LOGINStephen segera menggeleng. “Aku benar-benar tidak tahu.”“Oke, kalau begitu, aku cuma bisa lapor polisi saja. Nanti saat polisi datang, mereka pasti akan bawa Tuan Stephen untuk diperiksa di kantor polisi. Aku nggak berani jamin kalau sampai mereka menemukan hal lain!” Sonia mengeluarkan ponsel bersiap-siap untuk menelepon polisi.“Jangan … jangan telepon!”Stephen dengan panik ingin maju untuk mencegah Sonia. Pundaknya malah ditahan oleh pengawal di belakangnya. “Jangan bergerak!”Sekujur tubuh Stephen gemetar. Dia menatap Sonia dengan tatapan memelas, “Jangan telepon. Aku akan kasih tahu kamu. Aku mohon jangan lapor polisi!”Stephen merintis kariernya dari nol. Demi mengembangkan bisnisnya sampai sekarang ini, dia pasti sudah melakukan beberapa hal kotor. Tentu saja dia tidak ingin berhubungan dengan polisi. “Katakanlah!” Sonia menurunkan ponselnya.Kening Stephen berkerut. Dia berkata dengan tidak rela, “Semua ini ulah mantan istriku, Moana!”“Apa?” Mata Rose terbelalak. “Mantan is
Rose mengendarai mobil membawa Shinta meninggalkan studio. Setengah jam kemudian, mereka berhenti di luar sebuah vila.Shinta mengikuti Rose untuk berjalan ke dalam sembari mengamati sekeliling. “Vila di sini pasti mahal sekali. Sepertinya ada klien besar.”Rose tidak berbicara.Setelah mereka berdua masuk, Sonia berjalan keluar dari ruang tamu. Shinta pun merasa agak syok. Dia segera menyapa Sonia.Sonia mengangguk dengan perlahan, kemudian berkata pada Rose, “Stephen akan segera kemari!”Rose berjalan ke dalam sembari bertanya, “Di mana dia ditemukan?”“Di Kota Samuderang!”Rose berkata dengan syok, “Kalau bukan ulahnya, ngapain dia bersembunyi?”Sonia berkata, “Mungkin dia tahu siapa pelakunya, tapi dia takut sama orang itu. Dia nggak ingin melawannya, makanya dia ingin sembunyi untuk sementara waktu!”Rose mengangguk sembari berpikir. “Masuk akal juga.”Shinta sedang duduk di samping. Saat dia mendengar percakapan mereka berdua, dia bertanya pada Rose, “Kak Rose, apa orang yang mem
Devin merenung sejenak, lalu berkata, “Tadi Ester baru saja selesai mengurus semua prosedur mengundurkan diri. Dia telepon aku, katanya dia tidak akan meninggalkan Kota Jembara! Aku akan pergi cari dia dan tanyakan apa semua ini ulahnya atau bukan?”Rose berucap, “Meskipun kamu cari dia, dia juga nggak akan ngaku. Sekarang aku akan pergi cari bukti!”“Kalau kamu butuh bantuanku, kamu mesti cari aku.” Nada bicara Devin sangat tulus.Rose juga tidak berbicara lagi. Dia mengiakan, lalu mengakhiri panggilan.Rose mengambil kertas dan pena. Dia menulis semua orang yang berhubungan dengannya pada belakangan hari ini. Stephen dan Luciana tidak mungkin mencelakainya tanpa sebab, apalagi Ester juga tidak kenal dengan mereka berdua. Jadi, bisa jadi ada seseorang di dalam masalah ini?Rose menulis nama Shinta di atas kertas. Namun, ada bukti Shinta tidak berada di tempat. Di dalam rekaman CCTV, Frida juga bisa melihat Shinta tidak pergi ke belakangnya Rose. Jadi, siapa orang yang berdiri di belak
Stephen berbicara dengan nada bersalah, “Nona Rose, maaf. Tadi pagi aku pergi ke gunung, jadi tidak ada sinyal. Aku tidak bisa angkat teleponmu.”Rose berkata, “Apa kamu sudah baca berita di internet?”Stephen duluan merasa syok, kemudian baru berkata, “Sudah … aku sudah membacanya. Aku benar-benar minta maaf. Aku sudah membuat salah paham dan dampak yang begitu besar buat kamu. Aku juga nggak menyangka akan seperti ini.”Rose segera berkata, “Kalau begitu, aku harap kamu maju sekarang, beri tahu apa yang terjadi waktu itu kepada semua orang yang salah paham ketika melihat foto itu. Jelaskan apakah aku terima uangmu atau nggak!”Stephen segera berkata dengan tersenyum, “Nona Rose, gimana kalau begini saja, aku akan unggah pemberitahuan. Aku akan mengatakan aku memang sudah memberimu uang, tapi uang itu sebagai panjar dari biaya desain cincin, bukan sogokan. Dengan begitu, aku bisa membersihkan namamu, sekaligus bisa memberi penjelasan kepada calon istriku.”“Nggak bisa!” tolak Rose den
Rose berucap, “Lumayan, dia kompeten dan juga pintar. Aku juga semakin cocok sama dia.”“Waktu itu, dia bersamamu pergi menemui Stephen?” tanya Sonia.Rose mengiakan, lalu menceritakan kembali masalah Stephen dan Luciana memintanya untuk membuat desain cincin. Kening Rose berkerut ketika berkata, “Sekarang aku nggak mengerti siapa yang ambil foto itu. Kenapa Stephen nggak bersedia buat angkat telepon?”Stephen tidak memiliki alasan untuk berbuat seperti ini. Jika masalah itu terbongkar, Luciana pasti akan merasa sangat marah. Bisa jadi, pernikahannya akan batal. Dia tidak mungkin mencelakai dirinya sendiri.Sonia berpikir sejenak, lalu menelepon Frida, “Tolong bantu aku untuk masuk ke CCTV kafe seberang studio, carikan rekaman CCTV hari Kamis, ya.”Sonia mengatakan jamnya.Frida pun menyetujuinya dengan cepat. Dia mengatakan bahwa dia akan segera menyelidikinya.“Apa belakangan ini kamu sudah menyinggung seseorang?” tanya Sonia.Rose berpikir sejenak. “Kalau soal menyinggung, sepertiny
Bahkan reporter juga merasa antusias. “King!”“Apa benar kamu itu Nona King?”Sonia mengangguk sedikit kepalanya, lalu melihat Luciana. “Menurutmu, kira-kira kekasihmu akan suap Rose berapa?”Luciana tiba-tiba merasa gugup ketika dihadapkan dengan tatapan dingin Sonia. Dia bahkan tidak berani untuk berbicara terlalu kuat, melainkan bergumam, “Seharusnya 400-600 juta!”Luciana juga tidak bodoh. Jika diberi terlalu banyak, bukannya lebih baik uang itu untuk membeli berlian? Luciana sangat memahami Stephen. Dia adalah seorang pebisnis yang mana paling pintar dalam perhitungan!“Kalau begitu, berapa biaya desain cincin Rose?” tanya Sonia.Luciana mengetahui soal itu. Dia menjawab dengan sangat cepat, “Lima ratus juta!”“Kalau Rose mengambil 400 juta dari kekasihmu, lalu sengaja mendesain cincin yang jelek buat kamu, besar kemungkinan kamu akan merasa marah dan nggak akan bekerja sama dengan Rose. Jadi, Rose juga bisa mendapatkan uang dari jasanya. Kenapa dia nggak mengambil uang secara ter







