Share

30. Akan Tetap Sama

Author: Rumi Cr
last update Last Updated: 2025-10-15 15:00:54

"Zahra, putriku juga istri Faiq, Sekar," balas Aini dengan senyum sinisnya.

"Iya, aku tahu itu," jawab Sekar seolah tak peduli. “Karena Faiq diminta menikah lagi, putriku sekarang menjadi istri pertama ...."

"Faiq memang seharusnya menikah dengan Zahra, kalaupun anakmu sekarang menjadi yang pertama. Salahnya sendiri, mau diajak nikah padahal tidak diterima sama mertuanya," sela Aini membuat telinga Sekar merah, tangannya mengepal.

"Pernikahan Kasih dengan Faiq sah secara agama dan negara. Tidak ada alasan untuk menggeser posisinya saat ini."

Aini menyipitkan mata, segera ia naik ke Gazebo untuk duduk tepat di depan Sekar dan Kasih. Wanita itu, merasa mantan madunya tidak mudah untuk ditekan. “Tapi kamu juga harus tahu Zahra juga sah menikah dengan Faiq. Selain itu, Faiq itu keponakanku dan pernikahan antara mereka sudah direncanakan sejak lama.”

Sekar tertawa pendek, penuh nada sinis. “Direncanakan oleh siapa, Bu Aini? Oleh kalian yang
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Kasih Lembayung (Aku Akan Bertahan Semampuku)   54. Ada Dua

    Dua bulan kemudian...Selepas keluar dari bangunan bertingkat rumah sakit Muslimat Kasih terdiam. Wajahnya tanpa ekspresi dan terus membisu meski sudah di dalam mobil. Faiq menghentikan gerakannya saat akan melajukan kendaraan ketika mendapati telaga bening jatuh di kedua pipi istrinya."Kenapa?" tanya Faiq seraya melepas seatbelt yang mengikat tubuhnya. Merangkum pipi Kasih yang mulai terasa lebih berisi pengaruh dari usia kehamilan yang memasuki bulan keempat."Aku masih nggak nyangka," ucap Kasih sesenggukan."Bayi kita?""Iya, Mas. Ada dua di sini." Kasih menunjuk perutnya lantas membelainya."Alhamdulillah, kerja kerasku nggak sia-sia," sahut Faiq mengerling.Kasih mencebik memukul pelan bahu Faiq yang pura-pura mengaduh."Loh, kenapa masih nangis aja?""Ini tangis bahagia, Mas. Aku enggak pernah nyangka Allah memberikan adik Umar dua sekaligus," isak Kasih mengusap perutnya yang mulai menonjol.

  • Kasih Lembayung (Aku Akan Bertahan Semampuku)   53. Sensitif

    Keesokan harinya, suasana di rumah kontrakan yang biasa ditempati Faiq dan Kasih saat suaminya itu berkunjung, nampak Faiq sedang membaca buku tebal, bersandar di kepala sofa, sementara Kasih berbaring di atas pahanya, menikmati momen tenang berdua. Tangan Faiq memainkan rambut istrinya sesekali, membelai lembut kepala wanita terkasihnya itu."Mas boleh aku tanya sesuatu?""Memang selama ini, Mas pernah melarangmu bertanya, Sayang." Semenjak LDR, Faiq jarang memanggil Kasih dengan 'Dek' mungkin sebagai wujud rindu karena pertemuan yang dibatasi oleh keadaan hingga panggilan 'Sayang' dirasakan lebih pass di hati Ayah Umar itu."Bagaimana perasaan Mas melihat Mbak Zahra menikah kemarin?” tanya Kasih. Nadanya terdengar polos, namun terselip sedikit rasa penasaran yang terbesit dalam hatinya.Faiq meletakkan buku yang dibacanya ke meja, lalu menegakkan bahu istrinya yang berbaring di pahanya agar duduk berhadapan dengannya. Ia menatap mata Kasih, menc

  • Kasih Lembayung (Aku Akan Bertahan Semampuku)   52. Cawan Cinta

    Jam sembilan malam, setelah acara makan malam keluarga besar Shauqy dan Zahra selesai. Shauqy meminta izin untuk membawa istrinya undur diri terlebih dahulu. Zahra menautkan alis saat Shauqy menggandeng tangannya menuju halaman dimana mobil suaminya terparkir."Kita mau kemana, Mas? Bukannya tadi pamit mau istirahat. Kok, malah keluar?" Tanya Zahra dengan mimik heran, karena kamarnya pun sudah didekorasi sedemikian indah untuk malam pertama mereka malam ini."Kita nginep di hotel saja ya, Dik ...""Lha, ngapain ke hotel? Kalau hanya sekedar istirahat di sini, saja, Mas. Sudah disiapkan kamarku untuk istirahat kita selama tinggal di sini.""Mas ingin kita berdua saja, tanpa ada rasa segan dan sungkan dengan keluarga di sini." Shauqy mengedipkan sebelah mata saat menoleh pada Zahra. Lelaki itu tertawa melihat istrinya membelalakkan mata lebar-lebar."Tapi, masak aku tanpa persiapan seperti ini?" "Sudah disiapkan sama Zahira dan Mu

  • Kasih Lembayung (Aku Akan Bertahan Semampuku)   51. Pernikahan

    Jam sepuluh pagi penghulu datang di tempat resepsi acara di gelar. Resepsi akan langsung dilaksanakan usai ijab qabul. Suasana mendadak hening saat penghulu memberi aba-aba untuk Shauqy dan Ilyas berjabat tangan. Zahra, calon mempelai wanitanya duduk tenang didampingi Zahira dan Mufidah. Aini, uminya Zahra duduk berjejer bersama keluarga besar Shauqy dan Faiq."Allah sungguh indah sekali skenario-Mu hingga Engkau kirimkan jodoh sebaik Mas Shauqy untukku." Zahra mengucap syukur berkali-kali dengan mata yang berkaca.Shauqy menarik napas panjang, mengucap bismillah berkali-kali, menatap ayah-ibunya yang duduk di belakang kursi calon mertuanya.Setelah ia mengangguk tanda siap pada penghulu, suasana di ruangan menjadi hening. Semua mata langsung tertuju pada dua laki-laki yang kini tengah kecepatan tangan."Aku nikahkan dan kawinkan engkau ... Shauqy Ardiansyah. Dengan putri kandungku, yang bernama Zahratun Nahdah binti Ilyas Nurrohman den

  • Kasih Lembayung (Aku Akan Bertahan Semampuku)   50. Tentu Tersiksa

    Siang harinya, suasana di rumah Bulik Aini terasa hangat, namun sarat dengan ketegangan yang tidak terucapkan. Seperti biasa, Faiq berkunjung ke rumah Buliknya untuk menemani Kasih dan Umar. Tadi malam, Ilyas mengirim pesan bahwa mereka diminta datang ke rumah mertua, sementara ia ada keperluan di Depok terkait bisnisnya. "Faiq, seperti yang pernah Bulik angankan dahulu, kalau bisa kalian menetap di sini ke depannya mengurus pesantren ini." Seperti yang sudah-sudah setiap Faiq mengunjungi Kasih dan Umar di Lampung, Aini selalu menyinggung mengenai kepengurusan pesantren tahfizd yang didirikan oleh mereka.Faiq hanya tersenyum, tak bermaksud memupuskan harapan Buliknya, dia hanya mengatakan belum bisa meninggalkan amanah di Asmania. "Di sini sudah ada Ustad Wahyu bersama istrinya, Bulik. Mereka sudah mumpuni mengelola pesantren ini.""Jawabanmu selalu begitu, Faiq. Setidaknya kalau kamu sendiri yang mengelola, kan lebih bagus lagi. Kamu ponakan Bulik, ke d

  • Kasih Lembayung (Aku Akan Bertahan Semampuku)   49. Sepenuh Hati

    Dari hari ke hari Aini merasakan ketulusan dari Kasih merawatnya. Suster pun sering memuji bagaimana cara istri Faiq itu merawat ibu tirinya."Perkembangan Bu Aini semakin baik setiap harinya, semoga segera pulih seperti sediakala ya, Bu." Ucapan tulus penuh pengharapan dari Suster Indah sembari menyisir rambut Aini dengan telaten.Aini tersenyum menatap pantulan dirinya dari kaca meja riasnya. Walaupun masih belum simestris nampak di sana. Tak disangkal ia juga merasakan kesehatannya mulai membaik semakin harinya."Mbak Kasih sangat telaten merawat Ibu, benar-benar merawat Ibu dengan sepenuh hati. Umar juga sangat pintar dan pengertian tidak rewel kalau dilihatnya ibunya sedang sibuk di dapur membuat masakan atau menyuapi Bu Aini. Selain tampan, bocah itu sudah kelihatan berbudi." Berulang kali pujian untuk anak tirinya itu, Aini dengar membuatnya makin merasakan ketulusan Kasih padanya."Mas Faiq kalau ketemu dengan Mbak Kasih pasti kayak pengan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status