Share

Membuka Segel

Nau Sang yang mengikuti Raja Demon berhenti di depan sebuah ruangan, Nau Sang masih terdiam menatap ruangan di depannya yang memiliki aura berbeda dari ruangan lainnya.

"Kenapa hanya diam? Masuklah."

Gaura sang Raja Demon yang baru membuka ruangan meminta Nau Sang bergegas memasukinya, sama seperti sebelumnya tanpa menjawab Nau Sang langsung mengikuti Gaura yang berjalan masuk ke dalam ruangan.

Setibanya di dalam ruangan Nau Sang yang menghentikan langkahnya terdiam menatap kobaran api berwarna merah darah, di bawah kobaran api terdapat lava panas dengan warna merah menyala terang.

Nau Sang yang sebelumnya adalah jenderal perang sudah menghadapi banyak pelatihan untuk menjadi kuat, melihat api dan lava yang ada di depannya Nau Sang bisa tahu kalau Raja Demon ingin dirinya berlatih di sana.

"Untuk melatih kembali kekuatanmu kamu harus... ." Gaura tidak melanjutkan perkataannya dan terdiam menatap Nau Sang.

"Masuk ke dalam Lava dan terbakar api," sahut Nau Sang membuat Gaura semakin terdiam.

"Bagus karena kamu mengetahuinya, kalau begitu jangan membuang waktu kamu harus membangkitkan kekuatanmu kembali," ucap Gaura.

Nau Sang hanya menganggukkan kepalanya sambil berjalan ke arah lava dan api yang ada di depannya, selangkah sebelum sampai di lava Nau Sang menghentikan langkahnya, Nau Sang masih ragu dirinya bisa bertahan di atas lava dan terbakar api karena dirinya bukanlah Demon apalagi Raja Demon yang asli.

Tapi jika benar seperti itu bisa membuatnya kuat Nau Sang berpikir tidak ada salahnya mencoba, Nau Snag mengangkat kakinya melangkah naik ke atas lava dan masuk ke dalam kobaran api.

Sebelum melangkahkan kakinya Nau Sang meyakinkan dirinya sendiri kalau semua demi menjadi kuat, semua itu dilakukannya agar bisa mencari adiknya kembali dan bertanya kenapa dia tega membunuh kakak kandungnya sendiri.

Saat menginjak lava Nau Sang bisa merasakan panas menjadi-jadi di telapak kakinya, bersamaan dengan itu seluruh tubuhnya yang terbakar api membuat Nau Sang merasa tidak tahan lagi.

Dari pinggir Gaura hanya memperhatikan Nau Sang yang terlihat sangat tersiksa di dalam api, Gaura merasa ada yang aneh walau kepanasan Nau Sang tidak seharusnya seperti tidak terbiasa dengan panasnya kobaran api karena mereka tercipta dari percikan api.

"Apa yang salah padanya?"gumam Gaura.

"Sudahlah, lebih baik aku perhatikan saja dulu," sambung Gaura.

Di dalam api Nau Sang perlahan merasa api yang membakar tubuhnya semakin berkurang panasnya, tidak hanya api lava yang diinjaknya juga seperti kehilangan panasnya dan saat ini dirinya seperti hanya menginjak tanah.

Merasakan keanehan itu Nau Sang yang terdiam langsung melihat ke arah Gaura, Nau Sang ingin bertanya pada Gaura apa yang sebenarnya terjadi? dan kenapa api dan lava sudah tidak lagi panas.

Karena Gaura seperti tidak mengerti maksud tatapan matanya Nau Sang berjalan pelan ke arahnya, belum keluar dari lava dan api Nau Sang seketika terdiam mematung.

Dari luar tubuhnya sesuatu terus mencoba menerobos masuk ke dalam tubuhnya, Nau Sang merasakan sakit yang menjadi-jadi setelah sesuatu itu masuk ke dalam tubuhnya dan menyebar dengan cepat.

Arrrrrrrrrrrrrrrkkkkkkkhhh.

Nau Sang berteriak keras saat rasa sakit sudah tidak bisa lagi di tahannya, dirinya bukan tidak pernah merasakan sakit karena dirinya jenderal perang, tapi rasa sakit yang dirasakannya saat ini sama sekali tidak bisa dijelaskannya.

Bersamaan dengan sesuatu yang masuk ke dalam tubuhnya tanpa henti dan rasa yang sangat menyakitkan Nau Sang mencoba kembali tenang, Nau Sang masih mengingat dengan jelas kalau kunci keberhasilan pelatihan adalah ketenangan.

Setelah tetap tenang dan berhasil menahan rasa sakit di sekujur tubuhnya Nau Sang perlahan membuka matanya, Nau Sang bergegas bangkit berdiri dan berjalan ke arah Gaura yang masih memperhatikannya sedari awal.

"Caramu bukan seperti Para Demon apalagi Raja Demon, tapi aku bisa memakluminya," ucap Gaura walau penuh curiga pada Nau Sang.

"Saat ini kekuatan Demon di tubuhmu sudah bangkit, kamu hanya perlu memperkuatnya saja," sambung Gaura.

Nau Sang hanya menganggukkan kepalanya mendengar perkataan Gaura, Nau Sang sudah memutuskan akan memberitahu semua pada Gaura setelah mendapatkan pelatihan Demon.

Nau Sang tidak peduli cara apa yang akan digunakannya, baginya asal menjadi kuat dan bisa kembali ke pasukan prajurit cara apapun dan kekuatan apapun tidak menjadi masalah untuknya.

Keduanya yang berjalan pergi berhenti kembali ke salah satu ruangan, Gaura langsung membuka pintu dan meminta Nau Sang untuk segera mengikutinya.

Sebuah kolam darah yang sangat luas di dalam ruangan membuat Nau Sang hanya terdiam menatapnya, kolam darah di depannya saat ini terlihat sangat mendidih dan mengeluarkan bau amis yang sangat menyengat.

"Tunggu apa lagi? masuklah kedalam sana, setelah itu kekuatan Demon di tubuhmu benar-benar akan berkembang," ucap Gaura.

"Kolam darah," sahut Nau Sang.

"Benar, di kolam itu bernama kolam darah dan darahnya dihasilkan dari ratusan manusia dan campuran hewan spiritual," ucap Gaura sambil menatap Nau Sang.

Gaura sengaja menceritakan darah apa yang digunakan karena merasa curiga dengan Nau Sang, Gaura curiga kalau saat ini yang berada di depannya bukanlah Nau Sang Kakak nya.

Walau mengetahui kolam darah yang di depan yaitu berasal dari darah manusia Nau Sang sama sekali tidak merasa jijik, Nau Sang langsung membuka bajunya dan masuk ke dalam kolam darah.

Nau Sang yang masuk ke dalam kolam darah segera bersila, sebagai jenderal perang drinya bukan hanya sekali bermandikan darah manusia, baginya mandi darah saat berperang atau saat pelatihan itu tidak ada bedanya.

Setelah duduk bersila di dalam kolam darah Nau Sang bisa merasakan darah yang mulai mengeluarkan gelembung, walau begitu Nau Sang masih tidak mempedulikannya dan tetap berada di dalam sana.

Sambil duduk bersila Nau Sang bisa merasakan kalau sesuatu di dalam tubuhnya seperti di tarik keluar, Nau Sang juga bisa merasakan aura spiritualnya berwarna hitam keluar dari dalam tubuhnya.

Whuuuuuuuuuuuuuuuussss.

Aura spiritualnya berwana hitam yang keluar dari dalam tubuhnya berubah warna seketika, saat aura spiritualnya berubah menjadi berwarna putih Gaura yang berada di kejauhan melotot tajam ke arahnya.

Warna spiritual untuk Ras Demon biasa berwarna merah, berbeda dari Demon biasa aura spiritual keluarga Raja Demon memiliki aura spiritual hitam apalagi Nau Sang adalah Raja Demon yang sebenarnya.

Saat melihat aura spiritual Nau Sang yang berwarna putih Gaura sangat terkejut, karena warna putih bukan aura spiritual kaum Demon dan sudah jelas kalau Nau Sang di depan nya bukanlah kakaknya.

Setelah sesaat mengeluarkan aura spiritual berwarna putih aura spiritual berwarna hitam kembali keluar dari tubuh Nau Sang, Gaura semakin kebingungan bagaimana bisa seseorang mengeluarkan dua aura spiritual sekaligus.

"Sebenarnya aku yang salah lihat atau bagaimana? Tapi aku Raja Demon aku tidak mungkin memiliki masalah penglihatan," ucap Gaura menggelengkan kepalanya.

Gaura masih menatap ke arah Nau Sang yang berjalan keluar dari dalam kolam darah, untuk memastikan apa orang di depannya benar-benar kakaknya Gaura berpikir untuk mencaritahu kebenarannya, tapi jika dia terbukti bukan Kakaknya Gaira sudah siap untuk memberi pelajaran yang setimpal karena sudah berusaha menipunya.

"Kamu ikutlah denganku," ucap Gaura sambil berjalan pergi.

Melihat wajah seriusnya Gaura Nau Sang sudah bisa menduga kalau Gaura mencurigainya, Nau Sang berpikir sepertinya rencananya untuk memberitahu Gaura tentang siapa dirinya sebenarnya harus lebih cepat dari perkiraannya.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Riandi
bagus sekali
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status