Share

Kampung Tersembunyi

"Jlitheng, kasihan kamu maafkan aku ya kemarin aku sakit jadi tidak bisa menjengukmu di sini," kata Wirota.

Jltheng si kuda hitam seolah mengerti dengan keadaan Tuannya. Diapun melepas rindu terhadap Tuannya yang selama ini sudah bersamanya dalam suka dan duka bekerja sama melakukan perampokan.

Wirota masuk kerumahnya, dilihatnya debu tebal sudah menempel di berbagai perabotan rumahnya, sarang laba-laba berada di sudut-sudut dinding dan blandar. Wirota menghela nafas panjang seolah ingin melepaskan beban berat dibahunya. Biasanya usai berjudi, merampok atau mencopet, mereka membeli babi guling dan arak, lalu mereka akan makan dan minum bersama merayakan keberhasilan.

"Paman, aku sudah tidak merampok dan mencuri lagi. Seseorang di istana telah memberiku pelajaran menjadi seorang ksatria yang baik dan meninggalkan kemaksiatan. Kini aku sudah menjadi seorang Prajurit Paman," gumam Wirota.

Wirota mengambil sapu dan lap lalu membersihkan rumahnya yang sudah lama tidak ditempatinya. Akhir
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status