Share

Just Friend ( INDONESIA )
Just Friend ( INDONESIA )
Author: Noni.Ar

Chapter 1

Semua mahasiswa menunjukkan perhatian kepada  mobil yang bisa di bilang sangat mewah dan mahal, bahkan mereka mengira jika mobil itu milik salah satu dosen dikampus. Yah, mahasiswa mana mungkin memiliki mobil semewah ini.

(☞^o^) ☞

Seorang pria keluar dari   Maybach Exelero hitam dengan angkuhnya, dengan tatapan dingin dan sorot mata tajamnya yang membuat para gadis terpana saat melihatnya.

Lucas andreas barnave 18 tahun, dengan parawakan yang tinggi dengan kulit putih, hidung mancung dan jangan lupa warna mata biru yang dimilikinya. Lucas adalah seorang blasteran indo dan italia, memiliki tinggi badan 180 cm.

Dengan wajah angkuh menatap malas ke depan, Jangan lupakan senyuman dinginnya. Lucas terkenal angkuh dan juga sering meremehkan orang lain, brengsek adalah nama tengahnya.

Bersama teman hidup sematinya Defandra pope mereka menebarkan masalah dimana-mana.

Lucas dan Defan adalah mahasiswa baru untuk tahun ini, menerima kelulusan beberapa bulan lalu dari sekolah mereka.

Sekarang mereka akan mendaftar untuk kuliah.

"Not bad" Ucap santai Defan saat melihat beberapa orang yang sedang mengantri.

Lucas hanya menatap datar pada antrian yang bisa dibilang sangat panjang. Lucas menghela nafas dan kembali masuk kedalam mobil menyalakan Ac, tangan malasnya memutar lagu. Defan yang melihat itu juga ikut masuk ke dalam mobil lucas.

"Luc, sebaiknya kita mengantri sekarang karena nanti makin lama antriannya" Ucap Defan malas yang melihat Lucas sedang memejamkan matanya menikmati aluran musik.

Lucas menggerakkan tangannya menunjuk kepada beberapa gadis yang sedang mengantri dan terlihat sedang mengipasi diri dengan benda yang dibawa mereka masing-masing.

"Kamu tahu Defan" ucapnya santai, menatap datar.

"Ya" 

"Demi papaku yang selalu bohong, wanita paling mengerikan disaat mereka PMS dan juga menunggu"

Defan mengangguk tanpa sadar.

"Apalagi dicuaca panas seperti ini, sisi keibuan mereka akan keluar dan itu sangat mengerikan"

"Kau benar"

"Lebih baik memilih mengalah daripada menjadi santapan mereka" ucap Lucas santai.

Tapi membuat Defan merinding mendengarnya, sebenarnya dia setuju apa kata Lucas.

.

.

Setelah dua jam berlalu , Lucas dan Defan keluar membawa tas mereka menuju meja tempat para panitia menerima biodata mahasiswa/i baru.

Saat Lucas dan Defan berjalan banyak para senior atau junior yang melihat mereka, banyak juga yang terpana melihat Lucas. Sesekali Defan melempar senyum kepada mereka dengan ramah, beda dengan Lucas yang memasang wajah datar dan terkesan dingin.

"Ini formulir kami" ucap Defan ramah, menyerahkan formulir dirinya dan Lucas.

Panitia perempuan itu tersenyum manis melihat Lucas , dia memberikan sebuah brosur kepada Defan.

"Ini semua tentang kampus, denahnya  juga ada" ucapnya sambil tersenyum.

Defan hanya balas tersenyum kecil dan segera pergi disusul oleh Lucas, mereka kembali ke dalam mobil dan segera meninggalkan kampus.

"Mereka berdua sangat ganteng ya, terutama yang bermata biru itu" ucapnya riang  dibalas anggukkan oleh semua panitia wanita.

Semua panitia cowo mendengus,

"Apa-apaan anak itu, sok pamer dengan membawa mobil seperti itu!" ucapnya kesal.

Seorang panitia cewek tersenyum miring, "Bilang aja lo iri, cuma modal scoopy doang seeleh" langsung pergi.

Semua panitia cowok cengo.

.  

.    

                  

Seorang pria gendut memasuki ruang Bem dengan membawa satu kardus yang berisi beberapa barang, walau tampak terengah-engah karena menaiki tangga yang dibilang cukup banyak .

Setelah sampai dia langsung mendorong pintu dengan kakinya, sampai didalam dia dibantu oleh seorang wanita cantik dan bisa dibilang cukup imut untuk ukuran mahasiswi .

"Sayang, sudah kubilang jangan diangkat! nanti jika kamu jatuh dan mati aku bagaimana" ucapnya dengan nada lucu plus candanya.

Ucapan wanita imut ini berhasil membuat semua orang diruangan itu berhenti dangan aktivitas mereka dan melihatnya, sedangkan pria gendut hanya bisa nyesek mendengar pacar manisnya 

'Untung cinta' ucap gendut dalam hati.

Wanita imut mengerucutkan bibirnya dan melambai di depan wajah pria gendut, merasa sebal karena diacuhkan,

"Ishhh! Raihan jahat, kok kamu ngaa jawab sih" ucapnya  dengan nada kesal dan berjalan sambil menghentakkan kakinya.

Raihan yang masih blank langsung sadar saat melihat kekasihnya ngambek, bisa berabe jika itu sampai terjadi!

Demi apapun jangan main-main dengannya.

"Sayang, Raihan cuma bercanda. Lagian hanya sedang berpikir hari ini  mau kemana" bisiknya dengan nada lembut.

Wanita imut langsung memutar badannya dan melihat Raihan,

"Kita ke Zoo aja, siapa tahu nanti jumpa sama temanmu iya kan"

Dengan tatapan yang berbinar kepada raihan dan  langsung mode blanknya, alias menghayal didunianya sendiri.

Raihan mencebik kesal apa yang keluar dari mulut kekasihnya, terkadang berpikir nasibnya kok begini amet. Dia punya pacar yang cantik, pintar tapi aslinya polos.

Tapi menurut Raihan sebenarnya sih bodoh, masak dia disamaiin dengan kudanil! untung sayang kalau tidak sudah dilempar kedalam kandang buaya.

"Clari sayang, tolong bantuin Lia kerjain data untuk nama calon peserta ya" ucapnya lembut dan membelai kepala Clari yang masih blank.

"Dan kamu gorila! titisan kinkong, kau bawa semua barang ini ke gudang" ucapnya sambil melotot ke Raihan yang uda menelan ludah gugup.

Raihan mendengus dan mencoba senyum teramat manis,

"Lia kamu tidak lihat ini barang banyak dan cukup berat, pakai apa aku bawa kesana?" Tanya Raihan memelas dengan mata puppy eyes.

(◕ᴥ◕)

Lia tersenyum sadis ,

"Itu lemak banya dan tinggal kau korbankan sedikit, jangan kau pelihara jika tidak ada untung!" Ucapnya sambil nunjuk- nunjuk muka Raihan.

Raihan menelan ludah takut.

"Satu lagi, jika kau sampai menyuruh baby Clari untuk bantu lu! siap-siap aku kurban kamu untuk tahun ini"

Langsung membawa Clari yang masih blank.

Raihan uda merinding mendengar kata kurban, omongan Lia memang ngaa pernah main-main. Buktinya tahun lalu dia hampir aja menjadi kurban, dengan setengah hati dia membawa barang ke gudang.

"Aku heran sama anak Bem tahun ini, kok aku sebagai ketua tidak ada harga dirinya sama sekali ck!"

Langsung membawa barang itu dengan isakan kecil.

(╥﹏╥ )

.

.     

                                    

Malam hari yang gelap dan mencekam tidak membuat Lucas dan gengnya untuk tidak bersenang-senang di Bar yang sering mereka datangi, semua wanita jalang dari jenis kunti-kuli ada disini.

Semua wanita  melihat mereka dengan tatapan lapar dan seakan haus belaian, Defan yang melihat itu hanya bisa menggeleng dan berjalan menyusul lucas  bersama temannya.

Duduk disebuah ruangan yang private, hanya tamu khusus dan banyak uang yang bisa menyewa ruangan ini. Lucas memutar gelas wine yang berada ditangannya.

"Luc, aku denger kamu masuk kuliah ditempat kakekmu tentukan" ucap Aldo salah satu geng lucas dari SMA.

Lucas menaiikkan sudut bibirnya,

"Anggap aja permintaan terakhir sebelum dia naik keatas", Menyesap wine yang ada ditangannya.

Aldo dan Defan enggak habis pikir sama sifat lucas yang terlalu membenci keluarganya.

Lucas berdiri.

"Mau kemana?" Tanya Gino.

"Mau cari hiburan untuk malam ini" langsung keluar dan disusul oleh Aldo dan Gino. Defan sendiri memilih tetap tinggal, dia lagi males malam ini.

.

.         

                     

Keesokkan pagi semua mahasiswa/i baru berkumpul di depan mading, banyak dari mereka yang menggumpat dan tidak terkecuali wanita manis dan temannya.

"Bosan banget sih tu panitia, nama aku bagus-bagus kok jadi aneh" ucapnya kesal.

"Kamu benar" ucap temannya, memandang malas mading didepannya.

Akibatnya banyak dari mereka yang kesal dan menuntut di depan ruang Bem. Semua panitia kelelahan dan hanya bisa minta maaf berulang kali.

"Kak saya mau menuntut, nama saya", dan menunjukkan foto mading dengan namanya "Harsha Firaida Wijaya nama saya bukan hasrat firanha wajan" gumanya kesal.

"Saya juga kak, nama saya uda bagus Giovana Lira Tika, kok malah menjadi giok melarat tikar, sebel ah", dan langsung cemberut.

Panitia Bem hanya bisa tersenyum dan berguman maaf, dia membisikkan temannya untuk memanggil ketua dan anggota lainnya kemari. Terutama yang membuat daftar nama!.

Sedangkan di depan mading masih banyak orang yang melihat nama mereka, tidak terkecuali Lucas dan Defan. Lucas kesal uda pasti, marah lebih banyak! itu panitia bodoh atau gimana, jika hanya satu nama atau dua bisa dimaklumi.

Tapi jika semua salah bukankah itu sengaja atau sedang iseng.

"Luc, coba lihat nama kamu, jadi lucu" ucap Defan tertawa.

Lucas hanya diam.

"Luwak sandreas baronte dan namaku sefandra pup , wah bener - bener itu orang" ucapnya terkekeh.

Lucas hanya diam dan melihat Defan dengan tatapan datar.

"What? ini sangat lucu" ucap Defan dan kembali terkekeh geli.

.

.

Para panitia berkumpul diruang Bem untuk rapat masalah daftar nama calon mahasiswa/i baru yang salah. Semua mata uda tertuju sama Lia, karena dia yang bertanggung jawab.

"Apa kau lihat-lihat! " ucapnya garang dan membuat semua orang melihat Raihan.

"Lia kok bisa salah sih" ucap lembut Raihan.

Lia mendengus "Mana saya tahu!"

Raihan memutar mata jengah,

"Kamu yang bertanggung jawab, jika kamu berkata tidak tahu aku harus gimana Lia?"

Lia tampak berpikir,

"Malam itu gue kerjain dirumah Clari dan itu sudah selesai, semua daftar nama tertulis dengan benar kok"

"Jadi maksud lo itu laptop mengubah namanya sendiri" sahut Rina sebagai bendahara.

Lia senyum sedih,

"Mana gue tahu" dan menepuk jidatnya syok.

Semua panita menatap penasaran kepada Lia.

"Gue baru ingat, setelah itu gue langsung keluar karena mendapat telepon dari pacar gue dan hanya Clari yang masih dikamar"

Semua panitia memandang horor pada Clari yang lagi asyik tertawa sambil membaca webtoon.

"Ck, itu salah lo! kalau kerja itu tanggung jawab" ucap Raihan kesal, "Dan ngapain juga lo kerjain dirumah Clari, uda tau dia usil" Tambahnya lagi dan membuat Lia marah.

"Fuck! Dasar kardus ngaa usah nyalahin gue, lo sendiri ketua seharusnya periksa lagi semua pekerjaan anak buah kau! dan kalian bagian yang print juga! Tidak lihat apa daftar  nama ada yang aneh? makanya kalau kerja itu yang benar! dan lo gorila jangan berani lo jumpa sama baby Clari untuk satu minggu kedepannya"

Lia langsung pergi membawa Clari.

Semua orang hanya bisa terkejut,

"Lia serem amet ya, kayak ibu tiri" ucap kiko.

"Gue lagi gue lagi dah! heran kenapa selalu gue yang salah, aduh baby Clari"

Semua panitia jadi iba kepada Raihan.

Mengusap wajahnya kasar,

"Mau bilang apa gue sama dekan nanti"

Raihan akan bernasib sial, kenapa tidak. Bukan hanya nama mahasiswa saja yang salah, nama dekan pun juga salah dari

'Wijaksono Kusumo - pijakkan kumo',

poor Raihan.

                                       

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status