Share

Bab 77

Author: Olivia Yoyet
last update Last Updated: 2025-10-30 20:58:09

77

Suasana hening melingkupi sekitar vila berarsitektur khas Jepang, di pinggir Kota Osaka. Tidak ada bunyi apa pun. Termasuk percakapan orang-orang di dalam tiga bangunan di sana.

Mereka tengah berkonsentrasi penuh mengawasi sekitar. Terutama setelah mendapat informasi dari mata-mata, jika polisi tengah bergerak ke tempat itu.

Detik berganti menjadi menit. Jam berputar terus hingga malam hampir habis. Orang-orang itu mulai tenang, karena menduga tidak ada penyergapan.

Ketegangan perlahan berkurang. Sebagian orang memutuskan untuk beristirahat, dan sisanya meneruskan bersiaga secara bergantian.

Seorang pria tua berbaring di kasur dalam kamar tersembunyi. Dia memejamkan mata, lalu mengatur napas. Perlahan sukmanya melayang dan dia terlelap.

Mentari pagi menyeruak di garis langit. Burung-burung berkicau dan menciptakan kedamaian. Angin musim semi berembus lembut membelai dedaunan yang bergoyang di dahan pepohonan.

Seunit mobil van putih muncul dari jalan raya. Petugas gerbang depan m
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Jodoh Wasiat Istri    Bab 94

    94Waktu terus berjalan. Pagi itu, Lula menatap nanar pada alat tes kehamilan, yang menampilkan garis dua. Lula tidak menyangka, jika dirinya akan kembali hamil, hanya selang hampir 2 tahun sejak kelahiran Zefa. Lula menggigit bibir bawah. Dia sebetulnya belum ingin hamil kembali. Namun, Lula juga menyadari bila itu takdir hidupnya, yang telah digariskan Tuhan.Lula keluar dari toilet dan mendatangi suaminya yang tengah berpakaian, di walk in closet. Tanpa mengatakan apa pun, Lula mengulurkan alat tes kehamilan, yang menyebabkan Haikal tertegun."Mama hamil?" tanya Haikal."Ya," cicit Lula. "Alhamdulillah. Rezeki kita nambah." Haikal maju untuk mengecup dahi istrinya. "Selamat, Sayang," lanjutnya."Ehm, tapi Mama masih bingung." "Kenapa?" "Jaraknya terlalu dekat sama Dedek." Sudut bibir Haikal melengkungkan senyuman. "Saat lahir nanti, umur Dedek sudah 3 tahunan. Nggak terlalu dekat. Cukuplah itu." "Ehm, Mama takut, jadi nggak bisa fokus ngurus anak-anak. Mana sekarang Mama juga

  • Jodoh Wasiat Istri    Bab 93

    93"Ya, Allah. Aku terharu lihat mereka," ujar Lula sembari menekan-nekan ujung matanya dengan tisu. "Wirya sudah nggak malu-malu buat nunjukin perasaannya," cakap Kinanti. "Aku ikut senang lihat Wirya sudah bahagia lagi," cetus Wiwik."Betul. Ingat waktu dia masih berkabung, kasihan banget," lontar Kinanti. "Aku berdoa setulus hati. Semoga pernikahan Bang W kali ini bisa langgeng," ungkap Yunita."Aamin," balas para istri tim lapis 1. "Aku tambahin. Semoga Lien nggak marah, dan muncul di kamar pengantin," seloroh Ayudia, istri Idris. "Mau muncul juga percuma, nggak bisa dicegah. Dia harus ikhlas, suaminya nikah lagi," jawab Wiwik."Aku ada dengar dari Irshava. Waktu acara siraman Wirya, ada beberapa orang yang lihat qorinnya Lien di balkon lantai 2. Yang dekat kamarnya itu," jelas Kinanti. "Ya. Dari situ memang kelihatan jelas halaman belakang," papar Yunita. "Karena itu, Bang W langsung membangun rumah baru di blok J, cluster 7. Supaya bisa membuka lembaran kehidupan baru, di

  • Jodoh Wasiat Istri    Bab 92

    92Sabtu siang itu, ribuan orang memenuhi gedung PBK. Penjagaan berlapis disiapkan panitia, untuk menghindari pihak media memasuki tempat resepsi.Status Vanetta sebagai aktris luar negeri, menjadikan banyak media ingin meliput acara tersebut. Namun, tidak satu pun perwakilan media yang diizinkan berada di sana. Bahkan tidak ada yang bisa mendekati lokasi, karena penjagaan sangat ketat. Rupert dan seluruh tim Beruang Madu, disiagakan di lobi utama. Sedangkan 100 sekuriti PB disiagakan di seputar area tersebut, dalam radius 300 meter. Termasuk di jalan sempit belakang gedung PBK. Kendatipun kaget, tetapi semua tamu mematuhi semua aturan pihak panitia. Seusai diperiksa di lobi utama, para tamu diantarkan panitia berseragam batik biru muda, ke lantai 10, dengan menggunakan 4 lift yang tersedia.Pemeriksaan berulang di lantai 10. Bahkan seluruh tamu undangan tidak diizinkan untuk membawa ponsel dan kamera beresolusi tinggi, ke aula besar. Mereka diwajibkan menitipkan semua ponsel dan kam

  • Jodoh Wasiat Istri    Bab 91

    91 *Grup DHAK*Zulfi : Assalamualaikum. Selamat datang buat semua komisaris tambahan BHARUDHAK. Perkenalkan, abdi, Zulfi Hamizhan. Komisaris 1, sekaligus direktur utama. Rustam : Halo. Perkenankan aku untuk memperkenalkan diri. Namaku, Rustam Darmaji. Tim lapis 14. Jabatanku, manajer umum.Razak Hanifian : Selamat siang, Semuanya. Perkenalkan, aku Razak Hanifian. Manajer keuangan. Aku juga berasal dari tim lapis 14.Gunandar Ishadi : Aduh! Banyak bos beken. Aku jadi insinyur. Righa Sadewandra : Kamu lulusan komunikasi, @Gunandar. Gimana bisa jadi insinyur? Wirya : Mungkin Gunandar ngarep jadi arsitektur. Yoga : Dia lebih cocok jadi petani anggur.Haryono : Penjual rujak cingur.Andri : Pedagang kue cucur.Hendri : Mamang bajigur. Yanuar : Tengkulak kencur. Zein : Tukang cukur.Marley : Pedagang sayur. Baskara : Petani jamur. Prabu : Tukang gali sumur. Dante : Penjual kasur. Zafran : Pembuat air mancur.Tio : Penjaga Candi Borobudur.Farzan : Ahli akupuntur. Heru : Hobi mai

  • Jodoh Wasiat Istri    Bab 90

    90Waktu terus berjalan. Kehidupan rumah tangga Haikal dan Lula kian harmonis. Meskipun sama-sama sibuk, tetapi mereka selalu menyisihkan waktu berdua saja pada saat-saat tertentu.Pagi itu, Haikal dan Lula berpamitan pada Bariq serta Ghazwa. Mereka akan berangkat ke Bali untuk menghadiri acara resepsi salah satu klien kantor, yang dilakukan di Pulau Dewata. Baadal dan Zefa diajak serta. Begitu pula dengan kedua ajudan, dan Nana. Sedangkan Bariq dan Ghazwa akan menyusul esok sore, bersama Titin dan Darian, Adik bungsu Dimas, yang merupakan anggota tim lapis 17. Haikal dan keluarganya berangkat bersama tim Pramudya dan Baltissen, menggunakan pesawat milik Sultan. Sedangkan para bos lainnya menumpang di pesawat milik keluarga Adhitama. Haikal menggeleng pelan ketika melihat perdebatan Yanuar versus Marley, yang sama-sama ingin menguasai Zefa. Perdebatan itu kian sengit, karena Alvaro, Prabu, dan Panglima, berlakon sebagai tim kompor. "Papi, diam!" desis Malanaya, sebelum menyeret sua

  • Jodoh Wasiat Istri    Bab 89

    89Hari berganti hari. Haikal menunaikan janjinya pada Felix. Sore itu Haikal mendatangi mantan musuhnya itu bersama Lula, Zefa, Rita, Daisaq, Tio, Sultan, Alvaro, dan Gustavo. Serta Yazan, Restu, Emryn, Righa, Gunandar, dan Ghea.Kehadiran mereka disambut hangat Anita dan kedua keponakannya. Mereka berebutan untuk menggendong Zefa, hingga bayi itu tertidur dalam gendongan Anita. Felix yang sudah bisa berbicara lebih lancar, sangat senang bisa bertemu dengan Gustavo dan Sultan. Felix menyampaikan permohonan maaf dirinya dan mendiang Sandro, yang disambut antusias Sultan serta Gustavo. "Kamu kuliah jurusan apa?" tanya Tio sembari memandangi Stefan dengan saksama. "Bahasa Jerman, Om," terang Stefan."Itu bahasa yang sulit, dan masih jarang dikuasai orang kita." "Ya. Aku dari dulu kepengen kuliah di sana. Tapi, karena nggak bisa, akhirnya aku belajar bahasanya aja. Siapa tahu, suatu saat aku bisa kerja sambil kuliah S2 di sana." "Betul. Itu rencana yang bagus." Tio mengalihkan panda

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status