Share

Bab 0285

Meskipun suara ledakan kembang apinya sangat keras, ucapan Wano tetap terdengar jelas di telinga Yuna.

Bibir dan lidah yang panas serta lembap itu memaksa menerobos gigi Yuna

Ciuman itu terasa lembut dan penuh kasih sayang, aroma alkohol yang samar-samar menyapu Yuna.

Membuat otaknya kosong sejenak dan jantungnya berhenti berdetak.

Yuna mengakui bahwa dirinya memang ketagihan akan ciuman ini dan merindukan rasa ini.

Hatinya bahkan terdorong untuk membalasnya.

Namun, kesadarannya segera kembali.

Dia pun mendorong Wano menjauh.

Mata basahnya terlihat berwarna-warni oleh cahaya kembang api, seperti bintang-bintang yang bersinar di langit malam.

Melihat bahwa Yuna akan marah, Wano buru-buru mengeluarkan sebuah patung Buddha berbahan giok dengan kualitas tinggi dari sakunya, lalu mengenakannya di leher Yuna.

Wano berkata dengan serak dan lirih, "Yuna, aku sudah meminta seorang biksu untuk memberkati giok ini. Hadiah tahun baruku untukmu ini bisa menjaga keamananmu. Pastikan kamu selalu mema
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status