Share

8. Penyesalan selalu di akhir

Matahari sudah tidak nampak di langit, ia menghilang ketika awan menunjukkan warna kelabunya. Mirip seperti suasana hatiku saat ini, kelam. Mungkin dia ingin memuntahkan air matanya sama sepertiku yang diliputi kesedihan.

Aku pulang dengan hati yang nelangsa. Sakit kepala tidak mau hilang sejak mendapatkan surat dari pengadilan. Surat gugatan cerai dari Andin.

Kenapa harus dikirim ke kantor? Sekarang orang kantor jadi tahu kalau aku dan Andin akan bercerai. Sebenarnya ini semua karena kecerobohanku yang tidak segera menyimpan surat pemberitahuan gugatan cerainya Andin.

***

"Jak, ini kamu kasih ke Pak bos, tanyakan berkas yang kemarin sudah ditandatangani--" Boni terdiam. Aku yang semula masih menatap laptop berusaha menyelesaikan pekerjaan, mendongak ke arahnya.

"Ini apa?" Matanya melirik ke arah surat gugatan cerai yang kuletakkan begitu saja di atas meja setelah membacanya.

Segera kuraih dan menyimpannya ke dalam tas kerja.

"Bukan apa-apa," jawabku cepat tak ingin diketahui.

"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sarti Patimuan
Jaka aibmu sudah mulai ketahuan oleh tetangga
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status