Share

puas atau belum

*

Aku kembali ke rumah, ketika hari sudah mulai petang, anak-anak yang sedang duduk di ruang tv menikmati tayangan dari layar datar tersebut terlihat membalikkan badan ketika aku menutup pintu rumah.

"Mama, mama baru pulang ya?" tanya Siska padaku sambil berdiri dan menyambutku.

"Iya, sayang Mama buru pulang, capek banget," ujarku sambil menjatuhkan diri di sofa dekat mereka.

"Memangnya akhir-akhir ini Mama ngurusin apa sih? Mama kelihatan kurus dan mata Mama berkantung hitam, adakah hal yang serius yang sedang Mama pikirkan?" tanya si Kakak menimpali ucapan adiknya.

"Iya, ada hal serius, dan ini beneran serius."

"Apaan, Ma?" Si Adik lebih penasaran sekarang.

"Mama ingin bicara, tapi mama mohon kalian untuk mengendalikan diri agar hal ini bisa diselesaikan dengan kepala dingin," pintaku berhati-hati.

"Apa Ma? Ayo dong, kita bakal mati penasaran kalo gini," kata Siska tak sabar.

"Sebenarnya Papa diam-diam menikah lagi," kataku lirih.

"Apa?!" Kedua anakku terbelalak dan menyebut itu ham
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status