Share

Part 12–Jatah Bulanan

Tak ada lagi percakapan setelah itu. Kami sama-sama diam dan sibuk dengan pikiran masing-masing.

"Apa kamu menyesal sudah mengenal abang, Dek?" Dia kembali membuka suara setelah cukup lama terdiam.

Aku menggeleng. "Aku enggak menyesal pernah mengenal dan menjadi bagian hidup dari Abang."

"Benarkah?"

Aku mengangguk, lalu menatapnya datar. "Penyesalanku hanyalah ketika memberikan kepercayaan terlalu besar, tapi akhirnya disia-siakan."

Senyum Bang Leon yang sempat terbit, hilang seketika dan berganti dengan raut wajah sendu.

"Hanya satu pesanku untuk kamu, Bang. Hargailah apa yang masih Abang miliki saat ini. Kebahagiaan enggak akan pernah datang pada orang yang enggak bisa bersyukur dan menghargai apa yang dimilikinya."

Bang Leon menunduk dalam. Menyuapkan kembali nasi gorengnya dengan pelan.

"Jadikan ini sebagai pelajaran untuk kita berdua, Bang. Penyesalan ada supaya kita enggak mengulangi kesalahan yang sama. Dan kita sadar kalau rnggak semua hal di dunia ini bisa diulang kembali."

B
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Isabella
ah kelamaan nunggu Leon pergi
goodnovel comment avatar
Yanti Isma
pelakor kalau gak serakah nama nya ibu peri yah nama nya pelakor mah gak bakalan punya ahlak
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status