Share

Rencana Berhasil

Suara panggilan telepon terdengar nyaring di telinga. Nama yang sedari tadi kupikirkan tertulis jelas di layar ponsel. Dengan cepat kutarik gambar telepon berwarna hijau itu ke atas. Bibir ini tersenyum lalu akhirnya mengucapkan sebuah kalimat salam.

“Bu,tolong pulang sekarang!” pinta Dina dengan suara terisak.

“Kenapa,Mbak?” tanyaku pura-pura tak tahu. Kutahan tawa yang sebentar lagi meledak.Semoga Dina tak curiga dengan suaraku ini.

“Pokoknya Ibu tolong pulang sekarang. Saya mau pulang,Bu.”

“Kenapa tiba-tiba begini?”

“I-Itu ... pokoknya Ibu harus pulang sekarang!”

“Baik,satu jam lagi saya sampai di rumah.”

Setelah mengucapkan salam,panggilan telepon dimatikan sepihak olehnya. Aku tertawa membayangkan ketakutan Dina dan Lana semalam. Bukan maksud aku mempermainkan mereka. Aku hanya tak ingin Lana berbuat sesukanya di rumahku. Aku juga tak mau dia menjadi istri kedua Mas Bayu karena wanita seperti dia hanya menginginkan harta dan tak lebih dari itu. Egois memang, tapi harus tetap aku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status