Share

Bab 46

Author: Lalapoo
last update Last Updated: 2025-10-16 10:06:49

Suara Risa yang mengantuk lembut, nyaris berbisik, terdengar manja dan penuh sisa kenakalan.

Dante hanya menarik napas panjang, satu lengannya melingkari pinggang Risa, memeluknya lebih erat. Ia menunduk, mencium ubun-ubun Risa dengan bibir hangatnya.

“Nggak. Malam ini, Om tidur sama kamu,” gumamnya pelan, suaranya berat namun ada nada posesif di sana, seolah menandai miliknya.

Risa tersenyum tipis, jari-jarinya mengusap dada Dante perlahan sebelum akhirnya dia benar-benar terpejam, tenggelam dalam dekapan hangat itu. Di antara sisa aroma dan kehangatan tubuh mereka, keduanya pun larut dalam kantuk, tertidur dalam satu selimut—malam panjang yang liar akhirnya mereda dalam pelukan yang menenangkan.

Risa terbangun ketika cahaya siang menembus tirai tipis kamarnya. Tempat tidur masih berantakan, bantal dan selimut berserakan, sisa aroma Dante masih pekat menusuk hidung—maskulin, panas, membekas di sprei yang menempel di kulit telanjan

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Jerat Hasrat Ayah Angkat   Bab 75

    Risa berusaha menjaga nada suaranya tetap tenang, wajahnya setenang mungkin, walau dadanya terasa sesak luar biasa.Sejujurnya, ia ingin sekali berlari ke kamar, menutup pintu, dan melampiaskan amarahnya seperti Diana.Tapi tidak sekarang. Tidak di depan wanita yang sudah lebih dulu hancur karena lelaki yang sama.Diana menarik napas panjang, lalu merebut ponselnya dari tangan Risa.“Aku akan ke ruang Kakek,” katanya seraya bangkit.Baru beberapa langkah, tubuh Diana terhuyung.Refleks, Risa memegangnya erat.“Tante hati-hati,” ucap Risa cepat.Tatapan Diana kosong sesaat, lalu melembut—meski hanya s

  • Jerat Hasrat Ayah Angkat   Bab 74

    Hari ini ulang tahun Dante.Namun sejak kemarin hingga siang, tak ada satu pun kabar darinya — tidak panggilan, tidak pesan, bahkan tanda baca read pun tak muncul di ponselnya.Risa sudah mencoba menelpon, mengirim pesan singkat, bahkan mengirim stiker seadanya hanya agar Dante tahu ia menunggu.Tapi semuanya sepi.Begitu sunyi hingga detak jam di kamarnya terdengar terlalu nyaring.Saat keluar untuk makan siang, langkahnya terhenti di depan kamar Diana.Pintu itu terbuka sedikit, hanya celah sempit, tapi cukup untuk membuat suara di dalam terdengar jelas.“Jangan main-main sama aku! Kau pikir aku tidak tahu, hah?” suara Diana terdengar parau — campura

  • Jerat Hasrat Ayah Angkat   Bab 73

    Pesan itu terkirim ke grup — seketika centang dua di bawahnya berubah biru satu per satu.Tak sampai semenit, notifikasi bermunculan bertubi-tubi.Andien: AKHIRNYA! “Kamu ke mana aja, Ris? Gila, kita kira kamu udah kabur ke luar negeri!”Leny: “Sumpah ya, aku sampe ngecek semua akun kamu, gak ada update sama sekali.”Gio: “Kukira kamu diculik alien atau lari sama bule.”Risa tersenyum miring membaca semua pesan itu. Ada rasa hangat, tapi juga getir — karena selama ini dia memang “menghilang” untuk sesuatu yang bahkan gak bisa dia ceritain.“Cuma butuh waktu buat diri sendiri,”

  • Jerat Hasrat Ayah Angkat   Bab 72

    “Kalau kamu nggak mau tanda tangan, ya sudah. Aku juga nggak mau ketemu sama kamu,” ucap Risa cepat, nadanya tegas dan dingin.“Risa, kasih aku kesempatan sekali lagi. Aku benar-benar nggak bisa tanpa kamu,” suara Rendi kini terdengar memelas, hampir bergetar.“Iya, kamu nggak bisa tanpa aku karena kamu nggak punya babu lagi!” seru Risa, amarahnya akhirnya pecah.“Risa, bukan seperti itu! Aku bener-bener pengin kamu kembali. Aku janji… aku akan berubah,” seru Rendi putus asa.“Rendi…” suara Risa kini berat, nyaris bergetar.Rendi diam. Hanya terdengar helaan napas dari seberang.“Aku bisa terima kamu jadi pembunuh a

  • Jerat Hasrat Ayah Angkat   Bab 71

    Kata-kata itu jatuh pelan tapi menghantam keras. Risa langsung membeku. Jantungnya berdetak cepat, darahnya terasa dingin. Ia ingin bertanya maksudnya apa, tapi lidahnya kelu. Tatapan Darma terlalu dalam, seolah tahu sesuatu yang tidak seharusnya ia tahu.Risa menunduk, tidak menjawab sepatah kata pun.“Mari, saya antar sampai depan,” ucap Darma akhirnya, nadanya datar seperti sebelumnya.Risa hanya mengangguk kecil. Ia mencubit pahanya sendiri diam-diam, berusaha menenangkan diri agar kakinya bisa melangkah. Langkah mereka pelan tapi terasa berat—dan setiap kali Risa mencuri pandang, wajah Darma tetap tanpa ekspresi, tapi entah kenapa justru itu yang paling menakutkan.Begitu pintu kamarnya tertutup, Risa langsung bersandar pada daun pintu. Napasnya bera

  • Jerat Hasrat Ayah Angkat   Bab 70

    Akhirnya jet pribadi itu mendarat dengan mulus di bandara kecil milik perusahaan keluarga Santoso. Risa terdiam menatap keluar jendela, masih terbawa suasana indah dari kepulauan tempat mereka berlibur. Semua terasa begitu cepat berlalu.Begitu pesawat berhenti sepenuhnya, Dante berdiri lebih dulu dan mengenakan kacamata hitamnya.“Risa,” panggilnya pelan.Risa menoleh, “Ya, om?”Dante menatapnya sebentar sebelum berkata,“Kamu pulang duluan sama Erick, ya. Aku masih harus ketemu orang kantor dulu.”Risa sempat terdiam, ada rasa kecewa yang muncul begitu saja. Tapi ia mencoba tersenyum.“Oh… iya. Gak apa-apa,” ucapnya pela

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status