Share

18 : Chintya Kumalasari

Seorang wanita membuka pintu dengan kasar. Tatapannya nyalang menggambarkan rasa kesal.

“Sialan! Bisa-bisanya proyek itu ditunda!?” ucapnya dengan marah. "Nggak bisa ... nggak bisa dibiarin. Pokoknya proyek itu harus mulai tahun ini juga!"

Chintya Kumalasari terlihat panik, kesal dan tegang. Pasalnya proyek pembangunan yang menantunya pimpin itu ditangguhkan mendadak. Dia tidak tahu tentang alasan sebenarnya, tapi anaknya memberi kabar kalau dia gagal mengubah pikiran Malik untuk menunda proyek itu.

Setelah marah-marah dan membuat ruang kerjanya berantakan, seorang laki-laki tampan yang lebih muda darinya masuk.

“Nyonya ...,” laki-laki itu memanggil dengan nada lembut, membuat Chintya berhenti untuk meliriknya. “Kalau ruang kerja berantakan begini, Nyonya bisa luka karena sesuatu, lho.”

“Jangan masuk, Daffan. Aku lagi nggak mau ketemu siapa pun."

Bak mendengar sebuah perintah, larangan Chintya diterjangnya tanpa peduli. Daffan melewati barang-barang yang berserakan dan sampai di depan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status