Share

Serba sulit

“Kok lama, Ma?” tanya Nadine.

“Iya. Kita berangkat sekarang saja ya?”

“Tapi kenapa Mama bawa koper? Kita mau piknik?”

Ada rasa sedih saat Nadine menanyakan hal ini. Tapi mau gimana lagi, semuanya sudah tidak seperti awalnya. Sesuatu yang retak tidak mungkin akan utuh kembali.

“Setelah ini, kita akan tinggal berdua. Menjalani hidup berdua dan harus terbiasa tanpa Papa. Nadine, kamu harus bisa terbiasa tanpa Papa,” batin Almira tanpa bisa mengatakan apapun pada Nadin. Lidahnya kelu untuk menjelaskan. Hatinya masih sakit akan cercaan yang Zidan katakan padanya. Bahkan seorang pel acur saja, tidak pantas mendapat sebutan sampah karena hanya Tuhan yang bisa memberikan gelar baik buruknya manusia. Terlebih Almira tak melakukan apapun

Mobil sampai di TK Kasih Ibu. Nadin dan Almira turun setelah mengganti baju di toilet umum tadi. Almira mencoba bersikap biasa saja agar tidak terlihat begitu menyedihkan.

“Pagi, Bu Almira. Sudah sembuh?” tanya Tika–salah satu rekan guru.

“Pagi, Bu Tika. Alh
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Dayat Hidayat
goodhhhhhuuh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status