Share

Bab 6

Author: Marsesha
last update Last Updated: 2023-03-14 09:21:06

Setahun kemudian..

" Bagas nanti 10 menit lagi ke ruangan meeting ya. Seluruh karyawan di kumpulin di sana", kata Wawan.

" Kok tumben ? " tanya bagas.

" Katanya perkenalan sama bos pemilik perusahaan ini ".

" Bukannya perusahaan ini milik pak Dani? "

" Iya tapi masih ada lagi bos nya selain pak Dani. Jadi dulu pak Dani patungan sama bos misterius kita ini untuk membangun perusahaan,terus pak Dani yang suruh mengelolanya sampai sekarang. Jadi nanti bos misterius itu akan datang ke sini perkenalan sama kita semua ", jelas Wawan.

Bagas manggut manggut.

" Ya udah ayo ke ruangan meeting. Tuh karyawan semuanya udah ke sana ", kata Wawan lalu berjalan ke ruangan meeting di ikuti Bagas.

Sampai di ruangan meeting Wawan dan Bagas memilih tempat duduk di belakang. Tampak Dani sudah ada di dalam.

" Terima kasih untuk para karyawan dan staf semua yang sudah hadir di sini. Saya mengumpulkan kalian semua di sini untuk memperkenalkan seseorang pada kalian. Dia adalah pemilik perusahaan ini juga ", kata Dani membuka acara.

Tok Tok Tok

Sekretaris Dani mengetuk pintu.

" Ada apa Linda? " tanya Dani.

" Beliau sudah datang pak ", jawab Linda.

" Langsung suruh ke sini ya ", kata Dani.

" Baik Pak ", jawab Linda sambil mengangguk.

Tok Tok Tok..

Seseorang mengetuk pintu lalu masuk. Semua mata tertuju padanya tak terkecuali Bagas. Dia terperanjat melihat Renata tidak duduk di kursi roda tapi berjalan dengan kakinya.

' Kok Renata jalan kaki sih bukannya dia lumpuh?: tanya Bagas dalam hati.

Dani langsung tersenyum dan mempersilahkan wanita itu duduk di depan, di sampingnya.

" Inilah pemilik perusahaan kita. Dia seorang wanita yang sukses, mempunyai usaha catering yang sekarang sudah ada 5 cabang. Perkenalkan dia bernama ibu Renata Wayan Saputri ", kata Dani memperkenalkan Renata.

Bagas menatap mantan istrinya tak percaya.

" Wuih keren.. masih muda tapi sudah punya usaha catering dan perusahaan sebesar ini. Pasti bahagia dan bangga yang jadi suaminya ", kata Wawan.

" Halo semuanya. perkenalkan saya Renata ", kata Renata memperkenalkan diri.

" Halo bu Renata ", sapa semua karyawan dan staf kecuali Bagas.

" Jangan panggil saya ibu dong jadi keliatan tua. Panggil kak saja ", kata Renata.

" Kak Renata sudah punya suami belum? " celetuk Wawan. Renata tertawa mendengar celetuk Wawan.

" Nama kamu siapa? " tanya Renata sambil menunjuk Wawan.

" Saya Wawan kak, maaf saya hanya bercanda ", kata Wawan takut Renata marah dan memecatnya.

" Wawan saya jawab ya celetuk kamu. Saya sudah punya suami eh maksud saya mantan suami ", kata Renata dengan menekan kata mantan suami sambil melirik Bagas.

" Kenapa saya bercerai dengan suami saya? Karena dia tidak memberi nafkah saya berbulan bulan, udah gitu selingkuh pula ", kata Renata lagi.

" Waah parah tuh laki ", kata Wawan. Dia tidak tau kalo mantan suami Renata duduk di sampingnya.

" Lelaki tak tau Terima kasih. Sudah dapat istri cantik, punya usaha catering dan perusahaan masih aja cari selingkuhan ", celetuk yang lain.

" Tapi saya juga yang salah sehingga membuat dia selingkuh ", kata Renata.

Semua langsung terdiam dan memandang Renata.

" Setelah kecelakaan menimpa saya, saya pura pura lumpuh dan pura pura rahim saya di angkat dan pura pura usaha catering saya bangkrut. Itu semua saya lakukan untuk nge tes dia ", kata Renata.

" Dan ternyata dia mau sama Renata karena harta Renata saja. Saat Renata mencoba nge tes suaminya, si suami langsung selingkuh meninggalkan Renata ", imbuh Dani.

" Kalo suami memang benar cinta dan sayang biarpun istrinya lumpuh, mandul dan kere sekalipun dia tidak akan berpaling ", kata Wawan.

" Betul itu Wan ", kata Dani.

Bagas yang menjadi bulan bulanan sindiran Renata langsung menunduk. Renata tersenyum puas melihat Bagas menunduk menahan malu tak berani menatapnya.

' Rasain kamu bagas ', kata Renata dalam hati.

Dani hanya terkekeh, dia tidak menyangka Renata balas dendam pada Bagas dengan cara elegan seperti ini. Dani jadi tau maksud Renata dulu di kafe,saat mereka lihat Bagas makan bareng sama Raya Renata pernah bilang 'tunggu tanggal mainnya'.

" Saya rasa perkenalan dengan saya cukup ya. Sekarang kalian boleh kembali bekerja. Oiya nanti malam saya akan mengadakan pesta di rumah. Saya harap kalian semua datang ", kata Renata.

" Nanti saya masih tau alamat Renata ", timpal Dani.

" pertemuan ini saya tutup. Silahkan kalian kembali ke meja masing masing ", kata Renata.

Semua karyawan dan staf keluar dari ruangan meeting kembali ke meja mereka masing masing.

**********

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Kau Duakan Cintaku   Bab 14 Bu Rosi berkelahi dengan Bu Mayang

    Santo duduk termenung di teras rumahnya. Beberapa hari ini dia mendiamkan ibunya, dia begitu kecewa dengan kelakuan Bu Rosi di masa lalu nya. " San makan dulu ", kata Bu Rosi. " Ibu aja yang makan aku gak lapar ", kata Santo. Bu Tias menghampiri anak laki lakinya yang duduk di teras. " Kamu marah sama Ibu San? " tanya Bu Rosi. " Iya. Aku kecewa dengan Ibu ", jawab Santo. " Kecewa kenapa? " " Ibu sudah membunuh bapak ", kata Santo. " Ibu tidak membunuh bapakmu San ", kata Bu Rosi. " Ibu gak usah mengelak lagi. Santo udah tau semuanya ", kata Santo. " Siapa yang memberi tahu kamu San? jawab!! " " Bukan siapa siapa ", jawab Santo. Lalu Santo pergi meninggalkan Ibunya entah ke mana. " Ini pasti Mayang yang sudah memberi tau Santo ", gumam Bu Rosi. Dok... dok.. dok... " Mayang!! Buka pintunya Mayang!! " teriak Bu Rosi. " Mayang!! "Dok.. dok.. dok.. " Siapa sih gedor gedor pintu sama teriak teriak di rumah orang? " tanya Bu Mayang pada dirinya sendiri. Bu Mayang berjalan m

  • Kau Duakan Cintaku   Bab 13 Sari butuh pekerjaan

    " Kamu dari mana San? " tanya Bu Rosi yang duduk di teras rumah. " Gak dari mana mana Bu. Cuma dari warung beli minuman dingin ", kata Santo sambil menunjukkan minuman bersoda dingin agar ibunya tak curiga dia dari rumah Bu Mayang. " Malam malam kok minum minuman dingin ", kata Bu Rosi. " Terus ibu ngapain malam malam duduk di sini? " Santo balik bertanya. " Ibu nungguin kamu ", kata Bu Rosi. " Ya udah yuk Bu kita masuk ", ajak Santo. Bu Rosi mengangguk lalu mengikuti Santo masuk ke dalam rumah. " San makan dulu udah ibu buatin nasi goreng ", kata Bu Rosi. " Iya Bu ", jawab Santo. Santo duduk di bangku ruang makan, terlihat sepiring nasi goreng kesukaannya. " Ibu udah makan? " tanya Santo. " Udah tadi sebelum kamu pulang. Nungguin kamu lama banget ya udah ibu makan duluan ", jawab Bu Rosi. " Ya udah Santo makan dulu Bu ".Bu Rosi mengangguk lalu masuk ke dalam kamarnya. Selesai makan Santo menuju kamar ibunya. Tok.. tok.. tok.. " Ibu udah tidur? " tanya Santo. " Belum m

  • Kau Duakan Cintaku   Bab 12 Masa Lalu Bu Rosi

    Setelah kepergian Sari warga yang tadi berkerumun di depan rumah Bu Rosi pada bubar termasuk Astri, dia begitu puas melihat Sari di usir warga. " Awas kamu Ros! " kata Bu Mayang sebelum meninggalkan rumah Bu Rosi. Santo masuk ke dalam rumah di ikuti Bu Rosi lalu mereka duduk di ruang tengah. " Bu, kenapa Bu Mayang tadi bilang kalo ibu pelakor? " tanya Santo. " Udahlah San gak usah di pikirin omongan Mayang tadi, gak penting ", kata Bu Rosi. Santo tak bicara lagi. Tapi dalam hatinya dia begitu penasaran dengan apa yang di bilang Bu Mayang tadi. ' Apa aku ke rumah Bu Mayang saja ya menanyakan apa yang sebenarnya terjadi antara Ibu dan Bu Mayang? ' tanya Santo dalam hati. ' Ya aku akan tanya langsung pada Bu Mayang. Nanti setelah magrib aku akan ke rumahnya ', kata Santo lagi dalam hati. " San ibu istirahat dulu ya, capek " . " iya Bu ".Bu Rosi beranjak dari ruang tengah menuju kamarnya. Tok.. tok.. tok.. " Siapa lagi sih yang datang? " gumam Santo. Tok.. Tok.. Tok.. " Perm

  • Kau Duakan Cintaku   Bab 11 Terusir dari Kampung

    " Mbak sari ibu mau ngomong. Di tunggu di ruang tamu ", teriak Santo dari ruang tamu. " Iya sebentar setelah menyusui aku ke situ ", kata Sari dari kamarnya. Setengah jam kemudian Sari datang ke ruang tamu dengan menggendong anaknya. Sari duduk di depan Bu Rosi dan Santo. Santo dan Bu Rosi menatap bayi tak berdosa itu dengan tatapan kebencian. " Ibu mau ngomong apa? " tanya Sari. " Sar, buang anak itu ke Panti asuhan ", kata Bu Rosi. Sari terkejut mendengar perkataan Ibunya. " A.. apa bu? " " Buang anak itu ke Panti asuhan ", ulang Bu Rosi. " Iya mbak. Buang anak itu ke Panti asuhan. Aku dan ibu gak mau ada anak haram di rumah ini ", timpal Santo. " Bu ini kan anak ku,cucu ibu masa ibu tega menyuruhku membawa anak ini ke Panti asuhan. Anak ini tak berdosa dia tak tau apa apa ", kata Sari. " Aku tak pernah menganggap anak itu sebagai cucuku. Aku tak sudi punya cucu haram ", kata Bu Rosi tegas. " Tapi Bu.. "" Kamu tinggal pilih buang anak itu ke Panti asuhan atau jika kamu m

  • Kau Duakan Cintaku   Bab 10 Santo Dan Bu Rosi bebas

    Satu tahun kemudian.. " Bu akhirnya kita bebas juga ", kata Santo. " Iya San. Ibu sudah tak sabar ingin segera sampai rumah ", kata Bu Rosi. " Ya udah Bu yuk kita pulang ", ajak Santo. Setelah 15 menit perjalanan menggunakan angkutan umum Santo dan Bu Rosi tiba di kampung tempat tinggalnya. " Tuh lihat Santo dan Ibunya udah bebas dari penjara ", kata Seorang tetangga Bu Rosi bernama Sita. " Iya kira kita kapok gak ya setelah setahun mendekam di penjara gara gara mau bakar pabrik kue nya Intan ? Atau masih akan tetap Dzolim sama Intan? " tanya tetangga yang lain. " Gak tau ".Bu Rosi menghampiri para tetangganya yang sedang membicarakannya. " Kalian ngomong apa? " tanya Bu Rosi. " Eh enggak Bu kita gak ngomong apa apa ", jawab Sita. " Aku masih bisa denger belum budeg! Sini kalo mau ngomong di depan ku jangan beraninya bisik bisik gitu ", teriak Bu Rosi. " Bu Rosi gak kapok mendekam di penjara? " tanya Siti. " Ngapain kapok? Aku gak salah. Yang salah itu Intan ", kata Bu Ro

  • Kau Duakan Cintaku   Bab 9 Dira membatalkan pernikahannya.

    Tok.. tok.. tok.. " Assalamu'alaikum mbak Intan ", panggil Dira sambil mengetuk pintu rumah Intan. Tok.. tok.. tok.. " Mbak Intan.. Assalamu'alaikum "." Wa'alaikumsalam ", sahut Intan dari dalam. Intan membuka pintu rumah. " Loh Dira? Dari mana kamu tau rumahku? " tanya Intan. " Dari mas Santo mbak. Mbak Intan boleh kita bicara? " tanya Dira. " Boleh, yuk masuk"." Di sini saja mbak"." Silahkan duduk Dir ", kata Intan. Dira duduk di kursi teras di ikuti Intan. " Mbak maksud kedatangan ku kemari aku ingin minta tolong sama mbak Intan untuk mencabut tuntutan mbak Intan pada mas Santo dan Bu Rosi ", kata Dira. " Maaf Dir aku gak bisa. Perbuatan mereka sudah di luar batas bisa membahayakan orang lain ", kata Intan. " Iya aku tau mbak. Tapi bentar lagi aku dan mas Santo menikah mbak. Aku gak mau pernikahanku batal karena mas Santo di penjara ", kata Dira. Intan menghela nafasnya dalam dalam. Dia begitu bingung, di satu sisi dia gak mau kejadian kemarin timbul lagi kalau Santo

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status