Share

Bab 6

Setahun kemudian..

" Bagas nanti 10 menit lagi ke ruangan meeting ya. Seluruh karyawan di kumpulin di sana", kata Wawan.

" Kok tumben ? " tanya bagas.

" Katanya perkenalan sama bos pemilik perusahaan ini ".

" Bukannya perusahaan ini milik pak Dani? "

" Iya tapi masih ada lagi bos nya selain pak Dani. Jadi dulu pak Dani patungan sama bos misterius kita ini untuk membangun perusahaan,terus pak Dani yang suruh mengelolanya sampai sekarang. Jadi nanti bos misterius itu akan datang ke sini perkenalan sama kita semua ", jelas Wawan.

Bagas manggut manggut.

" Ya udah ayo ke ruangan meeting. Tuh karyawan semuanya udah ke sana ", kata Wawan lalu berjalan ke ruangan meeting di ikuti Bagas.

Sampai di ruangan meeting Wawan dan Bagas memilih tempat duduk di belakang. Tampak Dani sudah ada di dalam.

" Terima kasih untuk para karyawan dan staf semua yang sudah hadir di sini. Saya mengumpulkan kalian semua di sini untuk memperkenalkan seseorang pada kalian. Dia adalah pemilik perusahaan ini juga ", kata Dani membuka acara.

Tok Tok Tok

Sekretaris Dani mengetuk pintu.

" Ada apa Linda? " tanya Dani.

" Beliau sudah datang pak ", jawab Linda.

" Langsung suruh ke sini ya ", kata Dani.

" Baik Pak ", jawab Linda sambil mengangguk.

Tok Tok Tok..

Seseorang mengetuk pintu lalu masuk. Semua mata tertuju padanya tak terkecuali Bagas. Dia terperanjat melihat Renata tidak duduk di kursi roda tapi berjalan dengan kakinya.

' Kok Renata jalan kaki sih bukannya dia lumpuh?: tanya Bagas dalam hati.

Dani langsung tersenyum dan mempersilahkan wanita itu duduk di depan, di sampingnya.

" Inilah pemilik perusahaan kita. Dia seorang wanita yang sukses, mempunyai usaha catering yang sekarang sudah ada 5 cabang. Perkenalkan dia bernama ibu Renata Wayan Saputri ", kata Dani memperkenalkan Renata.

Bagas menatap mantan istrinya tak percaya.

" Wuih keren.. masih muda tapi sudah punya usaha catering dan perusahaan sebesar ini. Pasti bahagia dan bangga yang jadi suaminya ", kata Wawan.

" Halo semuanya. perkenalkan saya Renata ", kata Renata memperkenalkan diri.

" Halo bu Renata ", sapa semua karyawan dan staf kecuali Bagas.

" Jangan panggil saya ibu dong jadi keliatan tua. Panggil kak saja ", kata Renata.

" Kak Renata sudah punya suami belum? " celetuk Wawan. Renata tertawa mendengar celetuk Wawan.

" Nama kamu siapa? " tanya Renata sambil menunjuk Wawan.

" Saya Wawan kak, maaf saya hanya bercanda ", kata Wawan takut Renata marah dan memecatnya.

" Wawan saya jawab ya celetuk kamu. Saya sudah punya suami eh maksud saya mantan suami ", kata Renata dengan menekan kata mantan suami sambil melirik Bagas.

" Kenapa saya bercerai dengan suami saya? Karena dia tidak memberi nafkah saya berbulan bulan, udah gitu selingkuh pula ", kata Renata lagi.

" Waah parah tuh laki ", kata Wawan. Dia tidak tau kalo mantan suami Renata duduk di sampingnya.

" Lelaki tak tau Terima kasih. Sudah dapat istri cantik, punya usaha catering dan perusahaan masih aja cari selingkuhan ", celetuk yang lain.

" Tapi saya juga yang salah sehingga membuat dia selingkuh ", kata Renata.

Semua langsung terdiam dan memandang Renata.

" Setelah kecelakaan menimpa saya, saya pura pura lumpuh dan pura pura rahim saya di angkat dan pura pura usaha catering saya bangkrut. Itu semua saya lakukan untuk nge tes dia ", kata Renata.

" Dan ternyata dia mau sama Renata karena harta Renata saja. Saat Renata mencoba nge tes suaminya, si suami langsung selingkuh meninggalkan Renata ", imbuh Dani.

" Kalo suami memang benar cinta dan sayang biarpun istrinya lumpuh, mandul dan kere sekalipun dia tidak akan berpaling ", kata Wawan.

" Betul itu Wan ", kata Dani.

Bagas yang menjadi bulan bulanan sindiran Renata langsung menunduk. Renata tersenyum puas melihat Bagas menunduk menahan malu tak berani menatapnya.

' Rasain kamu bagas ', kata Renata dalam hati.

Dani hanya terkekeh, dia tidak menyangka Renata balas dendam pada Bagas dengan cara elegan seperti ini. Dani jadi tau maksud Renata dulu di kafe,saat mereka lihat Bagas makan bareng sama Raya Renata pernah bilang 'tunggu tanggal mainnya'.

" Saya rasa perkenalan dengan saya cukup ya. Sekarang kalian boleh kembali bekerja. Oiya nanti malam saya akan mengadakan pesta di rumah. Saya harap kalian semua datang ", kata Renata.

" Nanti saya masih tau alamat Renata ", timpal Dani.

" pertemuan ini saya tutup. Silahkan kalian kembali ke meja masing masing ", kata Renata.

Semua karyawan dan staf keluar dari ruangan meeting kembali ke meja mereka masing masing.

**********

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status