Mag-log in***
Sebelum bercerai ..... "Aah!" "Salsa, kamu sangat cantik dan menggoda! Bukalah lebih lebar, oh!" "Kak Jason, tekan lebih keras lagi, sayang!" "Aku tahu kamu sangat menikmatinya sayangku!" "Kak Jason aku sangat mencintaimu, em ...." "Aku tahu, sayang, aku tahu," ujar Jason seraya memberikan kecupan di kening Salsa. "Berikan aku lebih sering, Kak Jason aku ingin setiap hari, aku ingin secepatnya hamil, awh, lebih cepat lagi, ayolah!" "Oke, aku sangat mencintaimu, sayang, oh!" Caterina meremas tali tas di bahunya, hatinya terasa sangat sakit sampai mati rasa. Caterina dan Jason baru menikah satu minggu, mereka berdua belum pernah sekalipun melakukan hubungan badan dan sekarang dia mendengar erangan manja penuh gairah di dalam kamarnya. Satu minggu yang lalu dia masih ingat kata-kata Jason di malam pernikahan. "Aku ingin kamu melakukan tes keperawanan! Aku ragu kamu masih suci! Setelah kamu periksa baru kita akan melakukannya." Kata-kata itu dia dengar di malam pengantinnya dan setelah mengatakannya Jason meninggalkan dirinya sendirian di kamar hotel. Dulu dia sangat mencintainya tapi sekarang kesabarannya sudah di ambang batas. Caterina mengepalkan tangannya lalu memutar badan dan pergi dari depan pintu kamar. "Dia memintaku untuk melakukan tes keperawanan sementara dia sibuk bercinta dengan Salsa di dalam kamar kami! Pria sepertinya sungguh membuatku ingin mencekik lehernya sampai mati!" Semalaman Caterina sangat sibuk di perusahaan dan dia bekerja lembur. Besok akan ada pameran dan pemenangnya akan mendapatkan tender. Wiliam sang ayah, memberikan tugas penting itu pada Caterina untuk mewakili perusahaan keluarga. Caterina bekerja dengan sangat keras untuk menyenangkan Wiliam, tapi semua miliknya dikuasai Salsa - adik tirinya. Caterina pergi ke kamar lain, dia memilih kamar tamu untuk beristirahat sebentar sebelum pergi ke perusahaan nanti siang. Setibanya di dalam kamar dia segera menutup pintu dan melemparkan tubuhnya di kasur. "Besok aku akan memindahkan bajuku, lebih baik membiarkan pria tidak berguna itu bersama Salsa!" Di usia lima belas tahun Caterina bertunangan dengan Jason, keduanya dijodohkan sejak kecil. Semuanya berjalan baik-baik saja sampai Wiliam memutuskan untuk menikah dengan Amber, wanita yang Wiliam kenal dari sebuah bar. Setelah resmi menikah Amber membawa Salsa tinggal di rumahnya. Semua barang-barang miliknya direbut termasuk pria yang dinikahinya! Wiliam tidak peduli dengan hal-hal sepele, ketika Caterina mengeluh, Wiliam berkata Caterina tidak berjuang dengan keras untuk mendapatkan perhatian suaminya. Segala hal terasa tidak masuk akal dan semakin membuatnya muak. Dari waktu ke waktu hatinya terasa semakin tipis dan terus terkikis, hingga mati rasa! Pada siang hari, pelayan di kediamannya membangunkannya. "Nona Caterina!" Terdengar suara panggilan disertai ketukan pintu. "Ya, aku akan turun sebentar lagi!" Bukan hanya sekali ini Caterina tidur di kamar tamu, hampir setiap hari dan dia berencana untuk meninggalkan kamar terkutuk itu. Caterina bangun dan keluar setelah bersiap-siap. Dia ingin mengambil baju ganti di kamarnya. Ketika turun dari lantai atas dia melihat pintu kamar utama terbuka, Salsa dengan tubuh telanjang berjalan memeluk Jason, mereka masih menempel. Keduanya tidak menutupi tubuh polosnya dan pindah ke kamar Salsa yang ada di samping kamar utama. Caterina sangat jijik melihatnya sampai ingin muntah. Caterina masuk dan mengemas baju ke dalam koper untuk dipindahkan ke lantai atas. Dari belakangnya Jason menegurnya. "Kamu mau pergi dari rumah?" Caterina meliriknya, dengan enggan dia berkata, "Aku akan membawa baju ganti ke kamar tamu." "Bagus! Kapan kamu memutuskan untuk melakukan tes?" Caterina menoleh sambil menyeret kopernya lalu berhenti tepat di depan Jason. Kenapa keparat ini begitu terburu-buru? Apa jangan-jangan dia ingin meniduriku lalu meniduri Salsa dalam satu malam! Coba saja kalau berani menyentuhku akan aku potong milikmu! Jason tertawa, suara tawanya terdengar sangat menjijikkan. "Kenapa? Apa alasanmu menundanya? Jangan-jangan kamu sudah tidak perawan!" "Aku masih sibuk, akan ada pameran, semua perusahaan bergabung dan berlomba untuk mendapatkan tender. Setelah semuanya selesai aku akan melakukan tes!" "Alasan saja!" Gerutu Jason. Caterina tidak ingin berdebat dengannya, dia sudah tidak berharap apa-apa dengan pernikahan mereka berdua. Dulu sebelum menikah, Caterina masih berharap akan memiliki rumah tangga bahagia. Mereka juga masih hangat dan saling peduli satu sama lain. *** Pada sore hari Caterina pergi ke lokasi pameran. Di sana dia ingin memeriksa lokasi dan stan yang akan dia gunakan memajang desain miliknya besok. Satu jam kemudian dia menerima telepon dan pesan dari Salsa, Caterina sangat marah dan dia berjalan dengan terburu-buru. Dari pintu lain seorang pria datang bersama beberapa pria di sampingnya, secara tidak sengaja Caterina menabraknya, pria dengan kotak desain di tangannya membelalakkan mata. Kotak tersebut jatuh dan barang di dalamnya rusak. "Maaf! Maafkan saya! Saya sungguh tidak sengaja!" Ujarnya dengan sungguh-sungguh. Pria itu menatapnya dengan tatapan mata penuh aura pembunuh. "Tidak sengaja katamu? Kamu tidak tahu rancangan yang aku buat ini khusus untuk dipamerkan besok?!" Wajah Caterina seketika memucat. "Aku akan menggantinya! Aku akan memperbaikinya!" Ujarnya sungguh-sungguh. "Wanita sialan, aku akan mengingat wajahmu! Kamu harus membayar ganti rugi!" Pengawal di sekitar Kendric sudah bersiap untuk menahan Caterina. Caterina sangat ketakutan. "Ya, aku-aku akan menggantinya! Aku pasti menggantinya, Tuan aku akan memperbaiki desainmu, percayalah aku bisa melakukannya!" Ujarnya dengan sungguh-sungguh. Kendric mengangkat tangan kanannya dan pengawal itu mundur menjauh. "Baiklah, aku ingin kamu mengembalikannya seperti semula." Nada suara Kendric tidak sekeras sebelumnya, pria itu membantu Caterina mengemas desainnya yang berantakan di lantai. Dia diam-diam melihat bekas air mata di pipi dan kedua mata wanita cantik di depannya. Kendric tahu wanita itu tidak menangis karena bertabrakan dengannya tapi karena ada masalah lain. Saat berjongkok dan membantunya secara tidak sengaja dia melihat foto dan pesan yang dikirimkan Salsa pada Caterina. Ponsel wanita itu masih tergeletak di lantai. Salsa memamerkan foto mesranya di ranjang di dalam selimut saat bercinta dengan Jason. Kendric mengenal pria di dalam foto dan dia terkejut ketika membaca pesan itu. "Kakak Jason tidak mencintaimu, kalian tidak memiliki harapan lagi, dia lebih senang bersamaku di ranjang, kami akan segera punya anak dan aku akan menikahinya, kalian lebih baik segera bercerai!" Kendric tidak tahu kelanjutan ucapan Salsa dalam pesan itu karena Caterina sudah memasukkan ponselnya ke dalam saku. "Di mana stan Anda, Tuan?" Tanya Caterina pada Kendric. "Di sana!" Kendric menunjuk stan yang berada di deretan ujung. Caterina berjalan menuju ke sana dan dia mulai mengeluarkan peralatan dari dalam tasnya. Kebetulan dia membawa peralatan yang dia gunakan untuk menata desain perhiasan miliknya. Kendric menatapnya dan mengagumi hasil pekerjaan Caterina. "Sudah selesai, Tuan!" Kendric melihatnya dan semuanya sudah dikembalikan ke semula. Bahkan tidak ada jejak bahwa perhiasan itu baru saja diperbaiki. Wanita ini memiliki keahlian luar biasa! Caterina menatapnya, pria di depannya itu penuh dengan kharisma tapi sedikit dingin dan terlihat agak menakutkan. Kendric terus mengamati desain perhiasan miliknya yang sudah selesai diperbaiki. "Tuan, bolehkah saya pergi?" Tanyanya hati-hati. "Tinggalkan nomor telepon mu!" Caterina tidak langsung memberikannya karena pikirnya dia sudah memperbaikinya dan tidak perlu lagi berhubungan dengan orang itu. "Kenapa? Nona sebelumnya berjanji untuk mengganti rugi, apa sekarang sudah tidak ingat lagi?”Pada saat Caterina tiba di rumah, Jesy sudah berdiri di depan rumahnya. Jesy tampak sangat kebingungan, dia terus berjalan mondar-mandir di depan rumah Caterina.Melihat Jesy begitu sedih Caterina merasa semua yang dikatakan Salsa benar. “Bu CEO, bagaimana ini? Sebenarnya apa yang terjadi?” Jesy berlari mendekat lalu menggenggam tangan Caterina. “Sudah, tenanglah,” Caterina mencoba tetap tenang, dia sendiri tidak tahu sebenarnya apa yang terjadi. Baru sehari dia sakit dan perusahaan sudah berpindah tangan. Menurutnya prosesnya tidak semudah itu. Jesy mengatakan kecemasannya, dia bicara dengan terbata-bata. “Tapi barusan Pak Jason dia-dia mengumumkan bahwa dia juga adalah pemilik MONSTAR, semua karyawan bingung....”“Papaku masih belum sadarkan diri, aku sendiri tidak tahu, Jes. Salsa bilang pagi ini Papa pergi menemui Jason lebih tepatnya direncanakan oleh Jason atau tidak aku tidak tahu,”“Bu CEO, bagaimana kalau kita pergi ke MONSTAR, paling tindak Anda bisa memastikannya nanti
Pada keesokan paginya, kondisi Caterina sudah jauh lebih baik dari semalam. Untuk sementara pekerjaan di kantor dikerjakan oleh Jesy di bawah kendalinya. Banyak pekerjaan yang tertunda karena kondisinya yang tidak memungkinkan dia untuk mengurus segalanya seorang diri.Wiliam tidak tahu apa-apa tentang Caterina, dia pergi ke kantor untuk memarahinya. Dia pikir Caterina sengaja mengabaikan banyak jadwal penting karena sibuk berpacaran dengan Kendric. Ketika dia pergi ke MONSTAR, Caterina tidak ada di dalam ruangan kerjanya. Dia menemukan Jesy di sana sedang merapikan berkas di dalam rak. “Kamu asisten Caterina, kan?” tanyanya. “Ya, benar, Pak.”“Ke mana putriku?” tanya Wiliam dengan amarah di wajahnya.“Bu CEO masih di rumah sakit, siang ini saya berencana untuk pergi menemuinya ada beberapa hal penting yang ingin saya tanyakan pada beliau,”Wiliam mengerutkan keningnya, dia tidak paham maksud dari ucapan Jesy barusan. “Apa maksudmu? Kenapa Caterina ada di rumah sakit? Apa dia per
Mendengar cerita dari sopir yang melapor padanya, Dominic menjadi sangat marah. “Berani-beraninya dia! Jika bukan karena bantuan Caterina, apakah Jason masih bisa berdiri di kursi presdir saat ini?! Laki—laki itu sangat tidak tahu diri dan sangat keterlaluan!” geramnya dengan tangan mengepal.“Ya, perusahaan Pak Jason bisa bertahan hingga saat ini berkat bantuan dari Bu Caterina.”“Sudahlah, Caterina memintaku untuk tidak mencampuri masalah pribadinya, padahal jika dia tidak membantu Jason maka aku bisa mengatasi masalah ini hingga Jason hancur dan tidak bisa mengangkat kepalanya lagi di depan publik!”Sekitar satu jam kemudian, Dominic pergi menjenguk Caterina di kamar pasien. Caterina sudah sadar dari pingsan. Wajahnya terlihat sangat pucat. Melihat Dominic datang, Caterina ingin bangun dari posisinya tapi Kendric melarangnya.“Berbaring saja, kondisimu masih belum stabil,” ujarnya.Caterina mengurungkan niatnya dan tetap rebah di kasur.Dominic membawa buah dan bunga. Dia meletakk
Caterina mengabaikan perasaan itu, dia hanya berdiri di depan celah pintu yang dia buka sedikit. Tidak memberikan izin pada Jason untuk masuk ke dalam, Caterina tidak ingin kenangan kelam itu muncul dan aroma dari tubuh Jason memenuhi ruangan pribadinya. Tidak akan pernah! Dan tidak ingin dia lakukan!“Biarkan aku masuk, buka pintunya! Sampai kapan kamu akan berdiri di celah pintu, hah?!” nada suara Jason terdengar meninggi, lebih tepatnya dia merasa ditolak dan sekarang Caterina menatapnya dengan pandangan jijik.“Aku tidak berencana membiarkanmu masuk, katakan saja kenapa kamu datang ke sini mencariku?”“Tentu saja aku ingin membahas masalah pekerjaan! Ada hal penting yang ingin aku bicarakan denganmu!”Caterina tertawa tanpa suara. Dia tetap tidak mau membukakan pintu. “Kamu tahu kondisiku kurang sehat sekarang, pergilah dan jangan menggangguku lagi,” usirnya dengan nada datar.Jason menolak pergi dan bahkan berusaha masuk ke dalam. Dia menahan celah pintu dengan tangannya. “Aku b
Jason pikir Salsa akan terus mengacau di perusahaan jika dia tidak bersikap lebih lembut. Jason tidak ingin Salsa terus mengatakan hal-hal tidak masuk akal dan berkata bahwa mereka akan menikah. Selain itu, tingkah Salsa juga terlalu sombong dan menganggap diri sendiri lebih berharga dibandingkan dengan orang lain, Salsa suka merendahkan orang dan mencaci orang yang tidak bersalah. Jason tidak bisa membiarkan Salsa terus tinggal di perusahaannya. Dia hanya memiliki cara ini untuk membujuk wanita itu agar mau menuruti keinginannya.“Setelah jam makan siang, aku ada urusan di luar, bagaimana kalau aku antarkan kamu pulang? Mulai besok pertemuan antara kita lebih baik kita tentukan di luar kantor.”Salsa mengerutkan keningnya, dia masih telanjang dan memeluk tengkuk Jason. Sepatu hak tinggi di kakinya terlihat sedikit gemetar. Entah kenapa tawaran Jason terdengar tidak masuk akal dan disengaja.“Ke-kenapa?”“Karena aku hanya butuh kamu di ranjang, bukan di perusahaan, masalah peker
Bukannya hanyut dengan rayuan Salsa, Jason merasa risi karena tingkah Salsa yang mulai berlebihan. Dia secara tidak sadar menarik lengannya menjauh dari pelukan Salsa. “Calon istri, katamu? Salsa apa kamu benar-benar tidak bisa diajak bicara lagi?”Salsa cemberut lalu bertanya, “Apa aku tidak boleh mengatakannya? Apa karena aku sudah tidak cantik sedikit pun? Kakak tidak suka dengan penampilanku? Aku bisa mengubah pakaianku seperti Caterina. Aku bersedia berdandan sama sepertinya, aku-”“Cukup! Salsa, sudah! Aku tidak ingin kamu melakukan perubahan apa pun!”Salsa tercengang mendengar jawaban Jason dan dia merasa penampilannya selama ini memang lebih menarik jika dibandingkan dengan Caterina. “Ya, aku tidak akan mengubah penampilanku, aku tahu Kakak lebih suka baju minim yang aku pakai, selain itu lekuk tubuhku pasti juga lebih bagus jika dibandingkan dengan Caterina, kan?”Jason mengukir senyum sinis di sudut bibirnya lalu berkata di telinga Salsa.“Karena.... perubahan apa pun pad







