Jam 4 sore Bagas pulang dari kantor. Setelah membayar ojek Bagas masuk ke halaman rumah. Bagas memutar knop pintu tapi terkunci.
" Ren.. Renata.. ", panggil Bagas.Tak ada sahutan dari dalam." bi... Bibi.. ", Bagas memanggil Bi Surti.Tak ada sahutan dari bi Surti." Ren.. buka pintu!! " teriak Bagas sambil menggedor gedor pintu." Wooiii buka pintunya!! " Bagas berteriak lebih keras.Tak lama pintu pun terbuka." Kok kamu? " tanya Bagas." Rumah ini kan rumahku ", jawab Alya." Jangan bercanda kamu.. ini rumah ku sama Renata ", kata Bagas." Kamu gak tau ya Renata sudah jual rumah ini ke aku ", kata Alya." Gak.. gak mungkin. Kamu jangan ngaku ngaku udah beli rumah ini ", kata Bagas tak percaya." Sayang.. siapa yang datang? " tanya Roy, suami Alya. Roy muncul dari balik pintu." Ini sayang dia Bagas suami Renata. Dia gak percaya kalo rumah ini udah di jual ama Renata ", kata Alya pada suaminya." Mas.. rumah ini sudah kita beli ", kata Roy." Mana buktinya kalo rumah ini sudah kalian beli? " tanya Bagas." Sayang.. ambil nota pembelian sama sertifikat rumah ini biar dia percaya ", kata Roy pada Alya." Iya sayang ", jawab Alya.Alya masuk ke dalam rumah. Tak lama Alya keluar lagi dengan membawa sertifikat dan nota pembelian rumah." ini lihat dan baca ", kata Roy.Bagas membaca nota tersebut. Rumah ini di jual dengan harga hampir 2 M. Ada tanda tangan Renata di nota." gimana? udah percaya? " tanya Roy. Bagas tak menjawab pertanyaan Bagas, dia langsung pergi meninggalkan Alya dan Roy.**********Bagas menelepon Renata. Tak perlu menunggu waktu lama Renata menjawab telepon dari Bagas." Ren.. kamu bener bener keterlaluan. Mobil kamu jual sekarang rumah kamu jual. Mau kamu apa sih? " kata Bagas marah." Mau aku kita cerai ", jawab Renata" oke.. oke.. aku akan kabulkan permintaan kamu. Jangan nyesel kamu minta cerai dariku ", kata Bagas.Renata tertawa mendengar pernyataan Bagas." Aku akan lebih menyesal kalo masih hidup sama lelaki benalu sepertimu mas ", kata Renata." Kita lihat siapa yang akan menyesal nanti ", kata Bagas lalu Bagas mematikan teleponnya.**********Seminggu kemudian..." Bi.. gimana tinggal di rumah baru? enak gak? " tanya Renata." Enak non. Kalo Bibi boleh milih di sini atau di rumah yang kemaren Bibi lebih milih di sini. Soalnya lebih adem sama kayak rumah Bibi di kampung ", kata bi Surti. Renata tersenyum mendengar perkataan bi Surti." oiya bi hari ini gak usah masak ya. Nanti biar aku pesen makanan online aja ", kata Renata." Baik non ", kata bi Surti." Ya udah aku keluar dulu bi.Bibi jaga rumah ya ", kata Renata." Baik non".Renata mengeluarkan mobil dari garasi. Lalu dia menjalankan mobilnya ke rumah Dani.Ting tong ting tong..Renata memencet bel rumah Dani.' kenapa rumah Dani sepi ya? ' tanya Renata dalam hati.Ting Tong Ting Tong..Renata memencet bel sekali lagi.Pintu rumah Dani terbuka terlihat bu Santi muncul ." Eeh kamu Ren. Ayo masuk ", kata bu Santi." Iya tante ", kata Renata lalu dia masuk dan duduk di ruang tamu.Bu Santi adalah adik dari papanya Renata." Dani kemana tante? " tanya Renata." Tadi pamit keluar sebentar.Katanya mau beli makan ", kata bu Santi." Ooh. Tante gimana kabarnya? "" Alhamdulilah baik Ren. kamu sendiri gimana?"." Alhamdulillah baik tante. Om Malik kemana tante? "." Om kamu masih di luar negeri. mungkin 3 hari lagi balik ke Indonesia ", kata bu Santi." Ooh "." Tuh Dani udah pulang Ren ", kata bu Santi sambil menunjuk Dani yang sedang memarkir motornya." Assalamu'alaikum ", Dani mengucapkan salam." Waalaikumsalam ", sahut Renata dan bu Santi bersamaan." Udah dari tadi Ren? " tanya Dani." Barusan ", jawab Renata.Dani duduk di depan Renata." Kalo gitu tante masuk dulu ya Ren ", kata bu Santi." Iya tante ". Bu Santi masuk ke dalam." Tumben kamu maen ke sini Ren ", kata Dani." Kangen sama kamu ", kata Renata sambil tertawa." Gimana masalah rumah tanggamu sama Bagas? " tanya Dani." Hancur Dan. Tadi pagi aku ke pengadilan ngurus gugat cerai ", kata Renata." Lebih baik begitu Ren. Cowok benalu seperti Bagas gak pantes buat kamu "." Iya Dan. Kamu kapan nikah? udah umur 30 tahun masih jomblo aja", kata Renata." Tau Ren. Cari cewek susah banget", kata Dani." Bukan susah.. kamu aja yang pemilih "." Gak juga. Aku bukan tipe cowok yang suka pilih pilih "." Oiya Dan Aku mau minta tolong kamu boleh? " tanya Renata." Minta tolong apa? "" Kalo Bagas tanya alamat rumahku jangan kamu kasih ya"." Oke siap ".Saking asiknya mengobrol gak terasa sudah jam 5 sore. Renata pun pamit pulang.**********" Bagas ada yang di cariin kamu ", kata bu Susi sambil mengetuk pintu kamar bagas" Siapa bu? " tanya Bagas." Raya ", jawab bu Susi.Bagas keluar dari kamarnya menuju ruang tamu. Dilihatnya Raya duduk di sofa panjang." Tumben datang ke sini ", kata Bagas." Gak boleh ya dateng ke rumah calon suami ", kata Raya manja." Boleh sayang ", kata Bagas sambil mencubit pipi Raya." Sayang.. kamu ada acara gak sore ini? " tanya Raya." Gak ada.. kenapa sayang? "" Temani aku jalan ke mall yuk mau cari kado buat Adikku. Besok dia ultah aku gak enak kalo gak ngasih kado ", kata Raya." Ya udah aku ganti dulu ya", kata Bagas. Raya mengangguk." Kalian mau kemana? " tanya bu Susi." Mau ke mall bu cari kado ultah adek saya ", kata Raya." Ibu ikut ya ",kata bu Susi.' aduh bagaimana ini? kalo ibunya Bagas ikut nanti gak bisa minta Bagas bayarin dong ', kata Raya dalam hati." Ada apa bu? " tanya Bagas yang sudah selesai ganti baju." Ibu ikut ke mall ya? sudah lama ibu gak masuk mall ", kata bu Susi." Ya udah ayok ", kata Bagas.Raya menatap Bagas." Kasihan ibu kalo gak di ajak. Sudah lama dia gak jalan jalan. Gak papa ya sayang"." Terserah ", kata Raya lalu dia masuk ke mobil.Tak lama kemudian bu Susi keluar dari rumah. Dia menuju mobil Raya dan membuka pintu depan." Ibu duduknya di belakang ", kata Raya." Ibu maunya di depan ", kata bu Susi." Kamu ngalah sayang sama ibuku ", kata Bagas." Tapi mas aku gak biasa duduk di belakang ", kata Raya." Kali ini aja ya.. plis ", kata Bagas." Gak pokoknya aku gak mau duduk di belakang. Ibu kalo mau ikut duduk di belakang, kalo gak mau duduk di belakang ya gak usah ikut ", kata Raya.Bu Susi menatap Raya." Ooh jadi gini pacar kamu Gas?" tanya bu Susi kesal." Ya udah mas kamu keluar dari mobil aku ", kata Raya sambil mendorong tubuh Bagas." Loh kenapa? " tanya Bagas." Aku gak jadi suruh nganter kamu me mall. Aku berangkat sendiri aja ",kata Raya kesal.Bagas keluar dari mobil Raya lalu Raya menjalankan mobilnya meninggalkan rumah Bagas.**********Santo duduk termenung di teras rumahnya. Beberapa hari ini dia mendiamkan ibunya, dia begitu kecewa dengan kelakuan Bu Rosi di masa lalu nya. " San makan dulu ", kata Bu Rosi. " Ibu aja yang makan aku gak lapar ", kata Santo. Bu Tias menghampiri anak laki lakinya yang duduk di teras. " Kamu marah sama Ibu San? " tanya Bu Rosi. " Iya. Aku kecewa dengan Ibu ", jawab Santo. " Kecewa kenapa? " " Ibu sudah membunuh bapak ", kata Santo. " Ibu tidak membunuh bapakmu San ", kata Bu Rosi. " Ibu gak usah mengelak lagi. Santo udah tau semuanya ", kata Santo. " Siapa yang memberi tahu kamu San? jawab!! " " Bukan siapa siapa ", jawab Santo. Lalu Santo pergi meninggalkan Ibunya entah ke mana. " Ini pasti Mayang yang sudah memberi tau Santo ", gumam Bu Rosi. Dok... dok.. dok... " Mayang!! Buka pintunya Mayang!! " teriak Bu Rosi. " Mayang!! "Dok.. dok.. dok.. " Siapa sih gedor gedor pintu sama teriak teriak di rumah orang? " tanya Bu Mayang pada dirinya sendiri. Bu Mayang berjalan m
" Kamu dari mana San? " tanya Bu Rosi yang duduk di teras rumah. " Gak dari mana mana Bu. Cuma dari warung beli minuman dingin ", kata Santo sambil menunjukkan minuman bersoda dingin agar ibunya tak curiga dia dari rumah Bu Mayang. " Malam malam kok minum minuman dingin ", kata Bu Rosi. " Terus ibu ngapain malam malam duduk di sini? " Santo balik bertanya. " Ibu nungguin kamu ", kata Bu Rosi. " Ya udah yuk Bu kita masuk ", ajak Santo. Bu Rosi mengangguk lalu mengikuti Santo masuk ke dalam rumah. " San makan dulu udah ibu buatin nasi goreng ", kata Bu Rosi. " Iya Bu ", jawab Santo. Santo duduk di bangku ruang makan, terlihat sepiring nasi goreng kesukaannya. " Ibu udah makan? " tanya Santo. " Udah tadi sebelum kamu pulang. Nungguin kamu lama banget ya udah ibu makan duluan ", jawab Bu Rosi. " Ya udah Santo makan dulu Bu ".Bu Rosi mengangguk lalu masuk ke dalam kamarnya. Selesai makan Santo menuju kamar ibunya. Tok.. tok.. tok.. " Ibu udah tidur? " tanya Santo. " Belum m
Setelah kepergian Sari warga yang tadi berkerumun di depan rumah Bu Rosi pada bubar termasuk Astri, dia begitu puas melihat Sari di usir warga. " Awas kamu Ros! " kata Bu Mayang sebelum meninggalkan rumah Bu Rosi. Santo masuk ke dalam rumah di ikuti Bu Rosi lalu mereka duduk di ruang tengah. " Bu, kenapa Bu Mayang tadi bilang kalo ibu pelakor? " tanya Santo. " Udahlah San gak usah di pikirin omongan Mayang tadi, gak penting ", kata Bu Rosi. Santo tak bicara lagi. Tapi dalam hatinya dia begitu penasaran dengan apa yang di bilang Bu Mayang tadi. ' Apa aku ke rumah Bu Mayang saja ya menanyakan apa yang sebenarnya terjadi antara Ibu dan Bu Mayang? ' tanya Santo dalam hati. ' Ya aku akan tanya langsung pada Bu Mayang. Nanti setelah magrib aku akan ke rumahnya ', kata Santo lagi dalam hati. " San ibu istirahat dulu ya, capek " . " iya Bu ".Bu Rosi beranjak dari ruang tengah menuju kamarnya. Tok.. tok.. tok.. " Siapa lagi sih yang datang? " gumam Santo. Tok.. Tok.. Tok.. " Perm
" Mbak sari ibu mau ngomong. Di tunggu di ruang tamu ", teriak Santo dari ruang tamu. " Iya sebentar setelah menyusui aku ke situ ", kata Sari dari kamarnya. Setengah jam kemudian Sari datang ke ruang tamu dengan menggendong anaknya. Sari duduk di depan Bu Rosi dan Santo. Santo dan Bu Rosi menatap bayi tak berdosa itu dengan tatapan kebencian. " Ibu mau ngomong apa? " tanya Sari. " Sar, buang anak itu ke Panti asuhan ", kata Bu Rosi. Sari terkejut mendengar perkataan Ibunya. " A.. apa bu? " " Buang anak itu ke Panti asuhan ", ulang Bu Rosi. " Iya mbak. Buang anak itu ke Panti asuhan. Aku dan ibu gak mau ada anak haram di rumah ini ", timpal Santo. " Bu ini kan anak ku,cucu ibu masa ibu tega menyuruhku membawa anak ini ke Panti asuhan. Anak ini tak berdosa dia tak tau apa apa ", kata Sari. " Aku tak pernah menganggap anak itu sebagai cucuku. Aku tak sudi punya cucu haram ", kata Bu Rosi tegas. " Tapi Bu.. "" Kamu tinggal pilih buang anak itu ke Panti asuhan atau jika kamu m
Satu tahun kemudian.. " Bu akhirnya kita bebas juga ", kata Santo. " Iya San. Ibu sudah tak sabar ingin segera sampai rumah ", kata Bu Rosi. " Ya udah Bu yuk kita pulang ", ajak Santo. Setelah 15 menit perjalanan menggunakan angkutan umum Santo dan Bu Rosi tiba di kampung tempat tinggalnya. " Tuh lihat Santo dan Ibunya udah bebas dari penjara ", kata Seorang tetangga Bu Rosi bernama Sita. " Iya kira kita kapok gak ya setelah setahun mendekam di penjara gara gara mau bakar pabrik kue nya Intan ? Atau masih akan tetap Dzolim sama Intan? " tanya tetangga yang lain. " Gak tau ".Bu Rosi menghampiri para tetangganya yang sedang membicarakannya. " Kalian ngomong apa? " tanya Bu Rosi. " Eh enggak Bu kita gak ngomong apa apa ", jawab Sita. " Aku masih bisa denger belum budeg! Sini kalo mau ngomong di depan ku jangan beraninya bisik bisik gitu ", teriak Bu Rosi. " Bu Rosi gak kapok mendekam di penjara? " tanya Siti. " Ngapain kapok? Aku gak salah. Yang salah itu Intan ", kata Bu Ro
Tok.. tok.. tok.. " Assalamu'alaikum mbak Intan ", panggil Dira sambil mengetuk pintu rumah Intan. Tok.. tok.. tok.. " Mbak Intan.. Assalamu'alaikum "." Wa'alaikumsalam ", sahut Intan dari dalam. Intan membuka pintu rumah. " Loh Dira? Dari mana kamu tau rumahku? " tanya Intan. " Dari mas Santo mbak. Mbak Intan boleh kita bicara? " tanya Dira. " Boleh, yuk masuk"." Di sini saja mbak"." Silahkan duduk Dir ", kata Intan. Dira duduk di kursi teras di ikuti Intan. " Mbak maksud kedatangan ku kemari aku ingin minta tolong sama mbak Intan untuk mencabut tuntutan mbak Intan pada mas Santo dan Bu Rosi ", kata Dira. " Maaf Dir aku gak bisa. Perbuatan mereka sudah di luar batas bisa membahayakan orang lain ", kata Intan. " Iya aku tau mbak. Tapi bentar lagi aku dan mas Santo menikah mbak. Aku gak mau pernikahanku batal karena mas Santo di penjara ", kata Dira. Intan menghela nafasnya dalam dalam. Dia begitu bingung, di satu sisi dia gak mau kejadian kemarin timbul lagi kalau Santo