Share

Datang Ke Kota

Auteur: Agus Irawan
last update Dernière mise à jour: 2022-12-10 22:47:56

Tifany bergidik merasa jijik ketika dirinya dipeluk oleh Radisha, gadis udik yang baru saja datang dari desa.

Namun, Radisha tidak sadar. Dia masih tersenyum lebar. “Eh-iya maaf Mbak, saking senangnya saya bisa bertemu Mbak!” 

“Kamu serius yang lamar jadi Asisten saya?”

“Iya Mbak serius! Mbak tidak percaya?” tanya Radisha, dan meyakinkan.

Tifany menggeleng kepalanya, dan meminta Radisha untuk cepat masuk rumahnya.

“Aduh ... kenapa aku harus dapat Asisten yang bentukannya kayak begini,” gumamnya sambil melangkah masuk.

“Eh-iya siapa yang datang Nak?” Stevani bertanya pada putrinya, dan menyapa Radisha. “Kamu siapa?” tanyanya ramah.

“Sa-,” belum sempat Radisha membuka mulutnya, untuk memperkenalkan dirinya. Tifany menyela ucapannya.

“Dia ini Asisten baruku Mom’s ... pesan yang cantik, eh yang datang bentukannya kayak begini!” remeh Tifany, memandang Radisha sebelah mata.

Meskipun perkataan Tifany sangat menyakitkan, tetapi Radisha berusaha tidak mengambil hati atas ucapan bos besarnya itu.

Perlahan Stevani bangkit, menyambut hangat kedatangan Radisha di rumahnya. “Semoga kamu betah bekerja dengan Putri saya yah,”

“I-iya Nyonya!” gugup Radisha.

“Eh jangan panggil saya Nyonya, panggil saja saya Ibu. Semua yang bekerja di sini panggil saya Ibu Kok!” ucap Stevani.

“Baik Buk!”

“Siapa namanya?”

“Radisha Buk!” jawabnya lagi.

“Nama yang bagus!” puji Stevani, setelah itu dia menuju kamarnya begitu pun Tifany meminta Radisha untuk segera ke kamarnya.

“Ayo ikut saya!” ajak Tifany, berjalan lebih dulu dari Radisha.

Perlahan Radisha berjalan di belakang Tifany hingga akhirnya langkahnya berhenti di depan kamar cukup besar meskipun tidak terlalu mewah.

“Ini kamar siapa Nona?” tanya Radisha heran, lantaran malah di bawa ke salah satu kamar berukuran besar, yang menurutnya tidak pantas untuk ukuran pekerja sepertinya.

“Mulai sekarang kamarmu di sini, dan ingat jangan bangun terlalu siang, minimal kamu harus bangun jam 4 pagi, paham!” tegas Tifany menatap pada Radisha.

“Siap Nona! Tapi ...,” belum sempat Radisha melanjutkan perkataannya, Tifany sudah menyelanya.

“Tapi apalagi! Jangan aneh-aneh deh!” Tifany bersedekap tangan menatap geram pada Radisha.

“Kamar ini terlalu mewah bagi saya Nona!” ucapnya kemudian.

Hampir saja emosi Tifany meluap. Namun, setelah mendengar penuturan Radisha selanjutnya ia menahan emosinya dengan cara mengambil nafas dalam-dalam.

“Huh!” Tifany menghela nafasnya dalam-dalam, dan berceloteh kembali. “Sudahlah kau tidur saja, tidak usah banyak komentar!”

Tifany kesal pada Radisha, menurutnya sang asisten barunya ini terlalu bawel.

“Hm ... kenapa dengan Nona Tifany? Rasanya tadi seperti akan marah? Atau hanya perasaanku saja!” gumam Radisha menggeleng kepalanya.

“Ah sudahlah, enggak mungkin Nona Tifany segampang itu marah padaku?” Radisha langsung masuk dalam kamarnya, ia tidak mau berpikiran buruk tentang bosnya.

Sementara Tifany kembali ke ruang tamu, dan duduk santai sambil menonton televisi di sana. Tiba-tiba saja suara bel berbunyi, dan mengalihkan perhatiannya.

“Hm ... siapa lagi yang datang si?” kesalnya dengan mengitarkan pandangan ke sekeliling. Kali ini si mbok sudah siap-siap akan membukakan pintu untuk seseorang yang baru saja datang ke rumah.

“Kebetulan ada Mbok,”

“Kenapa Nona?”

“Enggak, apa-apa! Sudah sana bukakan pintu!” perintahnya.

Si mbok pun langsung bergegas, dan membuka pintu. Ternyata yang baru saja sampai rumah adalah Tuan Alexandre Candler.

“Eh Tuan?”

“Iya Mbok kenapa?”

“Enggak Tuan ... Mbok kira tamu, bukan Tuan!”

“Oh seperti itu!” ucap Tuan Candler ramah.

Tuan Candler menuju ruang tamu, dan menelepon rekan bisnisnya untuk mengobrol perihal perjodohan dengan putrinya.

‘Halo Tuan,'

‘Ya ada apa Tuan Candler?’ sahut seseorang di seberang sana.

‘Em ... a-anu Tuan!”

‘Ada apa Tuan Candler? Katakan saja jangan sungkan!’

‘Begini Tuan, saya mau bertanya soal perjodohan di antaran Anak Anda, dan Anak saya?’

‘O, masalah itu ... Anda jangan khawatir, saya akan bicarakan dengan Putra saya Kamandanu!’ celoteh seseorang itu lagi.

‘Ah-ya baiklah kalau begitu Tuan, baik saya tunggu kabar selanjutnya!’ Tuan Candler segera memutus sambungan itu.

Tuan Candler segera memasukkan ponselnya ke saku, sedangkan Tifany saat ini tengah menatap tajam padanya.

“Kamu kenapa menatap Papa seperti itu?” tanya tuan Candler duduk di sebelah Tifany, putrinya.

“Papa bicara dengan siapa? Kenapa membahas masalah Perjodohan?”

“Oh iya masalah itu, kebetulan Papa mau sampaikan padamu Tifany!”

Tifany, mulai menanggapi papanya dengan serius, dan beralih memerhatikan papanya.

“Apa yang ingin Papa sampaikan pada Tifany?” tanyanya penasaran.

“Kamu maukan dijodohkan dengan Anak rekan Bisnis Papa?”

Sontak Tifany tidak percaya, dan menatap tajam pada sang papa. “Apa, dijodohkan? Yang benar saja Pa! Karier Tifany sedang menanjak, bagaimana mungkin Tifany akan meninggalkannya!”

“Jadi kamu menolak keinginan Papa?” Candler terlihat kecewa terhadap putrinya. “Jika kau menolak Perjodohan ini, kamu sudah tidak sayang Papa lagi Tifany!”
Tuan Candler bangkit kembali setelah berbicara pada putrinya, dia beranjak pergi menuju kamarnya.

“Tunggu, Pah!” panggil Tifany menghentikan langkah papanya. Lantaran tidak mau mengecewakan sang papa, akhirnya Tifany menyanggupi permintaan itu.

Candler pun menoleh. “Ada apa Tifany?”

“Saya setuju dengan Perjodohan itu, tapi Tifany harus bertemu secara langsung dengan Pria yang akan menjadi Suami saya!”

“Tentu saja! Kau akan bertemu langsung dengannya!”

“Lantas, siapa nama pria itu?”

“Kamandanu. Papa harap kau tidak menolaknya!” ucap Tuan Candler dengan tegas.

Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application

Latest chapter

  • KEMBANG DESA SANG MILIARDER    Akhirnya Bahagia

    "Aku bahagia seperti kau saat ini istriku," Danu mengecup kening Radisha, tiada kabar yang paling membahagiakan baginya selain kabar kehamilan istrinya, sudah sejak lama sekali menantikan kehadiran bayi dalam kandungan Radisha."Bisakah kita pulang?" pinta Radisha terhadap Danu."Jangan dong, wanita hamil sepertimu harus jaga kondisi kesehatan, apalagi kehamilan kamu ini rentan." larang Danu, ia tidak membiarkan istrinya pulang ke rumah sebelum memastikan kalau dia baik-baik saja."Aaaaa... pokoknya aku mau pulang, aku sudah tidak betah berada di sini Suamiku, plish." rengek Radisha tetap bersikukuh ingin pulang ke rumah.Danu kelabakan saat istrinya merengek ingin pulang ke rumahnya, sedangkan di sisi lain Danu sangat mengkhawatirkan kondisinya saat ini."Baiklah, kalau kau ingin pulang saja. Aku akan mencoba bertanya pada Dokter, semoga Dokter mengizinkan kamu untuk pulang ya," bujuknya agar Radisha bersikap tenang."Ya sudah c

  • KEMBANG DESA SANG MILIARDER    Lima Tahun Telah Berlalu

    "Simpan saja maafmu Audrey ... semoga dengan seperti ini kau bisa berubah," gumam Natalie lirih.Sebenarnya Natalie tidak tega melihat putrinya seperti ini. Tapi, semua ini harus dia lakukan demi kebaikannya."Kenapa kamu membiarkan Putri kita pergi Ma? Kasihani dia," ujar Naratama memprotes."Hanya dengan cara ini Putri kita bisa berubah, kamu jangan coba-coba menolongnya." tegas Natalie menatap suaminya.Naratama menggeleng kepalanya, ia tidak tega melihat putrinya harus pergi dari rumahnya sendiri. 'Maafkan Papa Audrey ... Papa tidak berdaya Nak,' batin Naratama menatap punggung putrinya yang semakin menjauh darinya."Kamu kenapa Pah? Inilah hasil dari kebodohanmu, apa kau tahu gara-gara kamu kehormatan Keluarga ini, dan Putri kita jadi korbannya." Natalie menyalahkan Naratama. Namun, Naratama sama sekali tidak memprotes istrinya lagi. Lantaran, yang di katakan Natalie memanglah benar kalau dirinya bersalah dalam hal ini.Sedangkan

  • KEMBANG DESA SANG MILIARDER    Karma dibayar Tunai

    "Pegang ini," Danu meminta Radisha memegang jek kabel, "Jika mereka berontak pasangkan saja colokan itu," sarannya lagi.Radisha menganggukkan kepalanya, ia mengetahui maksud Suaminya itu. "Danu ... kamu keterlaluan!" umpat Tifany marah pada sang BILLIONAIRE muda itu."Kalian jangan coba-coba berontak, jika tidak kalian akan di setrum!" ancam Radisha pada Tifany, dan Stevani."Radisha aku mohon lepaskan kami berdua, sungguh Radisha bukan saya dalang dari kecelakaan kapal itu, itu murni kesalahan nahkoda." mohon Tifany pada Radisha agar mau melepaskannya."Hei kalian berdua diam ya, say-," tiba-tiba saja ucapan Vina terhenti, Vina mulai merasa sesak."Kamu kenapa Vin?" Radisha terlihat panik saat melihat Vina tiba-tiba saja memegangi dadanya."Akhhhh! Dadaku tiba-tiba saja kenapa terasa sakit seperti ini Nona," dengan tangan meremas dadanya yang mulai sesak, Vina mencoba bertahan.Stevani tersenyum melihat kejadian itu, 'Mungkin racun dalam tubuhmu mu

  • KEMBANG DESA SANG MILIARDER    Ide Jenius Radisha

    Radisha menyunggingkan senyumnya, "Ya, tentu saja kau boleh menemuinya Ti," ucap Radisha mengijinkan Tifany untuk masuk ke dalam ruangan rawat tempat Vina masih berbaring lemah saat ini.Danu melirik pada Tifany, dan Stevani yang mulai melangkahkan kakinya masuk ke dalam ruang rawat Vina. 'Sepertinya ada yang mencurigakan di sini? Aku harus cari tahu jangan-jangan kecelakaan Vina, dan Teman-temannya ada hubungan dengan Tifany?' batin Danu terus menatap pada Tifany yang mulai tenggelam di dalam ruangan itu.Danu beralih lagi pada istrinya, ia kecewa karena Radisha sudah membiarkan Tifany masuk kembali ke dalam kehidupannya. "Kenapa kau menatapku seperti itu?" ucap Radisha membuat Danu tersadar. Danu berusaha mengatur emosinya sebelum melanjutkan kembali ucapannya. "Aku hanya tidak habis pikir saja sama kamu, kenapa kamu membiar-,""Sttt!" Radisha menempelkan jemari tangannya di bibir suaminya, seketika Danu terdiam. "Ini adalah caraku untuk menget

  • KEMBANG DESA SANG MILIARDER    Kecurigaan Danu

    Tifany segera memutus sambungan begitu mengetahui Vina dirawat di sebuah rumah sakit, dengan menghubungkan Radisha terlebih dulu Tifany pun segera berangkat ke tempat itu."Apa kau yakin akan menemui Vina Tifany?" Stevani memastikan putrinya yang akan mengunjungi Vina di rumah sakit, "Bagaimana kalau kita urungkan saja niat kita?" Di sela menyetir mobilnya, Tifany menimpali ibunya. "Mama kenapa sih, terlhat khawatir seperti itu? Santai saja Ma, semua Orang tidak akan ada yang mempercayai kita," ucap Tifany meyakinkan ibunya.Stevani merasa takut kalau di rumah sakit dia bertemu dengan Danu, dan menuduh mereka yang tidak-tidak."Bukannya Mama takut Ti, tapi kamu tahu sendiri Danu itu Over thinking sama kita. Mama tidak mau di kait-kaitkan dengan kecelakaan yang di alami asistennya itu," cegah Stevani, dan berusaha memperingatkan Tifany agar mengurungkan niatnya."Mamaku sayang ... percaya sama Tifany ya, mereka juga tidak akan tahu kalau

  • KEMBANG DESA SANG MILIARDER    Vina Mengalami Kecelakaan

    Danu segera menghampiri Radisha, dan memeluknya. "Aku mengkhawatirkanmu Istriku, apa yang sebenarnya terjadi pada Vina?" Danu melepaskan kembali pelukannya, dan beralih menatap pada Vina yang terbaring lemah di dalam ruangan rawat.Radisha hanya menggeleng kepalanya. "Entah, aku juga tidak tahu apa yang telah terjadi padanya," lirih Radisha tak sanggup berkata-kata lagi."Semoga Vina segera siuman, setelah itu kita tanya kenapa dia sampai begini, dan ke empat Temannya itu ke mana?" Danu merasa janggal, dia heran atas apa yang terjadi pada asisten istrinya itu.Radisha hanya bisa menatap dengan nanar pada asistennya, ia tidak tahu ke mana yang lainnya."Kamu harus benar-benar bertahan Vina, kami ingin tahu siapa yang melakukan semua ini padamu," gumam Radisha.Danu ikut prihatin atas apa yang telah terjadi pada asistennya itu, dia tidak menyangka Vina akan mengalami hal ini.Dokter yang memeriksa kondisi Vina pun keluar dari dalam ruan

Plus de chapitres
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status