Share

Bab 5 Berani Mengancamnya

Naomi kesakitan, dia mengangkat tangan dan menampar wajah Clay. Ruang gerak yang sempit membuatnya sesak.

Clay mencekik leher Naomi yang jenjang. Embusan napas Clay terdengar berat. "Kenapa kamu bertingkah aneh sejak tadi pagi? Jelaskan padaku."

Akhirnya Clay sadar bahwa Naomi tidak main-main dengan permintaannya untuk bercerai. Naomi adalah wanita yang tahu batasan dan pengertian. Kalaupun Naomi benar marah, dia tidak pernah membuat keributan, apalagi mendesak Clay sampai meneleponnya di tengah rapat.

Naomi memegang pergelangan tangan Clay sambil berkata, "Dua puluh menit lagi kantor catatan sipil tutup. Urus dulu perceraian kita."

"Naomi!" bentak Clay.

Naomi mendorong Clay sambil memelototinya. Kesabaran Clay sudah habis, dia pun memutuskan untuk membawa Naomi pulang.

Clay tidak bisa kembali ke kantor setelah semua keributan yang terjadi hari ini.

Sopir ketakutan melihat kemarahan Clay. Sopir mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi sampai sempat kehilangan kendali.

Sesampainya di rumah, Clay dan Naomi masuk ke rumah dan berbicara di ruang tamu.

Clay duduk di depan Naomi dan bertanya, "Sudah bisa bicara?"

"Nggak ada yang perlu kita bicarakan." Naomi membuang muka. Apa lagi yang perlu dibicarakan?

Semua orang di kantor telah mengetahui perselingkuhan Clay dan asistennya selama 6 bulan ini. Apakah Clay pernah memberikan penjelasan kepada Naomi?

Clay menatap Naomi dengan tatapan setajam pisau. Naomi memalingkan wajah, dia tidak memedulikan pria yang sedang murka hingga urat-urat dahinya berdenyut.

Clay makin kesal saat melihat sikap Naomi. "Naomi, di keluargaku tidak ada yang pernah bercerai, kecuali meninggal ...."

Tubuh Naomi sontak bergetar, dia menatap Clay dengan perasaan yang berkecamuk. Jadi ... ini alasan Clay membakarnya hidup-hidup?

Kilatan cahaya dingin melintas di mata Naomi. "Kamu bisa jadi orang pertama yang bercerai atau mati saja!"

Clay bangkit berdiri sambil menatap tajam Naomi. Meskipun raut wajah Clay terlihat mengerikan, Naomi sama sekali tidak takut. Naomi malah membalas tatapan Clay.

Akhirnya Clay tidak tahan dan membalikkan badan. Jika terus meladeninya, Clay takut lepas kendali dan menghabisi Naomi.

Naomi menatap Clay yang beranjak pergi. Dulu Clay memberikan rasa aman dan kasih sayang, tetapi sekarang ....

"Sebentar." Naomi menghentikan Clay.

Clay berhenti, lalu menoleh dan berkata, "Tenangkan dirimu. Aku tidak mau bicara sebelum kamu bersikap baik."

Setiap mengingat reaksi semua orang yang berada di ruang rapat, rasanya Clay ingin membelah kepala Naomi untuk mengetahui apa isi otaknya.

Clay tidak pernah menyangka Naomi akan meminta cerai. Saat gosip mengenai perselingkuhan Clay tersebar selama 6 bulan ini, Naomi bahkan tidak pernah menanyakan apa pun. Namun, sekarang dia malah tiba-tiba meminta cerai.

Di saat Clay hendak pergi, Naomi kembali berkata, "Kalau kamu berani pergi, hari ini aku akan membawa Yuki untuk menemui wanita itu. Namanya Mauren, 'kan?"

Amarah di dalam hati Clay sontak melonjak, rasanya dia ingin menerkam Naomi.

Naomi bangkit berdiri sambil melipat kedua tangannya di dada dan menatap Clay. Naomi sadar, hari ini mereka tidak mungkin bercerai, tetapi besok Mauren akan diculik. Karena tidak bisa bercerai, hari ini Naomi harus memaksa Clay untuk berada di sisinya.

Naomi tidak mau dijadikan sebagai tumbal. Clay yang memulai pertikaian, dia harus bertanggung jawab.

"Pintar!" Clay mengernyit melihat Naomi yang berani mengancamnya.

"Terima kasih," jawab Naomi.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status