Caro, Ligo, dan Dipa. Ketiga orang tersebut sangat kuat, masing-masing lebih gila dan arogan dari yang lain.“Sialan.” Yuga memasang raut wajah muram dan mengumpat marah, “Kalian kira aku benar-benar mudah ditindas?”Usai berkata, Yuga mengeluarkan pedangnya dan menyerang lebih dulu. Tubuhnya berkelebat cepat, lalu muncul di depan Caro yang sedang memegang Inti Jiwa. Pedang di tangan Yuga mengeluarkan cahaya dan langsung menyerang titik vital lawan.Caro melangkah mundur. Meskipun Yuga sangat cepat, Yuga tetap tidak bisa menyerang Caro. Saat Caro mengangkat tangannya, sebuah kekuatan dahsyat keluar dari lengan bajunya dan mengadang energi pedang yang menyerang ke arahnya.Duar!Kekuatan Caro dan energi pedang milik Yuga saling beradu. Kedua kekuatan yang mengerikan bertabrakan dan meledak. Yuga terhempas hingga mundur sejauh puluhan meter.Caro juga mundur sepuluh meter sebelum dia melepas kekuatannya. Banyak orang berkumpul di sekitar.“Nggak disangka, mereka bertiga akan bersekutu.”
Sesaat kemudian, terdengar suara raungan marah dari rawa. Tubuh besar ular piton putih terbang ke udara, lalu dia membuka mulut dan menyemburkan gas beracun dari mulutnya. Gelombang esensi sejati mengandung gas beracun mengerikan, yang dapat membunuh siapa pun yang terkena gas beracun itu.Ketiganya tidak berani gegabah. Mereka segera mundur ke tempat yang aman. Kemudian, pertarungan sengit terus berlanjut. Chandra tidak mengambil tindakan apa pun. Dia hanya mengamati situasi dari kejauhan.Pertempuran itu menarik banyak perhatian. Tak lama kemudian, ribuan orang berkumpul di sekitar. Dalam ribuan orang itu pada dasarnya mereka satu tim yang beranggotakan tiga atau lima orang. Mereka semua yang berani datang ke sini tentunya percaya diri dengan kemampuan mereka sendiri.“Ckck.” Chandra melihat pertarungan di kejauhan. Dia pun berdecak dan memuji, “Pesilat mahasakti memang hebat. Meskipun Verda masih belum paham Prasasti Jalan, dia bisa menggunakan prasasti ini. Prasasti ini mengandung
Chandra melihat ke sekeliling. Di daerah ini, semua tanaman telah layu, tanah menjadi gundul. Hal itu disebabkan oleh pengaruh Energi Iblis.Chandra tampak bingung. “Aneh sekali. Kenapa ada Energi Iblis di area ini?”Maggie juga berkata, “Aku bisa merasakan kekuatan yang mengerikan. Kita nggak usah masuk lebih dalam. Ayo pergi ke tempat lain saja. Nggak sepadan kalau kita kehilangan nyawa karena hadapi bahaya yang sebenarnya bisa kita hindari.”“Iya, pergi ke tempat lain saja. Gunung Waku sangat besar. Kita nggak harus pergi ke sini,” timpal Paul.Chandra mengangguk setuju. “Oke, ayo kita ganti tempat.”Ketiganya sepakat memilih untuk tidak menelusuri ke area lebih dalam. Mereka memilih untuk mengubah arah. Setelah mereka bertiga pergi, mereka terbang dengan kecepatan penuh dan mencari monster kuat di Gunung Waku.Sesaat kemudian, mereka masuk ke area rawa. Di tengah rawa, gelembung-gelembung hitam mengepul, ada racun hitam mengepul dari rawa. Di rawa tersebut, banyak monster melata. T
Pada saat ini, di gunung belakang Sekte Sutan.Kaisar Suci Sekte Sutan sedang mengasingkan diri. Tempat itu adalah sebuah rumah batu bawah tanah rahasia. Seluruh bangunan itu terbuat dari batu hitam. Seorang pria berpakaian hitam duduk di lantai. Wajahnya pucat pasi seperti tak berdarah.Tiba-tba, pintu batu didorong terbuka. Kaisar Suci Sekte Sutan masuk. Pria berpakaian hitam itu melihatnya dan bertanya, “Bagaimana? Sudah beres?”“Semua orang sudah diarahkan ke Gunung Waku,” jawab Kaisar Suci Sekte Sutan.“Bagus.”Pria berpakaian hitam itu tampak gembira. “Kalau begitu, ada harapan Moko bisa bangkit kembali.”“Tazi, aku nggak peduli apa yang ingin kamu lakukan. Tapi aku sudah lakukan apa yang aku janjikan padamu. Kapan kamu akan penuhi janjimu padaku?” tanya Kaisar Suci Sekte Sutan.Pria di depan Kaisar Suci Sekte tidak lain dan tidak bukan adalah Tazi, orang yang muncul di Klan Guno sebelumnya dan dibuat mundur oleh Chandra.Senyum merekah di wajah pucat Tazi. “Jangan khawatir, aku
Api unggun menyala di tengah hutan Primordial yang tertutup awan gelap. Dua pria dan seorang perempuan sedang memanggang daging di atas api unggun. Daging di tangan mereka sudah dipanggang hingga berwarna coklat keemasan. Aroma daging yang menggugah selera memenuhi udara. Chandra mengambil beberapa bumbu dari Istana Abadi dan menaburnya di atas daging.“Ayo makan.”Chandra mengambil sepotong daging dan memberikannya kepada Maggie. Kemudian, dia mengambil sepotong lagi untuk Paul. Ketiganya makan dengan lahap. Daging yang mereka makan adalah daging monster dengan kekuatan tingkat kedelapan Alam Kesucian. Daging tersebut mengandung energi yang sangat kuat, yang merupakan nutrisi hebat bagi para prajurit.Meskipun tidak sebagus obat-obat spiritual bagus, daging itu lebih bagus daripada obat-obat spiritual kualitas rendah.“Enak.” Paul mengunyah daging di mulutnya sambil bertanya, “Bos kapan akan kembali ke Bumi?”“.…”Pertanyaan Paul membuat Chandra spontan menjadi diam. Dia benar-benar i
Monster itu tampak seperti seekor sapi dengan satu tanduk, sayap di punggungnya, serta sisik hitam di sekujur tubuhnya. Saat monster itu berdiri, tubuhnya lebih besar dari gunung. Aura pembunuh yang mengerikan memancar dari seluruh tubuhnya.“Manusia cari mati.”Monster itu berbicara dengan bahasa manusia. Raut wajah Paul tampak terkejut. Dia pun berkata, “Auranya cukup kuat, tingkat kedelapan Alam Kesucian. Bos, serahkan monster ini padaku. Aku sudah berlatih keras selama bertahun-tahun, tapi belum pernah keluarkan seranganku. Bos lihat saja dari samping, lihat jurus yang aku latih.”Usai berkata, Paul hendak melancarkan serangan. Namun pada saat ini, Chandra menggerakkan pikirannya. Sebuah tugu batu hitam muncul dan terus membesar. Dalam sekejap, tugu itu berubah menjadi sebuah lempengan batu hitam yang panjangnya seratus meter. Aksara-aksara misterius terukir pada tugu batu tersebut. Dengan kekuatan yang dahsyat, tugu itu menghantam monster di bawahnya dengan keras.Tugu itu adalah