Share

Jatuh di Pelukan Pak Dosen Killer
Jatuh di Pelukan Pak Dosen Killer
Penulis: Aira Tsuraya

Bab 1 Klienku Dosenku

Penulis: Aira Tsuraya
last update Terakhir Diperbarui: 2025-11-01 11:00:19

“Ivanka Katleya!!! Untuk apa kamu di sini?” seru seorang pria tampan.

Gadis cantik dengan rambut berombak itu membeku di tempat, mata bulatnya mengerjap sambil menatap bingung pria tampan yang berdiri tegak di depannya. Ia tahu dan sangat mengenal pria di depannya ini.

Pria tampan itu tak lain Alvan Abbiya. Dia adalah salah satu dosen di kampus tempatnya kuliah bahkan bisa dibilang termasuk dosen killer di sana.

“Pak Alvan. Kok Bapak di sini?” Alih-alih menjawab pertanyaan dosen ganteng itu, Thea malah balik bertanya.

“Harusnya kamu yang menjawab pertanyaanku, bukan balik bertanya.”

Thea mendengkus sambil menatapnya kesal. Dosen satu ini memang visualnya menawan. Tubuhnya tinggi tegap, dengan tampang seperti gege China, mata setajam elang dan rambut belah tengah yang selalu tampil rapi. Namun, bibirnya masih saja sama pedasnya ketika mengajar di kelas.

“Saya … saya hanya sedang menemui orang, Pak.”

Alvan mengernyitkan alis sambil melihatnya tajam. Sementara Thea terdiam menatap tanpa kedip makhluk indah di depannya.

Kalau dilihat sedekat ini Alvan sangat tampan. Kenapa dia tidak ikutan casting film saja, malah nyasar menjadi tenaga pengajar di kampus?

“Orang siapa yang kamu maksud? Kamu itu sudah salah masuk kamar!!”

Thea terdiam sambil membaca pesan di ponselnya. Ia tidak salah kamar dan membaca dengan jelas. Jika kamar hotel yang ia tuju kali ini adalah tempat kliennya minta bertemu.

Selain sebagai mahasiswi, Thea punya kerja sambilan. Memang profesinya sedikit bersifat konotatif, tapi sebenarnya tidak seburuk itu.

“Kalau begitu, saya telepon dulu untuk memastikan, Pak.”

Alvan berdecak. Mereka masih berdiri di depan pintu kamar hotel dan sepertinya Alvan enggan untuk mengajaknya masuk.

Sementara itu Thea sudah melakukan panggilan. Beberapa saat kemudian terdengar bunyi dering ponsel Alvan. Thea menoleh. Alvan segera melirik ponsel di sakunya.

Ia merogoh, mengambil ponsel kemudian terdiam lama. Sementara Thea meneruskan panggilannya hingga akhirnya ia sadar jika nomor yang ia hubungi adalah nomor ponsel Alvan.

“Jadi beneran Bapak yang pesan saya?”

Alvan tercengang kaget, kemudian dengan gerak cepat menarik tangan Thea mengajaknya masuk kamar.

Thea mengulum senyum sambil melirik Alvan. Sedangkan Alvan memilih memalingkan wajah dan berjalan menjauh menghindar dari Thea.

“Hmm … saya pikir Bapak gak tertarik sama perempuan, ternyata Bapak juga suka menggunakan jasa seperti ini.”

Alvan terkejut mendengar ucapan Thea. Ia menoleh cepat sambil memberikan tatapan sinis ke Thea. Thea pura-pura tak peduli.

Ia sudah melenggang santai, meletakkan tas, melepas blazer dan menyisakan tanktop hitam nan ketat dengan celana kain yang membalut tubuhnya. Dadanya terlihat penuh dan membentuk bulatan nan indah sangat serasi dengan pinggangnya yang ramping.

“Jadi, Bapak ingin apa?” Thea duduk dengan santai di atas kasur sambil menyilangkan kaki.

Alvan terdiam sambil mengamati. Matanya seolah menembus sampai ke tubuh Thea. Thea sudah biasa menghadapi tatapan pria seperti ini. Namun, entah mengapa ia jadi deg degan saat mata indah itu terus memandangnya.

“Jadi benar rumor di kampus. Kamu … wanita panggilan?”

Setelah terdiam beberapa saat, akhirnya Alvan bersuara. Thea berdecak sambil menyugar rambut coklatnya.

“Iya, benar.”

Thea sudah lelah menghadapi rumor tentang dirinya di kampus. Untung saja sampai sekarang belum ada yang mempunyai bukti tentang kebenarannya. Padahal, ia punya alasan sendiri hingga melakukan hal ini.

“Layanan apa yang Bapak inginkan? Mau short time atau long time? Semua ada tarifnya, tapi karena saya kenal Bapak. Saya akan kasih spesial price, deh.”

Thea berkata sambil mengedipkan sebelah matanya ke Alvan.

Alvan berdecak, menggelengkan kepala lalu berjalan mendekat ke arahnya.

Thea tersenyum, menggeser duduknya saat pria itu sudah duduk di sampingnya.

“Kalau aku booking satu minggu berapa tarifnya?”

Mata Thea membola saat mendengar pertanyaan Alvan. Ia tersenyum, menggerakkan tubuhnya dengan gemulai sambil menatap penuh menggoda.

“Bapak beneran butuh banget, ya? Apa gak pengen dicoba dulu, Pak?”

Thea bertanya sambil mengelus paha Alvan yang berada dekat di sampingnya. Mata Alvan sontak turun melihat tangan Thea. Merasa ditatap dengan dingin, serta merta Thea menarik kembali tangannya.

“Eng … terserah Bapak, deh. Gak dicoba juga gak papa, yang penting Bapak suka.”

“Kalau satu minggu tinggal dikali saja, Pak. Bapak minta yang bagaimana?”

Alvan terdiam sejenak, kemudian kembali menatap Thea dengan tajam.

“Ya sudah, aku kasih 100 juta untuk satu minggu.”

Seketika Thea terperangah kaget. Mulutnya terbuka dengan mata melebar menatap Alvan tanpa kedip. Ia tidak pernah mendapat uang sebanyak itu untuk satu kali transaksi. Kenapa juga malah yang menjadi kliennya adalah dosennya sendiri?

“Berapa nomor rekeningmu? Aku transfer sekarang!!”

“Heh!! Be—beneran Bapak mau booking saya satu minggu?” Thea masih belum percaya. Ia yakin dosennya hanya sekedar bercanda.

Bisa jadi Alvan sedang menjebaknya untuk kemudian dilaporkan ke kampus. Lalu kalau sudah begitu, ia akan kehilangan beasiswa dan dikeluarkan dari kampus dengan mudah. Selama ini Thea kuliah di kampus ini melalui jalur prestasi untuk mahasiswa tidak mampu. Tanpa itu, mana mungkin ia bisa kuliah di kampus elit ini.

Alvan mendongak dan membuat mata mereka bertemu.

“Aku serius. Mana nomor rekeningmu?”

Thea tidak menjawab, hanya beberapa kali menelan saliva sambil menggelengkan kepala.

“Eng … gak usah deh, Pak. Saya … saya pulang saja. Kita cancel.”

Thea sudah bangkit, mengambil blazer dan tasnya sambil berjalan menuju pintu. Ia takut ini jebakan. Tanpa menunggu jawaban Alvan, Thea tergesa pergi.

Namun, tangan Alvan lebih cepat mencekal lengannya membuat tubuh Thea berputar dan mendarat di pelukan Alvan. Mereka berdiri saling berimpitan dengan tangan Thea menempel di dada bidang Alvan.

Mata mereka bertemu dan untuk beberapa detik terdiam. Hingga Alvan yang lebih dulu membuka suara.

“Kalau kamu menolakku, aku akan melaporkan aktivitasmu ini ke kampus dan aku rasa kamu tahu akibatnya.”

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Jatuh di Pelukan Pak Dosen Killer   Bab 6 Bertemu lagi dengan Dosen Killer

    “Ppfft … .”Thea tak kuasa menahan tawa dan langsung suaranya meledak memenuhi kabin mobil Alvan. Sementara Alvan hanya diam sambil menatapnya dengan saksama.“Pak, bukannya kita nikah kemarin hanya sandiwara. Jadi, saya pikir setelah satu minggu sudah selesai. Kenapa Bapak masih berpikir kalau jadi suami saya?”Alvan tidak menjawab, tapi wajahnya terlihat kesal. Thea yang tadinya bersikap santai secepat kilat mengubah reaksinya.“Maaf, Pak. Bukan maksud saya menertawakan ucapan Bapak. Hanya saja ---”Thea tidak melanjutkan kalimatnya. Ia merasa serba salah. Bagaimanapun pernikahan siri yang mereka lakukan kemarin begitu sakral dan dilakukan dengan sungguh-sungguh, meskipun sebenarnya hanya sebuah sandiwara.“Turunlah!! Sudah malam. Aku juga mau istirahat.”Thea mengangguk. Ia sudah berpamitan sambil mengucapkan terima kasih, kemudian langsung turun dari mobil Alvan.Tanpa

  • Jatuh di Pelukan Pak Dosen Killer   Bab 5 Sekamar dengan Pak Dosen

    “Saya gak goda Bapak, tapi kalau Bapak minta layanan saya malam ini. Saya siap, kok.”Bukannya mengelak tuduhan Alvan, Thea malah menantang dosen gantengnya. Seketika mata Alvan membola mendengar ucapan Thea.“Jangan ngimpi kamu. Sudah tidur sana!!!”Alvan berkata dengan ketus seraya memutar tubuh membelakangi Thea. Thea mengulum senyum melihat reaksinya.Padahal ia tidak sungguh-sungguh dengan ucapannya, tapi Alvan malah sudah sewot duluan. Untuk selanjutnya, sepertinya Thea tidak perlu khawatir jika dosen killer ini macam-macam dengannya.Dalam hitungan menit, Thea sudah terlelap. Ini hari yang melelahkan baginya.Entah pukul berapa, tiba-tiba Thea terbangun. Ia merasa ingin ke kamar mandi.Perlahan Thea membuka mata dan terkejut saat sebuah tangan sudah melingkar di perutnya. Thea menoleh ke belakang dan melihat dosen ganteng yang berbaring di sampingnya adalah pelakunya.“Busyet!! Ngimpi apa ak

  • Jatuh di Pelukan Pak Dosen Killer   Bab 4 Mendadak Nikah

    “APA!!!”Alvan dan Thea berseru bersamaan, tapi secepat mungkin mengatupkan rapat bibirnya saat melihat reaksi Emran.Selang beberapa saat, Alvan sudah bersama Thea berada di taman belakang dan tampak sibuk berbincang.“Pak, Bapak bilang kan cuman jadi pacar bohongan. Kenapa sekarang malah nikah?” cicit Thea.Ia sengaja memelankan suaranya supaya keluarga Alvan tidak mendengar pembicaraan mereka. Alvan menghela napas beberapa kali sambil meraup wajahnya dengan kasar.“Aku sendiri gak tahu, kenapa tiba-tiba disuruh nikah?”“Masa mereka tahu kalau ini akal-akalanku saja,” gumam Alvan.Thea berdecak sambil menatap bingung ke Alvan.“Terus saya gimana sekarang, Pak?”Alvan menatap Thea sambil menarik napas panjang.“Ya sudah, jalani saja.”Mata Thea melebar saat mendengar jawaban Alvan.“Maksud Bapak, kita tetap nikah?”

  • Jatuh di Pelukan Pak Dosen Killer   Bab 3 Bertemu Mertua

    “HAH!! Beneran Bapak mau melakukannya sekarang?” ucap Thea.Wajahnya tiba-tiba berubah tegang, rasa gugup juga terlihat dari gestur tubuhnya. Alvan tersenyum sambil perlahan menyelipkan rambut Thea di belakang telinga.“Katanya sudah mahir. Kok, kaget gitu.”Thea membisu, banyak saliva yang ditelan dan jantungnya seperti mengajak marathon kali ini.Perlahan Alvan bangkit dan memberi ruang untuk Thea. Thea yang tadinya berbaring di kasur ikut bangkit. Ia duduk dengan gugup sambil sesekali melirik Alvan yang berdiri mengamati.Tanpa berkata apa-apa, tatapan Alvan kembali memberi isyarat ke Thea agar ia menuruti perintahnya. Pelan tangan Thea menyingkap tanktopnya kemudian bersiap menarik ke atas.Alvan hanya diam memperhatikan hingga saat perut mulus gadis itu terlihat, Alvan buru-buru berpaling.“Aku gak menyuruhmu buka baju di sini, kan. Sana!! Ke kamar mandi dan ganti bajumu di sana!!”Thea

  • Jatuh di Pelukan Pak Dosen Killer   Bab 2 Kesepakatan Pak Dosen

    “Bapak sedang mengancam saya?” tanya Thea.Alvan tersenyum dengan seringai licik laksana serigala. “Iya.”Thea berdecak sambil membalas menatap Alvan tak kalah tajam.“Ya sudah, saya juga akan laporkan ke kampus kalau Bapak suka memakai jasa seperti ini. Saya yakin citra Bapak di kampus akan buruk nantinya.”Mata Alvan langsung meruncing mendengar ucapan Thea, wajahnya juga berubah masam dan itu membuat Thea tersenyum penuh kemenangan.Perlahan Alvan melepas cekalannya dan membuat Thea bisa bebas bergerak. Ia tampak sibuk merapikan diri sambil sesekali melirik Alvan.“Untuk hari ini, saya tidak memasang harga ke Bapak. Anggap saja ini konsultasi gratis.”Thea berkata tanpa melihat Alvan. Alvan hanya diam melirik Thea dengan kedua alis yang terangkat.“Saya anggap pertemuan hari ini tidak ada dan saya harap Bapak melakukan hal yang sama,” imbuh Thea.Tidak ada jawaban dari Alvan, tapi pria tampan itu sudah berulang kali menggerakkan jakunnya menatap Thea dengan dingin.Thea sudah bersi

  • Jatuh di Pelukan Pak Dosen Killer   Bab 1 Klienku Dosenku

    “Ivanka Katleya!!! Untuk apa kamu di sini?” seru seorang pria tampan.Gadis cantik dengan rambut berombak itu membeku di tempat, mata bulatnya mengerjap sambil menatap bingung pria tampan yang berdiri tegak di depannya. Ia tahu dan sangat mengenal pria di depannya ini.Pria tampan itu tak lain Alvan Abbiya. Dia adalah salah satu dosen di kampus tempatnya kuliah bahkan bisa dibilang termasuk dosen killer di sana.“Pak Alvan. Kok Bapak di sini?” Alih-alih menjawab pertanyaan dosen ganteng itu, Thea malah balik bertanya.“Harusnya kamu yang menjawab pertanyaanku, bukan balik bertanya.”Thea mendengkus sambil menatapnya kesal. Dosen satu ini memang visualnya menawan. Tubuhnya tinggi tegap, dengan tampang seperti gege China, mata setajam elang dan rambut belah tengah yang selalu tampil rapi. Namun, bibirnya masih saja sama pedasnya ketika mengajar di kelas.“Saya … saya hanya sedang menemui orang, Pak.”Alvan mengernyitkan alis sambil melihatnya tajam. Sementara Thea terdiam menatap tanpa

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status