Sonia menggeleng. “Nggak.”Reviana menghela napas. “Kamu jangan kasih tahu orang lain. Kalau nggak, kamu pasti akan dipermalukan!”Stella menunjukkan ekspresi sedih. “Aku juga nggak takut dipermalukan. Aku hanya merasa aku nggak bisa bantu Kak Sonia, aku merasa bersalah, makanya aku nggak bilang sama yang lain.”“Keputusanmu sudah benar!” Tatapan Reviana langsung berkilauan. Dia menebak, “Dia bisa bekerja di Arkava Studio sepertinya demi mempersulit kamu. Kamu mesti lebih hati-hati!”Hendri langsung menyela, “Apa kamu sudah berpikir kebanyakan? Sonia, dia masih kecil, nggak mungkin punya pemikiran jahat seperti itu.”“Sonia itu iri banget sama Stella. Waktu itu dia mengambil hati Cindy dan Ferdi untuk menghadapi Stella. Aku nggak pernah ketemu anak yang lebih licik daripada dia!” ucap Reviana dengan kesal.Hendri mengerutkan keningnya dan berkata, “Sepertinya ucapanmu sudah kelewatan. Bagaimanapun juga, Sonia itu putri kita!”Reviana melipat kedua tangannya di depan dada, lalu berkata
Sandora lekas berkata, “Yvonne, kamu jangan emosi. Kita itu satu keluarga. Semuanya bisa dibicarakan dengan baik!”“Apa yang perlu dibicarakan lagi?” ucap Yvonne dengan ketus. “Tadi aku sudah bilang sama Kelly. Kalau Kelly nggak tanda tangan surat permohonan maaf mereka, aku akan gugurin anak ini!”Kelly langsung mengangkat kepalanya. “Anak apaan?”Sandora berkata, “Kelly, kakak iparmu lagi mengandung.”Kelly menatap Yvonne dengan terkejut. Pantas saja dia bisa bersikap searogan ini. Ternyata dia sudah hamil!Yvonne duduk di kursi sambil menyilangkan kakinya dan melingkari kedua tangan di depan dadanya. “Pokoknya anakku nggak boleh tinggal di rumah kontrakan. Jadi, uang 600 juta itu akan aku gunakan sebagai uang renovasi rumah. Aku nggak akan kembalikan kepada Keluarga Cendana. Kalau kamu masih menginginkan keponakanmu, kamu cabut gugatanmu!”Kenzo merasa serba salah. Dia pun berkata, “Kelly, anggap saja kamu lagi bantu kakakmu, ya?”Kelly sungguh tidak tahu harus berkata apa lagi. Dia
Beberapa saat kemudian, Kelly mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi Jason.Panggilan tersambung dengan cepat. Kemudian, terdengar suara lembut si lelaki. “Kelly!”Kelly berdeham berlagak tenang. “Kak Jason, sebelumnya aku mau minta maaf. Aku … gimana kalau kamu suruh pengacaramu cabut gugatanmu terhadap Chelsea?”Jason terdiam selama beberapa detik, lalu bertanya, “Apa yang terjadi?”Kelly tidak membalas.Kemudian, Jason kembali bertanya, “Siapa yang sudah mempersulitmu?”Kali ini Kelly tidak bisa menahan rasa pilu di hatinya lagi. Air mata spontan menetes, lalu terdengar suara isak tangis dari ujung telepon.Suara Jason berubah serius. “Kelly? Kamu lagi di mana? Kita ketemu langsung!”“Aku nggak apa-apa. Kamu nggak usah ke sini!” jawab Kelly.Jason semakin panik. “Kamu lagi di mana?”Kelly menggeleng sambil menangis. “Aku tutup dulu!”Begitu panggilan ditutup, Jason langsung menghubunginya lagi. Namun, Kelly langsung memutuskan panggilan.Kelly sudah lama duduk di pinggir jalan. Na
Beberapa saat kemudian, Kelly keluar dari pelukan Jason. Dia pun menyadari kemeja Jason sudah basah karena terkena air matanya. Dia semakin tidak enak hati lagi. Kelly menundukkan kepalanya, lalu berbicara dengan terisak-isak, “Aku nggak kenapa-napa lagi.”Jason melirik sekeliling, lalu bertanya, “Kamu belum makan siang, ‘kan? Di depan sana ada kafe, ayo kita ke sana.”Kelly mengangguk, lalu mengikuti Jason masuk ke kafe.Hujan semakin lebat saja. Jason langsung melepaskan jasnya untuk menutupi kepala Kelly. Dia dengan penuh hati-hati menggandeng Kelly melewati jalan raya, lalu berjalan ke arah kafe.Saat ini Kelly dapat mencium aroma parfum yang wangi dari tubuh si lelaki. Ketika dia dilindungi oleh Jason, entah kenapa Kelly akan merasa sangat aman.Tiba-tiba Kelly merindukan ayahnya. Dia teringat sewaktu masih SD dulu, ayahnya akan memboncengnya pulang sekolah. Saat di pertengahan jalan, tiba-tiba turun hujan lebat. Ayahnya langsung melepaskan jaketnya untuk menutupi kepala Kelly.Ke
Kelly mengangguk. “Kalau anak di dalam perutnya itu adalah punya Kak Kenzo, aku akan menandatangani surat permintaan maaf mereka. Kelak aku nggak akan ungkit masalah ini lagi. Kalau bukan ….”Sepertinya berita ini adalah berita yang menggemparkan bagi keluarganya Kelly!Hanya saja, lebih baik sedih di awal, daripada mengetahui kenyataan setelah membesarkan anak itu!“Emm!” Jason mengangguk. “Hari ini masih libur. Beberapa hari lagi aku akan suruh orang menyelidiki masalah ini.”Kelly sungguh berterima kasih terhadap Jason. “Terima kasih!”“Nanti kamu mau ke mana?” tanya Jason dengan tersenyum.Kelly terbengong sejenak. “Pulang.”“Ke rumah kontrakanmu? Aku dengar dari Sonia, teman serumahmu sering bawa pacarnya ke rumah. Hari ini lagi libur, mereka berdua pasti lagi di rumah. Ngapain kamu pulang secepat ini?”Saat ini Kelly menundukkan kepalanya dan tidak berbicara lagi. Hanya saja, Kelly tidak tahu harus pergi ke mana selain pulang.Jason berkata, “Ibuku suruh aku pulang. Tapi aku bisa
Setelah mereka selesai menonton bioskop, hari pun sudah malam. Jason bertanya pada Kelly, “Gimana? Suasana hatimu sudah baikan?”Kelly tersenyum sambil mengangguk. “Emm, sudah baikan. Orang tuamu pasti sedang menunggumu. Kak Jason cepat pulang sana!”“Aku antar kamu pulang!” ucap Jason.Kelly memasuki mobil, lalu duduk bersebelahan dengan Jason di baris belakang. Sekarang perasaan Kelly sudah mulai tenang. Sepertinya selama ada Jason, semua masalah pun bisa diselesaikan.Setelah melewati perjalanan yang cukup panjang, akhirnya mobil berhenti di bawah gedung kontrakan. Kelly bertanya, “Sekarang sudah malam begini, orang tuamu nggak bakal marahin kamu, ‘kan?”“Memangnya aku itu anak-anak? Bakal dihukum kalau pulangnya malam?” Jason tersenyum dengan lembut. “Naik sana. Kalau ada masalah, ingat telepon aku. Jangan menangis sendiri!”Ucapan Jason memang membuat Kelly merasa canggung. Namun selain rasa canggung, hati Kelly juga terasa sangat hangat. Dia sungguh terharu dengan semua yang dila
Kebetulan ada pesan masuk di ponsel Sonia. Dia menundukkan kepalanya untuk membaca ponsel, dan tidak meladeni Kakek Jemmy lagi.Kakek Indra tersenyum sambil membujuk, “Pak, pemikiran anak muda zaman sekarang sudah berbeda. Nona Sonia punya pemikirannya sendiri. Anda hanya perlu percaya sama Nona!”Jemmy mendengus. “Aku takut dia dibutakan oleh cowok itu!”Indra tersenyum menuangkan teh untuk Jemmy. “Nona Sonia nggak akan seperti itu!”Sonia sedang membaca pesan dari Cindy. Dari pesan yang diketik Cindy, dapat diketahui bahwa dia sedang marah saat ini.[ Hari ini semuanya kumpul di rumah, cuma kamu saja yang nggak datang. Jadi, Bibi Aminah mulai cari masalah lagi. Alhasil, Nenek juga jadi marah sama kamu. Kata Nenek, hatimu nggak di Keluarga Dikara, hatimu hanya ada di tempat kakek miskin itu. Aku bilang kamu itu bukan orang yang lupa akar, kamu tahu balas budi. Mereka malah marah aku nggak pengertian. Kesal sekali! ]Sonia mengangkat-angkat alisnya. Dia tahu Cindy masih sudah menyingka
Keesokan harinya.Sonia bangun sangat pagi. Dia pun pergi jalan pagi dengan Kakek Jemmy. Pemandangan di sekitar gunung sangatlah indah, dan udara juga sangatlah sejuk.Sonia menemani Jemmy berjalan hingga ke sekitar kaki gunung. Dia menginjak daun yang bertebaran di lantai sambil menghirup udara segar di pagi hari.…Sewaktu mereka sedang menyantap sarapan, ada tamu yang datang berkunjung. Sonia pun pergi ke ruang baca.Saat hari sudah hampir siang, Juno pun menghubungi Sonia. Dia mengatakan dirinya sedang berada di rumah guru. Tak lama kemudian, Aska pun melakukan panggilan video. “Sonia, kamu pulang ke Atria lagi?”Sonia tersenyum. “Iya.”“Pantas saja si Jemmy kegirangan semalam. Dia bahkan pamerin kue gula aren ke aku. Heh!”Sonia berkata dengan tersenyum, “Setelah aku pulang nanti, aku akan pergi kunjungi Guru!”“Tepati janjimu, ya?” ucap Aska dengan langsung.“Pasti!”Saat mereka berdua sedang mengobrol, kebetulan Jemmy lewat. Dia pun menjerit, “Hei Pak Tua, apa kamu lagi gosipin
Theresia mengangkat pandangannya dan tersenyum lembut. Seketika seperti angin musim semi yang membuat bunga-bunga bermekaran.Setelah menghabiskan sebatang rokok, Morgan melangkah ke sisi restoran. Saat melewati jendela sebelah, dia menoleh sekilas, ternyata adalah seorang pria. Dia juga mengenakan sweater biru dan kelihatan sangat muda.Setelah sekilas pandang, Morgan mengalihkan pandangannya kembali, lalu melanjutkan langkahnya.Sesampainya di dalam restoran dan melewati koridor, tiba-tiba pintu kayu di sebelah kanan terbuka. Morgan mengangkat kepalanya dan matanya berpapasan dengan mata gadis yang keluar dari pintu. Satunya kelihatan syok, sedangkan yang satu lagi menatap dengan tatapan penuh makna.Setelah mereka kencan buta, mereka tidak pernah saling berhubungan lagi. Hari ini adalah pertama kalinya mereka bertemu lagi.Ternyata selama berada di satu kota, pasti akan ketemu.Theresia duluan bersuara, “Kamu masih belum pergi?”Seingat Theresia, Morgan mengatakan dia hanya akan tin
Sonia tersenyum. “Mana lagi yang kamu suka? Pilih beberapa lagi.”Hallie segera menggeleng. “Yang satu ini sudah cukup mahal!”Pramuniaga memberi tahu Hallie mengenai cara perawatan perhiasan. Hallie mendengar dengan sangat serius, lalu bertanya dengan suara kecil, “Berapa harga perhiasan ini?”Pramuniaga berkata, “Anggota VIP biasanya dapat diskon 2%. Setelah diskon, harganya 31.320.000.000!”Hallie menarik napas dalam-dalam.Perhiasan terasa berat di tangannya.Dania mengantar kepergian mereka. Saat melihat Morgan yang menuruni mobil, dia pun berkata dengan kaget, “Kalian jadikan Tuan Morgan sebagai sopir kalian? Perhiasanku ini memang pantas dijual ke kalian!”Morgan tersenyum datar. “Nona Dania memang pintar bicara. Pantas saja Sonia bisa tenang menyerahkan semuanya untuk dikelolamu.”“Aku merasa sangat terhormat bisa mendapatkan kepercayaan Bos!” Dania tersenyum lembut. “Asalkan dia nggak mengusirku, seumur hidupku, aku akan mengikutinya!”Setelah mereka berbasa-basi sejenak, Soni
Setelah mencoba beberapa set, Hallie merasa semuanya sangat cantik dan tidak bisa mengambil keputusan. Akhirnya, dia jatuh hati pada satu set kalung yang didominasi oleh mutiara dan berlian merah muda.Kalungnya berupa rantai mutiara dengan liontin yang dihiasi tujuh berlian merah muda besar, tampak mewah dan elegan!Anting-antingnya juga satu set dengan desain mutiara dan berlian merah muda yang sama.“Ini cantik sekali. Aku suka yang ini!” Dalam sekilas mata, Hallie langsung jatuh cinta dengan set kalung ini.Pramuniaga berkata dengan sungka, “Maaf, Nona. Ini adalah barang andalan toko kami, hanya bisa dipesan khusus oleh pelanggan VIP tingkat atas. Sementara ini, kamu tidak bisa mencobanya.”Hallie melihat ke sisi Sonia. “Sayang sekali, padahal benar-benar cantik!”Sonia berkata kepada pramuniaga, “Keluarkan, biarkan dia mencobanya.”Pramuniaga tidak kenal dengan Sonia. “Maaf sekali, peraturannya memang seperti ini. Gimana kalau aku rekomendasi yang mirip.”Hallie terus menatap kalu
Setelah Aska melihat kepergian mereka, dia duduk di posisi Sonia tadi, lalu berkata dengan tersenyum, “Lebih baik kamu saja yang menemaniku. Anak muda tidak punya kesabaran. Jadi, kamu mesti melihat dengan jelas, kelak aku bisa menemanimu lebih lama. Kamu mesti segera menyadari hal ini, jangan sering memancing emosiku!”Jemmy membereskan catur sembari berkata dengan suara datar, “Kita masih belum memastikan kalau Hallie adalah putrinya Julia, bukannya kamu terlalu terburu-buru?”Raut wajah Aska menjadi serius. “Jemmy, sudah 20 tahun. Kalau Hallie bukan cucuku, apa kamu merasa Jeje masih bisa ditemukan lagi?”Jemmy mendengus. “Jadi, kamu tidak peduli dengan kesalahan itu?”Kening Aska berkerut. “Kesalahan apa? Setidaknya sekarang kemungkinan Hallie itu cucuku. Salah, kemungkinan besar dia itu cucuku.”Jemmy menghela napas. “Aku takut kamu akan kecewa!”Aska melambaikan tangannya. “Sudah bertahun-tahun, aku juga sudah sering kecewa. Hallie itu seorang anak malang. Seperti yang kamu katak
Jemmy berkata, “Besok aku akan pulang ke Kota Atria!”Sonia mengangkat kepalanya dengan syok. “Kamu tidak tunggu Bibi Julia?”Jemmy menggeleng. “Setelah kulihat-lihat, seharusnya Julia tidak akan pulang dalam waktu dekat.”Sonia tidak paham. “Bukannya Bibi Julia sangat peduli dengan putrinya? Kalau dia tahu sudah ditemukan, kenapa dia nggak langsung pulang?”Meskipun pameran lukisan itu sangat penting, seharusnya tidak sepenting putrinya, ‘kan?“Aku tidak tahu!” Jemmy meletakkan sebuah pion, lalu berkata dengan serius, “Beberapa tahun lalu, Aska juga menemukan petunjuk Jeje. Setiap kalinya dia selalu dengan tidak sabaran untuk memberi tahu Julia, tapi hasil tes DNA selalu bukan. Jadi, Julia sudah tidak percaya lagi dengan Aska. Dia pasti mengira kali ini Aska lagi membohonginya lagi.”Sonia merasa syok. “Ternyata begitu!”Morgan yang berada di samping berkata, “Kali ini berbeda. Kakek Aska benar-benar menganggap Hallie sebagai cucunya!!”Sonia memegang pion sembari berpikir, kemudian d
Reza kembali melilit leher Sonia dengan syal. “Hari ini cuaca dingin. Jangan sembarangan pergi di sore hari. Nanti setelah pulang kerja, aku akan jemput kamu di rumah Tuan Aska.”“Emm!” Sonia mengangguk.Reza juga mengecup kening Sonia.Mereka berdua mengendarai mobil masing-masing, berpisah di area parkiran bawah tanah. Sonia mengendarai mobil menuju ke rumah Aska.Saat di perjalanan, Sonia menerima pesan dari Ranty. Isinya berupa sebuah berita.Sonia membuka untuk membacanya. Isinya adalah berita penangkapan Welly atas perbuatan pemindahan dana perusahaan, menerima suap, dan juga berjudi.Ada juga reporter yang melaporkan kondisi terkini Keluarga Dikara. Keluarga Dikara telah bangkrut. Perusahaan dan semua aset telah disegel. Keluarga konglomerat selama ratusan tahun itu telah menjadi sejarah di Kota Jembara.Di bawah berita, ada banyak suara orang yang bersenang-senang atas penderitaan mereka dan juga suara makian. Sonia tidak melihat lagi. Dia menurunkan ponselnya, lalu fokus dalam
Reza melihat kondisi mobil di depan sana, lalu berkata dengan tersenyum datar, “Kamu merasa dia terlalu buru-buru, kamu pun merasa tidak nyaman?”Sonia menggeleng. “Kalau jadi orang lain, mereka juga ingin tahu identitas dirinya sendiri, nggak sabar untuk bisa bertemu dengan anggota keluarganya sendiri. Masalah ini adalah masalah yang wajar. Kita nggak boleh menyalahkannya. Aku hanya lihat Pak Guru dan Hallie begitu gembira, aku jadi merasa sangat khawatir kalau Hallie bukan anak dari Bibi Julia.”“Kalau begitu, segera lakukan tes DNA, tidak usah menunggu sampai putri Tuan Aska pulang,” ucap Reza, “Kalau ditunda semakin lama, semuanya akan semakin merepotkan.”Aska sudah menganggap Hallie sebagai cucu luarnya. Dia telah memberikan banyak perasaan kepada Hallie. Semakin lama, perasaan akan semakin mendalam, rasa kecewa juga akan semakin bertambah besar.Sonia memberi tahu maksud Jemmy kepada Reza. “Kakek sudah mengatakannya dengan sangat jelas. Pak Guru ingin menggunakan Hallie untuk me
Selesai makan, pelayan membereskan kamar tamu untuk Hallie.Rose mengambil pakaian tidur dari kamarnya untuk diberikan kepada Hallie. “Pakaian tidur ini baru kubeli. Aku masih nggak pernah mengenakannya. Kamu coba dulu, cocok nggak? Tinggi badan kita hampir imbang, seharusnya nggak masalah.”“Nggak usah. Aku lihat ada jubah tidur di dalam lemari!” balas Hallie dengan tersenyum.“Nggak nyaman kalau tidur pakai jubah tidur. Kamu pakai ini saja. Nggak usah sungkan sama aku!” ucap Rose.“Bukan sungkan! Kelak ini adalah rumahku. Mana mungkin aku akan bersikap sungkan?” Hallie tersenyum. “Aku cuma nggak suka pakai pakaian orang lain.”Senyuman di wajah Rose langsung terkaku. “Oh, begitu, ya. Baiklah, kamu pakai jubah tidur dulu. Besok aku bawa kamu jalan-jalan untuk beli yang baru.”“Oke, maaf sudah merepotkanmu!” Kedua mata Hallie berkilauan. Dia bertanya dengan tersenyum, “Rose, apa kamu tinggal di sini?”Rose membalas, “Bukan, terkadang aku akan tinggal beberapa hari di sini untuk menemani
Morgan menyipitkan matanya, lalu memutar bola matanya untuk melihat Sonia. Keningnya kelihatan sedikit berkerut.Sonia segera berkata dengan tersenyum, “Oke, oke, aku nggak tanya lagi. Aku nggak tanya lagi, deh!”Usai berbicara, Sonia bergumam sendiri, “Bisa jadi Theresia juga nggak suka sama kamu. Dia itu berkompeten dan juga cantik, entah ada berapa cowok yang lagi mengejarnya!”Raut wajah Morgan langsung berubah muram. “Apa hubungannya dia dikejar berapa banyak cowok sama aku?”Sonia berkata, “Nggak ada hubungannya. Kalian memang sudah nggak ada hubungan lagi!”Morgan terdiam membisu.Mereka berdua mengobrol beberapa saat mengenai masalah Hallie. Ada sebuah mobil masuk ke dalam gerbang. Ujung bibir Sonia spontan melengkung ke atas. “Reza sudah datang. Aku ke sana sebentar.”Morgan berkata, “Aku akui pilihanmu waktu itu memang benar. Kamu pacaran dengan baik. Jangan kecewain dia!”Sonia tersenyum, lalu mengangguk dengan serius. “Pasti!”“Pergi sana!”“Emm.”Sonia berjalan ke sisi mobi