Share

Bab 39

Penulis: Gekko
last update Terakhir Diperbarui: 2025-10-08 08:03:13

Xiao Lin mengangguk yakin. “Iya, Anda berdua suami istri. Tidak masalah kan?” katanya dengan nada polos namun tegas.

Namun Ming Yue tersenyum kikuk. “Haha.. Kau tahu sendiri aku menikah karena perjodohan, dan rasanya canggung untuk tidur bersamanya.”

“Mau itu perjodohan atau bukan, dalam situasi seperti ini, Anda tidak punya pilihan lain, Nona,” balas Xiao Lin tanpa basa-basi.

Ming Yue memijat pangkal hidungnya, mencoba berpikir dan mempertimbangkan tentang saran ini.

“Jangan terlalu banyak berpikir, Nona. Malam makin dingin. Anda bisa masuk angin. Biar saya antar ke kamar Pangeran saja. Kamar ini biarkan saja dulu,” desak Xiao Lin penuh semangat.

“Tapi—” Ming Yue mencoba menolak, namun pelayan itu sudah memegang pergelangan tangannya.

“Ayo, sebelum larut malam dan Pangeran sudah tertidur

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Kehidupan Kedua: Istri Pangeran Cacat Menuntut Balas   Bab 96

    Sementara itu.Di istana kekaisaran, tepatnya kediaman permaisuri. Yi Ran terbaring lemas di tempat tidur. Tubuhnya panas dan berkeringat.Itu bukan karena wabah. Melainkan karena kesedihan atas meninggalnya Wei Chao, Putra sulungnya.Kondisi Yi Ran kian memburuk sejak hari eksekusi kala itu.Pintu kamarnya terbuka, dan masuklah seorang lelaki dengan pakaian gagah.“Ibunda,” ucap Qiang Yuze.Berjalan menghampiri, lalu duduk di tepi ranjang.Yi Ran menoleh lemas.“Yuze. Di mana Wei Chao? Biasanya kau datang bersamanya.”Seketika tatapan Qiang yuze mendelik. Rahangnya mengeras. Tak suka mendengar nama itu lagi.‘Setiap kali aku datang, Ibu selalu menanyakannya. Apa dia tidak tahu akulah korbannya?’ geramnya dalam hati.“Sudah berapa kali kubilang, Bu. Wei Chao sudah mati. Jangan membicarakannya lagi,” katanya dengan tegas dan dingin.Yi Ran menggigit bawah bibirnya. Perkataan itu seolah mengingatkannya lagi pada kenangan menyedihkan.Lalu dengan sisa tenaga bangkit dari posisi berbaring

  • Kehidupan Kedua: Istri Pangeran Cacat Menuntut Balas   Bab 95

    “Apa maksud perkataanmu?” tanya Ming Yue sekali lagi.Memastikan apa yang dia dengar tidak salah. Jemarinya mencengkeram lengan Qiang Jun. Mendesak penjelasan.Qiang Jun menatapnya lama. Dia sudah terlanjur mengatakannya. Kemudian menarik nafas sejenak sebelum akhirnya berbicara.“Kau pasti ingat kehidupan masa lalumu. Aku juga sama, saat berusia dua puluh tahun. Sebelumnya aku terlambat menyelamatkanmu dari Qiang Yuze. Akhirnya aku meminta bantuan Dewa Zhaoyin. Dan kali ini, aku merebut semua kekuatan pendukung Qiang Yuze, agar kau tidak mati sia-sia.”Tangannya melepas cengkeraman Ming Yue. Menggenggamnya dengan erat. Kepalanya menunduk penuh permohonan yang tulus.“Jadi kumohon. Jika masih belum bisa menerima perasaanku, setidaknya sayangilah dirimu sendiri. Aku benar-benar bisa hancur jika kehilanganmu lagi,” lanjutnya dengan suara lirih.Ketika Ming Yue terkulai lemas dan pingsan, Qiang Jun kembali teringat akan traumanya melihat jasad Ming Yue di masa lalu.Mendengar semua perka

  • Kehidupan Kedua: Istri Pangeran Cacat Menuntut Balas   Bab 94

    “Yue .... Buka matamu.”Suara Qiang Jun gemetar lirih di antara helaan napasnya yang berat. Dia mengguncang pelan tubuh Ming Yue. sambil menepuk lembut pipinya yang pucat.Namun tidak ada respons sama sekali. Dalam hati, Qiang Jun mulai gelisah.“Yue, jangan seperti ini. Maaf aku membentakmu. Tolong bangunlah,” ucapnya terdengar putus asa.Ming Yue terpejam tanpa daya. Napasnya nyaris tak terdengar. Qiang Jun menggertakkan gigi. Menahan bibir bawahnya yang gemetar. Matanya mulai berkaca-kaca.Dengan hati-hati, Qiang Jun membawa tubuh Ming Yue. Dan membaringkannya di atas kasur.Tanpa membuang waktu, Qiang Jun berlari keluar kamar. Beberapa orang bawahannya di lorong terlihat menatapnya heran. Tapi dia tak peduli.Qiang Jun tiba di ruang penelitian Tabib Long.“Tabib Long. Ikut denganku,” ujarnya tegas.Tanpa menunggu jawaban, Qiang Jun langsung menarik pria tua itu pergi bersamanya sambil membawa kotak pengobatan.Tabib Long terlihat kebingungan. Terpaksa mengikuti langkahnya.“Kita m

  • Kehidupan Kedua: Istri Pangeran Cacat Menuntut Balas   Bab 93

    “Aku tidak mau ada siapa pun yang menggangguku. Mengerti?” lagi teriak Ming Yue dibalik pintu.Dari luar, samar-samar Ming Yue mendengar gerutu Qiang Jun yang menjauh.“Dasar keras kepala.”Dan tak lama kemudian, hening di depan pintu. Menandakan Qiang Jun benar-benar sudah pergi.Ming Yue menghela nafas lega. Akhirnya dia bisa melanjutkan pekerjaannya membuat elixir.Setelah meminum semua racun kematian, Ming Yue mengeluarkan belati kecil di sakunya.Kemudian mulai menyayat lengannya dengan garis panjang dan dalam.Alis Ming Yue mengernyit. Seolah menahan sakit.Darah berwarna merah segar mengalur keluar. Ming Yue menampungnya ke dalam kendi besar.Efek racun bunga kematian cukup berguna. Regenerasi lukanya melambat dan bisa mengeluarkan banyak darah lebih cepat.‘Meski aku tahu bencana yang terjadi di masa depan. Aku tidak bisa menghentikannya,’ gumam Ming Yue lirih.Ming Yue hanya manusia biasa. Tapi setidaknya, dia ingin mencegah korban yang berjatuhan.Hari-hari berlalu. Kondisi K

  • Kehidupan Kedua: Istri Pangeran Cacat Menuntut Balas   Bab 92

    Ming Yue dan Qiang Jun naik ke kereta kuda. Mereka tak kembali ke kediamannya sendiri. Melainkan markas utama Song She.Di perjalanan, Qiang Jun menoleh ke jendela. Dan samar-samar melihat seseorang yang mengikutinya sejak pergi dari istana.“Yue. Kau pergilah lebih dulu. Aku harus membereskan serangga yang mengganggu,” katanya.Lalu membuka pintu, dan melompat dari kereta.Ming Yue menatap ke luar jendela. Memperhatikan ke mana suaminya pergi. Sama sekali tidak khawatir. Dia juga sadar mereka diikuti.Qiang Jun melangkah hingga ke sebuah lorong sempit, lalu tiba-tiba mencekik seorang yang sejak ini mengikuti mereka. Dengan satu gerakan cepat, ia melempar pria itu ke tanah.Bugh!“Akh!” orang itu meringis. Tak sempat bereaksi.Dan ternyata itu adalah Qiang Yuze.Saat membuka mata, terkejut pelaku yang membantingnya adalah sosok yang dia buntuti.“Kau .... Beraninya melakukan ini padaku,” desisnya.Qiang Jun mendengus dibalik topengnya. Menatap datar.“Lalu? Apa yang kau lakukan dengan

  • Kehidupan Kedua: Istri Pangeran Cacat Menuntut Balas   Bab 91

    “Apa itu benar? Pemimpin Song She? Kau ingin memanfaatkan keadaan ini?”Qiang Mingze bertanya dengan bijaksana. Dia tidak menuduh, hanya memastikan kebenaran.Tuan Song menoleh lebih dulu pada Istrinya. Ming Yue terlihat kesal walau sikapnya yang tenang.“Sepertinya niat baikku tak diterima. Aku jadi ragu untuk membantu. Mungkin sebaiknya aku memindahkan semua asetku ke Kerajaan lain,” ucap Tuan Song. Nadanya sedikit mengancam.Ming Yue menoleh dengan senyuman ramah.“Tenang dulu, Tuan Song. Putra Mahkota tak bermaksud seperti itu.”Kata-kata itu seolah membelanya. Walau sebenarnya untuk pencitraan agar Qiang Yuze terlihat buruk.Ming Yue kemudian menatap Qiang Mingze sambil membungkuk.“Yang Mulia. Saya mungkin sedikit mengetahui permasalahan Putra Mahkota dan Song She. Dan memang benar Song She menolak membantunya. Tapi saat itu beliau meminta elixir untuk berperang melawan Kerajaan Bailong. Sedangkan Song She sudah menemukan tanda-tanda wabah ini. Maka mereka lebih mementingkan rak

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status