Share

Bertemu Calon Mertua

Author: Say sheeva
last update Last Updated: 2023-01-04 20:09:01

Mendengar Boy akan datang ke rumah untuk memperkenalkan calon istrinya membuat kedua orang tua Boy menjadi penasaran.. Lama mereka tidak mendengar kedekatan sang putra dengan perempuan lain kenapa hari ini tiba-tiba anaknya ingin memperkenalkan dan langsung menjadikannya calon istri. 

"Kenapa Boy datangnya lama sekali ya pak?" tanya Margareth gelisah. 

"Tunggu saja nanti juga datang," jawab Bowo sembari bermain ponsel. 

Di satu sisi Boy memberitahu kepada Maya perihal apa saja yang nantinya harus di lakukan. 

"Mau.. Hari ini saya mau mengajakmu bertemu dengan kedua orang tuaku, maka dari itu saya mau kamu nantinya bekerja sama dengan baik ya.. Kamu boleh menjawab dengan jujur bagaimana latar belakangmu namun satu hal yang harus kamu rahasiakan, jangan beritahu pada mereka jika nantinya kami menikah hanya sebatas kontrak, mengerti?" ucap Boy. 

"Kenapa semuanya mendadak sih pak? Mana siap saya bertemu orang tua anda? Saya takut kalau nantinya mereka tidak suka pada saya lalu mengeluarkan kata-kata yang tidak sepantasnya," tolak Maya. 

"Tolong bantu saya.. Ingat kita sudah sepakat dan sudah menandatangani surat perjanjian di atas materai, apa kamu lupa jika beberapa hari yang lalu saya juga sudah membantu ayahmu untuk melunasi hutangnya pada rentenir kampung itu," gertak Boy yang berhasil membuat Maya tak bisa berkutik. 

***

Di mansion kedua orang tua Boy. 

"Akhirnya kamu datang juga Boy.. Mamah pikir kamu lupa," ucap Margareth. 

"Tidak akan mah.. Oh iya kenalin ini Maya Syaqilla," jawab Boy yang langsung merangkul pinggang Maya. 

"Astaga dia ambil kesempatan dalam kesempitan, hih.." batin Maya kesal. 

"Ini calon istrimu?" tanya Margareth yang memperhatikan penampilan Maya dari atas sampai bawah. 

"Selamat siang tante.. Perkenalkan saya Maya Syaqilla," sapa Maya lalu mengulurkan tangan. 

"Saya Margareth Yudhistira," jawab Margareth angkuh. 

"Kami gak di persilahkan masuk nih mah?" sindir Boy dan akhirnya mereka masuk dan duduk di ruang keluarga. 

"Dia calon istrimu?" tanya Bowo. 

"Tentu saja pah.. Namanya Maya Syaqilla, kenalin sayang dia papahku," ucap Boy. 

"Se..selamat siang om.. Saya Maya," sapa Maya kikuk. 

"Hmm…" jawab Bowo dingin dan Maya semakin gerogi. 

"Kamu berasal darimana?" tanya Margareth penasaran. 

"Dari kampung G, tante," jawab Maya jujur. 

"Apa?? Yang benar saja ini Boy," pekik Margareth. 

"Memang ada yang salah dengan asal kampung saya ya tan?" tanya Maya hati-hati. 

"Cih.. Orang udik macam kamu mana pantas bersanding dengan anak saya, jangan mimpi deh!! Oh I know.. Kamu pasti hanya mengincar hartanya saja kan? Mau kaya tapi pakai cara instan? Betul kan?" sindir Margareth yang langsung membuat Maya sedih. 

"Kamu bekerja dimana?" tanya Bowo. 

"Masih mencari pekerjaan om," jawab Maya lirih dan menunduk. 

"Lulusan apa emangnya?" tanya Bowo. 

"Hanya sampai SMP om," jawab Maya dan membuat kedua orang tua Boy terkejut. 

"Serius dia calon istrimu? Kamu kenal dimana Boy?" tanya Bowo heran. 

"Kami tidak sengaja bertemu di sebuah pusat perbelanjaan, tolong lah jangan ukur semuanya dari status sosial, setidaknya Maya ini berani berkata jujur menunjukkan siapa dia sebenarnya, ini yang aku cari pah.. Wanita yang tidak banyak drama," ucap Boy membela Maya. 

"Tapi ya gak gini juga dong.." pekik Margareth kesal. 

"Gak gini apanya mah? Apa salah Maya? Dia perempuan baik-baik," tanya Boy. 

"Cih.. Mana kamu tau dia beneran baik atau hanya pura-pura saja.. Jangan tertipu oleh tampang," sindir Margareth dan seketika Maya berlinang air mata. 

"MAH JANGAN BICARA SEPERTI ITU!! MAYA DATANG KESINI BAIK-BAIK KENAPA KALIAN MENYAMBUTNYA PENUH KEBENCIAN? APA SALAH DIA? KALIAN KAN JUGA BARU PERTAMA KALI BERTEMU.. APA KARENA STATUSNYA?? SETIDAKNYA MAYA ADALAH TIPE WANITA YANG AKU CARI DI ZAMAN SEKARANG MAH PAH.. JIKA KALIAN TIDAK MENYUKAINYA TIDAK MASALAH, BOY AKAN TETAP MENIKAHINYA," pekik Boy murka. 

"Jangan sembarangan kamu.. Jangan asal memasukkan orang di lingkup keluarga ini," tolak Margareth. 

"Maya bukan penjahat ataupun mantan narapidana, jadi dia berhak untuk masuk di lingkup keluarga Yudhistira," ucap Boy dengan mantap. 

"Tidak akan pernah.. Jangan harap itu terjadi," tolak Margareth mentah-mentah. 

"Coba pikirkan lagi dengan baik.. Jangan karena faktor umur dan perjanjian kekuasaan menjadikanmu asal memilih calon istri, menikah itu sekali untuk seumur hidup," nasehat Bowo. 

"Papah ini juga kenapa ikutan mamah? Apa salah Maya pada kalian, ha? Kalau Boy udah membawa perempuan kesini apalagi sampai memperkenalkan dia sebagai calon istri maka artinya Boy sudah serius dengannya.. Ingat pah mah, Boy anak laki-laki jika mau menikah tidak perlu memakai wali pun pernikahan tetap sah," ucap Boy membuat kedua orang tuanya murka. 

"PAPAHMU MASIH HIDUP DAN SEHAT TAPI BISA-BISANYA KAMU INI TIDAK MENGGUNAKAN PAPAH SEBAGAI WALI NIKAHMU, JANGAN JADI ANAK KURANG AJAR HANYA DEMI PEREMPUAN ITU YA BOY!!! SELAMA INI PAPAH TIDAK PERNAH MENDENGARKAN OMONGANMU YANG MEMBUAT PAPAH DAN MAMAH MURKA, BARU KALI INI KAMU BERSIKAP BEGITU," pekik Bowo murka. 

"IYA.. APA KAMU INI KEKURANGAN WANITA YANG SELEVEL DENGANMU? MENGAPA KAMU MALAH MENCARI GADIS DESA YANG PENDIDIKANNYA PUN HANYA SAMPAI SMP.. PANTAS SAJA DIA MASIH MENCARI PEKERJAAN, MAU JADI APA KERJA DI KOTA JIKA IJAZAHNYA HANYA SMP? PEMBANTU SIH IYA.. MENDING KAMU JADIKAN DIA PEMBANTU SAJA JANGAN JADIKAN CALON ISTRI!!!" ejek Margareth tersenyum sinis. 

"MAH.. PAH.. KALIAN INI KETERLALUAN!!! INGAT KATA-KATA BOY, MAU KALIAN SETUJU ATAU TIDAK MAKA BOY AKAN TETAP MENIKAHI MAYA, TITIK!!!" ucap Boy tegas dan tatapannya sungguh tajam. 

"SEMUA ASET AKAN TERPAKSA PAPAH CABUT JIKA KAMU MASIH TETAP MENIKAHI PEREMPUAN INI," ancam Bowo. 

"Silahkan saja.. Apa papah sudah lupa siapa yang memegang saham perusahaan paling banyak? Boy kan? Hampir 90℅ saham perusahaan sudah Boy beli jauh sebelum berniat menikah dengan Maya," tantang Boy tersenyum smirk. 

"Oh rupanya kamu bermain cantik di belakang kami," ucap Bowo kecewa. 

"Bukan bermain cantik melainkan antisipasi.. Yang terpenting sekarang Boy sudah memperkenalkan Maya kepada kalian setidaknya Boy masih memiliki rasa hormat dan menganggap kalian orang tua Boy, jika setelah ini kalian tidak menyetujui atau bahkan mencoret nama Boy dari KK, silahkan saja.. Boy berhak mendapatkan kebahagiaan dengan caraku sendiri," ucap Boy penuh penekanan. 

"Puas kamu sudah membuat anak saya jadi pembangkang?" tanya Margareth pada Maya dengan mengangkat dagunya secara kasar. 

"Ti..tidak tante.. Maya tidak pernah memperkirakan akan jadi seperti ini, maafkan Maya.. hiks.. hiks.." jawab Maya sembari menangis. 

"Lalu kamu memperkirakan nya apa? Diterima dengan baik dan bisa langsung menikah setelah itu menjadi nyonya besar, gitu? Mimpi.." ejek Margareth sembari menghempas dagu Maya kasar. 

"MAH JANGAN KASAR SAMA CALON ISTRIKU, MAU BAGAIMANA PUN NANTINYA DIA BAGIAN DARI KELUARGA INI," pekik Boy dan mamahnya hanya melengos saja. 

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • KAWIN KONTRAK SANG PEWARIS TUNGGAL   Menikah Resmi

    Perihal urusan dengan keluarga Adit kini telah selesai sudah ya meskipun ke depannya mereka tidak akan akrab seperti sebelumnya, begitu juga dengan orang tua Adit, setiap bertemu dengan orang tua Maya terpampang jelas raut kecewa juga benci, namun apa boleh dibuat? Tak ada manusia yang bisa melawan takdir. Rencana pernikahan yang sudah disepakati kini tiba pada hari H nya. Kedua mempelai terlihat sangat serasi bahkan suasana pernikahan kali ini jauh lebih hidup dibandingkan pernikahan sebelumnya, mereka sepakat hanya mengundang kerabat terdekat saja agar nuansa intim acara berasa. Toh Maya sudah pernah merasakan pernikahan yang megah dan mewah meskipun waktu itu hanya diatas kertas alias kontrak. Ijab qabul pun akan segera dimulai, Boy sudah lebih dulu berada dimeja bersama penghulu, saksi dan juga wali nikah. Kenapa Maya tak juga ikut duduk di samping?? Tidak.. Maya akan keluar ketika kata sah sudah terucap dan pernikahan diangap sah. Itu sudah menjadi tradisi keluarga dari Maya, ke

  • KAWIN KONTRAK SANG PEWARIS TUNGGAL   Kecewanya Adit

    Ayahnya pulang dengan wajah kusut bahkan tak ada kata-kata apapun yang terucap setelah kepulangannya dari rumah Maya. Hal buruk pasti sudah terjadi dan kini Adit bisa merasakannya. "Pak.. Apa yang sudah terjadi?" tanya Adit. "Maafkan bapak yang nantinya membuatmu kecewa bahkan patah hati, Maya, wanita yang kamu dambakan menjadi istri kini hanya tinggal angan-angan saja, Maya menolak lamaran kita dan kini Maya memilih majikannya untuk dijadikan suami, maafkan bapak," jawab Eko sangat sedih. "Apa?? Jadi benar dugaan Adit jika antara Maya dengan majikannya ada hubungan khusus, kenapa waktu itu ketika Adit tanya keduanya membantahnya?" jawab Adit kaget. "Kamu sudah tau semua ini?" tanya Eko. "Kalau tau mereka saling memliki rasa ya baru ini pak, bapak sendiri yang mengatakannya, selama ini Adit hanya menduga saja jika keduanya bukan hanya sekedar majikan dengan bawahan," ucap Adit terlihat sedih. "Bapak juga baru tau ini,

  • KAWIN KONTRAK SANG PEWARIS TUNGGAL   Titik Temu

    Tiba-tiba saja suasana yang tadi mencekam bahkan tegang kini menjadi canggung, Yudhistira juga Puspa memilih diam setelah semua keluh kesah ia ungkapkan, bukannya menjawab semua pertanyaan yang di lontarkan, Boy lebih banyak diam, hal itu semakin membuat mereka kesal bukan main. "Berhubung semuanya sudah kondusif lagi, maka saya akan menjelaskan semuanya dari awal, saya mohon jangan ada yang menyela atau menghardik di tengah penjelasan," pinta Boy namun tak menjawab sahutan dari siapapun. "Oma.. Apa yang oma tanyakan tadi itu semua benar, saya juga Maya melakukan pernikahan kontrak selama satu tahun karena sebuah keuntungan masing-masing, Boy mendapat warisan yang sudah dijanjikan begitu juga dengan Maya yang bisa membuat keluarganya hidup lebih baik dari sebelumnya bahkan melunasi semua hutang keluarganya, apakah kedua orang tua Maya tau ini? Tentu tidak, Maya beralasan jika ia bisa menebus hutang pada lintah darat karena nantinya gaji setiap bulan di

  • KAWIN KONTRAK SANG PEWARIS TUNGGAL   Bertemu Dua Keluarga

    Merasa semuanya tak bisa dibicarakan sebelah pihak saja membuat Tejo meminta agar Boy mendatangkan keluarganya dan membicarakan semua ini. Awalnya Boy menolak namun karena kegigihan Tejo akhirnya Boy setuju, segera Boy menghubungi papahnya juga oma agar besok datang kesini. Awalnya Yudhistira penasaran kenapa harus sampai datang ke rumah anaknya? Masalah apa yang sedang menimpa? Namun karena anaknya tau menjelaskan dan memilih memberitahukannya nanti ketika bertemu, akhirnya Yudhistira setuju. Baginya mungkin anaknya lebih nyaman jika bertatap muka, berbeda respon dengan omanya, Puspa. Awalnya Puspa kesal karena harus pulang besok pagi padahal voucher yang diberikan cucunya itu untuk 2 hari 3 malam, otomatis Puspa mengomel panjang lebar namun ia tetap akan pulang besok. Masalah keluarganya untuk datang pun sudah beres, kini tinggal mempersiapkan diri jika nanti papah dan omanya memaki Boy habis-habisan. Menunggu adalah hal yang membosankan, begitu juga

  • KAWIN KONTRAK SANG PEWARIS TUNGGAL   Ketahuan (2)

    "Ada apa Boy? Ini tengah malam," tanya Maya setelah masuk ke kamar suaminya. "Ini tentang kita.. Aku gak bisa menahan lagi semuanya, lebih baik kita jujur dengan kedua orang tuamu," jawab Boy. "Gak.. Aku gak setuju! Aku gak mau bapak kecewa," tolak tegas Maya. "Tidak akan.. Niatku kan baik, lagian selama ini aku tak pernah melanggar perjanjian kita," bantah Boy. "Apapun itu aku gak mau kedua orang tuaku tau, biarkan semua selesai sesuai waktunya setelah itu kita memulai dari awal," pinta Maya. "Semua sudah selesai ketika kita berdua di Bali waktu itu, apa kamu lupa? Kan aku sudah menjelaskan semuanya, lagian selama ini aku bertanggung jawab," ucap Boy yang membuat pikiran Tejo negatif, tanggung jawab? Apa maksud perkataan itu?? Jangan-jangan… ah tak mau berprasangka buruk, lebih baik Tejo tanyakan langsung. Brak.. Suara pintu dibuka dengan keras membuat penghuninya kaget. "Apa maksud perbincang

  • KAWIN KONTRAK SANG PEWARIS TUNGGAL   Ketahuan

    *Sebelum Boy pulang, terlebih dahulu Boy menelpon oma nya agar tidak pulang ke rumah*"Halo, Boy? Ada apa? Oma lagi sibuk nih," tanya Puspa. "Oma lagi dimana sih?" tanya Boy penasaran. "Oma lagi hangout sama bestie oma dong, kenapa emangnya?" tanya Puspa. "Kebetulan sekali, tadi Boy ditawari voucher menginap di salah satu hotel di Bandung untuk 4 orang dan itu untuk hari ini, otomatis Boy gak bisa dong oma kan pekerjaan dikantor lagi selangit, kok tiba-tiba Boy ingin menelpon Oma eh taunya oma lagi hangout sama temen-temen oma, coba tanyain ke temannya mau apa enggak?" ucap Boy yang dijawab antusias para bestie yang telah lanjut usia. "Mereka mau dong.. Kapan berangkatnya?" tanya Puspa memastikan. "Penerbangan jam 1 siang ini oma, kalau mau akan Boy konfirmasi ke teman Boy dulu ya," ucap Boy. "Oma nanti pulang dulu bawa beberapa baju dan pendukung lainnya," ucap oma. "Eits.. Ini udah jam 11

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status