Home / Romansa / KEPINCUT CINTA IDOLA / DEMI SETORAN MAMA

Share

DEMI SETORAN MAMA

last update Last Updated: 2023-07-07 06:57:27

“Eh, simpanan bos dapat ice cream truck dari sugar daddy yang mana lagi, nih?”

Nami salah besar jika niatnya untuk berbagi kepada teman-teman sekantornya malah berbalik menjadi penghinaan yang sudah biasa ia terima.

Nami salah mengira jika dengan berbagi, maka rekan-rekan kerjanya akan lebih lunak bersikap kepadanya. Lagipula siapa yang bisa menghabiskan es krim seorang diri?

“Tapi nggak papa. Siapa, sih, yang nolak es krim gratis?”

“Bilangin sama papah gula kamu buat ngirimin food truck besok.”

“Pak Kaze nggak cemburu, kamu punya papah gula yang lain? Atau ternyata … emang truck ini dikirimin sama beliau?”

Salah satu dari ketiga gadis yang merupakan rekan kerja Nami, berlagak kaget. Kedua gadis di sampingnya cekikikan seraya memesan ice cream tanpa rasa malu.

Nami hanya bisa menahan kesal. Ia tak ingin melawan bukan karena takut, tapi ia tidak ingin menciptakan masalah di tempat kerja. Bagaimanapun, Nami butuh pekerjaan ini agar bisa membiayai ibunya yang suka meminta uang tanpa tanggal tertentu.

Nami teralihkan atensinya saat ponsel Samudra berdenting ramai. Nami duduk di atas bangku panjang dan membuka grup chat bernama tupai lapuk. Grup chat tersebut berisi lima anggota.

Nami menyimak obrolan, karena memang sudah diizinkan Samudra sebelumnya. Siapa tahu ada informasi penting yang harus ia sampaikan pada Samudra yang lebih ia kenal dengan sebutan Mas Dirga.

BIMA

(“Yang di Milan, di Paris, dan di studio nggak ada kabar.”)

ARRASSO

(“Ada yang tau dimana bisa beli bedak pemikat, nggak?”)

ARI

(“Apa itu? Aku taunya bedak warkop doang.”)

BIMA

(“WARDAH, KAK!”)

ARRASSO

(“Bedak pemikat yang bisa bikin gebetan jatuh cinta.”)

ARI

(“Lah? Ngapain kamu butuh gituan? Kamu udah ganteng. Aktor nomor satu di negeri ini. Pake bedak gituan bisa dihinggapi dedemit yang ada.”)

BIMA

(“Dari kampungku ada, Kak. Mau?”)

ARRASSO

(“Mau! Mau! Mau! Ayo, ke Torka!”)

BIMA

(“Tapi tumbalnya manusia.”)

ARI

(“Ya, Tuhan!”)

ARRASSO

(“Tenang, Ari siap ditumbalkan.”)

Yang kontaknya bernama Ari mengirimkan stiker bermotif dukun. Nami terkekeh membaca obrolan mereka. Karena hanya obrolan konyol semata, Nami tidak merasa harus menyampaikannya pada Mas Dirga.

Sebenarnya obrolan geng tupai lapuk tidak lucu. Nami jadi terkekeh, karena teringat dengan kelakuan bodohnya dulu saat masih berpacaran dengan seorang pria bernama Edward.

Edward adalah sosok pacar yang sedikit lebih lama menjalin hubungan dengan Nami dibanding mantan-mantannya yang terdahulu.

Mengapa jadi mantan-mantan? Karena memang jam terbang Nami dalam dunia perpacaran terbilang tinggi. Sayangnya semuanya terbilang tidak beres. Jangan kira Nami seorang pemain cinta yang handal. Justru banyak hal apes yang menimpanya. Bukan cuma apes, tapi rata-rata hubungannya kandas disebabkan oleh sesuatu yang absurd.

Dari semua mantan, hanya Edward yang paling sukses menggoreskan luka terdalam di hati Nami. Ia dan Edward telah merencanakan pernikahan, tapi sayangnya kebahagiaan yang diimpikan Nami harus sirna setelah seorang wanita asing mengaku pada Nami bahwa ia hamil anak Edward.

Padahal selama berpacaran dengan Edward, Nami selalu mengenakan bedak pemikat. Benda yang konon katanya sakti untuk membuat pasangan tetap setia dengan hanya memikirkan dirinya siang dan malam. Namun ternyata bedak pemikat tersebut tetap tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

Namun Nami bertekad kuat untuk move on, karena sesungguhnya patah hati ditinggalkan Edward tetap tidak mengalahkan rasa sakit saat dihina dina oleh mamanya sendiri.

Malam harinya, ketika Nami ingin tidur. Mas Dirga alias Samudra mengiriminya screen recording dari grup chat kantornya.

(“Are u ok today, Nona?”)

Nami benci mengakui bila ada orang lain yang tahu perlakuan rekan-rekan kerjanya di kantor terhadap dirinya. Nami saja menutupinya rapat dari Leony dan teman-teman real lifenya yang lain.

(“Oke, Mas. Maaf karena mas harus menyimak pesan-pesan yang berpotensi mengalirkan energi negatif. Saya janji akan membayar ini semua ketika di New City.”)

Nami menyayangkan pesan-pesan yang tidak menyuratkan rasa terima kasih sama sekali akan es krim gratis yang sudah ia rela berikan kepada rekan-rekan kerjanya. Andai bukan tepat di depan kantornya, mungkin Nami akan memilih membagikannya gratis pada para pejuang rupiah yang mengais rezeki di jalanan.

(“Nevermind, Nona. Saya tidak mencatut perkataan teman-teman kerja nona sebagai hutang yang harus nona bayar. Saya meminta maaf, karena ice cream truck yang saya kirim … ternyata menyeret anda ke situasi yang sulit.”)

Ah, meski Mas Dirga tidak mengirimkan ice cream truck, tetap saja rekan-rekan kerja Nami mencari-cari perkara. Nami bersyukur dirinya masih diberi kesabaran seluas samudera.

(“Saya sudah biasa, Mas.”)

Alias Nami harus terbiasa. Jika ia keluar dari pekerjaannya, belum tentu dirinya mendapatkan ganti yang gajinya setara bahkan lebih besar. Nami harus tetap bertahan sampai mamanya mati mungkin.

(“Nona, maaf jika saya terkesan ikut campur. Namun hati saya tidak bisa tahan dan pura-pura tak peduli. Lingkungan kerja nona sangat buruk. Apa tidak ada keinginan untuk menyelamatkan mental nona dari lingkungan tersebut?”)

Mental?

Tekanan di kantor memang membuat dadanya selapang studion bola. Namun kembali lagi, Nami melakukannya demi setoran mama.

(“Terima kasih sarannya, Mas. Namun saya bertahan bukan karena betah, tapi karena butuh. Nggak gampang mencari pekerjaan di luar sana, Mas. Apalagi ada kemungkinan saya akan masuk blacklist di tempat lain jika mengundurkan diri. Saya terlanjur nyebur ke lingkungan kerja yang demikian.”)

Atasannya pun bukan orang yang bijak dalam bersikap. Nami tidak memiliki power dalam masyarakat. Ia hanya akan menggali lubang kuburannya sendiri jika nekat keluar dari sana.

Perusahaan tempatnya bekerja memiliki cabang lain dan ikatan kerja sama dengan perusahaan-perusahaan lain. Nami tak ingin mengambil resiko dengan mendengar beribu penolakan jika ia berperan sebagai pencari kerja.

(“Nona, jika kamu butuh tempat berkeluh kesah. Nona bisa hubungi saya.”)

Kedua sudut bibir Nami terangkat sempurna. Terngiang kembali akan suara ganteng Mas Dirga yang membuatnya kelojotan saat pertama kali mendengarnya.

(“Jangan, Mas.”)

Samudra jelas bertanya penyebab niat baiknya ditolak. Ingin menebak jika Nami memiliki pasangan. Nyatanya tidak ada satu pun pria yang menghubungi ponselnya, selain Pak Kaze si atasan Nami semata.

(“Kenapa? Tapi saya tidak memaksa jika nona keberatan. Saya hanya ingin menjadi teman anda. Ah, mungkin kedengarannya aneh, karena kita baru kenal dua hari secara tak terduga.”)

Nami memiliki satu penyakit yang sering membuat Leony geram. Nami terlalu welcome dengan siapa saja yang ingin berteman dengannya.

(“Nanti jatuh cinta sama saya. Hehe.”)

Samudra yang membaca balasan Nami, mau tak mau mengembangkan senyum. Pria itu yakin bila Nami bukanlah gadis yang jahat. Pribadinya cukup menarik untuk kesan pertama kenal.

(“Nona Nami lucu. Saya ketawa, lho.”)

Nami ikut tertawa juga akhirnya. Ah, siapa yang menolak berteman dengan pria yang kesan awalnya sudah sangat menarik bagi Nami?

Nami jadi penasaran dengan rupa seorang Mas Dirga. Bagaimana kalau wajahnya tidak seganteng suaranya? Ah, rupa seseorang tidak bisa dijadikan patokan utama! Bukankah manusia itu yang dipegang adalah sikap dan tutur kata?

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • KEPINCUT CINTA IDOLA   HAPPY ENDING

    "Apa ini, Bu?"Saat jam istirahat makan siang, ibunya Samudra menemui Nami secara mendadak. Nami diajak ke cafe terdekat dari kantornya untuk makan siang. Sembari menunggu pesanan disajikan ke hadapan, ibunya Nami memberikan sesuatu kepada sang menantu."Itu tiket. Nggak mungkin kamu nggak tahu." Ibunya Samudra terkekeh kemudian.Ya. Nami tahu jika itu tiket. Namun maksudnya apa memberikan tiket kepadanya?"Kamu sama anak ibu abis bertengkar, kan? Meski sekarang udah baikan, ibu sama ayah mau ngasih dua tiket ini, biar kamu dan Samudra bisa liburan berdua. Anggap bulan madu tipis-tipis.""Bu." Nami tersenyum canggung menatap tiket dan mertuanya bergantian."Kok, ayah sama ibu repot-repot?""Nggak repot sama sekali. Ibu itu kepengen kamu dan Samudra lebih lengket aja."Nami senang, karena mertuanya untuk ke sekian kali menunjukkan kebaikannya yang hangat. Namun kali ini, Nami terpaksa menolak."Ibu, terima kasih banget sudah peduli sama kami dan sayang sama aku. Aku beruntung banget b

  • KEPINCUT CINTA IDOLA   MINTA MAAF BELASAN KALI

    "Maaf soal kelakuanku di mobil."Kalau dipikir-pikir sesudah kepalanya dingin, sikap seperti tadi sungguh childish. "Mas juga minta maaf, Sayang."Samudra kapok mengambil peran untuk drama romantis setelah ini. "Harusnya aku ngerti kalau mas cuma kerja. Padahal aku masih suka dengerin lagu-lagunya mas yang dipersembahkan buat Raline dulu. Tapi anehnya aku nggak cemburu dengernya."Bahkan Samudra sempat menjadikan Raline model video klipnya. Nami masih ingat adegan per adegan romantis Samudra bersama Raline. Namun ketika otaknya memutar memori video klip tersebut, ada pertentangan yang berbeda dengan perkataannya sebelum ini."Tapi kesel, ih! Kok Mas sama Raline so sweet banget? Dibikinin lagu satu album plus dijadiin model video klip lagi."Samudra cuma bisa bengong awalnya. Sampai akhirnya ia tersadar bila harus merespon untuk menenangkan Nami yang tampaknya lelah."Sayang, lagu-laguku yang terinspirasi dari kamu, sudah melebihi dua lagu dari lagu-laguku buat Raline. Kalau kamu mau

  • KEPINCUT CINTA IDOLA   PREMIERE YANG PANAS

    Tak ada yang bisa menandingi bagaimana panasnya hati seorang perempuan, saat mendengar atau bersentuhan sedikit dengan kata menjijikkan bernama PELAKOR. Arsya, Arsyi, dan Leony bergerak gesit mendandani Nami agar lebih mentereng dan mencuri perhatian lebih dari Aleena Kalila acara menonton bersama episode satu yang tayang serempak hari ini. “Aku sudah mengetahui tentang semua yang dikenakan Aleena hari ini. Pemilik butik tempatnya membeli gaun, berhubungan baik dengan Kiano.” Arsya merasa bangga dan puas hati, karena bisa mendapatkan gaun yang lebih wah, tidak norak, tapi tetap elegan untuk Nami. “Hair stylistnya Aleena pun, aku mengenalnya,” sambung Arsya yang memang untuk urusan seputar fashion, sudah tentu memiliki koneksi yang luas. Itu dikarenakan pekerjaannya yang memang berkutat di bidang tersebut. Nami hari itu sungguh tampil maksimal. Perutnya yang sudah sedikit membuncit tidak menjadi halangan untuknya mengenakan gaun berwarna biru malam dengan aksen manik-manik gemerlap

  • KEPINCUT CINTA IDOLA   KOK LEBIH SERASI SAMA ALEENA DIBANDING SAMA ISTRI SAH?

    Syuting sudah usai. Samudra dan Nami yang sempat berseteru dalam diam, perlahan kembali menjalin untuk memperbaiki hubungan mereka yang sempat dingin. Nami gerah dan cemburu mengetahui tak sedikit para penggemar dan netizen yang malah berpendapat terang-terangan jika Samudra dan Aleena sangat serasi. Lebih gilanya lagi, Samudra dan Aleena memiliki fanclub bentukan perempuan-perempuan sinting yang secara tidak langsung, seperti mendoakan Samudra dan Aleena menjadi pasangan real saja. Yang dilakukan Samudra sudah benar. Ia lebih intens memperhatikan Nami. Komunikasi mereka juga meningkat tajam. Bila Nami tidak cepat mengangkat panggilan dan membaca pesan, justru Samudra yang ketar-ketir. Saking tidak inginnya Samudra melihat istrinya sedih dan stress saat hamil, Samudra lebih gila lagi membagikan momen-momen manis Nami yang entah sendirian atau saat bersamanya dan acara kumpul keluarga. Gara-gara hal itu, netizen seperti terbagi-bagi menjadi beberapa kubu. Kubu pertama adalah kubu o

  • KEPINCUT CINTA IDOLA   KOMENTAR DI POSTINGAN POSTER DRAMA SERIES SAMUDRA

    "Sayang, maaf soal Aleena.""Iya. Nggak papa, Mas.""Serius nggak masalah? Jangan bohong.""Kesal sebenarnya." Bahkan Nami gatal sekali ingin menjambak rambut panjang Aleena, kemudian menjedotkan kepalanya ke jalan aspal. Untung saja Nami bukan psikopat. "Tapi aku tahu kalau mas nggak bakalan tertarik. Lagian kalau mas khilaf, aku bisa tinggal angkat kaki."Samudra menelan ludahnya susah payah,"Jangan, Sayang. Masa aku khilaf? Nggak percaya aku memangnya?"Nami cuma tersenyum,"Percaya, kok. Aku cuma mau ngasih tahu aja kalau laki-laki selingkuh yang ngaku khilaf itu, nggak perlu didampingi.""Nggak, Sayang. Aku nggak akan berbuat sebodoh itu. Janji." Samudra sampai mengacungkan dua jarinya. "Iya. Iya."Nami tidak ingin membahasnya lagi. Hormon kehamilannya, membuatnya jauh lebih sensitif. "Gaya bicara kamu berubah banyak, Mas." Nami selama ini jarang menyinggung hal yang satu itu. "Emmm, mas harus terbiasa, Sayang. Dialog juga kebanyakan gaya bahasa informal. Sama kru syuting dan

  • KEPINCUT CINTA IDOLA   NAMI BERTEMU LAWAN MAIN DRAMA SERIES SAMUDRA

    Syuting untuk series drama pertama Samudra pun dimulai hari ini. Syuting hari pertama berjalan cukup lancar. Meski Samudra harus beradaptasi dengan lingkungan baru. Sebelum ini, sebagai seorang artis, tidak dipungkiri memang urusan akting bukan hal yang pertama baginya. Namun syuting untuk series drama dengan musik video tetap ada perbedaan. Samudra harus menghapal naskah dan membangun chemistry dengan lawan mainnya lawan mainnya kali ini adalah seorang gadis bernama Aleena Kalila. Aleena memang pernah berskandal sebelumnya. Namun karena tidak terbukti, Aleena masih tetap digunakan bakatnya dalam dunia entertainment. Karena harus membangun chemistry, mau tidak mau samudra dan Aleena diharuskan lebih dekat agar proses syuting berjalan dengan baik.Tentu saja semuanya dilakukan dengan profesional. Hubungan antara Samudra dengan pemain lain dan para staf pun sangat bersahabat.Samudra juga beberapa kali mendapatkan kiriman food truck dari Mellifluous juga dari teman-teman satu grupny

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status