Share

Dusta Adinda

Herman tengah bersiap-siap untuk pulang. Sebelum ia menjalankan mobinya, dia menguhubungi Amira terlebih dulu. Ia takut kalau ada makanan yang diinginkan istrinya yang tengah hamil tua itu.

"Sayaaang....kau sedang apa"? pesan dikirim untuk Amira. Namun tak ada jawaban dari Amira. Sampai akhirnya Herman menghubungi Amira lewat telepon.

Amira tetap tak mengangkat telpon dari Herman. Dia tak mengetahui kalau Herman tengah menghubunginya.

"Mungkin dia kelelahan setelah jalan-jalan tadi," gumam Herman dalam hatinya. Herman segera bergegas pulang, tak lupa saat perjalanan pulangnya, ia membeli makanan favorit Amira. Martabak manis rasa susu kacang. Ia tak ingin pulang dengan tangan kosong.

Sementara Amira sesekali menatap jam di dindingnya, waktu sudah pukul 18.00 namun tak ada tanda-tanda kalau Adinda akan pulang. Dia bingung mencari cara agar Adinda mau segera pulang.

"Ania maaf, ini sudah malam...apa orangtuamu tak menungg
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status