Share

Lapangan

Lima jam berlalu. Tubuh Vivian tersentak ketika mendengar suara alarm yang seolah memenuhi kamar itu. Dan ketika membuka mata, dia langsung menatap ke sisi kosong ranjang tersebut.

“Kapan dia pergi,” gumam Vivian sembari bangun dari ranjang tersebut.

Dan tanpa banyak berpikir lagi —karena tidak ada waktu untuk memikirkan hal itu— dia pun langsung melipat selimutnya dan mengambil seragam tentaranya.

“Satu hal menjengkelkan lainnya, apel pagi-pagi buta,” gerutu Vivian sembari keluar dari kamarnya dan kemudian menggunakan seragamnya sambil berjalan bersama puluhan tentara lainnya.

Beberapa menit berlalu, akhirnya Vivian dan puluhan tentara telah sampai di lapangan. Mereka berbaris rapi membentuk peleton-peleton seperti yang seharusnya. Awalnya semua hal nampak biasa saja bagi Vivian, hingga akhirnya muncul seseorang yang membuat para tentara itu berubah heboh.

“Selamat pagi semuanya!“ ucap laki-laki yang saat ini berdiri di tengah lapangan bersama para tentara berpangk
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status