Share

Bab 3

Author: Doni
Tiga hari kemudian, dokter menyatakan bahwa Victoria sudah boleh keluar dari rumah sakit.

Dengan langkah pincang, dia kembali ke rumah. Di ruang makan, keempat anggota keluarga itu duduk bersama, menyanyikan lagu ulang tahun dengan penuh tawa dan sukacita.

Bahkan Victoria sendiri nyaris lupa bahwa hari ini juga hari ulang tahunnya.

Orang tuanya sibuk menyendokkan lauk ke piring Kaitlin, wajah mereka dipenuhi senyuman dan kasih sayang yang nyaris meluap dari sorot mata mereka.

Sementara itu, Kaitlin menatap Lewis dengan penuh perasaan, lalu dengan hati-hati menyeka krim di sudut bibirnya.

Seorang pelayan menghampiri dan mengambil tas dari tangan Victoria, lalu menatap perban di dahinya yang belum dilepas sepenuhnya.

"Nona, Anda nggak apa-apa?"

Satu kalimat itu memecah ketenangan di ruangan. Semua orang menoleh ke arahnya. Kaitlin segera berdiri dan bergegas menghampiri Victoria, lalu tiba-tiba berlutut dengan suara yang keras.

"Kak, aku salah sudah merusak pernikahanmu. Kalau mau memukulku, silakan!"

Melihat Kaitlin berlutut, tiga orang itu langsung bergegas membantunya berdiri.

Victoria berdiri menyaksikan drama ini tanpa ekspresi. Dia bahkan tidak ingin menyerahkan hasil tes DNA itu. Dengan keluarga seperti ini, lebih baik dia benar-benar menjadi seorang yatim piatu.

"Kaitlin, kamu nggak perlu berlutut padanya. Dia yang telah mencuri hidupmu," ujar Lewis sambil berusaha menarik Kaitlin bangun. Namun, gadis itu tetap bertahan di posisi berlutut.

Victoria menatap semua itu dengan datar. "Semua yang kamu inginkan sudah kamu dapatkan. Sekarang kamu masih mau berpura-pura di depan siapa?"

"Bukannya kamu bilang kalau aku nggak datang, kamu akan lompat dari atap? Lalu kenapa kamu masih berdiri sehat di sini? Lompat saja!"

"Memang vila keluarga kita nggak tinggi-tinggi amat, tapi kalau melompat, senggaknya bisa cacat seumur hidup..."

Tamparan keras dari ayah mendarat di pipinya, membuat Victoria terhempas ke sofa.

Ini adalah pertama kalinya dalam hidup Victoria ditampar oleh ayahnya. Selain itu, ayah sama sekali tidak menunjukkan penyesalan.

"Bagaimana bisa kami membesarkan anak nggak tahu terima kasih sepertimu! Apa ini yang kami ajarkan padamu?"

"Masih bisa tinggal di Keluarga Holmes, bahkan biar kamu dinikahkan dengan Lewis, itu sudah bentuk penghormatan kami padamu. Jangan jadi orang yang nggak tahu diri!"

Victoria tersenyum. Jadi sekarang dia harus berterima kasih atas semua luka yang telah diberikan keluarga ini padanya?

Di sudut yang tidak terlihat oleh orang lain, sudut bibir Kaitlin sedikit terangkat, seolah tengah memamerkan kemenangan.

Kaitlin meraih tangan Victoria. "Kak, ayah, ibu, dan Kak Lewis sedang merayakan ulang tahunku. Ini kue stroberi kesukaanku. Ayo ikut bersama kami."

Victoria melepaskan genggamannya dengan kasar.

"Aku nggak mau mengganggu perayaan keluarga bahagia kalian."

Gerakan Victoria tidak keras, tetapi Kaitlin sengaja membiarkan tubuhnya membentur meja teh di samping. Air matanya langsung mengalir deras, membuat siapa pun merasa iba.

"Victoria! Jangan keterlaluan!"

Kepala Victoria terasa sakit. Dia benar-benar tidak tahan melihat kebahagiaan palsu dari keluarga beranggotakan empat orang itu.

Victoria berbalik dan naik ke lantai atas dengan meninggalkan satu kalimat.

"Aku alergi stroberi."

Saat dia kembali ke kamarnya, ternyata seluruh ruangan sudah dipenuhi barang-barang Kaitlin.

Nyonya Holmes menyusul dan menarik tangan Victoria sambil berkata, "Victoria, jangan salahkan ayahmu. Kaitlin bilang dia suka kamarmu karena sinarnya bagus. Kami takut dia tertekan, jadi menuruti keinginannya. Barang-barangmu kami pindahkan ke lantai satu, mohon pengertiannya, ya."

Satu bersikap lembut, yang satu lagi bersikap keras. Mereka benar-benar kompak sekali.

Victoria buru-buru turun ke lantai satu.

Barang-barangnya menumpuk memenuhi ruang penyimpanan kecil itu. Dalam tumpukan barang yang berantakan, Victoria terus mencari laporan penelitiannya. Itu hasil kerja keras seluruh tim laboratoriumnya selama setengah tahun tanpa tidur.

Itu juga merupakan paten pertamanya sebagai peneliti.

Victoria masuk ke ruang tamu.

Dia tahu, satu-satunya yang mungkin mengambil laporan itu hanyalah Kaitlin.

"Kaitlin, kamu yang ambil laporanku, 'kan?"

Belum sempat Kaitlin bicara, ayah sudah menyela.

"Kami yang mengizinkan Kaitlin mengambil laporan itu. Dia membutuhkannya untuk lulus. Kamu pintar, buat lagi saja!"

Victoria mengepalkan tinjunya. "Jadi kalian semua tahu? Kalian tahu ini namanya apa? Mencuri! Menjiplak!"

Rowan bahkan tidak mengangkat pandangannya. "Semua milikmu adalah milik Kaitlin. Hanya laporan biasa, terserah kami kalau mau mengambilnya."

Victoria gemetar karena marah. "Itu hasil kerja keras seluruh tim, bukan milikku seorang!"

"Kaitlin! Kembalikan laporanku!"

Kaitlin kembali berperan sebagai gadis lemah yang manis, dia memeluk Nyonya Holmes dan menyembunyikan diri dalam dekapannya.

"Victoria, kami sudah merawatmu selama 20 tahun. Itu sudah lebih dari cukup. Sekarang kamu masih mau merebut sesuatu dari Kaitlin?"

Victoria tahu dia tidak akan menang melawan mereka. Dia hanya bisa mengalah. "Kalau kalian ingin mengganti kerugiannya, ambil saja semua harta dan barang milikku. Aku hanya mau laporanku kembali"

Rowan tetap tidak mau berkompromi. "Harta itu memang milik Kaitlin, bukan hakmu untuk bicara soal mengembalikan."

Victoria menatap sosok ayahnya, sosok yang sudah dia panggil ayah selama 20 tahun, yang dulu menggendongnya di atas bahu.

Hati Victoria membeku.

Tidak ada lagi alasan baginya untuk tinggal di rumah ini.

"Baik. Kalau keluarga ini nggak bisa menerimaku, aku pergi. Tapi, jangan harap kalian bisa mengambil laporan penelitianku."

Victoria merasa ironis sekaligus muak. Kalau suatu hari mereka tahu bahwa anak kandung mereka sebenarnya bukan Kaitlin, apa mereka akan menyesal?

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Kala Kumenoleh, Cinta Telah Pergi   Bab 23

    "Pergi! Panggilkan pengantin pria kalian! Masa ayah mertua nggak boleh datang ke pernikahan?"Teriakan itu menarik perhatian. Kepala pelayan Keluarga Zac datang membawa lebih dari sepuluh pengawal berpakaian jas hitam rapi."Halo, Pak Rowan."Tuan Holmes segera berteriak ke arah para kerabat dan teman yang datang bersamanya, "Lihat sendiri! Kami bahkan pernah makan bersama di Kediaman Keluarga Zac! Pasti ini hanya salah paham!"Kepala pelayan menyesuaikan kacamata berbingkai emasnya, lalu tetap tersenyum sambil berkata, "Pak Rowan, nyonya muda kami nggak mengakui hubungan ayah dan anak dengan Anda. Maka dari itu, Nyonya Clarisa juga nggak mengakui adanya hubungan keluarga dengan Anda.""Kalau Anda terus membuat keributan, ini hanya akan mempermalukan kedua belah pihak.""Kami ini keluarga terhormat. Nggak baik kalau sampai ribut di depan umum. Kami mohon Anda kembali saja."Tuan Holmes menolak menyerah, suaranya terdengar menahan emosi. Nyonya Holmes di sampingnya mulai mengusap air ma

  • Kala Kumenoleh, Cinta Telah Pergi   Bab 22

    Pernikahan antara Liam dan Victoria dijadwalkan sebulan kemudian.Sementara itu, Lewis, begitu kembali ke Kota Aerilon, dia langsung mencari Kaitlin.Dia mengajaknya bertemu di atap gedung.Kaitlin duduk di kursi roda, dia naik ke atas dengan penuh harapan di matanya."Kak Lewis, akhirnya kamu mengingatku!"Namun, Lewis memandangnya dengan jijik, lalu mengangkat Kaitlin dari kursi roda dan menekannya ke pagar pembatas atap."Sudah pernah kubilang padamu, jangan sekali-kali menyakiti Victoria! Kalau nggak, aku nggak akan memaafkanmu!"Kaitlin tertawa sinis. "Aku ini sudah cacat. Kamu mau apa? Mau bunuh aku? Bagus! Dengan begitu, kamu nggak akan pernah bisa melupakanku seumur hidup!"Kening Lewis berkerut."Bagaimana bisa ada orang sejahat kamu? Apa untungnya bagimu menghancurkanku dan Victoria?"Kaitlin tertawa menyeramkan. "Apa untung? Aku bahagia kalau melihat kalian menderita!""Siapa yang mendorongku sampai di titik ini? Kalian!"Kaitlin menarik lengan baju Lewis dengan air mata ber

  • Kala Kumenoleh, Cinta Telah Pergi   Bab 21

    Setelah mendarat di Kota Aerilon.Victoria beristirahat selama dua hari sebelum kembali ke Kediaman Keluarga Zac bersama Liam.Hari itu, Victoria mengenakan gaun yang dipilihkan sendiri oleh Liam. Sepanjang perjalanan, dia begitu gugup hingga tidak berani bicara.Liam menyadari kegelisahannya, lalu menggenggam erat tangan Victoria."Hanya mantu jelek yang takut bertemu mertua. Kamu cantik, ngapain takut?""Tenang saja, aku yakin ibu pasti akan menyukaimu."Victoria tahu betul status Keluarga Zac di Kota Aerilon. Jika Keluarga Holmes saja dianggap naik kelas saat dipasangkan dengan keluarga Dixon, apalagi dengan Keluarga Zac?Tidak gugup? Tentu mustahil.Bukankah di drama-drama biasanya seperti itu? Ketika gadis dari keluarga biasa mencoba masuk ke keluarga kaya raya, biasanya ibu sang pria akan melemparkan cek sepuluh miliar demi memisahkan mereka.Makin Victoria pikirkan, makin kacau pikirannya.Sampai akhirnya mobil memasuki sebuah kawasan perumahan besar, dia melihat dengan jelas pa

  • Kala Kumenoleh, Cinta Telah Pergi   Bab 20

    Victoria menatapnya dengan mata berkaca-kaca.Di bawah panggung, tiga orang yang pernah dia anggap sebagai keluarga, yang sebenarnya tahu seluruh kebenaran kasus ini, tidak memiliki keberanian untuk membelanya. Justru pria di hadapannya yang terlihat tidak bisa diandalkan ini, tanpa ragu berdiri di sisinya, memercayainya, mendukungnya, dan menjadi tamengnya.Para penonton mulai berbisik-bisik dan heboh.Di tengah para penonton yang riuh, Liam berlutut satu kaki sambil menggenggam tangan Victoria. Dari saku celananya, dia mengeluarkan sebuah cincin berlian yang begitu besar hingga penonton di barisan belakang bisa melihat kilaunya!"Victoria! Maukah kamu menikah denganku?Segala keraguan dan tuduhan tiba-tiba tenggelam oleh momen ini.Seperti kata orang, cara terbaik mengalihkan skandal adalah dengan menciptakan berita lain.Kaitlin yang muncul di layar besar tampak jelas sedang menyaksikan siaran langsung dari tempat ini. Melihat situasi mulai berbalik arah, dia tampak terguncang hebat

  • Kala Kumenoleh, Cinta Telah Pergi   Bab 19

    Tuan Holmes berdiri untuk memotret Victoria, sementara Nyonya Holmes menangis haru karena bahagia.Berbagai media besar saling berlomba memberitakan momen itu.Namun, tiba-tiba seorang wartawan mengeluarkan ponselnya dan menunjukkannya kepada rekan di sebelahnya.Tidak lama kemudian, semua wartawan mengeluarkan ponsel dan mulai mengecek.Suasana di lokasi langsung menjadi heboh.Beberapa orang mulai berbisik-bisik, menatap Victoria dengan pandangan aneh.Kabar itu sampai ke telinga dewan juri. Ketua dewan juri adalah pendukung rival Victoria. Kesempatan sebagus ini tentu tidak akan dilewatkan olehnya.Dia segera memerintahkan agar siaran langsung dari ponsel itu ditampilkan ke layar besar.Wajah Kaitlin pun muncul dengan jelas di layar besar.Kaitlin duduk di kursi roda, menangis pilu dengan wajah penuh air mata."Semua ini karena kakak yang memplagiat hasil penelitianku, merebut tunanganku, dan mengambil kedua orang tuaku.""Akibatnya, aku jatuh dari ketinggian saat hari pernikahan, d

  • Kala Kumenoleh, Cinta Telah Pergi   Bab 18

    Mobil melaju memasuki halaman kompleks tim penelitian, satpam di gerbang langsung memberi izin masuk.Bu Taylor adalah orang pertama yang mengetahui kabar itu.Dia langsung membawa mereka ke ruang rapat."Silakan beristirahat sebentar di sini. Victoria masih belum menyelesaikan penelitiannya. Setelah selesai, dia akan turun menemui kalian.""Bagaimanapun juga, saat ini adalah momen krusial dalam proyek kami. Semua orang nggak boleh lengah. Harap sabar menunggu."Sang asisten mengantar Bu Taylor pergi sambil berbasa-basi.Nyonya Holmes menoleh ke kiri dan kanan, mulutnya terus-menerus bergumam, "Benar-benar anak kandung Keluarga Holmes. Sungguh luar biasa."Tuan Holmes menyilangkan tangan ke belakang, dia berdiri tegak sambil menatap deretan piagam di dinding. Dia bahkan tidak tahu kapan Victoria mengikuti semua perlombaan itu.Untuk pertama kalinya, Tuan Holmes merasa bangga terhadap putrinya.Setelah menunggu hampir dua jam dan kesabaran semua orang hampir habis.Victoria akhirnya dat

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status