Share

Part 16. Informasi dari Bu Indah.

"Tadi saat saya mengantar bubur ayam, Mas Aksa sedang sama cewek, di ruang tamu. Mereka berciuman, sambil saling berpelukan."

Jedder!!!

Ucapan Bu Indah yang hanya berbisik, namun terdengar bak petir yang menggelegar.

Seketika dadaku terasa begitu sesak, seolah terhantam oleh batu yang besar.

Aku berusaha mengatur nafasku, yang terasa kian tersengal.

"Tenang, Non Luna, jangan panik."

Bu Indah segera berlari ke dalam, sebentar kemudian, dia sudah keluar lagi dengan membawa segelas air putih hangat di tangan kanannya.

Diminumkan air putih itu kepadaku.

"Pelan-pelan minumnya, Non," ucapnya lagi.

Aku yang masih berdiri mematung, dituntunnya untuk duduk di kursi bergaya Eropa itu.

"Non Luna, saya minta maaf. Jika saya tahu, reaksi Non Luna akan seperti ini, tadi mungkin lebih baik, saya tidak ngomong sama Non Luna."

Bu Indah memperlihatkan raut wajah yang penuh penyesalan.

"Tidak apa-apa, Bu. Terimakasih, Bu Indah sudah berbaik hati memberikan informasi tentang hal itu," jawabku pelan.

"Tap
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status