Share

Bab 92

"Ma-maaf kan Inggit, Bu! Inggit sudah banyak salah sama kalian. Ma-mas Ga-gas ...." Belum selesai perkataannya, tiba-tiba saja kak Inggit terlihat kejang seolah untuk menghirup udara saja begitu sulit baginya.

"Ya Allah, Nak! Inggit, sudah jangan terlalu banyak bicara dulu, Nak. Din, tolong panggilkan dokter, Nduk!" Ibu terlihat begitu panik, saat melihat kondisi Kak Inggit yang semakin mengkhawatirkan.

Saat aku akan beranjak, ternyata Bang Gagas sudah mendahului, dia tergopoh-gopoh pergi keluar lalu terdengar memanggil-manggil dokter dengan suara lantangnya.

MasyaAllah, sungguh Allah yang maha membolak balikan hati manusia, Abangku yang sejak dari rumah bermuka masam tak enak di pandang, karena merasa enggan dan juga terpaksa untuk menjenguk kak Inggit di rumah sakit, nyatanya setelah melihat sendiri keadaan wanita yang pernah menjadi sebagian dari hidupnya dalam keadaan tergolek lemah tak berdaya, dengan kondisi tubuh yang 180°jauh berbeda dengan Kak Inggit yang dulu, nyatanya mamp
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status