KURAMPAS MAHAR LIMA MILYAR

KURAMPAS MAHAR LIMA MILYAR

Oleh:  YATI CAHAYA HATI  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
1 Peringkat
27Bab
3.0KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Vania begitu geram saat tahu suaminya akan menikah lagi dengan si pelakor. Dan tak tanggung-tanggung mahar yang akan diberikan sangat fantastis yaitu uang tunai sebesar lima milyar. Apalagi perhelatan megah diadakan di villa miliknya. Jelas saja tak ada kata ampun bagi Mahendra dan si pelakor yang seorang artis papan atas. Vania takkan membiarkan pernikahan itu terjadi. Dia datang ke Villa secara diam-diam. Dia tahu ini sangat berbahaya karena penjaga ada di mana-mana. Bahkan suaminya mungkin saja bisa melenyapkannya secara rapi. Namun Vania tidak gentar. Apalagi dia mantan anggota kepolisian yang tak takut apapun. Dia akan berusaha merebut mahar tersebut dan akan membalas dendam kepada keduanya. Apakah Vania mampu menghadapi para penjaga yang berjumlah begitu banyak dan juga membawa senjata api. Dapatkah Vania keluar dengan selamat ataukah hanya tinggal nama. Bagaimana pula nasib sang suami yang seorang pengusaha kaya raya dan juga si pelakor yang langsung menjadi bullyan para netizen hingga berimbas pada pekerjaannya.

Lihat lebih banyak
KURAMPAS MAHAR LIMA MILYAR Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
H n H
mulai baca .. 12/12/20
2022-12-12 20:55:11
0
27 Bab
1. PENGHIANATAN SUAMIKU
“Sial! Beraninya dia menghianatiku! Awas kau!”Aku mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi. Sesekali melihat keadaan bayiku yang baru berusia tiga bulan tertidur di sampingku. Rasa cemas menghantui. Bagaimana bisa aku membawa putriku untuk menggagalkan pernikahan suamiku.“Kalau bukan karena pelakor itu, suamiku pasti tidak akan menghianatiku!”Ya, hari ini adalah pernikahan kedua suamiku tanpa sepengetahuanku. Informasi akurat yang kudapat dari orang yang terpercaya. Bahkan pernikahan itu akan berlangsung hari ini di villa mewah milikku.Suamiku memberikan villa itu sebagai hadish karena aku akan melahirkan buah cinta kami. Villa itu sudah lebih dahulu diberikan oleh suamiku sebelum bayiku lahir. Sayangnya setelah tahu kalau bayi yang sudah sepuluh tahun kami nantikan berjenis kelamin perempuan. Mas Hendra yang menginginkan anak laki-laki sangat kecewa. Aku menangis saat tahu suamiku tak menginginkan putri kecilku.Kini dengan seenaknya saja dia akan menikah dengan wanita lain set
Baca selengkapnya
2. MELAWAN PENJAGA
Bergegas melangkah dengan mengendap-endap dan sangat berhati-hati. Anak buah hendra berada di mana-mana. Bahkan dapur saja tak luput dari penjagaan ketat. Sok merasa menjadi seorang pejabat.Kembali melanjutkan langkah dengan ekstra hati-hati. Tiba-tiba tanpa sengaja kakiku menendang pot bunga kecil hingga hancur berantakan. Walau tak menyebabkan bunyi yang sangat nyaring, tetap saja mengundang perhatian salah satu penjaga dengan pendengaran sempurna.Ah sial. Sebentar lagi dia pasti menuju kemari. Bisa-bisa ketahuan sebelum tujuan tercapai.“Siapa di situ?!”Suara penjaga mengagetkanku. Mencoba menahan napas, lalu merapatkan tubuh ke dinding. Otakku masih terus berpikir apa yang harus dilakukan. Keringat mulai membanjiri wajah. Aku cemas. Apa jadinya kalau sampai ketahuan. Bagaimana nasib anakku kalau mereka menghabisiku di tempat ini.Harus melakukan sesuatu untuk menyelamatkan diri. Demi Raisya putri semata wayangku, harus berani berjuang untuk melawan mereka.Penjaga sudah semakin
Baca selengkapnya
3. KEPANIKAN SUAMIKU
“Lepaskan!” aku berusaha melepaskan diri. Pria ini mengunci tubuhku sangat erat hingga membuatku kesulitan bernapas.“Diam. Atau kutembak kepalamu!” ucap pria itu dengan menodongkan senjata di samping kepalaku.“Beraninya kau menangkapku! Awas, akan aku laporkan pada suamiku. Akan kuperintahkan dia untuk memecat dan menghukummu dengan berat!” mencoba mengancamnya. Semoga saja mereka takut dengan ancamanku.“Justru Boss akan memberiku imbalan yang sangat besar jika aku berhasil menghentikanmu! Karena hanya kaulah yang harus ditendang dari sini! Menyerahlah. Aku akan melepaskanmu! Tapi kalau kau melawan, aku tak segan-segan menarik pelatuk senjata ini dan memecahkan kepalamu!”Pria itu terlihat serius dengan ucapannya. Para penjaga pasti lebih mementingkan pekerjaannya daripada diriku. Aku harus mengatur strategi. Lebih baik berpura-pura mengalah saja. Biarlah otakku berpikir untuk mengatur strategi kembali.“Oke. Aku menyerah. Tolong lepaskan aku.” Suaraku sengaja merendah. Lalu mengan
Baca selengkapnya
4. MELUMPUHKAN SI PELAKOR
Saat aku sedang asik melihat anak buah suamiku mengusir para wartawan membuatku lengah. Hingga tak menyadari saat seseorang menarik tangan dan memaksaku untuk menjauh.Badannya yang tinggi besar membuat tenaganya sangat kuat. Percuma berusaha untuk melepas cengkeramannya. Semakin berusaha lepas, tanganku terasa semakin sakit.“Lepaskan tanganku!” aku berteriak sembari terus berusaha melepaskan tangan. Pria yang menarik tanganku menoleh. Tak membuang waktu segera kutonjok matanya. Walau tangan kiri yang kugunakan tetap bisa membuat pria itu mengaduh sambil memegangi matanya.Lalu kutendang perutnya hingga dia terjatuh dan cengkeraman tangannya terlepas. Kutinggalkan dia dan berlari menuju calon pengantin.Beberapa anak buah Hendra berusaha menghalangi. Aku melawan mereka dengan membabi buta. Menendang, meninju, memukul kepala serta seluruh gerakan yang pernah kupelajari. Beberapa orang berhasil kulumpuhkan. Namun anak buah Hendra sangat banyak. Mereka juga menuju kemari dengan tujuan y
Baca selengkapnya
5. MEMBALAS SI PELAKOR
Bugg. “Aw.” Aku memekik kesakitan. Satu tendangan pada punggungku membuat senjata yang berada di tangan terjatuh. Aku limbung dan berusaha menyeimbangkan tubuh sambil terus memegangi si pelakor.Bugg. Kembali satu tendangan mendarat pada punggungku. Kali ini terasa lebih keras dan menyakitkan hingga membuatku jatuh tersungkur. Secara otomatis tubuh wanita menjijikan itu lepas dari genggamanku. Sial. Aku merutuki diri sendiri.Mereka sangat pandai membaca situasi. Jumlah mereka sangat banyak. Pasti bisa membagi tugas dengan baik. Sedangkan aku, terlalu nekat datang seorang diri.Walaupun nantinya mereka bisa melumpuhkan atau bahkan mungkin mengambil nyawaku, tidak akan memberikan kebanggaan apapun. Seluruh dunia akan mengecam saat mengetahui bahwa satu wanita dikeroyok oleh banyak lelaki.“Angkat senjata kalian! cepat habisi dia!” suara teriakan si pelakor membangunkan lamunan. Aku harus segera bertindak kalau tak mau mati konyol.Menyapu pandangan. Anak buah Hendra sudah siap dengan s
Baca selengkapnya
6. HENDRA BERNIAT MEMBUNUH VANIA
“Dasar wanita curang! Kalau berani, hadapi aku dengan tangan kosong!” tantang si pelakor.“Waw. Kau menantangku? Baiklah. Sekarang apa maumu?” Beraninya dia menantangku. Tentu saja hal ini membuatku penasaran dengan cara apa dia akan melawanku. Mau main pukul atau main jambak. Entahlah. Sepertinya permainan ini akan sangat menyenangkan..“Buang senjatamu! Kau lawan aku!”“Oke. “ tanpa berpikir panjang aku membuang senjata.“Dengan cara apa kita berhadapan. Saling jambak, saling tampar atau seperti yang kulakukan kepada para penjaga itu? Pilihkan caranya untukku.” Ucapku dengan santai.“Lepaskan dulu tanganku!”“Oke.” Aku menarik kakiku dan melipat kedua tanganku di depan dada. Memperhatikan si artis perebut suamiku dengan seksama. Dia memegangi ruas jari yang kuinjak tadi. Sedikit mengaduh. Mudah-mudahan saja remuk atau minimal retak.Beberapa menit berlalu, dia masih saja memegangi tangannya. Dalam sekejap, wanita itu mengambil senjata yang kubuang. Lalu mengacungkan pistol ke arahku
Baca selengkapnya
7. ADU MULUT
Benar saja. Dia mengangkat senjata dan bersiap menembakku.“Bersiaplah Vaniaaa!!!” teriak Hendra membahana. Namun kurasakan ada getaran pada suaranya. Entah apa yang tengah dirasakannya.Tiba-tiba jiwa terasa hampa. Orang yang selama ini sangat kucinta akan menghabisi nyawaku. Bayangkan saja bagaimana perasaanku. Hancur, sedih dan kecewa. Berbagai perasaan berkecamuk dalam dada.“Hendra! Apa salahku padamu. Aku selalu mendukung setiap langkahmu. Saat kau jatuh aku selalu membantumu untuk bangkit. Saat kau sakit, kemana wanita-wanita teman ranjangmu. Hanya aku yang mau merawatmu sampai kau membaik. Kau pikir aku tidak tahu, berapa puluh kali kau berganti teman ranjang. Aku tetap diam walau sakit. Bahkan kalau membahasnya, kau akan menampar dan juga memukuliku. Aku tetap diam dan setia kepadamu. Apa salahku hingga kau ingin melenyapkanku?!” beruntun pertanyaan yang kuajukan kepadanya. Rasanya sudah cukup bersabar menghadapi kekasaran dan juga perselingkuhannya.“Kau mau tahu jawabannya
Baca selengkapnya
8. MENYERANG DENGAN SEBILAH PISAU
Aku memegangi kepala yang terasa sangat sakit. Pukulan tadi mengenai pelipis hingga membuat kepala seperti mau pecah. Punggungku juga sama. Sakit sekali. Rasanya tubuhku sudah tak kuat menahan kepala.Aku harus segera mengakhiri semua ini. Tubuh ini kian letih. Percuma mengulur waktu , kalau tak ada kesempatan untuk membuat sebuah kesepakatan. Harus memutuskan segera. Aku atau dia yang mati.Menegakkan kepala dan menatap suamiku dengan tajam. Sudut bibirnya yang ditarik ke atas menunjukkan betapa dia mengejek dan merendahkanku.“Kau mau menembakku? Ayo tembak saja!” sentakku dengan tegas.Tanpa ragu aku mendekat ke arah suamiku.“Cepat tembak aku, Mahendra! Cepat!” teriakku dengan kesal.Hendra berjalan mundur. Wajahnya terlihat tegang. Sekilas aku melihat ada gurat keraguan dalam sorot matanya. Aku tak peduli lagi. Yang kutahu, lelaki di hadapan sudah siap untuk membunuhku dengan senjata api di tangan.“Ayo, tembaklah istrimu ini! Jangan ragu. Atau kau yang akan menyesal karena akul
Baca selengkapnya
9. ISI PERJANJIAN PRA NIKAH
“Jangan Vania! Jangan lakukan itu. Aku akan penuhi apapun keinginanmu. Yang penting kau lepaskan Clarista. Aku mohon.” Tiba-tiba Hendra berlutut di hadapanku memohon belas kasih.Aku menyunggingkan senyum sinis. Rupanya suamiku ini takut kehilangan calon istri barunya. Dia mencoba bernegosiasi denganku. Baiklah. Akan kuladeni sejauh mana permainannya.“Kau takut, Mahendra?! Apa kau sangat mencintainya?” tanyaku dengan dada bergemuruh. Dengan mata kepalaku sendiri aku melihat suamiku membela selingkuhannya.“Aku ... aku ....”“Baiklah. Apa kau yakin akan memenuhi segala permintaanku untuk menukar nyawa dari selingkuhanmu ini?!”“Aku janji. Apapun itu!”“Yank. Kau jangan bodoh! Wanita ini pasti akan meminta seluruh hartamu!”Aku menaikan sudut bibirku, lalu menekan lehernya lebih kuat hingga dia mengaduh kesakitan.“Kau pikir harta itu milik Hendra?! Aku katakan padamu. Sebentar lagi, dalam sekejap mata seluruh kekayaan yang kau incar dari suamiku akan menjadi milikku!”“Apa maksudmu, Va
Baca selengkapnya
1O. SERANGAN YANG MEMBABI BUTA
Dor. Dor. Sial. Hendra memberondongku dengan peluru. Entah mendapat kekuatan darimana, tubuhku mampu bergerak. Dengan cepat aku menjatuhkan tubuh ke lantai dan bersembunyi di balik meja. Mataku bergerak mencari senjata yang terjatuh.Aku berusaha mengambil senjata yang tak jauh dariku. Sial. Hendra kembali menembakku. Untung saja aku menarik tangan. Kalau tidak, pasti timah panas itu bersarang di tanganku.“Mau ke ujung duniapun, akan ku kejar kau, vania! Ayo keluar. Jangan jadi pengecut!”Posisiku terjepit sekarang. Tak ada senjata di tangan. Artinya, nyawaku berada di ujung tanduk. Hendra dan anak buahnya pasti akan menyerangku membabi buta.Braak. Seseorang menendang meja yang melindungi tubuhku. Benar saja, mereka menembakku dari berbagai arah. Dengan cepat aku berguling-guling menghindar dari serangan. Saat tembakkan hampir mengenai tubuhku, aku berhasil menghindar dengan melompat dan jungkir balik menghindari.Posisiku benar-benar tidak menguntungkan. Saat ini aku tak bisa lari
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status