“Bukan!” Reza berusaha menekan perasaannya, lalu mengusap wajah Sonia. “Jangan berpikir kebanyakan. Sekarang kamu hanya perlu istirahat dengan baik!”“Kamu jangan marah!” Sonia menatapnya. Mata bekas menangis semalam masih kelihatan memerah. Dia menatap pria itu dengan sedikit gugup.Reza memalingkan wajahnya. Wajahnya kelihatan tegang seolah-olah sedang mengendalikan sesuatu, bahkan jakunnya tidak berhenti bergerak. Beberapa saat kemudian, Reza baru menoleh untuk melihat Sonia. “Kalau sekarang kamu ada tenaga untuk bicara, kamu beri tahu aku, bagaimana kondisi kamu sekarang?”Sonia terbengong sejenak. Dia pun segera merespons. Ternyata Reza sudah mengetahuinya!Sonia berterus terang, “Aku terus terjebak dalam mimpi, berulang kali mengalami kembali misi penyergapan tujuh tahun lalu dan berulang kali melihat Serigala dan yang lainnya mati di depan mataku.”“Awalnya, setiap kali aku terbangun, aku bahkan nggak bisa membedakan yang mana nyata dan yang mana mimpi. Sekarang … saat siuman, a
Sonia melanjutkan, “Apa kamu sudah bertemu dengan wanita yang bernama Hallie? Dia datang ke Hondura untuk mencari kekasihnya. Aku pernah menyelamatkannya dua kali. Kemudian, aku menyadari di punggungnya ada tanda lahir berwarna merah seperti yang dikatakan Kakek.”“Hanya saja, posisinya agak menyamping. Aku pernah tanya sama dia, katanya dia memang diadopsi. Umurnya juga sesuai. Bisa jadi kita ditakdirkan untuk bertemu sama dia? Aku ingin membawa Sonia pulang. Alangkah bagusnya kalau Sonia benar-benar adalah cucu dari Pak Guru!”Reza mengangkat-angkat alis tanda dirinya merasa syok. Apa mungkin akan kebetulan sekali?“Kekasihnya adalah apoteker yang bekerja di Istana Fers. Hanya saja, dia sudah kecanduan parah, nggak bisa kembali lagi.” Sonia berkata dengan suara rendah, “Tritop dan Serigala sudah mati. Istana Fers juga bukan lagi Istana Fers yang dulu lagi. Kalau kamu bisa menemukan Regan, tanyakan apa dia bersedia untuk pulang atau nggak? Kalau dia bisa pulang, anggap saja kita sedan
Bill melihat sekilas, lalu mengangguk dengan gugup. “Iya, ini obat penawar dari racun itu. Setiap hari satu pil. Setelah dikonsumsi selama sepuluh hari, dia akan normal kembali.”Reza bertanya, “Obat penawar cuma satu botol saja?”“Ada satu botol lagi. Ada di dalam brankasku!”Usai Bill berbicara, anggota Reza segera mengambil brankas Bill.Beberapa menit kemudian, Bill membuka brankasnya sendiri, lalu mengeluarkan botol yang sama kepada Reza. “Rayden juga menyuruhku untuk meneliti obat ini!”Reza mengangguk dengan datar. Dia menyuruh anggotanya untuk membawa pergi Bill, kemudian menyerahkan obat kepada Regan. “Segera analisis komposisi obat di dalam botol ini.”Regan tidak berani berbicara terlalu banyak. Dia membawa Reza untuk pergi ke laboratoriumnya, lalu menggunakan alat untuk menganalisis kandungan dari obat itu.Sekitar setengah jam kemudian, Regan pun menyerahkan laporan komposisi obat kepada Reza.Reza memotretnya, lalu mengirimkannya ke perusahaan bioteknologi di Ruiss. Obat
Morgan melihat langit biru di luar jendela. Kedua matanya kelihatan menyipit. “Bukannya aku tidak pernah memikirkannya, tapi aku merasa aku memang terlahir untuk berada di sini. Aku sudah melupakan bagaimana kehidupan yang normal, sepertinya aku juga tidak akan terbiasa!”Sonia berkata, “Bukannya kamu bilang kamu akan tinggal dua bulan kali ini. Kamu bisa mulai membiasakan diri!”Morgan membalas, “Aku sudah mendidik orang yang bisa mengambil alih pekerjaanku. Sekarang Tritop sudah meninggal, Hondura akan segera mengalami perombakan besar-besaran. Dulu aku dan Raja Bondala tidak ingin terlibat dalam permasalahan Hondura. Sekarang meski kami tidak ingin terlibat, kami juga sudah terlibat. Aku dan Reza sudah memiliki gambaran umum tentang bagaimana mengelola Hondura di kemudian hari ….”Morgan tertegun sejenak, lalu berkata dengan tersenyum, “Sebelum misi kali ini, aku benar-benar tidak tahu Reza adalah Raja Bondala! Jejak Raja Bondala sangat misterius, juga tidak ikut campur dalam pertik
Sonia menggeleng. “Nggak bisa!”Kase berkata dengan nada terburu-buru, “Waktu itu pengutaraan perasaanku terlalu buru-buru, juga tidak tulus. Izinkan aku untuk mengulanginya sekali lagi. Aku menyukaimu. Dari identitasmu sebagai Suki dan juga Sonia, ternyata hanya kamu yang aku sukai. Aku akan suruh ayahku untuk membatalkan pernikahan bisnisku. Aku hanya menginginkanmu untuk menjadi istriku!”Kemudian, Kase melanjutkan ucapannya seperti sedang bersumpah, “Dulu aku melewati hidupku dengan sangat konyol. Kamu malah memergokiku yang begitu konyol. Aku merasa sangat bersalah dan kesal, tapi aku jamin kelak aku juga nggak akan melakukannya lagi. Aku akan setia terhadapmu, akan memberikan semuanya kepadamu. Aku berharap kamu bisa tinggal di sini, bersamaku untuk selamanya.”Kening Sonia berkerut. “Aku sudah punya orang yang aku cintai. Aku rasa aku sudah ngomong dengan sangat jelas!”“Apa Raja Bondala?”“Iya!”Seandainya orang yang disukai Sonia adalah orang lain, Kase masih ingin berusaha la
Kase tersenyum dingin. “Apa kamu ingin aku mencabut semua bulunya?”Pengurus rumah tertegun sejenak, lalu berkata dengan tenang, “Kalau kamu tidak suka makan ayam gosong, aku sarankan kamu jangan berbuat seperti itu!”Kase berkata, “Baiklah, sekarang aku akan pergi menemuinya!”“Baik!” Pengurus rumah mengakhiri panggilan dengan sopan dan hormat.Kase melepaskan ponselnya, lalu memalingkan kepalanya melihat ke sisi Sonia. “Kamu istirahat dulu. Aku pergi urus sedikit urusan. Nanti kita bicarakan lagi percakapan sebelumnya.”Sonia tidak mengira ada yang perlu dibicarakan lagi di antara mereka. Dia hanya sedikit mengangguk saja. “Kamu sibuk sana!”Kase berjalan pergi, kemudian dia segera membalikkan tubuhnya, lalu meletakkan sekotak permen susu untuk Sonia. Kemudian, dia berkata dengan nada menggoda, “Kalau kamu tinggal bersamaku, aku jamin tidak akan membatasi konsumsi permenmu. Aku akan membelikan perusahaan permen terbesar di seluruh dunia untukmu!”“Sepertinya dia tidak butuh!” Suara d
Mata biru tua Rina terus menatap Kase. “Dengar-dengar kamu bawa seorang wanita ke istana? Kita akan bertunangan. Aku sangat nggak senang ketika mendengar kabar itu!”Rina tahu Kase memiliki banyak wanita di luar sana. Namun, tidak masalah jika mereka di luar, jika dibawa pulang, itu sama saja dengan memprovokasi Rina.Rina menyukai istana ini. Dia bahkan berencana untuk mengadakan pernikahan mereka di sini. Sebelum Rina tinggal di sini, dia tidak akan mengizinkan ada wanita lain yang tinggal di sini.“Akan bertunangan, itu berarti belum bertunangan!” Kase tersenyum sinis. “Kamu masih tidak berhak untuk bertanya soal urusanku!”Terlihat ekspresi iri di wajah Rina. “Apa kamu sangat menyukai wanita itu?”Kase mengangguk. “Iya, sangat menyukainya!”Saking marahnya, Rina kelihatan terengah-engah. “Apa dia cantik sekali? Aku mau pergi menemuinya!”“Jangan ganggu dia!” Nada bicara Kase sangat dingin. “Aku akan bicara dengan ayahku untuk membatalkan pernikahan. Wanita model apa di sisiku juga
Sonia berkata dengan syok, “Calon istrinya Kase?”“Iya!” Reza tersenyum tipis. “Aku sudah menolaknya!”Wanitanya Kase ingin mengadakan jamuan makan malam. Sepertinya dia telah mengetahui keberadaan Sonia. Jadi, dia ingin menunjukkan kekuasaannya dan memamerkan kepemilikannya!Menyuruh wanita itu bersaing memperebutkan perhatian dengan Sonia? Dia sama sekali tidak berkualifikasi!Sonia tidak tertarik terhadap calon istrinya Kase. Tentu saja bagus untuk menolak ajakan itu. Dia menatap langit malam indah di luar jendela, lalu memalingkan kepala untuk berdiskusi kepada Reza. “Aku ingin pergi melihat matahari terbenam. Sebentar saja!”“Apa lukamu masih sakit?” tanya Reza.“Nggak sakit lagi!” Sonia sama sekali tidak menganggap cedera itu.Reza mengambil pakaian untuk membungkus tubuh Sonia, kemudian menggendongnya ke luar balkon.Kemudian, Reza menurunkan Sonia di atas sofa. Reza duduk di sampingnya, lalu merangkulnya. “Lihatlah, setelah lihat, kamu kembali untuk rebahan!”Sonia memalingkan
“Sudah hampir pukul sembilan!”Sonia mengerutkan keningnya dengan kesal. “Tadinya aku berencana bangun pagian untuk pergi ke rumah. Tandy sudah hampir ujian akhir semester. Aku ingin memeriksa bagian mana yang ketinggalan, biar bisa beri bimbingan belajar buat dia.”Sonia menengadah kepalanya menatap Reza, lalu berkata dengan tersenyum, “Aku ini bukan guru bimbel yang bertanggung jawab. Untung saja Kak Diana nggak marah.”Reza mencubit pipi Sonia. “Kamu itu guru bimbel yang direkrut dengan susah payah. Meski dia marah, dia juga bisa memendamnya saja.”“Kamu malah berani ngomong lagi! Dia melakukannya juga demi kamu!” dengus Sonia dengan ringan.“Kalau begitu, demi balas budi kepada Kak Diana, aku pergi ajari Tandy saja?”Sonia kepikiran dengan gambaran paman dan keponakan yang sedang mengajar dan belajar itu. Tiba-tiba dia tertawa.Reza menggendong Sonia. “Hari ini kita tidak pulang. Kamu sudah sibuk gara-gara masalah Hallie. Hari ini kita tidak usah melakukan apa-apa, kita kembali ke
“Jangan kemari. Kalau tidak, kalian bukan hanya tidak bisa dirawat di rumah sakit saja, kalian bahkan tidak bisa tinggal di Kota Jembara lagi!” Nada bicara Reza terdengar datar. “Aku sudah cukup memberi kalian muka dengan membiarkan kalian tinggal di Kota Jembara. Seharusnya kamu mengerti!”“Aku mengerti! Aku mengerti!” Hendri berkata, “Aku tahu apa yang sudah aku lakukan. Aku mengerti kalau kamu berbelas kasihan kepada kami!”“Kalau kamu mengerti, mohon jauhi Sonia. Jangan ganggu dia lagi!”“Tuan Reza!” Hendri berkata dengan buru-buru, “Waktu itu aku mengantar Sonia untuk melakukan pernikahan bisnis dengan Keluarga Herdian. Sekarang hubungan kalian sebaik ini. Aku tergolong telah berbuat baik. Bisakah dilihat dari masalah itu, kamu membantuku sekali lagi?”Kening Reza berkerut. Dia berkata dengan suara dingin, “Kenapa Sonia bisa punya ayah sepertimu!”Hendri sungguh merasa malu. “Aku tidak menjadi seorang ayah yang baik. Aku sungguh bersalah pada Sonia. Aku berharap kelak aku memiliki
“Meskipun jelek, aku tetap menyukainya!” Reza memeluk Sonia ke dalam pelukannya. “Aku tahu masalah hari ini di luar dugaan, tapi kalau kejadian ini terulang lagi, aku berharap kamu tidak maju ke depan lagi!”Bagaimana kalau barang itu adalah bom? Siapa tahu ….Sonia memiringkan kepalanya bersandar di pundak Reza. “Waktu itu, aku nggak berpikir terlalu banyak. Cella menargetkanku. Nggak mungkin aku melibatkan Hallie.”“Cella memang bodoh. Padahal dia tahu alasan Keluarga Tamara bisa menjadi seperti sekarang, dia masih saja berani untuk tidak melepaskanmu!” Tatapan Reza kelihatan dingin. “Dia itu takut aku akan melupakannya. Bagus juga dia bisa datang, aku tidak akan melepaskannya lagi!”Sonia tidak menganggap masalah Cella. “Cukup usir dia dari Kota Jembara saja. Jangan kotori tanganmu demi dia.”“Aku akan mengatasinya!” Reza mengecup wajahnya. “Tidurlah!”Sonia berbaring di atas ranjang. Reza juga ikut berbaring di sisinya. Dia meniup punggung tangan Sonia sembari merangkul Sonia ke da
Aska memelototinya. “Saat siang tadi, kamu bilang kamu bisa mengambil keputusan!”Jemmy berkata dengan lantang, “Kamu malah percaya sama omonganku agar kamu menemaniku main catur?”Aska terdiam membisu.Jemmy tersenyum. “Jujur saja, kamu juga tahu sendiri temperamen Morgan. Apa kamu tidak takut Hallie akan menderita nantinya?”“Tidak takut. Aku merasa tenang bisa menikahkannya dengan keluargamu!” balas Aska.“Kamu baru saja menemukan Jeje. Sekarang kamu malah buru-buru ingin menikahkannya. Sebenarnya apa yang sedang kamu pikirkan?” Jemmy tersenyum dingin.Aska segera berkata, “Aku hanya ingin menetapkannya saja. Tentu saja aku tidak buru-buru dalam soal pernikahan.”“Tenang saja, cucuku itu masih belum punya pacar! Biarkan Julia pulang dulu, tes DNA lebih penting!” balas Jemmy.Saat mengungkit soal Julia, Aska pun tidak berbicara lagi.Di sisi tangga, Hallie yang sudah mengganti pakaian baru dan hendak menuruni tangga kedengaran perbincangan mereka berdua. Dia menggigit bibirnya dan ke
Setelah tiba di bawah gedung apartemen, Theresia mengambil tasnya dan menuruni mobil. “Mengenai isi perbincangan hari ini, aku akan suruh anggotaku untuk memasukkannya ke dalam kontrak. Saat hari Senin nanti, aku akan kirimkan kontrak perpanjangan untuk kami. Setelah kamu baca dengan saksama, kamu baru kirim kembali kepadaku.”“Baik!” Roger tersenyum lembut.Roger ikut menuruni mobil. Dia melihat wanita yang sedang berpamitan dengannya, lalu spontan berkata, “There, kita sudah kenal selama ini. Seharusnya kamu mengerti perasaanku kepadamu, bisa tidak kamu beri aku satu kesempatan?”Roger mengeluarkan sebuah cincin berlian dari dalam sakunya. “Cincin ini sudah lama bersamaku, tapi aku nggak punya keberanian untuk mengutarakan perasaanku. There, hari ini mungkin aku sedikit gegabah, tapi aku pasti bukan impulsif!”Cuaca hari ini sangat dingin. Lampu jalan memancarkan cahaya dingin, memancar ke atas berlian. Bahkan, berlian itu juga terasa sedikit dingin.Theresia berkata dengan suara lem
Morgan mengangguk. “Kalau begitu, kita pulang dulu!”Sonia berpesan, “Jangan beri tahu Kakek!”“Aku mengerti!” balas Morgan, lalu membalikkan tubuhnya pergi mengendarai mobilnya. Hallie berpamitan dengan Sonia, Theresia, dan yang lain, kemudian memasuki bangku samping pengemudi.Saat Theresia melihat mobil berjalan pergi, dia mengalihkan pandangannya, lalu bertanya pada Sonia, “Apa tanganmu sakit?”“Nggak sakit lagi. Hanya luka kecil saja. Kamu juga cepat pulang sana!” Sonia tersenyum tipis.Theresia berkata dengan khawatir, “Cella memang gila. Meski dia telah dibawa ke kantor polisi, dia juga nggak akan ditahan terlalu lama. Kamu sendiri mesti lebih hati-hati. Orang seperti itu biasanya akan melakukan hal tanpa memperkirakan akibatnya.”“Aku akan melakukannya!” balas Sonia.“Kalau begitu, aku pergi dulu!” Theresia melambaikan tangannya kepada Sonia. Dia memalingkan kepalanya melihat Roger. “Ayo, kita pergi.”Reza baru kembali dari menelepon. Dia berkata pada Sonia, “Kita ke rumah saki
Sonia segera membalikkan tubuhnya. Dia menyadari di bawah cahaya gelap, sesosok bayangan tubuh menerjang ke sisinya dengan memegang dua botol asam sulfat di tangannya. Satu di kiri dan satu di kanan. Kemudian, dia melemparkannya satu per satu ke sisi Sonia dan yang lain.“Sayang!” Reza segera berlari menarik Sonia ke dalam pelukannya. Dia menggunakan mantelnya untuk membungkus Sonia.Pada saat bersamaan, tubuh besar Morgan juga berdiri di depannya. Ketika melihat Sonia ditarik pergi oleh Reza, dia langsung menarik tangan Theresia, memutarkan tubuhnya melindungi Theresia di dalam pelukannya.Pada akhirnya, hanya tersisa Hallie sendiri. Dia melihat dengan mata kepalanya sendiri botol asam sulfat di depan wajahnya.“Hallie!” Sonia mendorong Reza, langsung melompat untuk menendang botol asam sulfat, kemudian jatuh menindih di atas tubuh Hallie.Botol asam sulfat yang satu lagi melayang bergesekan dengan kepala mereka berdua, lalu menghantam ke atas mobil Reza. “Bamm!” Terdengar suara ledak
Saat Morgan kembali ke ruangan VIP, Reza pun telah tiba.Tadinya Hallie duduk di samping Sonia. Begitu Reza datang, dia pun langsung duduk di samping Morgan.Saat melihat Morgan telah kembali, Hallie segera berkata dengan tersenyum, “Kak Morgan, masakan sudah datang, rasanya benar-benar enak!”Morgan tidak membalas, melainkan melihat Reza. “Kapan kamu datangnya?”“Baru saja!” Reza tersenyum tipis, lalu menuangkan segelas alkohol untuk Morgan. “Arak hasil fermentasi Bos. Coba dicicip!”Sonia berkata, “Aku juga ingin minum!”Reza menuangkan setengah gelas untuk Sonia. “Cuma segini saja.”Daripada tidak ada, Sonia juga tidak boleh serakah. Dia menuangkan setengahnya ke gelas Hallie. “Sebelumnya saat di Istana Fers, aku lihat kamu jago minum. Cuaca sudah dingin. Ayo, kita minum bersama untuk menghangatkan tubuh.”Hallie tersenyum malu. “Aku itu memaksakan diriku buat minum. Sebenarnya aku gampang mabuk.”Mereka minum sembari mengobrol. Saat Reza mengobrol dengan Morgan, dia juga tidak lupa
Theresia mengangkat pandangannya dan tersenyum lembut. Seketika seperti angin musim semi yang membuat bunga-bunga bermekaran.Setelah menghabiskan sebatang rokok, Morgan melangkah ke sisi restoran. Saat melewati jendela sebelah, dia menoleh sekilas, ternyata adalah seorang pria. Dia juga mengenakan sweater biru dan kelihatan sangat muda.Setelah sekilas pandang, Morgan mengalihkan pandangannya kembali, lalu melanjutkan langkahnya.Sesampainya di dalam restoran dan melewati koridor, tiba-tiba pintu kayu di sebelah kanan terbuka. Morgan mengangkat kepalanya dan matanya berpapasan dengan mata gadis yang keluar dari pintu. Satunya kelihatan syok, sedangkan yang satu lagi menatap dengan tatapan penuh makna.Setelah mereka kencan buta, mereka tidak pernah saling berhubungan lagi. Hari ini adalah pertama kalinya mereka bertemu lagi.Ternyata selama berada di satu kota, pasti akan ketemu.Theresia duluan bersuara, “Kamu masih belum pergi?”Seingat Theresia, Morgan mengatakan dia hanya akan tin