Share

Bab 22

Yumna mengikuti Syahdu masuk ke kamar yang kosong. Sebenarnya kamar itu sengaja mereka buat untuk keluarga yang mau datang menginap, tetapi ternyata malah menjadi milik Syahdu.

"Barang-barangnya langsung masukin lemari, kamu jangan sungkan karena ini rumah kamu juga."

"Iya, Mbak." Syahdu masih terus merasa tidak enak.

Posisinya sebagai istri kedua sudah sepatutnya mendapat banyak ujian. Entah itu berupa hinaan dari teman dekat istri pertama atau malah tetangga rumahnya. Akan tetapi, setiap orang memang beda cerita, Bu Wenda bilang kalau grupnya sudah sibuk membicarakan Yumna.

Dia ingin menyampaikan berita itu, tetapi terlalu takut disebut biang kerok dari semua masalah. Syahdu mendesah dalam keputus-asaan, dia memilih diam dan memasukkan pakaiannya ke dalam lemari berukuran sedang.

"Syahdu, kalau kamu butuh sesuatu bilang saja. Misal tidak suka kamar ini karena warnanya atau apa gitu? Kalau masalah luas, sama luas dengan kamar sebelah kok."

"Sudah bagus, Mbak. Aku suka warna hijau mud
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status