Share

DIA MENEPATI JANJI

Lama kupejamkan mata usai doa panjangku selepas sholat subuh. Mungkin karena kelamaan kututupi wajah dengan kedua telapak tanganku, Mas Daru yang masih berada di depanku menyentuh tanganku dan menurunkannya dari wajahku.

"Kok nangis? Kenapa?" tanyanya. Aku menggeleng pelan.

Pagi itu aku dan Mas Daru sholat subuh bersama karena hujan yang sedari dini hari belum juga reda hingga Mas Daru memilih untuk sholat di rumah saja. Sepertinya sejak tadi dia keheranan melihatku berdoa sangat lama dan berakhir menutupi wajahku dengan kedua telapak tangan.

"Nggak ada apa-apa kok nangis? Lagi berdoa apa sampai nangis begitu?" tanyanya lagi dengan lembut.

"Mas," panggilku dengan suara sedikit serak. Dia mendekatkan wajahnya ke padaku seolah siap mendengarkan apapun yang akan kukatakan. "Mungkin nggak ya kalau aku yang menyebabkan semua masalah yang sedang menimpa ibu dan adik-adikmu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status