Share

kena amukan

"Turunkan aku di tepi jalan saja, Mas," pinta Kartika kepada Mas Yadi.

"Aku nggak mau turunkan kamu di sembarangan tempat, setelah Hendra mengantarkan kami, kamu bisa diantar pulang," kata Mas Yadi sambil menggenggam tangannya.

Kira-kira jika wanita lain ada di posisiku, menatap suami mereka duduk dekat dan berpegangan tangan, apa yang akan terjadi.

"Enak aja, nggak bisa Mas, si Om harus menjemput anak-anak ke sekolahnya," balasku menyela percakapan Mas Yadi.

"Kamu terus menerus menyela, Sakinah," ucap Mas Yadi sewot.

"Apa kalian saja yang boleh bicara dan aku tidak boleh?!" balasku sengit membuat ajudan kami hanya menggelengkan kepala saja.

"Bukan begitu Sakinah, kamu sudah tahu aku tidak mungkin membawa Kartika ke markas."

"Kenapa? Mas takut? Mas khawatir akan ditampar oleh Komandan, sebegitu pengecutkah?" Aku sinis dan tertawa.

"Entah kenapa mulutmu begitu kasar, Sakinah." ia menunjukkan wajah tak suka.

"Ya ampun, kamu mengomentari kata-kataku sementara aksimu yang memalukan itu,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Rieca Chandra
Mampus lu enak ndak dihajar td super pede begitu dihajar ciut
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status