Kakakku Suamiku

Kakakku Suamiku

By:  𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪 𝓜𝓮𝓻𝓪𝓱  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
17 ratings
175Chapters
29.9Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Sudah jatuh masih harus tertimpa tangga pula, begitulah gambaran untuk kehidupan Ratian saat ini. Kehilangan kedua orang tua secara bersamaan membuatnya larut dalam keterpurukannya. Belum cukup dengan itu, kini ia harus kembali dihadapkan dengan pernikahan yang tak diinginkannya. "Apapun, asalkan aku bisa melindungi milik orang tuaku. Termasuk menikahi laki-laki kejam itu." Akankah Ratian mampu menghapus rasa traumanya, atau malah ia akan semakin terpuruk dengan adanya pernikahan tersebut?

View More
Kakakku Suamiku Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
default avatar
rama mukti
ayuk lah gaz ken
2023-10-28 08:38:55
0
user avatar
Latem Schot
tambahin donkk thor up nya... :(
2023-05-02 04:54:55
0
user avatar
Latem Schot
up donkkkk....
2023-04-23 09:11:32
0
user avatar
Latem Schot
dobel donkk thor....
2023-04-09 04:41:40
0
user avatar
Latem Schot
tiap hr donkk up nya...
2023-03-26 11:51:34
0
user avatar
Latem Schot
dobel donkkk.... :(
2023-03-15 07:21:57
0
user avatar
Hilda Yunita
ceritanya seru dan bahasanya santai jadi penasaran terus sama ceritanya ... dan buat penulis tolong tiap hari update ya...
2023-02-11 23:33:52
0
user avatar
amel
tiap hr up donkk thor... :(
2023-01-25 07:58:46
0
user avatar
Latem Iku Luluk
blm up lg ka...??
2023-01-03 20:49:08
0
user avatar
amel
rajin up ka thor....??
2022-12-31 15:13:32
0
user avatar
Mblee Duos
salam kenal dari aku yang pemula kak...... semangat nulisnya ya kak... saling support juga yuk, di cerita aku MAMA MUDA VS MAS POLISI......
2022-11-24 17:14:04
0
user avatar
GUENVII PISKUL
Semangat terus ya author
2022-10-17 11:53:13
0
user avatar
Siti Khotimah
bikin penasaran . semangat terus thor.........
2022-10-09 22:00:28
0
user avatar
lindu putra
mantab, sweet home alabama
2022-08-19 14:23:04
0
user avatar
Bayu Wicaksono
maju terus kak, semangat nulis novel nya
2022-08-19 14:02:35
0
  • 1
  • 2
175 Chapters
Eps 01
Jerit tangis menghiasi malam kelam itu, malam dimana semua berdarah tanpa nyawa. Matanya menatap nanar tubuh tak bergerak di depannya, ingin meraih namun sendirinya tak berdaya."Tolong, tolong kami," hanya suara lirih itu yang tersisa dari tenggorokannya.Hujan datang bergerombolan, menyaksikan tragisnya malam berdarah itu. Dalam pekat hujan terlihat tangan yang berusaha menggapi, lemah dan begitu pucat. Hingga mungkin tak sanggup menggapai dan semua menjadi gelap baginya.**Sudah lebih dari satu minggu berlalu, tubuh gadis itu masih sama dan tak menunjukkan responnya. Dokter sudah berusaha memberikan rangsangannya bahkan juga keluarganya namun sepertinya gadis itu masih lelah dan memilih mengistirahatkan tubuhnya."Bagaimana dengan putri saya dok, kapan dia bisa kembali terbangun?""Benar, ini sudah terlalu lama. Sudah waktunya dia bangun kembali dok.""Kami sudah berusaha Pak, Bu. Kami masih akan terus berusaha."Samar-sama
Read more
Eps 02
Hari telah berganti, kondisi Tian sendiri jauh lebih baik dari hari kemarin. Kesehatannya berangsur membaik namun dokter menyarankan pada keluarga untuk membawa Tian memeriksakan mentalnya. Kecelakaan itu menjadi luka bernanah dalam diri Tian, bayangan-bayangan itu selalu menusuk ingatannya.Tak ada yang salah dengan Tian, semua baik-baik saja. Hanya saja Tian memang menolak berbicara setelah ia sadarkan diri. Wirman sudah mengatur semuanya, ia akan membawa Tian ikut pulang bersama ke Surabaya.Tok.. Tok..Wirma juga Dewi saling bertukar pandang saat mendengar suara pintu di ketuk, Dewi mendekati Tian dan membawanya ke kedalam dekap hangatnya."Ayah buka dulu, " ucap Wirma yang mendekat ke arah pintu.Krekk,"Selamat siang," sapa laki-laki bertubuh kekar itu pada Wirma yang membukakan pintu.Dengan sopan Wirma mempersilahkan laki-laki itu masuk dan kembali menutup pintu. Dewi menatap lekat laki-laki yang berjalan ke arahnya itu.
Read more
Eps 03
Setelah mendapat perawatan dari psikiater akhirnya Tian kembali tenang, dokter tersebut juga memberi selembar resep untuk di konsumsi Tian. Tak hanya itu, dokter juga mewanti-wanti untuk tak membahas apapun yang akan memancing emosi Tian."Terima kasih, kami akan mengingat semuanya," ucap Wirma yang mengantarkan dokter tersebut keluar dari rumah.Sedang di dalam kamar nampak Lecy masih terus bertanya tentang apa yang terjadi dengan saudarinya itu. Ia juga bertanya tentang kedatangan Ratian bersama kedua orang tuanya."Di mana om Prambu juga tante Saci?""Lecy, tolong jangan pernah bahas mereka lagi apalagi di depan Tian.""Ya tapi kenapa? Kenapa nggak boleh sih Bun?""Nanti pasti akan kami ceritakan, tidak sekarang sayang," sahut Wirma yang baru masuk ke dalam kamar."Gimana?""Aku suruh bibik beli obatnya," jawab Wirma.Merasa diabaikan membuat Lecy memilih untuk keluar dari dalam kamar, Wirma juga Dewi hanya bisa salin
Read more
Eps 04
Semua orang terkejut dengan apa yang Tian lakukan, terlebih Ardan yang berada di depannya saat ini. Wirma yang baru saja masuk terkejut, belum sempat ia melangkah mendekat sudah lebih dulu Tian menggores nadinya."Ratian!"Tetes demi tetes darah mulai berjatuhan mewarnai lantai, Wirma berlari dan merengkuh tubuh yang limbung itu. Semua orang panik, semua orang terkejut dengan tindakan Tian barusan. Di saat semua orang tengah berusaha menyelamatkan Tian, Ardan hanya terdiam di tempatnya dengan pandangan tak percaya di depannya."Bunda, panggil dokter.""Ti loe kenapa sih, loe harus bertahan," tangis Lecy sembari menekan pergelangan tangan Tian dengan sebuah kain."Lihat, lihat apa yang kamu lakukan nak. Ini yang kamu mau?"Ardan terduduk lemah tak berdaya mendengar teriakan ayahnya, ia tak menyangka jika akan seperti ini kejadiannya. Ia tak berniat menyalahkan Tian atas apa yang terjadi dengan orang tuanya, emosi yang membuat Ardan buta denga
Read more
Eps 05
Hari yang di tunggupun akhirnya tiba, rumah sudah rapi dengan hiasan beberapa bunga. Tamu yang di undang juga mulai berdatangan, tak banyak hanya beberapa orang juga kolega milik keluarga Prambu juga keluarga Wirma."Saya tidak menyangka jika jawaban dari anda akan secepat ini tuan Wirma," ucap Beno yang tengah berdiri bersama Wirma."Buat saya lebih cepat juga lebih baik, sebelum mereka muncul sebaiknya kita dului dengan rencana yang sudah almarhum rencanakan.""Saya setuju dengan anda tuan, dan mengenai kepulangan nona nantinya kembali ke Jakarta akan saya urus pengawalannya.""Sebaiknya dari kejauhan saja ketika mengawasi, putra saya tidak suka jika privasinya terlalu diusik.""Saya akan mengingat itu."Pembicaraan itu usai ketika penghulu yang ditunggu telah tiba, duduk di tempat yang telah disediakan sembari menunggu kedua pengantinnya.Di dalam kamar nampak Lecy tak hentinya memandangi calon kakak iparnya itu, cantik dan sungguh
Read more
Eps 06
Semua orang kini tengah berkumpul dalam satu meja makan, nampak Tian masih canggung dengan status barunya yang harus terbiasa melayani Ardan suaminya. Dewi dengan sabar terus mengajari Tian beradaptasi, membiasakan diri dengan Ardan yang akan selalu bersamanya.Semua orang makan dalam diam, menikmati masing-masing makanan dengan pemikiran berbeda-beda. Usai menikmati makan malam Wirma mengajak semuanya untuk berpindah ke ruang keluarga, di sana ia ingin membahas kelanjutan dari rencana Ardan putranya."Jadi gimana?" tanya Wirma."Apanya ayah?""Gimana rencana kamu setelah ini?""Ardan akan membawa Tian kembali ke Jakarta, Ardan nggak bisa ninggalin kuliah di sana terlalu lama.""Tian, gimana menurut kamu nak?" tanya Dewi yang menggenggam tangan menantunya itu.Tian masih terdiam, ia masih bimbang dengan rasa takutnya. Ia merasa selalu di awasi hingga membuatnya merasa tak nyaman."Om akan sediakan semuanya ketika kalian pindah ke Jakarta kalau begitu," seru Beno membuka suara.Ardan m
Read more
Eps 07
"Benar-benar tak bisa dibiarkan!"Suara itu sontak mengejutkan keduanya, suara yang menggelegar dan dihafalnya itu. Siapa lagi jika bukan suara milik  nyonya Larasati, ibu kandung dari Wirma yang berarti nenek dari Ardan juga Lecy."Di mana anak tengik itu, siapa dia berani memaksa cucuku menikahinya," ucapnya dengan menggebu-gebu.Terlalu sibuk dengan urusan pernikahan Ardan membuat keduanya lupa dengan nyonya Larasati. Seharusnya mereka mempersiapkan rencana untuk kemarahan Larasati ini, namun nampaknya kali ini mereka melupakan tugas terpenting itu.Larasati adalah wanita dengan ketegasannya, ia sangat menyayangi Ardan dibandingkan dengan Lecy. Baginya Ardan adalah segalanya sebab Ardan lah yang nantinya menjadi penerus keturunan keluarganya.Namun mendengar cucu kesayangannya dipaksa menikah membuatnya mau tak mau harus terbang kembali ke Surabaya. Sudah sejak lama Larasati menikmati masa tuanya di Yogyakarta, jarang sekali berada di Surab
Read more
Eps 08
Makan malam terasa begitu dingin, tak seperti sebelumnya. Tian terlihat sedang melayani suaminya saat Larasati tiba-tiba merebut piring itu dan melayani cucunya sendiri."Bu," tegur Wirma melihat kelakuan ibunya.Dewi mengisyaratkan Tian untuk membiarkan Larasarti melakukan apa yang di sukainya. Ia tak ingin melihat Tian kembali mendapat amukan mertuanya itu. Lecy tak suka dengan sikap oma nya itu, sejak dulu oma nya itu selalu pilih kasih membuatnya sedikit tak menyukai perangainya."Kakak ipar, bisa tolong ambilkan aku ayam itu. Jauh," manjanya pada Tian."Jaga ucapanmu, dia bukan kakak iparmu." marah Larasati menatap tajam Lecy di sebrangnya.Lecy hanya bisa memanyunkan bibirkanya melihat reaksi oma nya, ia tak ingin membuat bundanya kembali menjadi bulan-bulanan dari omanya."Ini, mana piringmu." ucap Tian yang menyodorkan ayam pada Lecy. Sedang Lecy yang merasa di perhatikan merasa begitu senang, ia begitu antusias mengangk
Read more
Eps 09
Lecy begitu menikmati makan malamnya, sederhana hanya di sebuah angkringan jalan namun banyak peminatnya. Ardan merasa takjub sebab baru kali ini melihat Tian duduk santai di tempat yang tak selevel untuknya."Kalau nggak nyaman kita pulang aja," ucap Ardan pada Tian yang tengah menikmati nasi kucingnya."Nyaman kok.""Baru pertama kali ya ke tempat kayak gini?" tanya Lecy yang mengerti maksud dari kakaknya itu.Tian menggelengkan kepalanya, "Enggak, udah sering sama Papa Mama kalau malam lapar pasti cari angkringan di Jakarta."Semua kembali menikmati makan malamnya, entah kapan lagi akan ada kesempatan seperti ini untuk ketiganya. Namun kali ini hanya ingin menikmati waktu dengan segala ketenangan di hati.Larasati tak bisa memejamkan matanya, ia berulang kali menatap jam dinding di rumahnya. Ia begitu geram dan sangat kesal, ia merasa Tian sengaja membuat cucunya pulang larut malam."Emang ya, nggak tahu aturan. Nggak ada orang tua
Read more
Eps 10
Tubuh Tian bergetar menatap tiga laki-laki asing di depannya saat ini, terlebih kini salah satu tangannya di cekal dengan begitu kuat oleh salah satu laki-laki itu. Semakin ia memberontak dan menolak, semakin laki-laki itu dengan kuat mencengkeram tangannya. Tian yang semula kalut dengan emosinya kini berusaha setenang mungkin, ia tak mungkin menghadapi mereka dengan keadaan kalut seperti tadi. Ketiga laki-laki itu terlihat tertawa melihat Tian yang sudah tak memberikan perlawanan, mereka berfikir saat ini Tian sudah bersedia mengikuti keinginannya."Nah gitu dong cantik, nurut. Tenang, nggak akan sakit kok. Yakan coy," serunya tertawa bersama teman-temannya."Oh ya?""Tentu saja.""Sakit tidaknya hanya saya yang boleh menentukan itu," serunya. Kini tatapan mata Tian begitu tajam menatap semua laki-laki itu.Entah bagaimana ceritanya sebab yang pasti saat ini Tian tengah memelintir tangan yang sedari tadi mencengkeramnya. Tak hanya itu
Read more
DMCA.com Protection Status