Share

kabar

*

*****

Aroma masakan memenuhi dapur apartemen milik Lyan. Suaka yang sudah terbangun, gegas menuju dapur karena aroma sedap itu.

"Bang, tumben ma…sak? Loh, Almira?" tanya Suaka kaget.

"Hai, Ka," sapa Almira.

"Kamu kenapa di sini?"

"Karena kini aku kerja sama Lyan. Kamu mau bikin kopi? Sini aku bikinin," tawar Almira.

"Ini pasti salah," batin Suaka.

Suaka segera ke kamar Lyan untuk menanyakan keberadaan Almira di apartemennya.

"Bang, bangun!" teriak Suaka yang melihat Lyan yang tertidur di atas ranjang. Setelah Almira pergi, ia sengaja berpindah tidur agar terasa nyaman.

"Ra, nggak usah rese!" usir Lyan dalam keadaan setengah sadar.

"Bang!!"

Lyan membuka matanya dan mendongak ke arah suara. "Oh. kamu. Kenapa? Nggak usah ganggu Abang. Abang masih ngantuk."

"Bangun nggak? Kalau nggak, Suaka aduin sama Eyang kalau Abang bawa wanita ke apartemen. Ini nggak dibolehin, Bang. Ketahuan Eyang, mati kita," protes Suaka.

"Eyang nggak akan mungkin bunuh kita, Suaka. Sudahlah, Abang mau tidur. Ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status