Share

BAB 11. PERTOLONGAN DATANG

“Kenapa? Apa kau masih mencintainya?!” sentak Clarista dengan kesal.

“Bukan begitu. Aku hanya ....”

“Kau membuatku kesal, Mas. Kau lihatlah. Aku akan membuat istrimu menderita!”

Clarista nampak begitu marah. Dia kembali menjambak rambutku dengan keras. Rupanya clarista tak main-main dengan ucapannya. Sorot matanya yang begitu tajam mengisyaratkan amarah yang meledak dalam dada.

Berkali-kali aku mencoba melepaskan diri. Namun tak jua berhasil. Aku hanya bisa pasrah. Dalam hati aku berdo’a dan memejamkan mata. Kalau memang takdirku harus mati di tangannya, aku tak bisa menolaknya. Tapi kalau nyawaku belum di ijinkan untuk lepas dari raga, Tuhan pasti akan mengirimkan bantuan.

Mencoba untuk menarik nafas panjang dan siap menghadapi kematian. Selamat tinggal Raisya. Mamah sangat mencintaimu, Nak.

Aku sudah siap menanti kematianku. Namun tiba-tiba terdengar suara tembakan entah dari mana. Mungkin saja hendra akan mengakhiri hidupku dengan cara menembakku, supaya aku tak tersiksa. Mungkink
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status