Share

Bab 7

Author: Musim Gugur
Sebersit sorot curiga melintas di mata Reza. Dia menatap perempuan itu sekali lagi. Kebetulan Tasya sudah kembali dari toilet dan langsung mendaratkan bokongnya di sisi Sonia. Dengan senyuman lebar perempuan itu bercerita,

“Aku ketemu sama teman SMA dan ngobrol sebentar.”

Pelayan datang dan membawa makanan mereka. Ketiga orang tersebut mulai makan dengan lahap. Terkadang Tasya akan mengeluarkan celetukan dan membicarakan hal-hal mengenai kampus dengan Sonia.

Setelah selesai makan, mereka bertiga keluar dari restoran dan secara kebetulan ketemu dengan Ranty dan beberapa orang yang lain. Perempuan itu tengah makan dengan kliennya. Mereka bertemu di depan pintu dengan Ranty yang memberikan lirikan penuh arti pada Sonia.

Kedua perempuan itu berpura-pura saling tidak mengenal dan hanya saling melewati saja. Justru dua orang klien Ranty yang merupakan CEO tua tampak mengenali Reza. Mereka menyapa lelaki itu dengan sikap yang terlihat sangat santun.

Hujan di luar sana sudah berhenti, jalanan juga sudah lancar. Robi menjalankan mobil dan berhenti di depan mereka.

“Sonia, kamu ke mana?” tanya Tasya yang duduk di bangku samping kemudi sambil menoleh ke belakang.

“Kalau sejalan, turunkan aku di depan pintu masuk kampus saja,” jawab Sonia.

“Sejalan, nggak masalah. Om aku orang yang baik,” sahut Tasya sambil tersenyum penuh arti.

Sonia ikut memaksakan seulas senyum sambil berbisik dalam hati, “Kalau dulu aku nggak dengar ucapan dia yang sangat pedas, kemungkinan besar aku masih bisa percaya dengan Tasya.”

Perjalanan menuju ke kampus masih cukup jauh, dia dan Tasya berbincang hal-hal yang tidak penting. Sedangkan Reza sibuk menunduk membaca dokumen tanpa bersuara sedikit pun. Akan tetapi karena auranya yang begitu mengintimidasi, sulit sekali bagi orang lain mengabaikan keberadaannya.

Kedua suami istri tersebut duduk di mobil yang sama dan membuat Sonia merasakan ada suatu perasaan yang aneh dan sangat sulit dijelaskan.

Mobil mereka berhenti di depan pintu gerbang universitas dengan. Sonia tidak lupa berpamitan dulu dengan Tasya sebelum turun dari mobil.

“Tasya, terima kasih.”

“Nggak perlu sungkan. Kamu traktir aku saja lain kali,” jawab Tasya sambil mengerling genit.

Tingkah perempuan itu membuat Sonia tertawa renyah. Dia mengambil payung dan tas tangannya kemudian berkata, “Terima kasih, Pak Reza.”

Lelaki itu hanya mengeluarkan suara dehaman tanpa mengangkat wajahnya. Sonia berbalik dan turun dari mobil sambil melambaikan tangannya pada Tasya. Setelah mobil melaju kembali, perempuan itu melangkah menuju halte bus dan menunggu bus di sana.

Tiba-tiba Tasya teringat sesuatu dan menoleh ke belakang sambil berkata, “Om, aku ingin meminta Sonia jadi guru lesnya Tandy.”

Kedua orang tuanya sering tidak ada di rumah. Beberapa hari yang lalu mereka berangkat lagi keluar negeri untuk acara seminar ekonomi. Selain itu, kepergian mereka kali ini juga membawa kakek dan neneknya.

Baru saja mereka berangkat, guru les Tandy yang sebelumnya mencari sebuah alasan untuk berhenti kerja. Sekarang, tanggung jawab untuk mengajar Tandy jatuh pada dirinya. Oleh karena itu Tasya merasa dia harus segera mencari seseorang untuk membantunya.

Kening Reza berkerut, dia mengangkat wajahnya dan berkata, “Guru yang profesional nggak mau, untuk apa cari seorang mahasiswi jadi guru les?”

“Yang profesional nggak bisa mengatur dia! Selain itu Sonia juga cukup kasihan. Dia mengandalkan les ini untuk mendapatkan uang kuliah. Aku ingin membantu dia,” ujar Tasya.

Reza tidak percaya pada seorang mahasiswi yang belum lulus. “Kamu bisa membantunya dengan langsung memberikan dia uang.”

“Dia juga ada harga diri,” sahut Tasya.

“Om, ayo setuju saja. Kalau nggak biarkan dia coba dulu, dia juga nggak akan mau kalau nantinya Tandy menolak,” bujuk Tasya.

Reza tertawa pelan mendengar ucapan keponakannya itu. Kalau sampai perempuan itu bisa mengendalikan Tandy, berarti Sonia memang hebat. “Kalau gitu biarkan dia coba dulu saja.”

Tasya mengangguk dengan cepat dan berkata, “Nanti aku langsung telepon Sonia!”

Sonia turun di Jalan Yunani kemudian lanjut berjalan menuju toko kue tempat motornya diparkirkan. Sebelumnya dia menyempatkan diri untuk ngobrol sebentar dengan karyawan toko tersebut sebelum pulang.

Dia tiba di rumah saat hari menjelang sore. Baru saja membuka pintu rumah, tubuhnya langsung diterjang oleh Bibo yang sibuk bermanja ria dengannya. Bibo merupakan seekor anjing spesies Samoyed milik Reza.

Saat Sonia datang ke rumah ini, usia Bibo baru saja menginjak tiga bulan. Dia merawat anjing tersebut hingga berusia tiga tahun dan membuatnya merasa seperti sedang membantu orang lain merawat anak.

Di dalam vila juga ada Bi Rati, pelayan yang merawatnya dan juta Pak Yanto. Mereka bertiga dan juga Bibo sudah tinggal bersama hampir tiga tahun dan sudah seperti keluarga sendiri saja.

Setelah bermain-main sebentar dengan Bibo, Sonia naik untuk membersihkan dirinya. Baru saja perempuan itu selesai mandi, dia langsung menerima panggilan telepon dari Tasya. Perempuan itu memintanya untuk menjadi guru les adik laki-lakinya.

Membayangkan dirinya harus jadi guru les di rumah Reza membuat Sonia langsung menggelengkan kepalanya menolak dan berkata, “Aku bukan guru les profesional dan takut menghambat pembelajaran Tandy. Sebaiknya kamu cari di tempat profesional saja."

"Sudah coba cari guru profesional tapi nggak ada satu pun yang cocok sama Tandy. Kamu bantu aku dong! Semua keluargaku nggak ada di rumah, Om aku juga selalu sibuk. Kamu anggap saja kalau sedang membantuku, ya?” bujuk Tasya dengan suara memelas.

Akhirnya Sonia menyetujuinya setelah Tasya mencoba mengganggu dan juga membujuknya berulang kali. “Besok hari minggu kamu datang saja, aku tunggu kamu di rumah. Awas kalau nggak datang!” kata Tasya.

Setelah itu dia langsung memutuskan sambungan telepon karena takut Sonia menolaknya. Sonia sendiri hanya bisa menatap ponselnya dengan pasrah sambil mengerjapkan matanya beberapa kali. Apa-apaan ini?

Sesaat kemudian ada sebuah pesan yang masuk. Pesan tersebut lagi-lagi dari Tasya yang menuliskan, “Sonia, rumah kamu ada di mana? Besok pagi aku minta supir buat jemput kamu.”

“Jam 9 pagi aku tunggu di depan gerbang kampus.”

“Ok!”

Setelah itu Sonia sempat merenung beberapa saat hingga Bibo melompat naik ke sofa dan menggigit baju tidurnya. Perempuan itu menimpa tubuh Bibo dan tertawa kecil sambil berkata, “Besok aku mau ketemu sama majikan kamu. Ada pesan yang mau kamu titipkan ke dia, nggak?”

Bibo menatapnya dengan bingung. Sonia mengangkat tangannya dan menepuk kepala anjing tersebut dengan lembut sambil tertawa dan bergumam, “Anak majikan yang bodoh!”

Malamnya dia dan Ranty berteleponan dan keheningan menghampiri perempuan tersebut ketika mendengar bahwa Sonia akan pergi ke rumah Reza dan menjadi guru les keponakan lelaki itu. Setelah beberapa saat, Ranty berkata dengan nada girang,

“Sonia, kesempatannya datang! Sekarang kamu bisa ke sana dengan terang-terangan dan serang dia! Buat dia terjatuh! Sebelum kontraknya berakhir, kamu tiduri dan dan setelah itu lemparkan surat cerai ke wajah lelaki itu! Keren!”

Sonia diam beberapa detik kemudian memutuskan sambungan telepon. Dia takut kalau dia lanjut mendengarkan ucapan Ranty, maka dirinya akan ikut terpengaruhi. Akan tetapi, dia memang harus memikirkan bagaimana sikapnya menghadapi lelaki itu karena akan sering bertemu dengannya?

Keesokan harinya, Sonia sudah berdiri di depan gerbang kampus saat jam menunjukkan sembilan kurang. Setelah menunggu selama lima menit, sebuah mobil berhenti di hadapannya. Pintu kemudi terbuka dan seorang supir turun dari sana sambil bertanya dengan sopan, “Non Sonia?”

“Iya,” jawab Sonia sambil mengangguk.

Supir tersebut semakin ramah dan bersahabat, “Mari Non, saya datang buat jemput Non.”

Sonia mengucapkan terima kasih dan membuka pintu mobil.

Rumah keluarga Herdian berada di daerah selatan. Dinding bagian luar rumah tersebut terbuat dari besi dan berlubang-lubang dan dipenuhi oleh tanaman merambat. Mobil melaju masuk dan melewati dinding tanaman tersebut selama sepuluh menit baru tiba di depan gerbang.

Setelah melewati pagar besi berwarna hitam, terlihat sebuah vila dengan taman bunga yang luas. Pelayan yang berada di depan pintu menganggukan kepalanya pada Sonia sambil membuka pintu untuk mempersilakan perempuan itu masuk

Sonia mengganti sepatunya dengan sandal rumah sebelum masuk. Sebelum dia sempat melihat-lihat bagian dalam vila tersebut, ekor matanya sudah menangkap sosok bayangan hitam yang menerjang ke arahnya.

Wajah perempuan itu berubah seketika dan melajukan kakinya untuk berlari ke bagian dalam vila. Terlihat ada orang yang turun dari tangga, Sonia langsung memeluk lelaki itu tanpa berpikir panjang. Setelah itu dia mengangkat tubuhnya dengan lengan yang memeluk leher seorang lelaki dengan erat.

Dia takut sekali dengan semua anjing di dunia ini, selain Bibo!

“Max!” seru lelaki itu penuh peringatan.

Anjing yang tadi menerjang Sonia langsung berhenti di samping kaki Reza. Anjing tersebut memandangi Sonia dengan tatapan ingin tahu dan penasaran. Reza menoleh dan menatap perempuan yang tengah menggantung di tubuhnya dengan wajah menggelap sambil berkata,

“Kalau kamu masih nggak mau turun, aku akan menggugatmu dengan tindakan pelecehan!”

Kedua mata Sonia mengerjap sambil menatap wajah lelaki itu yang mengetat. Setelah itu tatapannya mengarah pada bekas luka yang ada di belakang telinga Reza. Sudah bertahun-tahun terlewati, lukanya sudah sangat pudar dan nyaris tidak kelihatan.

Namun bekas luka ini terlihat sangat mencolok karena muncul di tubuh lelaki yang begitu anggun dan elegan. Lipatan di kening Reza semakin dalam, dia mengibaskan tangannya seakan hendak menghempaskan tubuh Sonia.

Dengan cepat dia langsung memeluk bahu lelaki itu dan berkata dengan suara pelan, “Kamu usir dia dulu.”

 
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2215

    Kening Theresia berkerut. “Kamu malah berani memelototiku. Awas aku cungkil matamu!”“Jangan!” Molly menunduk dengan ketakutan.Theresia mengangkat-angkat alisnya. Dia segera membalikkan tubuhnya untuk mengayunkan tongkat, lalu menyerang muka orang yang hendak menyerangnya secara diam-diam. Orang itu dipukul hingga kedua giginya copot. Namun, masih ada belasan orang yang menyerbu ke dirinya. Mungkin karena tidak berhasil mengalahkan Morgan, jadi mereka ingin turun tangan dari diri Theresia.Bola mata indah Theresia kelihatan tenang. Dia memutar tubuhnya, lalu menendang dan mengayunkan tongkat kayu dengan tangkas!Lantaran sudah terlalu lama tidak latihan, saat dikepung oleh banyak orang, gerakan Theresia mulai melambat. Saat pundaknya terpukul oleh tongkat, Theresia menggertakkan giginya, lalu melompat untuk menendang dua orang, dan segera melarikan diri.Berhubung tidak sanggup mengalahkan mereka, Theresia memilih untuk melarikan diri, jangan sampai rencana mereka tercapai!Saat ini,

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2214

    Morgan segera turun tangan. Reaksi orang lain juga tidak secepat Morgan. Saat mereka hendak beraksi, Mateo sudah dikendalikan oleh Morgan.Pergelangan tangan Mateo telah patah. Dia kesakitan hingga keringat dingin terus mengalir dari atas keningnya. Dia menatap Mateo dengan gusar. “Kalau kamu berani, ayo bunuh aku!”Tatapan Morgan kelihatan datar. Dia berkata dengan sinis, “Saat latihan dulu, kamu juga tidak puas, diam-diam mencariku. Pada akhirnya, kamu juga ngomong ucapan ini. Sudah bertahun-tahun, kamu jangan cuma jago bicara kata-kata sadis, coba tingkatkan sedikit kemampuanmu!”Amarah Mateo terpancing. Dia menggertakkan giginya, lalu menabrak Morgan dengan mendadak. Dia berasal dari latar belakang keluarga yang istimewa. Jadi, ada sikap liar dan arogan di dalam dirinya. Selama beberapa tahun ini, dia bersikap jahat dan semena-mena. Dia tidak pernah memasukkan Mateo ke hatinya. Dia selalu merasa meremehkan dan iri terhadap Morgan.Saat Mateo menabrak Morgan, tiba-tiba Molly melompa

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2213

    Ingga mengira jika Ashley ke sana, paling-paling Mateo tidak memberinya muka saja. Dia sungguh tidak menyangka Mateo akan bersikap arogan hingga seperti ini. Dia malah berani menculik Ashley!Panggilan masih belum diakhiri, hanya disenyapkan saja. Morgan berjalan kemari. “Lihat titik lokasinya, sekarang Ashley lagi di mana?”Theresia mengangguk. Berdasarkan panggilan masuk tadi, dia menelusuri keberadaan Ashley. Saat ini, dia menyadari Ashley telah menjauhi pusat kota. Titik lokasinya telah bergerak menuju ke area barat daya.Morgan menyerahkan jaket kepada Theresia. “Ayo!”Theresia mengambil jaket, lalu mengenakannya. Dia pun berkata pada Ingga, “Kamu jangan sebar luaskan masalah ini dulu, jangan sampai menimbulkan kepanikan. Kami pergi cari Ashley dulu!”Ingga menggeleng dengan tidak berdaya. “Terlalu berbahaya kalau kamu pergi berdua dengan Tuan Morgan. Lebih baik lapor polisi saja!”Mateo berani menculik Ashley. Dia pasti sudah menyusun jebakan untuk mereka. Jika Theresia dan Morga

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2212

    “Aku pergi ke Perusahaan Victory untuk negosiasi!” Ashley menjelaskan, “Ibuku itu kakak sepupunya dari ibunya Tuan Mateo. Aku tergolong sepupuan dengan Tuan Mateo. Biarkan aku saja yang negosiasi sama dia. Kalau dia mau kerja sama, biar aku saja yang tanggung jawab atas proyeknya. Kalau dia nggak bersedia, aku juga bisa membujuknya untuk jangan menentang perusahaan kita.”Theresia berkata dengan suara datar, “Kalau kamu melakukannya demi perusahaan, kamu nggak usah ke sana!”Ashley berkata, “Bos, kamu izinkan aku ke sana, ya. Aku yakin aku bisa menyelesaikan masalah ini.”Morgan yang sedang duduk di sofa tiba-tiba mengangkat kepalanya, kemudian berkata dengan suara datar, “Tidak ada yang bisa menebak apa yang akan dilakukan Mateo. Dia juga belum tentu peduli dengan hubungan sepupu kalian. Aku sarankan kamu jangan ke sana!”Ashley berkata, “Dulu kedua keluarga kami sering berhubungan. Sewaktu kecil dulu, aku juga pernah main bareng kakak sepupuku. Aku rasa dia akan beri aku muka!” Kemud

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2211

    Theresia terbangun dari mimpinya. Dia membuka matanya, lalu menatap Morgan dengan linglung.Morgan mengusap wajahnya. “Jangan tidur lagi. Ada yang cari kamu!”“Emm!” balas Theresia, lalu menunduk untuk membenamkan kepalanya di dalam pelukan Morgan. Setelah itu, dia baru duduk di tempat. Saat melihat bayangan di luar pintu, dia merapikan pakaiannya, lalu berjalan ke sisi meja kerja.“Masuk!” Ingga mendorong pintu dengan hati-hati. Dia melihat Morgan sekilas, baru berjalan ke sisi Theresia dengan ragu. “Bos, tadi ada telepon dari Perusahaan Victory. Katanya mau bahas soal kerja sama dengan kita.”Theresia telah memblokir nomor kontak Mateo. Dia tidak bisa menghubungi Theresia lagi, makanya dia menyuruh bawahannya untuk mencari Ingga.Ingga tidak tahu konflik di antara bosnya dengan Mateo, hanya saja dia pernah mendengar nama Mateo sebelumnya. Dia merasa Mateo memiliki niat buruk.Theresia telah sadar. Ekspresinya kelihatan dingin. “Beri tahu mereka, masalah kerja sama sudah dibatalkan. S

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2210

    Semalam, Gosin bisa memberanikan dirinya murni karena efek alkohol. Subuh hari tadi, dia dan Mateo mencampakkan Molly sendirian di Altena. Mereka berdua telah melarikan diri. Setelah kesadarannya kembali, Gosin mulai merasa takut. Gosin bahkan tidak pergi bekerja, melainkan pergi ke perusahaan Mateo untuk berdiskusi. “Apa Molly akan balas dendam sama aku?”Keluarga Amara memang bukan tergolong keluarga konglomerat di Kota Jembara, tetapi mereka sanggup untuk menghadapi seorang karyawan biasa.Mateo tidak memedulikannya. “Tenang saja, ada aku yang melindungimu. Molly tidak berani melakukan apa-apa terhadapmu!”Gosin merasa agak tenang. “Dua hari ini aku cuti. Aku tidak pergi bekerja dulu. Aku akan tinggal bersama Kak Mateo selama dua hari ini.”Mateo mentertawakannya. “Lihat sosok pengecutmu!”Gosin tersenyum. “Dari dulu, Molly itu galak sekali. Aku benar-benar takut dia akan cari aku di perusahaan!”“Dia tidak berani. Dia sendiri juga ikut serta dalam masalah ini. Dia cuma bisa bungka

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status