Melvin memanggilnya, lalu hendak segera menuruni mobil. Namun, tangan yang hendak membuka pintu tiba-tiba terhenti.Ternyata Sonia pergi ke Kota Mika. Apa yang dia lakukan di sini? Seandainya Melvin pergi mencarinya, sepertinya Sonia akan melarikan diri lagi!Melvin berpikir sembari melihat bus di depannya.…Saat Sonia menaiki bus, di dalamnya sudah terdapat 5-6 penumpang. Mereka semua yang berpakaian pakaian adat mereka itu mengamati Sonia dengan penuh penasaran.Sonia membayar karcis, lalu mencari tempat duduk yang mendekati jendela.Bus masih belum bergerak. Si pasangan muda juga berlari memasuki bus. Setelah menemukan keberadaan Sonia, si wanita sengaja memalingkan wajahnya. Tentu saja, si lelaki tidak berani berbicara dengan Sonia lagi.Bus dijalankan. Sonia menurunkan topinya sambil memandang ke luar jendela.…Setelah bus tua jalan, Melvin baru menuruni mobil. Setelah dipikir-pikir, sepertinya Sonia berjalan keluar dari penginapan di samping ini. Dia pun berjalan ke sisi pengin
Setelah perjalanan sekitar setengah jam, pemandangan di dua sisi menjadi pemandangan kebun karet yang menyebar hingga ke kaki gunung. Luas arealnya diperkirakan mencapai puluhan ribu hektar. Saking luasnya, bahkan tidak kelihatan ujungnya.Setibanya di ujung jalan, dua penumpang menuruni mobil. Kemudian bus melanjutkan perjalanannya ke sebelah selatan.Di pertengahan jalan, Sonia pun melewati beberapa desa. Para penumpang berangsur-angsur menuruni bus. Bahkan pasangan muda itu juga turun di dekat jembatan kecil. Pada akhirnya, hanya tersisa Sonia sendirian di dalam bus.Desa Pelangi adalah sebuah desa yang paling dekat dengan kaki gunung. Boleh dikatakan bahwa desa itu dikelilingi oleh kebun karet. Ada 20-an penghuni di desa itu. Mereka semua juga bekerja di dalam kebun karet.Saat menjelang siang, bus berhenti tepat waktu di depan Desa Pelangi.Sonia menuruni kendaraan, lalu melirik sekeliling, baru berjalan memasuki desa.Desa ini sangat dekat dengan pegunungan. Curah hujan di sekita
Setengah jam kemudian, si wanita telah menyelesaikan masakannya. Dia mengundang Sonia untuk makan di dalam tenda.Makanan yang disajikan adalah nasi putih biasa dengan dua jenis sayuran. Satunya adalah sayur hijau ditumis polos dan satu lagi daging asap yang ditumis bersama dengan jamur. Makanan seperti ini sepertinya tergolong mewah di dalam desa ini.Sonia melihat hanya dirinya sendiri yang sedang makan. Dia melihat wanita yang menggendong anaknya sambil berkata dengan lembut, “Mari makan bersama!”Si wanita segera menggeleng. Sepertinya dia takut Sonia tidak akan membayar jika mereka makan bersama.“Anggap saja aku traktir anak-anak ini. Kemarilah!” Sonia mendorong makanan ke tengah meja.Kali ini, si wanita baru membawa anak-anak kemari. Dia mengambil dua piring nasi putih, lalu duduk bersama dengan Sonia.Anak lelaki langsung mengambil sepotong daging asap. Setelah mengunyahnya, kedua matanya masih tertuju pada daging asap di atas piring.Sementara, si anak perempuan terus menyant
Sonia refleks menutup hidung dengan lengan pakaiannya, lalu mencengkeram wanita yang hendak melarikan diri. Dia segera menariknya ke dalam dapur. “Bamm.” Terdengar suara banting pintu dengan kuat.Si wanita terkejut hingga sekujur tubuhnya merinding. Wajahnya juga berubah pucat. Dia melambaikan tangannya. “Masalah ini nggak ada hubungannya sama aku. Nggak ada hubungannya sama aku!”Sonia melihat anak lelaki yang menangis kuat dan anak perempuan yang terkejut hingga terbengong melongo. Brown sengaja menyuruh wanita ini bersikap pilih kasih terhadap anak lelaki dan menganiaya anak perempuan agar Sonia mengenang kembali masa kecil suramnya. Dengan begitu, Sonia akan menurunkan kewaspadaannya.Hanya saja, tebakan Brown salah. Dia sudah tidak larut dalam masa kecil suram itu lagi. Sonia memang kasihan terhadap anak perempuan itu, hanya saja dia tidak akan lalai sama sekali.“Mereka ingin bawa aku ke mana setelah aku pingsan? Gimana caranya kamu berhubungan dengan mereka?” tanya Sonia deng
Setelah mereka berdua mendekat, salah satu di antara mereka mengamati sekeliling dengan penuh waspada, sedangkan yang satu lagi menatap gadis yang berbaring di atas gerobak kayu.Salah satu orang berbicara dengan bahasa Inggris, lalu bertanya dengan kesal, “Ini yang namanya Suki?”Lelaki yang satu lagi melirik sekilas. “Bisa jadi!”“Apa yang Brown takutkan dari dia?” ucap si lelaki sambil meletakkan salah satu jarinya ke hidung Sonia. Dia ingin memastikan apakah Sonia masih hidup atau tidak.Saat jari tangan dijulurkan, tiba-tiba Sonia melebarkan matanya, langsung menebas pergelangan tangan si lelaki. Percikan darah menyembur ke mana-mana. Tangan si lelaki jatuh ke atas gerobak. Dia pun menjerit kesakitan.Sonia masih tidak menghentikan aksinya. Dia melompat ke atas pundak lelaki yang satu lagi, lalu menggunakan pisau yang dilumuri darah menancapkannya ke dalam dada si lelaki.Kedua mata si lelaki terbelalak. Dia tiba-tiba jatuh ke belakang. Sonia segera membalikkan tubuhnya dengan ges
Tubuh Sonia sangatlah lincah. Dia menghindari pukulan si lelaki, menyepak kuat betisnya, lalu menancapkan pisau ke lehernya.Pertarungan resmi dimulai!Sonia berhasil menancapkan pisau ke beberapa sosok tubuh yang tinggi dan kekar. Postur tubuh Sonia sangatlah kurus, tetapi kekuatannya sangatlah menakjubkan. Jurus yang dikeluarkan langsung menyerang ke bagian vital lawan. Tak sampai hitungan menit, dua atau tiga lelaki jatuh tepar di atas lantai.Brown berdiri di belakang anak buahnya sembari menatap Sonia dengan dingin. Dia tidak pernah meremehkan wanita ini. Anggota yang dibawanya juga tidaklah banyak. Sebab, dia hanya sanggup memasukkan beberapa orang ini ke Negara Cendania.Hanya saja, semua anggota yang dibawa Brown sangatlah cerdik. Mereka semua memiliki tujuan yang sama, yaitu membunuh Suki.Selama beberapa tahun ini, berhubung diincar oleh anak buah Suki, mereka semua pun terus hidup dengan bersembunyi. Bisnis dan anggota mereka semakin merosot saja. Jika Brown tidak membunuh S
Kedua mata Johan terbelalak. Dia hendak meronta dan bergerak mundur, tetapi dirinya tidak bisa bergerak sama sekali. Dia hanya bisa melihat pedang diarahkan ke sisinya!“Ting!” Terdengar suara nyaring!Sonia mengangkat kakinya menendang sebuah batu ke sisi pisau itu. Seketika, pisau melenceng dan menancap ke atas tanah.Johan terkejut hingga sekujur tubuhnya berkeringat dingin. Dia mengangkat kepalanya menatap ke sisi Sonia.Brown juga mengangkat kepalanya menatap ke sisi Sonia. “Bukankah kalian tidak saling kenal?”“Orang yang ingin kalian bunuh itu aku, tidak ada hubungannya dengan orang lain. Jangan libatkan orang yang tidak bersalah!” Tatapan Sonia sangat dingin. “Brown, lepaskan dia! Aku datang sendirian ke sini. Aku berharap kita bisa menyelesaikan masalah ini sendiri!”“Aku tahu bagaimana kekuatanmu. Kalau kamu ingin orang ini tetap bernyawa, kamu letakkan senjata ke atas lantai!” ucap Brown.“Boleh!” balas Sonia tanpa ragu sama sekali.Saat ini Johan baru tahu orang yang menang
“Tenang saja, sebelum langit gelap, anggota Brown pasti bisa membunuhnya!”Matahari mulai terbenam. Pegunungan diwarnai dengan cahaya berwarna merah. Tubuh gadis itu telah dilumuri oleh darah. Sonia sendiri juga tidak bisa membedakan mana bekas darahnya dan mana bekas darah orang lain!Pertarungan masih belum berakhir. Angin berembus membawa angin yang dibaluti dengan bau darah.Tenaga di tubuh Sonia terus terkuras. Apalagi setelah disuntikkan obat ke tubuhnya, tenaga di tubuhnya terkuras dengan lebih ekstrem lagi. Saat ini, terdapat dua bekas goresan panjang di belakang punggung, bahkan lengannya juga sudah terluka. Namun, Sonia tidak berhenti sama sekali.Efek obat membuat tenaga di tubuh Sonia semakin berkurang. Hanya saja, dia juga merasa kebas dengan rasa sakit itu. Jadi, dia tidak merasa sakit. Saat ini, dia hanya memiliki satu tujuan saja, yaitu membunuh Brown!Melihat anggota yang dibawa Brown telah berguguran tergeletak di lantai, akhirnya Brown merasa agak panik. Brown menghu
Setelah mencoba beberapa set, Hallie merasa semuanya sangat cantik dan tidak bisa mengambil keputusan. Akhirnya, dia jatuh hati pada satu set kalung yang didominasi oleh mutiara dan berlian merah muda.Kalungnya berupa rantai mutiara dengan liontin yang dihiasi tujuh berlian merah muda besar, tampak mewah dan elegan!Anting-antingnya juga satu set dengan desain mutiara dan berlian merah muda yang sama.“Ini cantik sekali. Aku suka yang ini!” Dalam sekilas mata, Hallie langsung jatuh cinta dengan set kalung ini.Pramuniaga berkata dengan sungka, “Maaf, Nona. Ini adalah barang andalan toko kami, hanya bisa dipesan khusus oleh pelanggan VIP tingkat atas. Sementara ini, kamu tidak bisa mencobanya.”Hallie melihat ke sisi Sonia. “Sayang sekali, padahal benar-benar cantik!”Sonia berkata kepada pramuniaga, “Keluarkan, biarkan dia mencobanya.”Pramuniaga tidak kenal dengan Sonia. “Maaf sekali, peraturannya memang seperti ini. Gimana kalau aku rekomendasi yang mirip.”Hallie terus menatap kalu
Setelah Aska melihat kepergian mereka, dia duduk di posisi Sonia tadi, lalu berkata dengan tersenyum, “Lebih baik kamu saja yang menemaniku. Anak muda tidak punya kesabaran. Jadi, kamu mesti melihat dengan jelas, kelak aku bisa menemanimu lebih lama. Kamu mesti segera menyadari hal ini, jangan sering memancing emosiku!”Jemmy membereskan catur sembari berkata dengan suara datar, “Kita masih belum memastikan kalau Hallie adalah putrinya Julia, bukannya kamu terlalu terburu-buru?”Raut wajah Aska menjadi serius. “Jemmy, sudah 20 tahun. Kalau Hallie bukan cucuku, apa kamu merasa Jeje masih bisa ditemukan lagi?”Jemmy mendengus. “Jadi, kamu tidak peduli dengan kesalahan itu?”Kening Aska berkerut. “Kesalahan apa? Setidaknya sekarang kemungkinan Hallie itu cucuku. Salah, kemungkinan besar dia itu cucuku.”Jemmy menghela napas. “Aku takut kamu akan kecewa!”Aska melambaikan tangannya. “Sudah bertahun-tahun, aku juga sudah sering kecewa. Hallie itu seorang anak malang. Seperti yang kamu katak
Jemmy berkata, “Besok aku akan pulang ke Kota Atria!”Sonia mengangkat kepalanya dengan syok. “Kamu tidak tunggu Bibi Julia?”Jemmy menggeleng. “Setelah kulihat-lihat, seharusnya Julia tidak akan pulang dalam waktu dekat.”Sonia tidak paham. “Bukannya Bibi Julia sangat peduli dengan putrinya? Kalau dia tahu sudah ditemukan, kenapa dia nggak langsung pulang?”Meskipun pameran lukisan itu sangat penting, seharusnya tidak sepenting putrinya, ‘kan?“Aku tidak tahu!” Jemmy meletakkan sebuah pion, lalu berkata dengan serius, “Beberapa tahun lalu, Aska juga menemukan petunjuk Jeje. Setiap kalinya dia selalu dengan tidak sabaran untuk memberi tahu Julia, tapi hasil tes DNA selalu bukan. Jadi, Julia sudah tidak percaya lagi dengan Aska. Dia pasti mengira kali ini Aska lagi membohonginya lagi.”Sonia merasa syok. “Ternyata begitu!”Morgan yang berada di samping berkata, “Kali ini berbeda. Kakek Aska benar-benar menganggap Hallie sebagai cucunya!!”Sonia memegang pion sembari berpikir, kemudian d
Reza kembali melilit leher Sonia dengan syal. “Hari ini cuaca dingin. Jangan sembarangan pergi di sore hari. Nanti setelah pulang kerja, aku akan jemput kamu di rumah Tuan Aska.”“Emm!” Sonia mengangguk.Reza juga mengecup kening Sonia.Mereka berdua mengendarai mobil masing-masing, berpisah di area parkiran bawah tanah. Sonia mengendarai mobil menuju ke rumah Aska.Saat di perjalanan, Sonia menerima pesan dari Ranty. Isinya berupa sebuah berita.Sonia membuka untuk membacanya. Isinya adalah berita penangkapan Welly atas perbuatan pemindahan dana perusahaan, menerima suap, dan juga berjudi.Ada juga reporter yang melaporkan kondisi terkini Keluarga Dikara. Keluarga Dikara telah bangkrut. Perusahaan dan semua aset telah disegel. Keluarga konglomerat selama ratusan tahun itu telah menjadi sejarah di Kota Jembara.Di bawah berita, ada banyak suara orang yang bersenang-senang atas penderitaan mereka dan juga suara makian. Sonia tidak melihat lagi. Dia menurunkan ponselnya, lalu fokus dalam
Reza melihat kondisi mobil di depan sana, lalu berkata dengan tersenyum datar, “Kamu merasa dia terlalu buru-buru, kamu pun merasa tidak nyaman?”Sonia menggeleng. “Kalau jadi orang lain, mereka juga ingin tahu identitas dirinya sendiri, nggak sabar untuk bisa bertemu dengan anggota keluarganya sendiri. Masalah ini adalah masalah yang wajar. Kita nggak boleh menyalahkannya. Aku hanya lihat Pak Guru dan Hallie begitu gembira, aku jadi merasa sangat khawatir kalau Hallie bukan anak dari Bibi Julia.”“Kalau begitu, segera lakukan tes DNA, tidak usah menunggu sampai putri Tuan Aska pulang,” ucap Reza, “Kalau ditunda semakin lama, semuanya akan semakin merepotkan.”Aska sudah menganggap Hallie sebagai cucu luarnya. Dia telah memberikan banyak perasaan kepada Hallie. Semakin lama, perasaan akan semakin mendalam, rasa kecewa juga akan semakin bertambah besar.Sonia memberi tahu maksud Jemmy kepada Reza. “Kakek sudah mengatakannya dengan sangat jelas. Pak Guru ingin menggunakan Hallie untuk me
Selesai makan, pelayan membereskan kamar tamu untuk Hallie.Rose mengambil pakaian tidur dari kamarnya untuk diberikan kepada Hallie. “Pakaian tidur ini baru kubeli. Aku masih nggak pernah mengenakannya. Kamu coba dulu, cocok nggak? Tinggi badan kita hampir imbang, seharusnya nggak masalah.”“Nggak usah. Aku lihat ada jubah tidur di dalam lemari!” balas Hallie dengan tersenyum.“Nggak nyaman kalau tidur pakai jubah tidur. Kamu pakai ini saja. Nggak usah sungkan sama aku!” ucap Rose.“Bukan sungkan! Kelak ini adalah rumahku. Mana mungkin aku akan bersikap sungkan?” Hallie tersenyum. “Aku cuma nggak suka pakai pakaian orang lain.”Senyuman di wajah Rose langsung terkaku. “Oh, begitu, ya. Baiklah, kamu pakai jubah tidur dulu. Besok aku bawa kamu jalan-jalan untuk beli yang baru.”“Oke, maaf sudah merepotkanmu!” Kedua mata Hallie berkilauan. Dia bertanya dengan tersenyum, “Rose, apa kamu tinggal di sini?”Rose membalas, “Bukan, terkadang aku akan tinggal beberapa hari di sini untuk menemani
Morgan menyipitkan matanya, lalu memutar bola matanya untuk melihat Sonia. Keningnya kelihatan sedikit berkerut.Sonia segera berkata dengan tersenyum, “Oke, oke, aku nggak tanya lagi. Aku nggak tanya lagi, deh!”Usai berbicara, Sonia bergumam sendiri, “Bisa jadi Theresia juga nggak suka sama kamu. Dia itu berkompeten dan juga cantik, entah ada berapa cowok yang lagi mengejarnya!”Raut wajah Morgan langsung berubah muram. “Apa hubungannya dia dikejar berapa banyak cowok sama aku?”Sonia berkata, “Nggak ada hubungannya. Kalian memang sudah nggak ada hubungan lagi!”Morgan terdiam membisu.Mereka berdua mengobrol beberapa saat mengenai masalah Hallie. Ada sebuah mobil masuk ke dalam gerbang. Ujung bibir Sonia spontan melengkung ke atas. “Reza sudah datang. Aku ke sana sebentar.”Morgan berkata, “Aku akui pilihanmu waktu itu memang benar. Kamu pacaran dengan baik. Jangan kecewain dia!”Sonia tersenyum, lalu mengangguk dengan serius. “Pasti!”“Pergi sana!”“Emm.”Sonia berjalan ke sisi mobi
Kedua mata Sonia berkilauan. Mengenai alasannya, sepertinya dia bisa menebaknya.Jemmy melanjutkan, “Aska merindukan Julia. Dia ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk memanggil Julia pulang. Kalau dia melakukan tes DNA sekarang, kemudian ternyata Hallie bukan Jeje, apa dia masih punya alasan untuk memanggil Julia pulang?”Kening Sonia berkerut. “Bagaimana kalau bukan? Apa Bibi Julia akan merasa ditipu oleh Pak Guru? Dia akan semakin membenci Pak Guru saja?”Jemmy menghela napas. “Selama beberapa tahun ini, mereka juga bukannya tidak pernah salah. Aska tidak bisa berpikir panjang lagi. Dia hanya ingin bertemu dengan Julia.”Ponsel Sonia berdering. Dia melihat Sonia sekilas, lalu pergi ke samping untuk mengangkat telepon. “Paman Reza!”Reza bertanya, “Kamu lagi di mana?”“Aku lagi di rumah Pak Guru!”“Aku ke sana sekarang!” Reza sedang mengendarai mobil. “Oh, ya, tadi Ibu telepon aku. Katanya tadi sore Hallie keluar, katanya mau jalan-jalan di sekitar. Hanya saja, dia masih belum pulang.
Hallie menggeleng. “Ketika aku melihat Kakek Aska, aku merasa sangat akrab sama dia. Aku punya firasat. Kakek Aska itu kakek luarku!”Aska menatap Hallie dengan ramah. “Anak baik. Selama beberapa tahun ini, kamu pasti sudah hidup menderita di luar sana. Setelah ibumu kembali, dia pasti akan merasa sangat gembira.”“Ibuku?” tanya Hallie dengan penasaran.“Iya, aku sudah menghubungi ibumu. Dia akan segera kembali!” Suara Aska terdengar terisak-isak. “Selama beberapa tahun ini, dia tidak menikah lagi juga demi menunggumu!”Mata Hallie memerah. “Aku berharap aku bisa segera bertemu dengan Ibu!”Saat mereka semua melanjutkan obrolan mereka, langit sudah gelap. Morgan pun telah pulang. Aska segera menceritakan masalah Hallie kepadanya.Sejak kecil, Morgan sering mendengar Aska menceritakan soal Jeje. Tidak disangka setelah bertahun-tahun, malah masih bisa ditemukan.Terlebih, Sonia malah menemukannya di Hondura. Semua ini terlalu kebetulan!Morgan pun menatap Sonia dengan tatapan syok.Sonia