Share

Bab 28

Author: Lalapoo
last update Last Updated: 2025-10-10 08:01:29

Suara Diana terdengar dari balik pintu.

Tubuh Risaa langsung menegang, matanya terbelalak. Ia hampir terpekik, tapi tangan Dante sudah menutup mulutnya rapat. Tatapan tajam lelaki itu membuat Risaa terdiam, jantungnya berdegup gila-gilaan.

“Tenang,” bisik Dante parau, nyaris tak terdengar, tapi cukup menusuk telinga Risaa.

Dari luar, ketukan terdengar lagi, kali ini lebih keras.
“Dante? Kau dengar aku?” suara Diana terdengar lebih jelas, ada nada curiga di sana.

Risaa meremas lengan Dante, tubuhnya bergetar antara takut dan tegang. Dante menunduk, menempelkan bibirnya di telinga Risaa, suaranya dalam dan dingin.

“Jangan bersuara.”

Risaa hanya bisa mengangguk cepat, wajahnya me

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Jerat Hasrat Ayah Angkat   Bab 87

    Permainan malam tadi membuat tubuh Risa benar-benar kehilangan tenaga, setelah tiga ronde penuh gairah yang berlangsung hingga hampir fajar. Saat matanya perlahan terbuka, ia merasakan pinggangnya terangkat dari kasur—ternyata Dante sudah membangkitkan hasrat itu lagi, menekannya dari belakang, tangannya menggenggam erat.“Om... masih pagi,” desah Risa, suaranya parau, namun tak mampu menahan erangan halus yang lolos dari bibir. Ciuman Dante mendarat panas di tengkuk dan punggungnya, sementara ia menarik pinggang Risa makin tinggi, membuat tubuhnya melengkung, hanya bertumpu ujung jari di atas matras.Risa menggigit bibir, napasnya berat dan bergetar. Setiap tarikan napas dilingkupi sisa-sisa gairah malam sebelumnya, namun Dante membuatnya terbangun dengan sensasi baru yang lebih menuntut. Ia merintih pelan, menggeliat ketika Dante menahan pinggangnya, menuntut agar dirinya tetap dalam genggaman.Dante mendesah puas di telinganya, membisikkan pujian dan kekaguma

  • Jerat Hasrat Ayah Angkat   Bab 86

    Udara di kamar itu kini penuh janji, cemburu, dan hasrat yang belum sepenuhnya padam. Segala luka dan amarah perlahan larut dalam pelukan dan ciuman, meninggalkan kehangatan yang menyesakkan dada.Tubuh Risa masih bergetar dalam pelukan Dante, napas keduanya saling bertaut, panas dan berat. Ciuman mereka berubah dari lembut jadi semakin dalam dan menuntut, bibir Dante mulai menelusuri rahang Risa, turun ke lehernya, meninggalkan jejak-jejak merah yang membara di kulit halus itu. Tangan besar Dante meremas pinggang Risa, menarik tubuh gadis itu makin rapat ke dadanya, membawa mereka tenggelam dalam pusaran hasratRisa mengerang pelan, jemarinya mencengkeram bahu Dante, matanya terpejam menikmati setiap kecupan, setiap sentuhan yang kini tak lagi diwarnai air mata, tapi berubah menjadi kebutuhan yang membakar. Dante mengangkat wajah Risa, menatap matanya dalam-dalam, seolah ingin memastikan bahwa kali ini ia diterima, bukan hanya sekadar memaksa.“Bole

  • Jerat Hasrat Ayah Angkat   Bab 85

    Sebelum Risa sempat melawan, ciuman Dante mendarat di bibirnya, dalam dan penuh tuntutan. Risa ingin menolak, tapi tubuhnya terhempas ke ranjang, dan ciuman itu datang lagi, tak terkendali.Kamar itu sunyi kecuali napas mereka yang berat, dan ketegangan yang membara di antara keduanya.Risa membeku, napasnya tercekat, jantung berdentum liar seolah ingin melompat keluar dari dadanya. Tubuh Dante menindihnya kasar di atas ranjang, kekuatan lelaki itu membuat Risa tak berdaya, kedua pergelangan tangannya dicengkeram erat di atas kepala. Bibir Dante menempel liar di mulutnya, bukan sekadar mencium—tapi menuntut, penuh amarah yang terkubur bersama gairah membara, panasnya membakar udara di sekeliling mereka.“Om… lepas!” bisiknya, suaranya pecah antara takut, marah, dan gelora yang enggan diakui. Ia mencoba menggeliat,

  • Jerat Hasrat Ayah Angkat   Bab 84

    Suara Leon rendah tapi penuh ketulusan.Risa terdiam, menutup mata, merasakan kehangatan yang mengalir dari kata-kata itu. Leon mendekat, wajahnya hampir menyentuh wajah Risa, bibirnya nyaris bersentuhan.Tiba-tiba…“Risa!”Suara itu membuat Risa terlonjak. Ia membuka mata dan melihat Dante berdiri di sana. Sosoknya tampak seperti malaikat maut yang siap mengambil nyawa—tatapannya dingin, penuh amarah, dan menakutkan.Risa membeku, tubuhnya kaku, sementara Leon juga terkejut, matanya menatap Dante yang kini berdiri di hadapan mereka, bayangan gelap dari semua kekuatan dan kuasa yang dia miliki terasa menekan. Malam itu, suasana yang tadi hangat tiba-tiba berub

  • Jerat Hasrat Ayah Angkat   Bab 83

    Leon pura-pura terkejut, menaruh tangan di dada. “Wah, sakit banget. Tapi gapapa, aku rela."Risa menggeleng sambil tertawa pelan, kali ini lebih lepas.“Gombal kamu nggak berubah dari dulu ya.”“Gombal itu seni, Risa. Dan kamu—” Leon menatapnya dengan nada yang tiba-tiba lebih lembut, “—masih jadi inspirasi terbesarnya.”Risa terdiam sejenak, menatap wajah Leon, lalu kembali tersenyum—kali ini samar tapi hangat.“Jangan bikin aku ketawa terus, nanti aku lupa kalau ini pesta orang lain.”Leon menaikkan gelasnya, “Ya udah, biar malam ini pesta kita aja.”

  • Jerat Hasrat Ayah Angkat   Bab 82

    Ia melirik Dante yang tak menanggapi. Lelaki itu menatap lurus ke arah Risa dengan sorot mata yang tajam, hampir sulit dibaca.Bagi Vivian, itu hanyalah ekspresi kelelahan—mungkin rindu pada sahabat lamanya yang dulu punya senyum serupa.Namun bagi siapa pun yang cukup peka, tatapan Dante malam itu bukan sekadar nostalgia. Ada sesuatu yang dalam, kelam, dan berbahaya berputar di balik matanya.Tawa Risa menggema di antara musik, ringan dan jujur, dan entah kenapa membuat Dante merasa sesak.Ia menatap gadis itu yang kini tertawa bersama Leon—tawa yang sama seperti dulu milik Ruby.Namun kali ini, perasaan yang muncul di dadanya bukan nostalgia, tapi sesuatu yang lebih gelap.Tangannya me

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status