Beranda / Romansa / Karena Utang, Dinikahi Sultan / Pesta Pertama Setelah Menikah

Share

Pesta Pertama Setelah Menikah

Penulis: Erna Azura
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-04 20:52:57

Di lobi penthouse, Rendy sudah berdiri menunggu. Seragam sopir berwarna hitam pekat membungkus tubuh atletisnya dengan sempurna. Setelan itu sederhana, tapi ketika dipadukan dengan wajah tegas, rahang kokoh, dan postur tegapnya, Rendy terlihat lebih seperti pengawal pribadi daripada sekadar sopir biasa.

Begitu Alena keluar dari pintu lift, langkah Rendy tertuju otomatis ke arahnya.

Alena tampak memukau pagi itu. Blazer putih bersih membalut tubuh rampingnya, celana panjang hitam berpotongan tegas mempertegas kesan profesional. Rambut hitamnya dikuncir kuda rendah, riasan wajah tipis tapi elegan.

Rendy segera menghampiri, mengambil tas kerja Alena sebelum wanita itu sempat meraihnya. Gerakannya mulus, tanpa basa-basi berlebihan, tapi penuh pengabdian yang terukur.

“Pagi, Bu Alena,” sapa Rendy sambil menundukkan kepala sedikit, nada suaranya tenang, tak berlebihan.

Alena mengangguk singkat, tapi sudut bibirnya terangkat sedikit—sebuah senyuman kecil yang jarang ia berikan.

Mereka
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (5)
goodnovel comment avatar
May_maya🌸
thorrr , up tiap hari dong .
goodnovel comment avatar
May_maya🌸
Be careful Arga, don't let this snake make you shiver
goodnovel comment avatar
virna putri
Dunia ini panggung sandiwara.. Alena km akan sakit sendiri.. hihi
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Karena Utang, Dinikahi Sultan   Mengobati Sakit Hati

    Malam merambat semakin larut. Udara pegunungan yang sejuk menyapu wajah Alena saat mereka keluar dari restoran, kembali menuju mobil.Keheningan tetap menyelimuti langkah mereka. Rendy berjalan setengah langkah di belakang, matanya mengawasi dengan seksama, seperti bayangan yang selalu siap siaga.Lampu parkir memantulkan bayangan panjang mereka di atas aspal basah oleh embun. Rendy mendahului Alena, membukakan pintu belakang mobil dengan gerakan sopan. Tangannya meraih gagang pintu, menahan pintu tetap terbuka lebar.Alena melangkah maju, satu tangan memegang tas kecil di sisi tubuh.Namun, ketika tumit stiletto-nya menginjak permukaan parkir yang tidak rata—mungkin sebutir kerikil kecil—keseimbangannya goyah.Tubuhnya limbung, tumit sepatu berbelok tak terkontrol. Sekejap, dunia terasa melayang.Tapi sebelum Alena sempat jatuh, tangan kokoh Rendy sudah bergerak cepat, meraih pinggangnya dengan sigap. Satu tangan menahan punggung bawahnya, tangan lain melingkari lengannya, mena

  • Karena Utang, Dinikahi Sultan   Jauh Dari Pura-Pura

    Pesta gala terus berlanjut, lampu-lampu kristal memantulkan kilauan anggur, gaun mahal, dan percakapan bisnis yang riuh di sudut-sudut ballroom. Arga berdiri di samping meja koktail, gelas sampanye di tangannya masih utuh sejak tadi—hanya sebagai properti, bukan sesuatu yang ia nikmati.Ia merasa waktunya sudah cukup.Perbincangan dengan investor sudah selesai, presentasi sudah diterima baik. Semua keperluan strategis untuk perusahaan beres malam ini.Tanpa suara, Arga meletakkan gelas sampanye di atas nampan pramusaji yang lewat. Tangannya merogoh ponsel di saku jas, membuka pesan singkat.Dari rumah.Dari dunia nyatanya.Dari Amara.Sebuah foto. Meja makan sederhana. Dua piring kecil. Dua sendok. Sebuah piring kosong untuknya yang belum kembali.Arga memejamkan mata sesaat. Dadanya sesak dengan perasaan bersalah yang memburu dari dalam.Ia membuka mata, kemudian berbalik mencari sosok Alena di antara kerumunan. Ia menemukannya sedang berbincang dengan dua wanita sosialita d

  • Karena Utang, Dinikahi Sultan   Bertahan

    Mobil hitam berkilau itu meluncur perlahan ke depan sebuah ballroom mewah di kawasan SCBD, tempat pesta gala digelar malam itu. Cahaya lampu berkilauan dari kristal megah di langit-langit lobi menyambut tamu-tamu kehormatan yang satu per satu berdatangan.Karpet merah terbentang, kamera media lokal dan internasional berjejer di kedua sisinya, siap mengabadikan setiap gerakan, setiap senyum palsu, setiap kilasan yang akan menjadi headline esok hari.Arga menghentikan mobil dengan presisi di titik drop-off. Petugas valet sudah siaga. Dengan gerakan cekatan, mereka membuka pintu mobil.Arga turun lebih dulu, postur tingginya segera menarik perhatian. Setelan jas hitamnya jatuh sempurna membungkus tubuh atletisnya, kemeja putih bersih kontras dengan kulitnya yang sedikit kecokelatan. Wajahnya dingin, rahang mengeras, pandangan mata tajam mengiris keramaian di hadapannya.Tak lama, Alena muncul dari sisi lain mobil.Gaun emerald green yang membalut tubuhnya tampak berkilau di bawah ca

  • Karena Utang, Dinikahi Sultan   Pesta Pertama Setelah Menikah

    Di lobi penthouse, Rendy sudah berdiri menunggu. Seragam sopir berwarna hitam pekat membungkus tubuh atletisnya dengan sempurna. Setelan itu sederhana, tapi ketika dipadukan dengan wajah tegas, rahang kokoh, dan postur tegapnya, Rendy terlihat lebih seperti pengawal pribadi daripada sekadar sopir biasa.Begitu Alena keluar dari pintu lift, langkah Rendy tertuju otomatis ke arahnya.Alena tampak memukau pagi itu. Blazer putih bersih membalut tubuh rampingnya, celana panjang hitam berpotongan tegas mempertegas kesan profesional. Rambut hitamnya dikuncir kuda rendah, riasan wajah tipis tapi elegan.Rendy segera menghampiri, mengambil tas kerja Alena sebelum wanita itu sempat meraihnya. Gerakannya mulus, tanpa basa-basi berlebihan, tapi penuh pengabdian yang terukur.“Pagi, Bu Alena,” sapa Rendy sambil menundukkan kepala sedikit, nada suaranya tenang, tak berlebihan.Alena mengangguk singkat, tapi sudut bibirnya terangkat sedikit—sebuah senyuman kecil yang jarang ia berikan.Mereka

  • Karena Utang, Dinikahi Sultan   Awal Sebuah Kehancuran

    Suasana kantor CitraKredit siang itu terasa sedikit lebih lengang dari biasanya.Mungkin karena aura aneh yang perlahan menyelimuti koridor setelah berita pernikahan Arga Bagaskara dan Alena Wibisono tersebar luas.Arga baru saja menyelesaikan rapat singkat dengan divisi kredit mikro, dan kini kembali ke ruangannya. Kemejanya sedikit tergulung di lengan, jas disampirkan di sandaran kursi, dasi dilonggarkan. Penat belum benar-benar pergi dari wajahnya, tapi matanya tetap fokus menatap layar laptop.Pintu ruangannya diketuk.“Masuk,” ucap Arga tanpa mengalihkan pandangan.Pintu terbuka perlahan dan seorang wanita berpenampilan rapi melangkah masuk. Blazer putih gading membungkus tubuh rampingnya, rambut hitam tergerai elegan di bahu. Senyuman tipis menghiasi wajah cantiknya yang keras dan jutek dan sekarang ada kilat berbeda di matanya.Cassandra Wibisono.Arga mengangkat alis, sedikit terkejut. “Cassandra?”Cassandra melangkah lebih dalam, menutup pintu di belakangnya.“Urusan

  • Karena Utang, Dinikahi Sultan   Kembali Mesra

    Di sebuah lounge hotel, Cassandra Wibisono duduk santai dengan kacamata hitam besar menutupi setengah wajahnya. Gaun hitam sederhana melekat pas di tubuhnya, mempertegas aura dingin dan tajam yang memancar darinya.Udara Jakarta siang itu terasa berat, mendung bergelayut di langit, seolah menyimpan hujan yang enggan turun.Di hadapan Cassandra sekarang, seorang pria muda duduk santai, mengenakan hoodie abu-abu pudar, celana jins, dan sneakers lusuh. Rendy Ramadhan Kusuma.Di antara mereka, dua cangkir kopi yang nyaris tak tersentuh.Cassandra menyilangkan kaki, lalu melepaskan kacamata hitamnya perlahan, memperlihatkan tatapan tajam dan penuh perhitungan.“Kamu yakin bisa dipercaya, Rendy?” tanyanya pelan, hampir seperti bisikan. Tapi kata-katanya menusuk, tidak memberi ruang untuk keraguan.Rendy menyeringai kecil, merebahkan tubuhnya ke sandaran kursi. “Bukannya kamu sudah tahu jawaban itu dari semalam?”Senyum Cassandra melengkung dingin, mengingat betul ‘transaksi’ mereka s

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status