang sekali, padahal benar-benar cantik!”Sonia berkata kepada pramuniaga, “Keluarkan, biarkan dia mencobanya.”Pramuniaga tidak kenal dengan Sonia. “Maaf sekali, peraturannya memang seperti ini. Gimana kalau aku rekomendasi yang mirip.”Hallie terus menatap kalu
Setelah Aska melihat kepergian mereka, dia duduk di posisi Sonia tadi, lalu berkata dengan tersenyum, “Lebih baik kamu saja yang menemaniku. Anak muda tidak punya kesabaran. Jadi, kamu mesti melihat dengan jelas, kelak aku bisa menemanimu lebih lama. Kamu mesti segera menyadari hal ini, jangan sering memancing emosiku!”Jemmy membereskan catur sembari berkata dengan suara datar, “Kita masih belum memastikan kalau Hallie adalah putrinya Julia, bukannya kamu terlalu terburu-buru?”Raut wajah Aska menjadi serius. “Jemmy, sudah 20 tahun. Kalau Hallie bukan cucuku, apa kamu merasa Jeje masih bisa ditemukan lagi?”Jemmy mendengus. “Jadi, kamu tidak peduli dengan kesalahan itu?”Kening Aska berkerut. “Kesalahan apa? Setidaknya sekarang kemungkinan Hallie itu cucuku. Salah, kemungkinan besar dia itu cucuku.”Jemmy menghela napas. “Aku takut kamu akan kecewa!”Aska melambaikan tangannya. “Sudah bertahun-tahun, aku juga sudah sering kecewa. Hallie itu seorang anak malang. Seperti yang kamu katak
Jemmy berkata, “Besok aku akan pulang ke Kota Atria!”Sonia mengangkat kepalanya dengan syok. “Kamu tidak tunggu Bibi Julia?”Jemmy menggeleng. “Setelah kulihat-lihat, seharusnya Julia tidak akan pulang dalam waktu dekat.”Sonia tidak paham. “Bukannya Bibi Julia sangat peduli dengan putrinya? Kalau dia tahu sudah ditemukan, kenapa dia nggak langsung pulang?”Meskipun pameran lukisan itu sangat penting, seharusnya tidak sepenting putrinya, ‘kan?“Aku tidak tahu!” Jemmy meletakkan sebuah pion, lalu berkata dengan serius, “Beberapa tahun lalu, Aska juga menemukan petunjuk Jeje. Setiap kalinya dia selalu dengan tidak sabaran untuk memberi tahu Julia, tapi hasil tes DNA selalu bukan. Jadi, Julia sudah tidak percaya lagi dengan Aska. Dia pasti mengira kali ini Aska lagi membohonginya lagi.”Sonia merasa syok. “Ternyata begitu!”Morgan yang berada di samping berkata, “Kali ini berbeda. Kakek Aska benar-benar menganggap Hallie sebagai cucunya!!”Sonia memegang pion sembari berpikir, kemudian d
Reza kembali melilit leher Sonia dengan syal. “Hari ini cuaca dingin. Jangan sembarangan pergi di sore hari. Nanti setelah pulang kerja, aku akan jemput kamu di rumah Tuan Aska.”“Emm!” Sonia mengangguk.Reza juga mengecup kening Sonia.Mereka berdua mengendarai mobil masing-masing, berpisah di area parkiran bawah tanah. Sonia mengendarai mobil menuju ke rumah Aska.Saat di perjalanan, Sonia menerima pesan dari Ranty. Isinya berupa sebuah berita.Sonia membuka untuk membacanya. Isinya adalah berita penangkapan Welly atas perbuatan pemindahan dana perusahaan, menerima suap, dan juga berjudi.Ada juga reporter yang melaporkan kondisi terkini Keluarga Dikara. Keluarga Dikara telah bangkrut. Perusahaan dan semua aset telah disegel. Keluarga konglomerat selama ratusan tahun itu telah menjadi sejarah di Kota Jembara.Di bawah berita, ada banyak suara orang yang bersenang-senang atas penderitaan mereka dan juga suara makian. Sonia tidak melihat lagi. Dia menurunkan ponselnya, lalu fokus dalam
Reza melihat kondisi mobil di depan sana, lalu berkata dengan tersenyum datar, “Kamu merasa dia terlalu buru-buru, kamu pun merasa tidak nyaman?”Sonia menggeleng. “Kalau jadi orang lain, mereka juga ingin tahu identitas dirinya sendiri, nggak sabar untuk bisa bertemu dengan anggota keluarganya sendiri. Masalah ini adalah masalah yang wajar. Kita nggak boleh menyalahkannya. Aku hanya lihat Pak Guru dan Hallie begitu gembira, aku jadi merasa sangat khawatir kalau Hallie bukan anak dari Bibi Julia.”“Kalau begitu, segera lakukan tes DNA, tidak usah menunggu sampai putri Tuan Aska pulang,” ucap Reza, “Kalau ditunda semakin lama, semuanya akan semakin merepotkan.”Aska sudah menganggap Hallie sebagai cucu luarnya. Dia telah memberikan banyak perasaan kepada Hallie. Semakin lama, perasaan akan semakin mendalam, rasa kecewa juga akan semakin bertambah besar.Sonia memberi tahu maksud Jemmy kepada Reza. “Kakek sudah mengatakannya dengan sangat jelas. Pak Guru ingin menggunakan Hallie untuk me
Selesai makan, pelayan membereskan kamar tamu untuk Hallie.Rose mengambil pakaian tidur dari kamarnya untuk diberikan kepada Hallie. “Pakaian tidur ini baru kubeli. Aku masih nggak pernah mengenakannya. Kamu coba dulu, cocok nggak? Tinggi badan kita hampir imbang, seharusnya nggak masalah.”“Nggak usah. Aku lihat ada jubah tidur di dalam lemari!” balas Hallie dengan tersenyum.“Nggak nyaman kalau tidur pakai jubah tidur. Kamu pakai ini saja. Nggak usah sungkan sama aku!” ucap Rose.“Bukan sungkan! Kelak ini adalah rumahku. Mana mungkin aku akan bersikap sungkan?” Hallie tersenyum. “Aku cuma nggak suka pakai pakaian orang lain.”Senyuman di wajah Rose langsung terkaku. “Oh, begitu, ya. Baiklah, kamu pakai jubah tidur dulu. Besok aku bawa kamu jalan-jalan untuk beli yang baru.”“Oke, maaf sudah merepotkanmu!” Kedua mata Hallie berkilauan. Dia bertanya dengan tersenyum, “Rose, apa kamu tinggal di sini?”Rose membalas, “Bukan, terkadang aku akan tinggal beberapa hari di sini untuk menemani
Morgan menyipitkan matanya, lalu memutar bola matanya untuk melihat Sonia. Keningnya kelihatan sedikit berkerut.Sonia segera berkata dengan tersenyum, “Oke, oke, aku nggak tanya lagi. Aku nggak tanya lagi, deh!”Usai berbicara, Sonia bergumam sendiri, “Bisa jadi Theresia juga nggak suka sama kamu. Dia itu berkompeten dan juga cantik, entah ada berapa cowok yang lagi mengejarnya!”Raut wajah Morgan langsung berubah muram. “Apa hubungannya dia dikejar berapa banyak cowok sama aku?”Sonia berkata, “Nggak ada hubungannya. Kalian memang sudah nggak ada hubungan lagi!”Morgan terdiam membisu.Mereka berdua mengobrol beberapa saat mengenai masalah Hallie. Ada sebuah mobil masuk ke dalam gerbang. Ujung bibir Sonia spontan melengkung ke atas. “Reza sudah datang. Aku ke sana sebentar.”Morgan berkata, “Aku akui pilihanmu waktu itu memang benar. Kamu pacaran dengan baik. Jangan kecewain dia!”Sonia tersenyum, lalu mengangguk dengan serius. “Pasti!”“Pergi sana!”“Emm.”Sonia berjalan ke sisi mobi
Kedua mata Sonia berkilauan. Mengenai alasannya, sepertinya dia bisa menebaknya.Jemmy melanjutkan, “Aska merindukan Julia. Dia ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk memanggil Julia pulang. Kalau dia melakukan tes DNA sekarang, kemudian ternyata Hallie bukan Jeje, apa dia masih punya alasan untuk memanggil Julia pulang?”Kening Sonia berkerut. “Bagaimana kalau bukan? Apa Bibi Julia akan merasa ditipu oleh Pak Guru? Dia akan semakin membenci Pak Guru saja?”Jemmy menghela napas. “Selama beberapa tahun ini, mereka juga bukannya tidak pernah salah. Aska tidak bisa berpikir panjang lagi. Dia hanya ingin bertemu dengan Julia.”Ponsel Sonia berdering. Dia melihat Sonia sekilas, lalu pergi ke samping untuk mengangkat telepon. “Paman Reza!”Reza bertanya, “Kamu lagi di mana?”“Aku lagi di rumah Pak Guru!”“Aku ke sana sekarang!” Reza sedang mengendarai mobil. “Oh, ya, tadi Ibu telepon aku. Katanya tadi sore Hallie keluar, katanya mau jalan-jalan di sekitar. Hanya saja, dia masih belum pulang.
Hallie menggeleng. “Ketika aku melihat Kakek Aska, aku merasa sangat akrab sama dia. Aku punya firasat. Kakek Aska itu kakek luarku!”Aska menatap Hallie dengan ramah. “Anak baik. Selama beberapa tahun ini, kamu pasti sudah hidup menderita di luar sana. Setelah ibumu kembali, dia pasti akan merasa sangat gembira.”“Ibuku?” tanya Hallie dengan penasaran.“Iya, aku sudah menghubungi ibumu. Dia akan segera kembali!” Suara Aska terdengar terisak-isak. “Selama beberapa tahun ini, dia tidak menikah lagi juga demi menunggumu!”Mata Hallie memerah. “Aku berharap aku bisa segera bertemu dengan Ibu!”Saat mereka semua melanjutkan obrolan mereka, langit sudah gelap. Morgan pun telah pulang. Aska segera menceritakan masalah Hallie kepadanya.Sejak kecil, Morgan sering mendengar Aska menceritakan soal Jeje. Tidak disangka setelah bertahun-tahun, malah masih bisa ditemukan.Terlebih, Sonia malah menemukannya di Hondura. Semua ini terlalu kebetulan!Morgan pun menatap Sonia dengan tatapan syok.Sonia