Kau Duakan Cintaku

Kau Duakan Cintaku

Oleh:  Marsesha  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Belum ada penilaian
28Bab
448Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Sejak kecelakaan lalu lintas itu kehidupan Renata jadi berubah 180 derajat. Dia menderita lumpuh dari pinggul ke bawah sehingga harus duduk di kursi roda, rahimnya pun juga harus di angkat. Bagas yang semula sayang dan perhatian kini acuh tak acuh dengan Renata. Dapatkah Renata melewati semua ini dan bangkit? Baca ceritanya hanya di sini...

Lihat lebih banyak
Kau Duakan Cintaku Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
Tidak ada komentar
28 Bab
Bab 1
" Bi.. bibi ", panggil Renata. Bi Surti berlari lari kecil menuju kamar Renata. " Ada apa non? " tanya bi Surti. " Bi.. bisa tolong saya? " tanya Renata. " Apa non? "" Tolong bi kursi roda itu di dekatkan sini ", kata Renata sambil menunjuk kursi roda yang ada di belakang pintu kamarnya. Bi Surti segera mengambil kursi roda itu dan di dekatkan ke ranjang Renata. " Makasih bi ", kata Renata. " Sama sama non. non Renata bisa ke kursi roda sendirian? " tanya bi Surti. " Bisa bi "." Kalo gitu saya permisi non ", kata bi Surti. Renata mengangguk. Sepeninggalan bi Surti Renata memindahkan tubuhnya ke kursi roda lalu keluar dari kamar menuju meja makan. " Masak apa bi? " tanya Renata sambil membuka tudung saji. " Tuan kemaren minta hari ini di masakin ayam bakar madu sama sambal tomat. Ini ada capcay juga ", kata bi Surti. " Wah enak nih ", kata Renata. " Non mau makan? biar bibi ambilkan ", kata bi Surti. Dengan cekatan bi Surti mengambilkan nasi beserta lauk untuk Renata.
Baca selengkapnya
Bab 2
Bagas masuk ke kamarnya. " Baru pulang mas? " tanya Renata. " Iya. tadi mampir dulu ke rumah ibuku ", jawab Bagas sambil membuka kemejanya. " Mas aku boleh minta uang bulanan? " tanya Renata. " Aku gak punya uang ", jawab Bagas. " Loh kamu kan abis gajian kan? masa gak ada uang? " tanya Renata. " Maaf uangnya udah aku kasih ibu 2 juta, Wiwik 1,5 juta dan ini ada sisa cuma 5,5 juta buat ibu 2 minggu lagi 2 juta sisanya buat pegangan aku ", kata Bagas. " Ibumu tiap minta uang selalu di kasih berapapun yang dia minta sedangkan sama istri pelit banget "." Ya jelaslah dia ibuku yang sudah lahirin dan besarkan aku. Aku gak mau di anggap anak durhaka ", kata Bagas. " Tapi mas seenggaknya... "" Sudahlah aku capek aku mau tidur ", bentak Bagas lalu tidur di samping Renata. Renata hanya bisa menghela nafas. *********" Pagi non ", sapa bi Surti saat melihat Renata keluar kamar. " Pagi bi " , kata Renata sambil tersenyum. Bi Surti membantu Renata mendorong kursi roda nya menuju mej
Baca selengkapnya
Bab 3
POV RENATA. Aku menatap jam di dinding, pukul 11 malam tapi Bagas belum juga pulang ke rumah. Ku putar kursi rodaku ke luar dari kamar menuju ruang tamu menunggu Bagas pulang. Sampai di ruang tamu kudengar suara mobil pajero ku memasuki halaman rumah. Tak berapa lama muncul Bagas masuk ke dalam rumah. " Belum tidur Ren? " tanya Bagas. Aku hanya menggelengkan kepalaku. Bagas duduk di sofa sampingku. " Mas hari ini gak ke kantor? " tanyaku. Bagas menoleh padaku. " Kenapa? " Bagas balik bertanya. " Tadi Dani kesini nyariin kamu. katanya kamu gak berangkat ke kantor ", ucapku. " Aku hari ini emang gak ke kantor, capek "." Terus kamu kemana mas? " " Ke rumah ibu "." ooh ", hanya itu yang keluar dari mulutku. " Aku mau tidur dulu udah ngantuk ", kata Bagas. Dia beranjak dari ruang tamu. Aku mengikuti Bagas masuk ke kamar. Aku memindahkan tubuhku dari kursi roda ke ranjang. Lalu Aku berbaring di samping Bagas. " Mas.. " panggilku. " Hem"" Minggu depan antar Aku ke rumah sak
Baca selengkapnya
Bab 4
" Sayang.. aku pengen tas ini ", kata Raya pada Bagas. " Ambil aja sayang. Apa yang kamu mau ambil aja ", ucap Bagas. " Beneran sayang? " " Iya"." Makasih sayang ", kata Raya sambil mencium pipi Bagas. Raya mengambil semua yang di inginkan. Lalu mereka ke kasir untuk membayar. " Totalnya 50 juta pak. Mau cash atau pake kartu kredit? " tanya petugas kasir. " pake kartu kredit mbak ", kata Bagas. Bagas mengeluarkan kartu kreditnya lalu di serahkan pada petugas kasir. " Baik pak ".Petugas kasir itu menggesek kartu kredit Bagas tapi tidak bisa. " Maaf Pak kartu kreditnya tidak bisa di gunakan "." Masa sih mbak? coba sekali lagi ", kata Bagas. Petugas kasir itu menggesek kartu kredit Bagas dan masih sama, tidak bisa di gunakan. " Tidak bisa di gunakan. Ada kartu yang lain pak?"Bagas mengeluarkan debit card nya lalu di berikan pada kasir. Petugas kasir menggesek debit card Bagas dan tidak bisa di gunakan. " Ini juga tidak bisa di gunakan pak "." Masa gak bisa semua? jangan
Baca selengkapnya
Bab 5
Jam 4 sore Bagas pulang dari kantor. Setelah membayar ojek Bagas masuk ke halaman rumah. Bagas memutar knop pintu tapi terkunci. " Ren.. Renata.. ", panggil Bagas. Tak ada sahutan dari dalam. " bi... Bibi.. ", Bagas memanggil Bi Surti. Tak ada sahutan dari bi Surti. " Ren.. buka pintu!! " teriak Bagas sambil menggedor gedor pintu. " Wooiii buka pintunya!! " Bagas berteriak lebih keras. Tak lama pintu pun terbuka. " Kok kamu? " tanya Bagas. " Rumah ini kan rumahku ", jawab Alya. " Jangan bercanda kamu.. ini rumah ku sama Renata ", kata Bagas. " Kamu gak tau ya Renata sudah jual rumah ini ke aku ", kata Alya. " Gak.. gak mungkin. Kamu jangan ngaku ngaku udah beli rumah ini ", kata Bagas tak percaya. " Sayang.. siapa yang datang? " tanya Roy, suami Alya. Roy muncul dari balik pintu. " Ini sayang dia Bagas suami Renata. Dia gak percaya kalo rumah ini udah di jual ama Renata ", kata Alya pada suaminya. " Mas.. rumah ini sudah kita beli ", kata Roy. " Mana buktinya kalo ruma
Baca selengkapnya
Bab 6
Setahun kemudian.. " Bagas nanti 10 menit lagi ke ruangan meeting ya. Seluruh karyawan di kumpulin di sana", kata Wawan. " Kok tumben ? " tanya bagas. " Katanya perkenalan sama bos pemilik perusahaan ini "." Bukannya perusahaan ini milik pak Dani? "" Iya tapi masih ada lagi bos nya selain pak Dani. Jadi dulu pak Dani patungan sama bos misterius kita ini untuk membangun perusahaan,terus pak Dani yang suruh mengelolanya sampai sekarang. Jadi nanti bos misterius itu akan datang ke sini perkenalan sama kita semua ", jelas Wawan. Bagas manggut manggut. " Ya udah ayo ke ruangan meeting. Tuh karyawan semuanya udah ke sana ", kata Wawan lalu berjalan ke ruangan meeting di ikuti Bagas. Sampai di ruangan meeting Wawan dan Bagas memilih tempat duduk di belakang. Tampak Dani sudah ada di dalam. " Terima kasih untuk para karyawan dan staf semua yang sudah hadir di sini. Saya mengumpulkan kalian semua di sini untuk memperkenalkan seseorang pada kalian. Dia adalah pemilik perusahaan ini jug
Baca selengkapnya
Bab 7
Tin Tin tinRaya membunyikan klakson mobilnya. Bagas keluar rumah menghampiri mobil Raya. " Buruan masuk biar aku aja yang nyopir ", kata Raya. Bagas mengangguk lalu masuk ke dalam mobil Raya. Tok Tok Tok.. Bu Susi mengetuk jendela mobil Raya. Raya membuka kaca jendela mobilnya. " Kalian mau ke rumah Renata? " tanya bu Susi. " Iya bu ", jawab Raya. " Ibu sama Wiwik ikut ya ", kata bu Susi. Raya memandang Bagas. " Ini acara kantor bu. Ibu gak usah ikut ", kata Bagas. " Acara kantor kok di rumah Renata?""Nanti deh aku ceritain sekarang Bagas pergi dulu ya ", kata Bagas sambil memberi isyarat pada Raya agar menjalankan mobilnya. Raya menjalankan mobilnya meninggalkan bu Susi yang menatap mobil Raya pergi menjauh. " Dasar anak durhaka ", kata bu Susi.Bu Susi masuk ke dalam rumahnya di sambut Wiwik yang sudah mengenakan baju pesta. " Ayo bu kita berangkat", kata Wiwik. " Kita udah di tinggal kakakmu ", kata bu Susi kesal. " Apa? "Wiwik berjalan keluar rumah, mobil Raya sud
Baca selengkapnya
Bab 8
POV RENATAAku mengambil ponselku di atas meja rias lalu aku kirim pesan WA pada Bagas. [ Nanti temui aku di kafe Barca jam 7 malam. Jangan lupa ajak Raya ] kataku. Tak lama berselang ada balasan dari Bagas. [ oke akan aku akan ke sana bersama Raya ] balas Bagas. Aku tak membalas pesan dari Bagas, ku letakkan kembali ponselku di atas meja rias. ' Akan menghancurkan hubunganmu dengan Bagas Ray', kataku dalam hati sambil tersenyum. Aku berjalan ke meja makan tampak capcay dan ayam bakar sudah tersaji di meja makan. " Bi.. Bi Surti ", panggilku. " Iya non ", kata Bi Surti berjalan menemui ku sambil membawa mangkuk sambal di tangannya." Ada apa non? " tanya bi Surti saat sudah berada di depanku. " Ayo bi kita makan ", kata Renata. Bi Surti mengangguk lalu duduk di sampingku.Tampak bi Surti ragu ragu saat akan mengambil capcay. " Ambil aja bi gak papa, mau pake ayam juga boleh kok gak ada yang larang. Pokoknya Bibi di sini mau ambil makanan apa aja terserah Bibi gak usah sungka
Baca selengkapnya
Bab 9
Bagas masuk ke dalam rumah lalu membanting pintu. Bu susi dan Wiwik yang sedang berada di ruang tengah pun kaget. " Kamu kenapa Gas? " tanya bu Susi. " Bagas lagi dongkol bu sama Renata", jawab Bagas. " Dongkolnya sama Renata tapi nutup pintu rumah gak di banting juga kali mas ", celetuk Wiwik. Bu Susi langsung menyikut Wiwik. " Kamu sudah ketemu Renata? gimana dia mau kan rujuk sama kamu? " tanya Bu Susi. " Dia sudah mempermainkan aku bu "." Mempermainkan kamu gimana maksudnya? "tanya Bu Susi bingung. " Renata minta ketemuan di kafe. Sebelumnya dia bilang mau rujuk denganku tapi dengan syarat aku membawa Raya ke kafe tempat aku dan Renata janjian dan memutuskan Raya di depannya. Tapi apa?Setelah aku memutuskan Raya Renata malah menolak ku mentah mentah. Dia juga sudah punya calon suami ", kata Bagas penuh amarah. " Dasar kurang ajar si Renata. Besok ibu mau ke rumahnya. Mau ibu labrak tuh anak ", kata Bu Susi. " Wik, besok antar ibu ke rumah Renata ", kata Bu Susi pada Wiwik
Baca selengkapnya
Bab 10
" Dikira kita pengemis cuma di kasih 200 ribu. Kurang ajar si Renata ", kata Bu Susi marah. " Udah Bu pulang aja yuk ", kata Wiwik. " Gak. Ibu mau ketemu dulu sama Renata. Enak aja cuma di kasih 200 ribu sedangkan uang hasil jual rumahnya milyaran ", kata Bu Susi. Bu Susi menggedor gedor pintu rumah Renata. " Renata.. Renata. . keluar kamu!! " teriak Bu Susi. Tak ada jawaban dari Renata. "Ren.. Renata... keluar kamu ren!! " Bu Susi kembali berteriak. Bu Susi makin keras menggedor pintu. " Berisik banget sih ", kata Renata. " Apa perlu Bibi panggilin satpam depan komplek Non? " tanya bi Surti. " gak perlu bi. Biar saya usir sendiri ", kata Renata lalu berjalan menuju pintu. Renata membuka pintu. Terlihat Bu Susi berdiri di depan pintu sambil berkacak pinggang. " Akhirnya kamu keluar juga. Hei wanita jal*ng kamu pikir aku pengemis? " tanya Bu Susi marah. " Maksud ibu apa ya? " tanya Renata. " Kamu pikir saya pengemis yang seenaknya kamu kasih uang berapapun dan saya langsung
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status