Share

Bab 2

Penulis: Doni
Saat dia kembali membuka mata.

Lehernya dipasangi penyangga hingga tidak bisa digerakkan. Rasa sakit yang luar biasa di wajah membuatnya makin sadar. Seluruh tubuhnya terasa nyeri, seolah-olah semua tulangnya patah.

Lewis berdiri di samping ranjang Victoria. Melihat mata Victoria terbuka, dia menghela napas lega.

"Syukurlah, kamu masih hidup. Sekarang pergilah minta maaf pada Kaitlin. Hari itu kamu nggak datang, kami susah payah membujuknya turun dari atap."

Victoria bukanlah tipe orang yang mudah menangis, tapi saat ini hidungnya terasa sangat perih karena menahan emosi.

Tadi, saat membuka mata dan melihat lewis, sempat ada sebersit kebahagiaan. Namun, pria itu bahkan tidak bertanya apakah dia kesakitan.

Begitu membuka mulut, yang dikatakannya justru menyuruh Victoria meminta maaf pada Kaitlin.

Victoria tidak mengerti di mana letak kesalahannya. Hanya karena Kaitlin bilang dirinya depresi dan punya kecenderungan bunuh diri, semua orang di dunia harus menuruti dan mengelilinginya?

Victoria membuka mulut, tapi tidak bisa mengeluarkan suara.

"Sudahlah, kalau kamu sudah berpikir matang, datanglah menemuiku. Kaitlin harus minum obat. Aku pergi dulu."

Victoria hanya bisa menyesali satu hal saat ini, kenapa tubuhnya tidak bisa langsung bangkit dan memukulnya?

Air mata mengalir dari sudut matanya.

Seolah ada sesuatu yang hancur di dalam hatinya.

Di ruangan sebelah, para perawat berbisik-bisik.

"Pak Lewis menyewa seluruh lantai rumah sakit untuk Nona Kaitlin, bahkan memanggil kepala perawat ke sana, katanya Nona Kaitlin suka menangis saat disuntik."

"Wah, benar-benar manis sekali!"

"Aku juga mau punya direktur seperti itu, yang begitu perhatian dan protektif."

"Katanya Pak Lewis nggak pernah beranjak dari sisi Nona Kaitlin karena takut terjadi apa-apa. Padahal dari yang kulihat, lukanya mungkin sudah sembuh sekarang."

Victoria memandang keluar jendela. Cahaya matahari begitu menyilaukan hingga membuatnya tidak bisa membuka mata. Dia tidak ingin bicara.

Saat dia memejamkan mata dan mencoba beristirahat sejenak.

Tuan dan Nyonya Holmes masuk ke kamar.

"Victoria, kenapa lukamu separah ini?"

Victoria dalam hati berpikir, ternyata ayah dan ibu masih peduli padanya.

Nyonya Holmes menggenggam tangan Victoria erat. "Anak baik, Ibu tahu kamu anak yang kuat. Sejak kecil kamu nggak pernah membuat kami khawatir. Kesulitan ini pasti bisa kamu lewati."

Senyum di wajah Victoria seketika memudar dan menjadi dingin.

"Kamu tahu, Kaitlin hanya ingin kamu minta maaf. Bagaimanapun, selama bertahun-tahun ini kamu hidup nyaman di sisi ayah dan Ibu, sementara dia nggak punya apa-apa."

Victoria menarik tangannya dengan dingin, memalingkan wajahnya, dan tidak ingin melihat mereka.

Ayahnya tidak bisa menahan diri lagi, lalu menunjuk ke arah ranjang Victoria dan membentaknya.

"Kalau saja kamu nggak bersikeras ingin menikah dengan Lewis, Kaitlin nggak akan sampai terguncang. Hanya meminta minta maaf saja, kenapa sesulit itu?"

"Sampai-sampai harus kecelakaan segala demi menghindarinya. Bagaimana bisa Keluarga Holmes membesarkan anak perempuan sekejam ini?"

Victoria menatap kosong ke luar jendela, dia tidak mengucapkan sepatah kata pun.

Dua orang yang dulu memanjakannya seperti putri, kini telah menjadi orang asing.

Apakah karena dia bukan anak kandung mereka, jadi mereka tega menyiksanya seperti ini?

Saat itu juga, Lewis bergegas masuk ke kamar. "Ayah, Ibu, cepatlah lihat Kaitlin!"

Ketiganya langsung berlari keluar ruangan, tanpa sekali pun menoleh ke arah Victoria.

Sesaat, Victoria tidak tahu lagi, apakah benar dirinya telah merebut segalanya dari Kaitlin, atau justru Kaitlinlah yang telah merebut segalanya darinya?

Tiba-tiba, sebuah pesan masuk ke ponselnya. Itu pesan dari klinik yang sebelumnya melakukan tes DNA pada mereka.

Curiga akan hasil tes DNA yang diberikan oleh Kaitlin, Victoria diam-diam mengirim sampel rambut orang tuanya untuk diperiksa ulang.

Hasilnya menunjukkan, [Tingkat kecocokan biologis antara Victoria Holmes dan Rowan Holmes adalah 99,99%.]

Setetes air mata mengalir di wajah Victoria.

Ternyata, selama ini semua orang telah dibohongi oleh Kaitlin.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Kala Kumenoleh, Cinta Telah Pergi   Bab 23

    "Pergi! Panggilkan pengantin pria kalian! Masa ayah mertua nggak boleh datang ke pernikahan?"Teriakan itu menarik perhatian. Kepala pelayan Keluarga Zac datang membawa lebih dari sepuluh pengawal berpakaian jas hitam rapi."Halo, Pak Rowan."Tuan Holmes segera berteriak ke arah para kerabat dan teman yang datang bersamanya, "Lihat sendiri! Kami bahkan pernah makan bersama di Kediaman Keluarga Zac! Pasti ini hanya salah paham!"Kepala pelayan menyesuaikan kacamata berbingkai emasnya, lalu tetap tersenyum sambil berkata, "Pak Rowan, nyonya muda kami nggak mengakui hubungan ayah dan anak dengan Anda. Maka dari itu, Nyonya Clarisa juga nggak mengakui adanya hubungan keluarga dengan Anda.""Kalau Anda terus membuat keributan, ini hanya akan mempermalukan kedua belah pihak.""Kami ini keluarga terhormat. Nggak baik kalau sampai ribut di depan umum. Kami mohon Anda kembali saja."Tuan Holmes menolak menyerah, suaranya terdengar menahan emosi. Nyonya Holmes di sampingnya mulai mengusap air ma

  • Kala Kumenoleh, Cinta Telah Pergi   Bab 22

    Pernikahan antara Liam dan Victoria dijadwalkan sebulan kemudian.Sementara itu, Lewis, begitu kembali ke Kota Aerilon, dia langsung mencari Kaitlin.Dia mengajaknya bertemu di atap gedung.Kaitlin duduk di kursi roda, dia naik ke atas dengan penuh harapan di matanya."Kak Lewis, akhirnya kamu mengingatku!"Namun, Lewis memandangnya dengan jijik, lalu mengangkat Kaitlin dari kursi roda dan menekannya ke pagar pembatas atap."Sudah pernah kubilang padamu, jangan sekali-kali menyakiti Victoria! Kalau nggak, aku nggak akan memaafkanmu!"Kaitlin tertawa sinis. "Aku ini sudah cacat. Kamu mau apa? Mau bunuh aku? Bagus! Dengan begitu, kamu nggak akan pernah bisa melupakanku seumur hidup!"Kening Lewis berkerut."Bagaimana bisa ada orang sejahat kamu? Apa untungnya bagimu menghancurkanku dan Victoria?"Kaitlin tertawa menyeramkan. "Apa untung? Aku bahagia kalau melihat kalian menderita!""Siapa yang mendorongku sampai di titik ini? Kalian!"Kaitlin menarik lengan baju Lewis dengan air mata ber

  • Kala Kumenoleh, Cinta Telah Pergi   Bab 21

    Setelah mendarat di Kota Aerilon.Victoria beristirahat selama dua hari sebelum kembali ke Kediaman Keluarga Zac bersama Liam.Hari itu, Victoria mengenakan gaun yang dipilihkan sendiri oleh Liam. Sepanjang perjalanan, dia begitu gugup hingga tidak berani bicara.Liam menyadari kegelisahannya, lalu menggenggam erat tangan Victoria."Hanya mantu jelek yang takut bertemu mertua. Kamu cantik, ngapain takut?""Tenang saja, aku yakin ibu pasti akan menyukaimu."Victoria tahu betul status Keluarga Zac di Kota Aerilon. Jika Keluarga Holmes saja dianggap naik kelas saat dipasangkan dengan keluarga Dixon, apalagi dengan Keluarga Zac?Tidak gugup? Tentu mustahil.Bukankah di drama-drama biasanya seperti itu? Ketika gadis dari keluarga biasa mencoba masuk ke keluarga kaya raya, biasanya ibu sang pria akan melemparkan cek sepuluh miliar demi memisahkan mereka.Makin Victoria pikirkan, makin kacau pikirannya.Sampai akhirnya mobil memasuki sebuah kawasan perumahan besar, dia melihat dengan jelas pa

  • Kala Kumenoleh, Cinta Telah Pergi   Bab 20

    Victoria menatapnya dengan mata berkaca-kaca.Di bawah panggung, tiga orang yang pernah dia anggap sebagai keluarga, yang sebenarnya tahu seluruh kebenaran kasus ini, tidak memiliki keberanian untuk membelanya. Justru pria di hadapannya yang terlihat tidak bisa diandalkan ini, tanpa ragu berdiri di sisinya, memercayainya, mendukungnya, dan menjadi tamengnya.Para penonton mulai berbisik-bisik dan heboh.Di tengah para penonton yang riuh, Liam berlutut satu kaki sambil menggenggam tangan Victoria. Dari saku celananya, dia mengeluarkan sebuah cincin berlian yang begitu besar hingga penonton di barisan belakang bisa melihat kilaunya!"Victoria! Maukah kamu menikah denganku?Segala keraguan dan tuduhan tiba-tiba tenggelam oleh momen ini.Seperti kata orang, cara terbaik mengalihkan skandal adalah dengan menciptakan berita lain.Kaitlin yang muncul di layar besar tampak jelas sedang menyaksikan siaran langsung dari tempat ini. Melihat situasi mulai berbalik arah, dia tampak terguncang hebat

  • Kala Kumenoleh, Cinta Telah Pergi   Bab 19

    Tuan Holmes berdiri untuk memotret Victoria, sementara Nyonya Holmes menangis haru karena bahagia.Berbagai media besar saling berlomba memberitakan momen itu.Namun, tiba-tiba seorang wartawan mengeluarkan ponselnya dan menunjukkannya kepada rekan di sebelahnya.Tidak lama kemudian, semua wartawan mengeluarkan ponsel dan mulai mengecek.Suasana di lokasi langsung menjadi heboh.Beberapa orang mulai berbisik-bisik, menatap Victoria dengan pandangan aneh.Kabar itu sampai ke telinga dewan juri. Ketua dewan juri adalah pendukung rival Victoria. Kesempatan sebagus ini tentu tidak akan dilewatkan olehnya.Dia segera memerintahkan agar siaran langsung dari ponsel itu ditampilkan ke layar besar.Wajah Kaitlin pun muncul dengan jelas di layar besar.Kaitlin duduk di kursi roda, menangis pilu dengan wajah penuh air mata."Semua ini karena kakak yang memplagiat hasil penelitianku, merebut tunanganku, dan mengambil kedua orang tuaku.""Akibatnya, aku jatuh dari ketinggian saat hari pernikahan, d

  • Kala Kumenoleh, Cinta Telah Pergi   Bab 18

    Mobil melaju memasuki halaman kompleks tim penelitian, satpam di gerbang langsung memberi izin masuk.Bu Taylor adalah orang pertama yang mengetahui kabar itu.Dia langsung membawa mereka ke ruang rapat."Silakan beristirahat sebentar di sini. Victoria masih belum menyelesaikan penelitiannya. Setelah selesai, dia akan turun menemui kalian.""Bagaimanapun juga, saat ini adalah momen krusial dalam proyek kami. Semua orang nggak boleh lengah. Harap sabar menunggu."Sang asisten mengantar Bu Taylor pergi sambil berbasa-basi.Nyonya Holmes menoleh ke kiri dan kanan, mulutnya terus-menerus bergumam, "Benar-benar anak kandung Keluarga Holmes. Sungguh luar biasa."Tuan Holmes menyilangkan tangan ke belakang, dia berdiri tegak sambil menatap deretan piagam di dinding. Dia bahkan tidak tahu kapan Victoria mengikuti semua perlombaan itu.Untuk pertama kalinya, Tuan Holmes merasa bangga terhadap putrinya.Setelah menunggu hampir dua jam dan kesabaran semua orang hampir habis.Victoria akhirnya dat

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status