Share

Salah paham

Author: Nyonya Muda
last update Last Updated: 2023-08-25 17:19:48

Bima tengah termenung di dalam kamar nya yang telah disulap menjadi kamar pengantin. Tapi, kamar yang dihias dengan taburan bunga juga lilin indah dan aromaterapi yang menenangkan itu kini tampak sepi tanpa pengantin perempuan yang ternyata malah tidur di kamar lain.

Sebuah ketukan pintu membuyarkan lamunan lelaki tampan yang baru saja berganti gelar dengan suami itu.

"Bim." Setelah segala kekacauan yang terjadi, Bhaskara menemui Bima. Bhaskara baru saja pulang dari Rumah Sakit untuk mengobati Riandi yang akhirnya pingsan di tangan Bima.

Bima tak menyahuti panggilan ayahnya. Dia kembali menatap kosong pada langit malam yang malam ini tampak mendung tak berbintang.

"Maafkan Papi Bim," ucap Bhaskara. Lelaki paruh baya itu mendekati putra bungsunya dan ikut menatap langit.

"Kalian mengorbankanku demi menyelamatkan perempuan itu," sahut Bima tanpa menoleh. "Apa sebenarnya istimewanya perempuan itu? Kenapa kalian sangat menyayanginya bahkan melebihi kasih sayang kalian padaku! Kalian bahkan tega mengorbankan masa depan putra kalian sendiri, hanya untuk membela perempuan itu!!" Untuk pertama kalinya, Bima berteriak kepada ayahnya sendiri. Dia marah, kecewa juga sakit hati atas apa yang kedua orang tuanya lakukan padanya.

"Kalian keterlaluan!"

Bhaskara menarik nafas panjang. Dia memang salah, karena tidak membahasnya lebib dulu dengan Bima. Sekarang, Bima telah berada pada puncak kemarahannya dan Bhaskara harus menerima kemarahan putra bungsunya itu.

"Ini demi kebaikan bersama Nak, selain untuk menolong Marina, Papi melakukan semua ini untuk kamu Nak," jelas Bhaskara bersabar.

Bima menyunggingkan senyum seringai. "Untukku? Atau untuk Papi?" tanya Bima sinis.

"Untukmu Nak, untuk kebaikan kita semua."

"Bukan! Ini semua bukan untukku!" Bima menoleh dan menatap Bhaskara dengan tatapan benci. "Tapi untuk anak selingkuhan Papi!" seru Bima. "Perempuan yang tidak jelas asal usulnya! Dia Anak yang lahir dari rahim perempuan penggoda!"

"Selingkuhan? Apa maksud ka--"

Belum sempat Bhaskara bertanya, sebuah tamparan keras telah mendarat di pipi kanan Bima.

"Mami ..." Bima menatap tak percaya pada Amelia yang tiba-tiba datang dan mendaratkan sebuah tamparan di pipinya. Amelia akan menemui Bima saat mendengar Bima menghina Marina dan asal usulnya, darahnya langsung mendidih dan tanpa pikir panjang dia menampar putra bungsunya itu.

"Sekali lagi kamu menghina saudariku! Maka jangan salahkan kalau bukan hanya tamparan yang akan kamu dapatkan!" seru Amelia menatap Bima dengan nyalang.

"Saudari?!" Bima tercengang dengan kata 'Saudari' yang disematkan Ibunya pada Ibu Marina.

"Ya! Ibu Marina adalah Saudariku! Dia adikku! Dan demi Mami mu ini, dia rela mengorbankan dirinya." Tangis Amelia tak bisa lagi terbendung. Bhaskara lekas merangkul istrinya itu dan mendekapnya.

"Tia tidak bersalah! Andai harus ada yang disalahkan, maka akulah yang salah!" seru Amelia lagi.

Bima masih diam mematung. Dia terhenyak dengan kenyataan yang baru saja dia dengar. Jadi Marina adalah anak dari adik Amelia, Ibunya.

Merasa masalah tak akan selesai dengan kondisi sekarang yang tampak memanas. Di mana Bima marah, istrinya juga larut dalam emosi. Maka, Bhaskara memnutuskan membawa Amelia keluar dari kamar Bima. "Besok kita bicara lagi Bim," tutup Bhaskara membawa istrinya yang menangis menyalahkan dirinya sendiri.

***

Semua orang tengah sarapan di meja makan. Kecuali Bima yang belum turun dari kamarnya yang berada di lantai dua.

Tak lama Bima tampak turun dengan setelan kemeja juga tas kerjanya. Lelaki tampan itu hanya melewati meja makan tanpa mengatakan sepatah kata pun.

"Dek, lo gak sarapan dulu?" tanya Bian menatap adiknya yang berjalan menuju ke luar.

Bima tak menggubris pertanyaan kakaknya dan terus melangkah keluar rumah.

Suasana sarapan pun terasa begitu canggung. Bhaskara dan Amelia sedari tadi hanya diam fokus dengan sarapan mereka. Padalah biasanya dua paruh baya itu sangat antusias memperlihatkan keharmonisan pernikahan mereka.

"Rina, kamu tidak menyiapkan bekal untuk suamimu? Istri macam apa kamu, Bima pasti belum makan dari kemarin!" Sarah menegur adik iparnya itu dengan sinis.

Bian menyenggol lengan istri cantiknya. "Sayang apaan sih, masih pagi juga," katanya. Bian tak enak pada Marina yang kian menunduk setelah mendapat teguran istrinya.

"Habisnya, dia itu malah makan enak tanpa perhatiin suaminya," balas Sarah masih menatap judes pada Marina.

"Diamlah! Makan yang tenang!" Suara Bhaskara berhasil menghentikan celotehan menantu pertama keluarga Mahesa itu.

Marina dan Bayu semakin merasa tak enak. Terlebih Marina, dia merasa kehadirannya membuat masalah dan perpecahan di keluarga besar Bhaskara.

Sarah berdecak sebal, karena lagi-lagi Bhaskara membela Marina.

"Hari ini kamu di rumah saja Rin, tidak usah ke kantor. Papi juga tidak ke kantor," kata Bhaskara pada menantu barunya.

"Iya," jawab Marina singkat.

"Hari ini kamu urus kantor Bi." Bhaskara beralih pada Bian yang mengangguk.

Bian, Sarah dan Bayu telah pergi memulai aktifitas mereka. Marina sendiri tengah membantu pelayan membereskan bekas sarapan dibelakang.

"Papi akan ke kampus Bima, Mami istirahatlah." Bhaskara mengelus lembut pucuk kepala istrinya.

"Jangan bersedih, Bima hanya sedang marah. Dia akan kembali menjadi putramu yang manja setelah semuanya jelas." Hibur Bhaskara. Semalaman Amelia tidak bisa tidur, karena rasa bersalahnya pada sang putra.

"Aku ikut Mas," kata Amelia.

Bhaskara menolak, namun istrinya itu bersikeras dan jadilah keduanya bersama menemui Bima di kampus tempatnya mengajar. Dan betapa terkejutnya mereka saat memasuki ruangan putra mereka. Bima tampak tengah berciuman dengan seorang perempuan.

"Bima!!" Amelia berseru kencang.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Jodohku, Musuhku   Akibat Obat Perangsang

    Bima mendekat dengan berlari kecil menghampiri sang istri yang kini tengah mengambang di air. Lelaki tampan itu mendnegkus kesal, karena Marina membuatnya khawatir. "Heii Marina apa yang kau lakukan?!" Marina yang mendengar suara Bima mendekat keluar dari air dan langkah Bima yang mendekat ke arahnya tiba-tiba terhenti saat melihatnya keluar dari air dengan hanya menggunakan bikina two piece yang sangat sexy. "Ap apa yangg kau kau lakukan?" Bima tergagap melihat pemandangan indah di depannya. Dia meneguk salivanya melihat bagaimana indanhnya tubuh sintal itu. Ternyata di balik pakaian udik dan tidak modis itu terdapat tubuh sintal yang begitu indah. Bima mengerjapkan matanya dan langsung membalikkan badan. Dia tidak bisa berlama-lama melihat pemandangan yang membuat jantungnya berdebar kencang. Dan lagi Marina pasti mengumpat marah kalau ketahuan dia menatap lekat tubuh indahnya. "Apa yang dia lakukan? Kenapa berpakaian seperti itu?" Bima bergumam seraya menetralkan hati dan jant

  • Jodohku, Musuhku   Merepotkan

    Bima baru saja melangkahkan kakinya untuk kembali menimati suasana sore. Namun, lagi-lagi suara teriakan sang istri membuatnya kembali berbalik dan berjalan cepat untuk memeriksa apa yang terjadi. "Aaaaahhhh!!" teriak Marina melempar kopernya. "Ada apa lagi? Kenapa kau suka sekali berteriak?" keluh Bima kesal tapi juga khawatir terjadi sesuatu pada sang istri. Marina menatap Bima dengan tatapan yang entahlah ..."Ada apa?" tanya Bima lagi. Bima melihat arah tatapan Marina pada kopernya yang kini tergeletak di pojokan karena tadi Marina melemparnya. "Ada apa? Ada sesuatu di dalamnya?" Lagi-lagi Marina diam. Dia terlalu malu untuk menjelaskan pada Bima apa yang sebenarnya terjadi. Karena tak mendapat jawaban dari sang istri, Bima memeriksa sendiri koper yang terbuang itu. Namun suara Marina menghentikannya. "Kenapa lagi?" tanya Bima. "Aku akan memeriksanya, apa ada kecoak di dalamnya?" Marina menarik lengan Bima agar lelaki itu menjauh dari kopernya. "Tidak, tidak ada apa-apa. Ka

  • Jodohku, Musuhku   Bulan Madu.

    29.Benar saja, Amelia memanfaatkan keadaan untuk melancarkan usahanya untuk memepersatukan anak dan menntunya dengan merencakan bulan madu untuk pasangan pengantin baru itu. "Bulan madu?!" seru Bima dan Marina bersamaan. Bhaskara yang mengetahui niat istrinya kini terkekeh seraya memberi acungan jempol pada sang istri. Amelia menatap penuh kemenangan pada kedua muda mudi didepannya. Dia bukan tidak tahu kalah Marinalah yang pasti meminta pisah rumah denganya. Tapi, sebelum itu terjadi dia harus membuat strategi dulu agar hubungan keduanya semakin dekat dan kalau oun mereka pisah rumah sudah harus ada benih-benih cinta diantara keduanya. Dan dengan acara bulan madu inilah, Amelia berharap benih itu tumbuh diantara kedunya. "Ya, bulan madu. Bukankah setiap pasangan yang baru menikah akan melakukan bulan madu?" Senyum Amelia terukir dengan manis. Dia yakin kalau Marina tidak akan bisa menolak apalagi ini adalah syarat agar mereka bisa keluar dari kediaman Bhaskara. "Tapi Mi, Rina b

  • Jodohku, Musuhku   Tidak jadi berpisah.

    28.Pagi hari di kediaman Bhaskara terasa sepi. Pagi ini hanya ada Tuan dan Nyonya Bhaskara yang tampak mengisi meja makan. Tak lama setelahnya anak sulung dan menantunya pun ikut bergabung. "Bima sama Rina mana?" tanya Bian saat akan sarapan dan hanya melihat kedua orangtuanya sedangkan kursi adik dan adik iparnya terlihat kosong.Sarah yang tak melihat adik iparnya pun bertanya hal sama. "Mereka honeymoon, Mi?" Amelia yang tengah memakan roti panggangnya tersenyum mendengar kata honey moon. Sebuah ide kini melintas di otak cantik mertua Marina itu. "Itu ide bagus sayang. Sepertinya kita harus segera membuat mereka pergi honeymoon."Bima mengernyit mendengar ucapan Amelia. Dia bertanya keberadaan Bima dan Marina, sedangkan Amelia malah membayangkan honey moon antara putra bungsu dan menantu barunya. Sedangkan Sarah ikut mendukung usul mertuanya itu. "Mereka menginap di rumah Rina," kata Bhaskara menyahut melihat ekspresi aneh Bian. Kedua pasangan calon ayah dan Ibu muda itu tampa

  • Jodohku, Musuhku   Meluapkan Kekesalan.

    Tertegun beberapa saat setelah mendengar permintaan ceria dari istrinya. Setelahnya, Bima kini melangkah menyusul langkah sang istri yang kini duduk di kursi dan keduanya kini saling berhadapan. "Mari kita selesaikan semuanya," kata Marina kembali mengulang kata menyelesaikan yang berarti menyelesaikan pernikahan di antara keduanya. "Apa maksudmu?" tanya Bima tampak menatap serius. "Aku ingin kita selesaikan sandiwara ini. Aku sudah terlepas dari cengkraman mafia itu, dan pernikahan kita pun sudah tidak di perlukan lagi," jawab Marina menatap yakin. Bima menatap Marina tajam, tangannya mengepal kuat di atas meja. Tak habis pikir kalau dia istrinya itu akan meminta cerai, bahkan pernikahan keduanya belum genap satu minggu berjalan. "Jadi kau mau membuangku setelah semua yang terjadi?" tanya Bima tajam. Harga dirinya terasa sangat tergores, dia hanya di butuhkan untuk menjadi tameng agar Marina terbebas dari Mafia yang mengejarnya. Dan sekarang, setelah semuanya berakhir, dia akan

  • Jodohku, Musuhku   Bercerai?

    Dengan dalih merasa sakit pusing, Marina berhasil kabur dari pertanyaan aneh Sarah yang membuatnya menjadi sorotan utama di meja makan tadi. Setelahnya, perempuan itu kembali ke kamar dan merenungi apa yang telah terjadi antara dirinya dan Bima adalah sesuatu yang salah menurutnya. Ya, walaupun pada kenyataannya mereka adalah pasangan suami istri yang sah menurut agama dan negara, tapi Marina belum bisa menerima semua perlakuan Bima yang kerap kali membuatnya risih dan sangat tidak nyaman. "Lihat apa?" Suara bariton di belakang tubuhnya dan lingkaran tangan besar di perut membuat Marina terjingkat kaget dan mendapati sang suami di belakangnya. Bima tengah memeluknya dari belakang dan lelaki itu dengan sengaja menenggerkan dagu di pundaknya dengan sangat nyaman. Bongkahan dada liat terasa mendekap di punggung Marina begitu erat. Marina berusaha melepasakan tautan tangan yang melingkar di perutnya. "Lepas Mas," kata Marina masih berusaha sabar dengan semua keintiman yang Bima lakuk

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status