Share

Rumit

Davin dan Bayu hanya saling melempar tanda tanya. Kenapa banyak sekali mobil di depan, ada apa? Ditambah dengan wajah yang suram.

“Alex? Putraku?” Tuan Mada mencopot kacamata dan merengangkan dasinya.

“Benar Tuan,” jawab Zaen lamat-lamat tidak jelas.

Saking gentarnya Tuan besar, ia membuka pintu sendiri dan jalan lebih cepat. Zaen menyempatkan bicara dengan Bryan. Biarkan Irawan mengawal Tuan besar sampai bertemu dengan Davin.

“Kira-kira kita harus bagaimana? Tuan Mada marahnya kambuh.” Dua pengawal ini masih ngobrol di luar.

“Bodoh, kenapa kamu nggak ulur waktu buat jawab. Kenapa harus jawab gitu, kan bisa cari topik lain.” Tantangannya sekarang adalah Tuan muda, bagaimana Bryan bisa menuruti keinginan Tuan muda lagi. Tuan besar sudah tahu jabatan Alex di Orbit Company.

“Bryan, bukannya aku tidak sejalan dengan pikiranmu. Tapi, aku tidak bisa bohong.” Bryan membiarkan Zaen membela dirinya.

Tuan Mada masuk di ruangan Bayu disanjung-sanjung. Direktur dan manajer semua kumpul
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status